Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imanuela wira dhika

Nim : 200110502012
Geomorfologi Indonesia

Geomorfologi Bali dan Nusa Tenggara


1. Jelaskan perbedaan fisiografi antara wilayah Bali Utara dan Bali Selatan, serta
jelaskan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat!
Provinsi Bali adalah daerah perbukitan dan pegunungan yang meliputi bagian dari
wilayah. Relief pulau Bali berupa rangkaian pegunungan yang memanjang dari barat ke
timur. Diantara pegunungan-pegunungan tersebut, terdapat gunung berapi yang masif aktif.
Gunung berapi yang masih aktif yaitu Gunung Agung (3.142 m) dan Gunung Batur (1.717
m), gunung-gunung yang tidak aktif lainnya mencapai ketinggian antara 1.000-2.000 m.
Pegunungan yang membentang di bagian tengah pulau Bali disebabkan wilayah Bali terbagi
menjadi 2 secara geografis, yaitu Bali Utara dan Bali Selatan. Bali Utara memiliki bentuk
geografis berupa dataran rendah yang sempit dari kaki perbukitan san pegunungan. Bali
Selatan memiliki bentuk geografis berupa dataran rendah yang luas dann landai. Dilihat dari
kemiringannya, pulau Bali sebagian besar merupakan daratan dengan kemiringan berkisar
antara 0 - 2% hingga 15 - 0%. Sisanya adalah tanah dengan kemiringan lebih dari 0%. Lahan
dengan kemiringan 0 sampai 2% mendominasi pantai selatan dan sebagian kecil pantai utara
pulau Bali, dengan luas 96.129 hektar. Sedangkan lahan dengan kemiringan 2-15% sebagian
besar berada di wilayah kabupaten Badung, Tabanan, Gianyar, Buleleng, selebihnya merata
di sekitar pantai dengan luas 132.056 hektar. Luas daerah dengan kemiringan lereng 15- 0%
meliputi area seluas 164.749 hektar yang sebagian besar terletak di bagian tengah pulau Bali,
mengikuti rangkaian perbukitan yang memanjang dari barat ke timur wilayah tersebut.
Daerah dengan kemiringan lebih dari 40% merupakan daerah perbukitan yang terletak di
pulau Nusa Penida.
Kondisi pada fisiografi Bali yang terdiri atas dataran rendah dan bukit serta pegunungan
ini berdampak langsung pada masyatrakat. Salah satu dampak yang dapat dirasakan
masyarakat dengan fisiografi Bali ini yaitu dampak ekonomi. Bali merupakan salah satu
Pusat perawisata dunia yang ada di Indonesia. Kondisi geomorfologi Bali yang terdiri atas
pegunungan dan pantai menjadi sekotor pariwisata yang sangat menjanjikan. Orang-orang
dapat mendaki gunung atau pun bermain di pantai. Selain itu, fisiografi Bali yang cenderung
dataran rendah menjadikan masyarakat Bali sebagian besar memiliki mata pencaharian di
sektor pertanian. Diperkirakan sekitar 70% penduduk di Bali Selatan bekerja dengan
bercocok tanam. Sedangkan di Bali Utara lahan pertaniannya sempit, sehingga penduduk Bali
Utara lebih banyak menanam tanaman perkebunan, di antaranya: kopi, teh, tebu, dan kelapa.
Pantai juga menjadi sumber mata pencaharian masyarakat bali, seperti banyaknya
kerajinan-kerajinan dari kerang-kerang laut yang dapat di jual kembali.
2. Jelaskan pembagian fisiografi wilayah Nusa Tenggara!
Kepulauan Nusa Tenggara terletak di Indonesia bagian tengah yang membentang
sepanjang 2.850 km dari barat ke timur dan 1.450 km dari utara ke selatan. Nusa Tenggara
terletak diantara bagian timjur Pulau Jawa dan kepualaun Banda. Kondisi fisik Nusa
Tenggara sangat berbeda dengan wilayah Indonesia lainnya. Kepulauan ini terdiri dari pulau-
pulau vulkanik dan terumbu karang yang tersebar di sepanjang lautan terdalam di dunia, dan
tidak mempunyai pulau-pulau besar, seperti Jawa dan Sumatera.
Nusa Tenggara terbagi menjadi 2 bagian, yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara
Timur.
Provinsi Nusa Tenggara Barat terbagi ke dalam 3 bentuk fisiografi, diantaranya
 Dataran rendah yang terdapat di wilayah Lombok bagian tengah
 Daerah bvulkanik yang meliputi Lombok bagian Utara dan Sumbawa bagian Utara
(2/3 dari luas pulau Sumbawa)
 Daerah non vulkanik yang meliputi Lombok bagian Selatan dan Sumbawa bagian
Selatan (1/3 dari luas pulau Sumbawa)
Fisiografi provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu : Daratan : 10 % Vulkanik : 36 % Karst : 6
% Struktural : 45 % Laut, Sungai, Danau : 3 %. Tata guna lahan untuk pengembangan
potensi kepulauan Nusa Tenggara berbeda-beda. Hal ini disebabkan perbedaan kondisi fisik
tanah, topografi, kemiringan lereng, kesuburan tanah dan pasang surut yang berbeda. Tata
guna lahan di Nusa Tenggara meliputi pertanian, kehutanan, pertambangan, perkebunan,
peternakan, perikanan, dan pariwisata.

Anda mungkin juga menyukai