Anda di halaman 1dari 24

PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

GAMBARAN UMUM KABUPATEN WAKATOBI


Kabupaten Wakatobi membentang dari Utara ke Selatan diantara 5O12’ – 6O10’ LS
(sepanjang kurang lebih 160 km) dan 123O20’ – 124O39’ BT (sepanjang kurang
lebih 120 km). Kabupaten Wakatobi terdiri atas gugus pulau-pulau kecil dengan
kondisi topografi umumnya datar (kemiringan 0-3%) sampai kemiringan lebih besar
dari 45%. Batas wilayah Kabupaten Wakatobi secara administrasi adalah sebagai
berikut:
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Buton
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores
- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Banda
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Buton dan Muna
Luas Kabupaten Wakatobi adalah 13.990 km2, terdiri atas luas daratan 457
km2 dan luas perairan 13.533 km2 dan keliling 327 km.Dengan demikian wilayah
Kabupaten Wakatobi sebagian besar terdiri dari perairan laut yakni sekitar 97%,
sedangkan luas daratannya hanya mencapai 3 %. Secara administrasi
pemerintahan Kabupaten Wakatobi terbagi dalam 8 wilayah kecamatan, yaitu :
Kecamatan Wangi-Wangi , Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kecamatan Kaledupa,
Kecamatan Kaledupa Selatan, Kecamatan Tomia, Kecamatan Tomia Timur,
Kecamatan Binongko dan Kecamatan Togo Binongko.
Secara umum formasi geologi Wakatobi dikelompokkan menjadi 2 jenis yakni
formasi geologi Qpl dengan jenis bahan induk yaitu batu gamping koral. Jenis tanah
di Kabupaten Wakatobi umumnya adalah Litosol, Mediteran dan sebagian kecil
regosol dengan kondisi berbatu dengan kedalaman lapisan olah dangkal, bahkan
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

sebagian besar lahan merupakan formasi batuan kapur yang keras, sehingga tidak
potensil dikembangkan sebagai lahan pertanian.
Menurut klasifikasi Schmidt-Fergusson, iklim di Kepulauan Wakatobi
termasuk tipe C, dengan dua musim yaitu musim kemarau (musim timur: April-
Agustus) dan musim hujan (musim barat: September–April). Musim angin barat
berlangsung dari bulan Desember sampai dengan Maret yang ditandai dengan
sering terjadi hujan. Musim angin timur berlangsung bulan Juni sampai dengan
September. Peralihan musim biasa disebut musim pancaroba terjadi pada bulan
Oktober-November dan bulan April-Mei.

Berdasarkan pencatatan dari Stasiun Meteorologi Kls III Betoambari Bau-Bau,


curah hujan di Kepulauan Wakatobi selama tahun 2015 berkisar antara 0-336,00
mm3, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan April dan dengan curah hujan
terendah pada bulan Agustus - Oktober. Jumlah hari hujan mengikuti pola jumlah
curah hujan dengan kisaran antara 0-22 hari hujan. Suhu udara maksimum berkisar
29,600C dan suhu udara minimum berkisar pada 26,500C. Kelembaban udara
antara 66-85 persen.

Angin yang bertiup di Kabupaten Wakatobi mempunyai kecepatan rata-rata


22 m/jam. Pada musim barat kecepatan angin sangat tinggi, sedangkan pada musim
timur umumnya sedang. Pada musim timur angin sangat kencang yang diikiuti oleh
gelombang yang sangat besar, kondisi ini terjadi dari bulan Juli sampai dengan
bulan September setiap tahunnya. Kabupaten Wakatobi beriklim tropis dengan suhu
udara minimum sekitar 27oC dan suhu maksimum sekitar 33oC.

Kabupaten Wakatobi pada tahun 1996 ditetapkan sebagai daerah Taman


Nasional berdasarkan SK Menhut No. 393/Kpts-VI/1996, tanggal 30 Juli 1996 dan
pada tahun 2002 ditetapkan berdasarkan SK Menhut No. 7651/Kpts-II/2002, tanggal
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

19 Agustus 2002, terdiri dari 4 (empat) pulau besar (Pulau Wangi-Wangi, Pulau
Kaledupa, Pulau Tomia dan Pulau) yang terbagi menjadi 8 (delapan) kecamatan
dalam wilayah administratif Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara.
Taman Nasional Wakatobi (TNW) dikelola dengan sistem zonasi, yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam
No. 198/Kpts/DJVI/1997 tanggal 31 Desember 1997.

Sejak awal, Kabupaten Wakatobi yang dikenal dengan letak strategisnya


yaitu terletak di Pusat segitiga karang dunia (World Coral Triangle Center) memiliki
jenis terumbu karang terbanyak di dunia yaitu mencapai 750 species dari total 850
species yang ada di dunia atau mencapai 88%. Selain itu, Kabupaten Wakatobi
merupakan satu satunya gugusan kepulauan yang terletak di antara dua laut dalam
Indonesia yaitu Laut Flores dan Laut Banda sebagai alur utama migrasi ikan laut
dalam dari Benua Australia ke Filipina seperti Ikan Tuna, Ikan Paus, Dolfin dan lain-
lain. Dalam bandul pelayaran nasional (Tol Laut Sabang-Merauke), Kabupaten
Wakatobi merupakan kabupaten yang dilewati oleh 3 ALKI (ALKI 1,2 dan 3).
Disamping hal tersebut selat Wangi-Wangi di sebelah barat Pulau Wangi-Wangi
Wakatobi juga merupakan satu satunya jalur pelayaran yang harus dilewati oleh
seluruh kapal dagang maupun penumpang ke kawasan Timur Indonesia.
Selain posisi tersebut, Wakatobi juga mempunyai posisi International dan
nasional lainnya sebagai berikut:
1. Pusat Segi Tiga Karang Dunia (Coral Triangle). Dengan demikian maka menurut
Operation Wallacea (Lembaga Penelitian berbasis di Inggris) mengatakan
bahwa Wakatobi adalah kawasan yang paling kaya akan keragaman hayati
bawah laut, yaitu 942 jenis ikan, 750 jenis terumbu karang dari 850 jenis yang
telah diidentifikasi oleh Ilmu pengetahuan. Bandingkan data tersebut dengan
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Carribean di Amerika Latin yang hanya memiliki 50 jenis terumbu karang dan
Laut Merah Mesir yang hanya memiliki 300 jenis terumbu karang .
2. Sebagai Cagar Biosfir Bumi mewakili Indonesia yang dideklarasikan oleh
UNESCO di kantor pusatnya di Paris pada tanggal 11 Juli 2012 dengan jaringan
117 negara.
3. Sebagai Jalur Utama Kapal Yacht Internatioanal dalam berbagai event
khususnya Sail Indonesia.
4. Wakatobi sebagai salah satu dari 10 Kawasan Destinasi Unggulan Pariwisata
Nasional dan telah ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional
sesuai PP Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pengembangan
Kepariwisataan Nasional (RIPPARNAS).

Kabupaten Wakatobi saat ini meiliki visi pemerintahan yang ada, yaitu
“Menjadi Kabupaten Maritim Yang Sejahtera dan Berdaya Saing” dengan tiga
leading sektor didalamnya yaitu Kelautan dan Perikanan, Perdagangan dan
Pariwisata. sebagaimanayang dijabarkan dalam Misi 2 yaitu “Membangun ekonomi
kemaritiman yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan” yang kemudian
diterjemahkan dalam Tujuan dan Sasaran 2 yaitu “Meningkatkan pertumbuhan
ekonomi yang berkualitas dan terintegrasi, dengan sasaran : meningkatnya
produktivitas dan daya saing sector perdagangan antar pulau, kelautan dan
perikanan serta pariwisata; serta Tujuan dan Sasaran 3 yaitu “meningkatkan kualitas
lingkungan hidup dalam menjamin pembangunan berkelanjutan dan berwawasan
lingkungan, dengan sasaran : meningkatnya kualitas lingkungan hidup. Secara
umum misi pembangunan Kabupaten Wakatobi Tahun 2016-2021 sebagai berikut :
1. Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia;
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

2. Membangun ekonomi kemaritiman yang berkelanjutan dan berwawasan


lingkungan;
3. Membangun infrastruktur wilayah;
4. Mengembangkan pemerintahan yang inovatif dan partisipatif serta layanan
publik yang berkualitas berbasis teknologi informasi;
5. Membangun kolaborasi regional, nasional, dan Internasional.

Sektor Pariwisata
Pariwisata sebagai salah sektor kehidupan telah mengambil peran penting dalam
pembangunan perekonomian bangsa-bangsa di dunia, khususnya dalam 2 (dua)
dekade terakhir. Kemajuan dan kesejahteraan yang makin tinggi telah menjadikan
pariwisata sebagai bagian pokok dari kebutuhan atau gaya hidup manusia, dan
menggerakkan jutaan manusia untuk mengenal alam dan budaya ke belahan atau
kawasan kawasan dunia lainnya. Pergerakan jutaan manusia selanjutnya
mengerakkan mata rantai ekonomi yang saling berkaitan menjadi industri jasa yang
memberikan kontribusi penting bagi perekonomian dunia, perekonomian bangsa-
bangsa, hingga peningkatan kesejahteraan ekonomi di tingkat masyarakat lokal.

Dalam perekonomian Indonesia, sektor pariwisata memegang peranan penting


sebagai salah satu sumber penerimaan devisa, serta pencipta lapangan kerja dan
kesempatan berusaha. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pengembangan
pariwisata akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan melalui perluasan dan
pemanfaatan sumber serta potensi pariwisata nasional sehingga menjadi kegiatan
ekonomi yang dapat diharapkan untuk meningkatkan penerimaan devisa. Selain itu
kegiatan pariwisata diharapkan juga dapat memperluas dan meratakan kesempatan
kerja dan kesempatan berusaha, khususnya bagi masyarakat sekitarnya untuk
merangsang pembangunan regional serta memperkenalkan identitas dan
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

kebudayaan nasional. Dalam pengembangan pariwisata nasional, pandangan hidup


dan kualitas lingkungan harus tetap dijaga. Pengembangan pariwisata dilakukan
sejalan dengan program pengembangan dari berbagai macam industri pariwisata,
sehingga tidak hanya industri dalam skala kecil dan menengah saja tetapi juga
industri pariwisata dalam skala besar akan dapat memperoleh manfaat.

Pada dasarnya sektor pariwisata mencakup kegiatan yang lintas sektoral,


menyangkut masalah ekonomi, kesenian, kebudayaan, dan lingkungan hidup.
Sektor ini disepakati sebagai salah satu ciri dan aset bangsa indonesia. Karena itu,
kebijakan pariwisata nasional yang terintegrasi sangat diperlukan untuk tujuan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki dengan tujuan-tujuan ekonomi tanpa
mengorbankan upaya pelestariannya. Dari perspektif pembangunan sumber daya
manusia, pariwisata mempunyai potensi untuk dijadikan instrumen dalam
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya penduduk sekitar Destinasi
Pariwisata. Dengan demikian, pariwisata dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, bukan saja kesejahteraan material dan spiritual, tetapi juga sekaligus
meningkatkan kesejahteraan kultural dan intelektual. Ditilik dari perspektif bangsa
yang lebih luas, pariwisata mempunyai potensi yang jauh lebih besar dan juga lebih
mulia, yaitu dapat meningkatkan kualitas hubungan antarmanusia dan antarbangsa
sehingga terjalin saling pengertian yang lebih baik, sikap saling menghargai,
persahabatan, solidaritas, bahkan perdamaian.

Sejalan dengan perspeltif kepariwisatan global tersebut maka Kabupaten Wakatobi


yang merupakan Kabupaten Kepulauan yang dibentuk berdasarkan Undang-undang
No. 29 Tahun 2003, mempunyai potensi yang sangat besar dalam hal
pengembangkan usaha kepariwisataan berbasis bahari maupun budaya hal ini
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

didukung oleh kekayaan sumber daya Kelautan dan Budaya yang sangat melimpah.
Kabupaten Wakatobi sebagai daerah otonom dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RPJM) 2017-2021 menetapkan sektor Pariwisata, Perdagangan
dan Jasa Kemaritiman serta Perikanan/Kelautan sebagai sektor unggulan dengan
Visi “ Menjadi Kabupaten Maritim yang Sejahtera dan Berdaya Saing” Berangkat
dari dinamika diatas, dengan landasan potensi kelautan, perikanan dan khususnya
kepariwisataan baik bahari maupun kearifal lokal masyarakat pengelolanya, maka
Pemerintah Kabupaten Wakatobi melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menetapkan Visi Kepariwisataannya yaitu ““Terwujudnya Wakatobi Sebagai
Destinasi Ekowisata Berkelas Dunia dan Berbasis Masyarakat”.
Potensi Dan Investasi / Peluang Perdagangan
Pariwisata
Sektor andalan Kabupaten Wakatobi selain perikanan dan kelautan adalah sektor
pariwisata berbasis alam. Jenis kegiatan wisata yang dapat dikembangkan adalah
wisata bahari berupa panorama pantai dan laut, potensi terumbu karang, ombak
untuk olah raga air serta dinamika kehidupan nelayan, wisata alam (panorama
pegunungan, dan goa bawah tanah. ) seni dan wisata budaya serta atraksi buatan
lainnya. Pengembangan pariwisata tidak terlepas dari rencana yang telah disusun
dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dan Rencana
Zonasi Laut yaitu:
1. Wisata Alam
Ini terbagi menjadi wisata bahari / bahari dan pegunungan / darat. Potensi
wisata panorama laut dan pantai diprioritaskan untuk dikembangkan di Pulau
Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko. Untuk pengembangan kegiatan
Intergrated Eco tourism, alokasi ruangnya ada di Pulau Tomia. Selain itu juga
telah dikembangkan kegiatan wisata alam di beberapa daerah, antara lain:
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

a. Kegiatan wisata bahari / bahari (panorama laut, dasar laut dan pantai)
dikembangkan di Kabupaten Wangi-wangi, Kaledupa, Kaledupa Selatan,
Tomia Timur, dan Togo Binongko.
b. Kegiatan wisata pegunungan / hutan (panorama bukit / hutan, goa alam
dan hutan bakau) dikembangkan di Kabupaten Wangi-wangi, Wangi-
wangi Selatan, Kaledupa, Kaledupa Selatan, Tomia, Tomia Timur,
Binongko dan Togo Binongko.
2. Wisata tirai
Antara lain atraksi seni budaya, atraksi seni budaya tari, upacara adat, situs
peninggalan (benteng, makam, masjid tua dan benda peninggalan lainnya)
kampung adat, serta kerajinan. Kegiatan wisata budaya tersebar di seluruh
Kabupaten Wangi-wangi, Wangi-wangi Selatan, Kaledupa, Kaledupa Selatan,
Tomia, Tomia Timur, Binongko dan Togo Binongko.
3. Potensi objek wisata yang dirancang dan dibangun antara lain pusat
penelitian bahari, pusat budaya, museum, taman rekreasi, olah raga dan
tempat lainnya. Pengembangan kegiatan wisata buatan tersebar di
Kecamatan Wangi-wangi, Wangi-wangi Selatan, Kaledupa, Kaledupa Selatan,
Tomia, Tomia Timur, Binongko dan Togo Binongko.
Konsep wisata yang dikembangkan adalah marien dan wisata alam dengan
semangat “back to nature” untuk memperkuat Visi Kabupaten Wakatobi yaitu
“Wujud Surga Nyata Bawah Air di Pusat Segitiga Terumbu Karang Dunia”
Dengan demikian, pengelolaan kawasan wisata terbantu untuk menjaga
keseimbangan ekosistem darat dan laut.
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

DESTINASI WISATA WAKATOBI

Wakatobi sebagai salah satu 16 Destinasi Wisata Indonesia yang paling menarik
mengarahkan pengembangan pariwisatanya ke dalam Konsep Ekowisata sebagai
berikut:

1. Natural Area Focus, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk menikmati


keindahan alam yang ada di objek tersebut.
2. memberikan interpretasi untuk meningkatkan pelayanan wisata dan pemahaman
terhadap alam.
3. praktek keberlanjutan ekologi / praktek kelestarian lingkungan
4. berkontribusi pada pelestarian alam dan budaya
5. kontribusi kepada komunitas lokal / memberi manfaat bagi komunitas lokal);
6. (hormati dan peka terhadap budaya)
7. (memenuhi harapan konsumen / kepuasan konsumen); dan
8. melaksanakan pemasaran yang bertanggung jawab

WISATA BAHARI
Wisata bahari merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang banyak
dikembangkan di Kepulauan Wakatobi. Hal ini bertujuan untuk mendukung
keberadaan Taman Nasional Laut Wakatobi dan Segitiga Terumbu Karang Dunia
dimana 6 negara telah sepakat untuk mencalonkan Wakatobi sebagai Pusatnya.
Keunggulan aset ini diberkahi dengan keberadaan sabana karang yang sangat luas
serta berbagai topografi bawah laut seperti lereng, datar, drop-off, atol dan gua
lengkap dengan keanekaragaman hayati bawah lautnya.
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Wakatobi menjadi salah satu keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia yang
dimiliki oleh 942 spesies ikan dan 750 spesies terumbu karang dari 850 spesies
dunia. Pembangunan destinasi pariwisata diarahkan untuk mengakomodir dan
mengoptimalkan sumber daya alam dan budaya yang bertujuan untuk memberikan
manfaat baik bagi masyarakat maupun wisatawan. Peningkatan kualitas destinasi
pariwisata meliputi aksesibilitas, sumber daya manusia, kesadaran masyarakat dan
lain-lain.

Pulau Wakatobi diberkati dengan pantai berpasir putih dan perairan yang masih asli,
dengan gradasi warna yang jernih menandai perubahan kedalamannya. Dan
perairan ini sibuk dengan kehidupan. Menurut beberapa penelitian, terumbu karang
di kawasan ini menampung lebih dari 390 spesies karang keras dari 15 famili, yang
menopang ekosistem yang memberikan perlindungan dan makanan bagi 590
spesies ikan dari 52 famili. Taman ini juga merupakan rumah bagi hutan bakau yang
luas dan padang lamun.
Wangi-Wangi adalah pulau terbesar dari semua pulau, dan merupakan lokasi Wanci,
kota dengan bandara terdekat yang memiliki penerbangan harian ke dan dari Bau-
Bau dan Makassar. Akomodasi yang baik juga tersedia di sini. Ada beberapa lokasi
penyelaman di sekitar Wanci di mana penyelam dapat menemukan penyu di antara
awan ikan yang berenang di sekitar air sebening kristal.
Kaledupa kurang berkembang dibandingkan Wangi-Wangi dengan jumlah orang
yang lebih sedikit, dan bangunan yang lebih sedikit. Kaledupa memiliki nuansa
pedesaan - setiap rumah memiliki halaman depan dan belakangnya sendiri. Semua
rumah dibangun menurut prinsip arsitektur tradisional, dan berpadu apik dengan
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

alam sekitarnya. Ada juga kawasan hutan bakau yang rimbun di Kaledupa, serta
pemukiman suku Bajo yang masyarakatnya tinggal di rumah terapung.
Perairan yang dipenuhi ikan di sekitar Wakatobi menawarkan penyelaman santai di
atas dasar laut yang tertutup karang. Di sini, sinar matahari menembus sedalam 40
meter, sehingga warna-warni terumbu karang tampak cerah bahkan di kedalaman.
Ada juga penyelaman yang menantang dengan arus yang kuat, di mana penyelam
tingkat lanjut dihargai dengan pemandangan seperti barakuda sekolah di dekat
dinding di Kanal Hoga.
Bagi fotografer bawah air, pemandangan laut Wakatobi adalah tempat yang tepat
untuk bidikan sudut lebar. Terumbu karang Ali dan Table Coral di dekat pulau Tomia
adalah rumah bagi sejumlah besar karang foliose. Dasar laut tertutup karang keras
dan lunak, anthias sekolah dan karang staghorn yang penuh dengan damsels. Ikan
kakatua kepala bump, sotong, dan penyu semuanya mengunjungi terumbu yang
tumbuh subur ini dan secara teratur ditemui oleh penyelam.
Di atas permukaan air, kehidupan sehari-hari di Wakatobi memancarkan rasa damai
dan hari-hari berlalu dengan lambat. Mata pencaharian masyarakat lokal sangat
terkait dengan pola lautan. Di pagi hari, pelabuhan ramai dengan orang-orang yang
menurunkan barang dan nelayan yang kembali dari tamasya malam hari. Di malam
hari, anak-anak yang ceria memenuhi pantai berpasir putih, mengejar kepiting dan
udang untuk makan malam.

WISATA BUDAYA
Wakatobi tergolong dalam berbagai wisata budaya yang tersebar di setiap pulau di
sekitar wilayah tersebut. Banyaknya benteng sejarah peninggalan Kesultanan Buton,
kearifan dan tradisi lokal masih menjadi bagian dari nilai-nilai lokal yang dipegang
kuat oleh masyarakat Wakatobi hingga saat ini. Sejalan dengan keberhasilan
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

program pelestarian budaya, UNESCO meresmikan dua seni budaya kuno Wakatobi
yaitu Musik Tradisional Kabanti dan Lariangi sebagai Warisan Dunia.
4.1. Tujuan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dengan


mempertimbangkan hasil telaahan terhadap kinerja pelayanan SKPD, peluang dan
tantangan serta analisis terhadap isu-isu strategis yang ada maka untuk
mengemban misi penyelenggaraan urusan pemerintahan dibidang pariwisata dan
mendukung pencapaian visi dan misi kabupaten Wakatobi maka Dinas Pariwisata
Kabupaten Wakatobi menetapkan tujuan yang ingin dicapai sebagai berkut:
“Meningkatkan Dampak Ekonomi Sektor Pariwisata Secara Berkelanjutan
dalam Mendukung Perekonomian Maritim Daerah”.
Sebagai pemandu dalam melakukan pengukuran pencapaian tujuan dimaksud
dirumuskan indicator sebagai berikut: Meningkatnya Kontribusi Pariwisata
terhadap terhadap Pendapatan Asli Daerah.

4.2 Sasaran

Untuk mewujudkan tujuan sebagai mana disebut diatas maka perlu ditetapkan
sasaran yang harus dicapai secara spesifik, terukur, dan rasional dalam jangka
waktu 5 tahun kedepan. Adapun sasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi
adalah Meningkatnya Daya Saing Kepariwisataan Daerah dengan Indikator
Sasaran meliputi Jumlah Kunjungan Wisatawan dan rata-rata Lama Tinggal.
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Kabupaten Wakatobi ditetapkan visi kabupaten Wakatobi yaitu sebagai berikut:

“Menjadi Kabupaten Maritim Yang Sejahtera dan Berdaya Saing”


Untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Wakatobi 2016-2021 maka
dirumuskan misi sebagai berikut :

1. Misi I : Mengembangkan kualitas sumberdaya manusia


2. Misi II : Membangun ekonomi kemaritiman yang berkelanjutan dan
berwawasan lingkungan
3. Misi III : Pembangunan infrastruktur wiayah
4. Misi IV : Mengembang-kan pemerin-tahan yang inovatif dan partisipatif serta
layanan publik yang berkualitas berbasis teknologi informasi
5. Misi V : Membangun kolaborasi regional, nasional dan internasional

Hasil telaahan visi dan misi yang lebih lanjut dijelaskan dalam tujuan, sasaran
dan program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Wakatobi Tahun 2017-2021, terdapat 2 hal pokok yang menjadi tugas
Dinas Pariwisata terkait pencapaian visi dan misi Kabupaten Wakatobi lima tahun
kedepan sebagaimana tercantum dalam RPJMD Kabupaten Wakatobi Tahun 2017-
2021 yaitu

1. Meningkatkan jumlah destinasi wisata yang ke


2. Meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

Dinas Pariwisata akan membantu Kepala Daerah mewujudkan terhadap


masyarakat kabupaten Wakatobi yang tercantum dalam RPJMD yaitu
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Misi II: Membangun Ekonomi Kemaritiman yang berkelanjutan dan berwawasan


Lingkungan, Tujuan II: Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi yang terkualitas dan
terintegrasi, Sasaran III: Meningkatkan : Produktifikatas dan daya saing sector
perdagangan antar pulau, kelautan dan perikanan serta pariwisata, dengan
indicator: Kontribusi sector pariwisata terhadap PDRB

Faktor Pendorong
1. Regulasi/peraturan untuk menyelenggarakan perencanaan dan koordinasi
dibidang perencanaan pembangunan, penelitian dan penanaman modal daerah.
2. Tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas yang jelas sesuai Keputusan Bupati
Wakatobi Nomor 15 tahun 2006 tentang Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan
Tata Kerja Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi dan peraturan Daerah Nomor 5
Tahun 2016 tentang Kedudukan,Tugas Pokok,Fungsi dan Tata Kerja
Kelembagaan Perangkat Daerah berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 18
tahun 2016.
3. Dukungan pemerintah pusat dan provinsi terhadap pelaksanaan perencanaan
pembangunan, pengembang Penanaman modal daerah dan penelitian.
4. Dukungan kerjasama pembangunan dengan Lembaga/Organisasi nasional
maupun internasional dalam pengembangan pembangunan daerah.
5. Pendanaan yang diperlukan untuk kepentingan perencanaan pembangunan dan
daerah tersedia dan cukup memadai.
6. Stabilitas politik, ekonomi, sosial dan keamanan daerah terjamin.

Faktor Penghambat
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

1. Belum optimalnya data dasar kepariwisataan secara rinci dan sistematis


sehingga menjadi dasar perencanaan kepariwisataan
2. Lemahnya Perencanaan dan Implementasi Program kegiatanyang terintegrasi
lintas Sektor dalam mendukung pembangunan Sektor Kepariwisataan.
3. Kualitas sumber daya aparatur Dinas Pariwisata yang belum memadai.

3.1. Telaahan Nasional


Presiden Republik Indonesia periode 2014-2019 telah merumuskan misi yang
dikerucutkan ke dalam 9 agenda prioritas Pemerintah yang disebut NAWACITA. Di
dalamnya, secara eksplisit disebutkan salah satu agenda prioritas pemerintah yaitu
antara lain adalah sektor pariwisata.
Gambar 3.1
Sektor Pembangunan Prioritas Pemerintah (2014-2019) Berdasarkan Nawa Cita
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Kementerian Pariwisata sendiri melalui Peraturan Menteri Pariwisata Nomor 29


Tahun 2015 telah menetapkan Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Pariwisata
Tahun 2015‐2019. Di dalam Rencana Strategis tersebut, Kementerian Pariwisata
telah menetapkan Visi Pembangunan,yang berpijak pada Visi Presiden Republik
Indonesia yang ada pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)
tahun 2014-2019 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
tahun 2005-2025, Visi tersebut yaitu :

“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN


BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG”

Visi yang lahir dengan mimpi untuk meningkatkan daya saing dengan
memanfaatkan potensi yang belum dikelola dengan baik serta pengembangan
pariwisata yang berdaya saing di pasar internasional, sekaligus memberi peluang
besar untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor
pariwisata akan meningkatkan daya saing Indonesia, dengan memanfaatkan potensi
yang selama ini belum dikelola optimal, salah satunya adalah potensi maritim,
semata-mata untuk meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Dari
Visi Pembangunan Kementerian Pariwisata tersebut lahirlah 4 (Empat) Misi. Misi
tersebut antara lain :
1. Mengembangkan destinasi pariwisata yang berdaya saing, berwawasan
lingkungan dan budaya dalam meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan
mewujudkan masyarakat yang mandiri;
2. Mengembangkan produk dan layanan industri pariwisata yang berdaya saing
internasional, meningkatkan kemitraan usaha, dan bertanggung jawab terhadap
lingkungan alam dan sosial budaya;
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

3. Mengembangkan pemasaran pariwisata secara sinergis, unggul, dan


bertanggung jawab untuk meningkatkan perjalanan wisatawan nusantara dan
kunjungan wisatawan mancanegara sehingga berdaya saing di pasar
Internasional;dan
4. Mengembangkan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta dan
masyarakat, sumber daya manusia, regulasi, dan mekanisme operasional yang
efektif dan efisien serta peningkatan kerjasama internasional dalam rangka
meningkatkan produktifitas pengembangan kepariwisataan dan mendorong
terwujudnya pembangunan kepariwisataan yang berkelanjutan.

Berangkat dari Misi di atas, maka Kementerian Pariwisata telah menetapkan


Tujuan Pembangunan yakni :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata yang berdaya saing di


pasar internasional;
2. Mewujudkan Industri Pariwisata yang mampu menggerakkan perekonomian
nasional sehingga Indonesia dapat mandiri dan bangkit bersama bangsa Asia
lainnya
3. Memaksimalkan produktivitas kinerja pemasaran pariwisata dengan dengan
enggunakan strategi pemasaran terpadu secara efektif, efisien, dan bertanggung
jawab serta yang intensif, inovatif dan interaktif
4. Mewujudkan kelembagaan kepariwisataan yang mampu mensinergikan
Pembangunan Destinasi Pariwisata, Pemasaran Pariwisata, dan Industri
Pariwisata secara profesional, efektif dan efisien, dan mencapai produktifitas
maksimal.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 Tentang Rencana


Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional, Wakatobi telah ditetapkan sebagai
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN Wakatobi dan sekitarnya).

Peta sebaran daerah yang ditetapkan sebagai KSPN ada pada gambar di
bawah ini.

Gambar 3.2
Peta Sebaran Destinasi Pariwisata Yang Ditetapkan Sebagai KSPN (Sumbe:PP
50 Tahun 2011)

Sesuai dengan Instruksi Presiden, Wakatobi juga telah ditetapkan sebagai salah
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioiritas Nasional. Ditetapkannya Wakatobi


sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional merupakan bentuk
konkret dukungan Pemerintah Pusat dalam mendukung pembangunan
kepariwisataan di Kabupaten Wakatobi. Dukungan dari lintas sektor baik pemerintah
pusat dalam hal ini kementerian-kementerian terkait, pemerintah provinsi, industry,
media dan lembaga akademik mengalir begitu deras dalam mendukung percepatan
pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Wakatobi.

Gambar 3.3
10 Destinasi Pariwisata Prioritas Nasional

Kementerian Pariwisata sendiri telah menetapkan target capaian angka


PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 20 juta dan pergerakan wisatawan


nusantara sebanyak 275 juta perjalanan sampai 2019. Oleh karena itu, Kementerian
Pariwisata berupaya mendistribusikan target tersebut dan memberikan dukungan
serta stimulus pembangunan yang fokus dan berkelanjutan kepada daerah-daerah
yang memiliki potensi kepariwisataan agar dapat mencapai target tersebut.

Pembangunan pariwisata pada skala Kabupaten/Kota tidak terlepas dari


kebijakan jangka menengah yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat melalui
Kementerian Pariwisata yang menjalankan tugas dan fungsi di bidang pariwisata.
Dalam menetapkan arah dan kebijakan pembangunan kepariwisataan yang akan
dilaksanakan, harus memperhatikan pula sasaran prioritas yang telah ditetapkan
oleh Pemerintah Pusat sebagai bentuk sinergitas antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Kabupaten/Kota, mengingat pembangunan pariwisata yang dilakukan
harus secara holistik, integral dan sangat membutuhkan dukungan multi pihak. Ada
beberapa keterkaitan antara sasaran jangka menengah yang ada pada Rencana
Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga dengan pembangunan pariwisata yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi meliputi :

1. Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Destinasi Pariwisata


2. Meningkatnya Investasi di Sektor Pariwisata
3. Meningkatnya Jumlah Kunjungan Wisatawan
4. Meningkatnya Kapasitas dan Profesionalisme SDM Pariwisata
5. Terciptanya Diverifikasi Destinasi Pariwisata
6. Meningkatnya Citra Kepariwisataan Daerah
7. Meningkatnya Kuantitas dan Kualitas Tenaga Kerja
8. Peningkatan Profesionalisme SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

3.2. Telaahan Rencana StrategisProvinsi


Dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta dalam melaksanakan kerja-kerja
organisasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi juga senantiasa melakukan
identifikasi dan pemetaan terkait faktor-faktor kunci yang dapat mendukung
penccapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang lebih spesifik
terkait visi kepariwisataan yang telah disusun, identifikasi terkait faktor-faktor
penentu tersebut dapat menjadi pendorong maupun penghambat dari usaha
pencapaian visi dan misi Dinas Pariwisata Kabupaten Wakatobi. Sebagai
perpanjangan tangan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembangunan kepariwisataan di
Kabupaten Wakatobi. Oleh Karena itu, menjadi sangat prioritas untuk melihat,
menelaah dan mensinkronisasi kebijakan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah
Provinsi Sulawesi Tenggara melalui dokumen-dokumen perencanaannya dengan
stratetegi dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten
Wakatobi.

Gambar 3.4
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Peta Kawasan Strategis Pariwisata RIPPARDA Prov. Sultra 2014 (Sumber:Perda


Prov. Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2004)
Dalam dokumen Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah
Provinsi Sulawesi Tenggara, Disparekraf Prov. Sultra telah menetapkan tiga
Kawasan Strategis Pariwisata yang ada di Sulawesi Tenggara. Wakatobi ditetapkan
menjadi salah satu dari tiga Kawasan Strategis Pariwisata (Kawasan Strategis
Pariwisata I) tersebut. Hal ini menunjukkan komitmen Pemerintah Provinsi dalam
mendukung pengembangan pariwisata di Kabupaten Wakatobi. Dalam Rencana
Indikasi Program, secara eksplisit disebutkan salah satu program yaitu
Mengembangkan wisata MICE dengan memanfaatkan posisi Sultra (khususnya
Wakatobi) sebagai bagian dari segitiga karang dunia dan cagar biosfer dunia. Ada
beberapa keterkaitan antara sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Renstra
Disparekraf Provinsi Sulawesi Tenggara dengan sasaran yang ingin dicapai Dispar
Kab. Wakatobi yaitu antara lain :
1. Terciptanya Diverifikasi Destinasi Pariwisata;
2. Meningkatnya Citra Kepariwisataan Daerah;
3. Peningkatan Profesionalisme SDM Pariwisata dan Ekonomi Kreatif; dan
4. Meningkatnya Kuantitas Dan Kualitas Tenaga Kerja dan Unit Usaha Sektor
Ekonomi Kreatif.
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Gambar 3.5
Peta Zona Destinasi RIPPARDA Prov. Sultra (Sumber:Perda Prov. Sulawesi
Tenggara Nomor 3 Tahun 2004)
Selain menetapkan Kawasan Strategis Pariwisata, Disparekraf Prov. Sultra
juga telah menetapkan Zona Destinasi Pariwisata, cluster zona tersebut terbagi
menjadi tujuh zona dan Kabupaten Wakatobi ditetapkan sebagai Zona Destinasi I.
Dalam rangka mencapai sasaran “Terciptanya Diversifikasi Destinasi Pariwisata”
Disparekraf Provinsi melalui dokumen Renstranya menetapkan kebijakan yang akan
laksanakan yaitu “Peningkatan Kualitas Daerah Tujuan Wisata dan Industri
Pariwisata yang Berkelanjutan”, Hal ini sangat berdampak signifikan dalam
pembangunan kepariwisataan di Wakatobi mengingat fokus pengembangan
destinasi di Wakatobi adalah Pembangunan Pariwisata yang Berkelanjutan. Di
samping itu, dalam mencapai sasaran Meningkatnya Citra Kepariwisataan Daerah,
Disparekraf Prov. Sultra juga telah menetapkan kebijakan yaitu Penguatan
Sinergitas Keterpaduan Pemasaran dan Promosi Pariwisata antar Instansi
Pemerintah dengan Dunia Usaha, dalam implementasi kebijakan ini juga ikut
mendukung agenda-agenda promosi pariwisata yang produktif, efektif dan efisien
sejalan dengan kebijakan yang akan diformulasi oleh Dispar Kab. Wakatobi.
PROFIL SINGKAT PARIWISATA WAKATOBI

Anda mungkin juga menyukai