Anda di halaman 1dari 7

RESUME

POROS MARITIM DUNIA


MK EKONOMI MARITIM

Disusun Oleh :

ZALFA HALLIDA FATMAYA 09191068

Dosen Pengampu :

UWAH PAWARA S.T.,M.T.

Program Studi Teknik Perkapalan


Jurusan Sains Teknologi Pangan Dan Kemaritiman
Institut Teknologi Kalimantan
Balikpapan
2022

1|Page
Latar Belakang

Indonesia berwujud negara kepulauan, memiliki lautan luas dengan garis


pantai terpanjang kedua di dunia. Posisi geografis Indonesia berada di daerah
khatulistiwa. Berada di antara dua benua, Asia dan Australia. Berada di antara dua
samudera, Pasifik dan Hindia. Mudah diduga sejak zaman kuno, lokasi kepulauan
Nusantara ini telah menjadi sebuah lokus persilangan alur lalu lintas laut yang
menghubungkan benua timur dan barat. Menariknya, berdasarkan analisis para pakar,
ditaksir sekitar 90% perdagangan global diangkut melalui laut, di mana 40% di
antaranya melewati perairan Indonesia. Ini berarti, posisi Indonesia sampai kapanpun
juga akan selalu menjadi tempat strategis dalam peta perdagangan dunia.
Karena indonesia merupakan negara maritim dan negara kepulauan terbesar didunia
yang memiliki potensi untuk menjadi poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan
Indonesia sebagai negara maritimyang besar, kuat dan makmur melalui pengembalian
identitas indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan
maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi
indonesia, untuk menuju negara poros maritim dunia akan meliputi pembangunan
proses maritim dari aspek infrastruktur, politik,sosial-budaya, hukum, keamanan dan
ekonomi. Penegakan kedaulatan wilayah laut NKRI, revitalisasi sektor-sektor
ekonomi kelautan, penguatan dan pengembangan konektivitas maritim, rehabilitasi
kerusakan lingkungan dan konservasi biodiversity, serta peningkatan kualitas dan
kuantitas SDM kelautan, merupakan program-program utama dalam upaya
mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia . Adapun aspek penting yang
harus dibangun agar dapat mewujudkan Proses Maritim Dunia dibagi ke dalam dua
bagian besar. Pertama, Kelompok Aspek Ekonomi Kelautan dan Kemaritiman, yang
menjadi aset andalan pengembangan dan pembangunan Poros Maritim. Kedua,
Kelompok Aspek Tata Kelola, yang akan menentukan bagaimana komponen pertama
tersebut dapat dikelola dan dikembangkan arahnya untuk mewujudkan Poros Maritim
Dunia.

Dua hal di atas yang kemudian secara integratif penting untuk dikelola sebagai
“domain” Indonesia untuk menjadi Poros Maritim Dunia. Saat ini kontribusi sektor
kelautan dan kemaritiman baru sekitar 11,8% dari total PDB, yang ditargetkan akan
meningkat menjadi 20% pada 2020.

Aspek pembangunan kemaritiman menuju Poros Maritim Dunia mencakup


berbagai hal dan isu yang kompleks. Dalam upaya mewujudkan visi ini, diperlukan
langkah memulai yang konkrit dan diawali dengan penegasan kedaulatan,
pengembangan konektivitas laut, pengembangan regional, penguatan aspek-aspek
yang menjadi core ekonomi, penguasaan teknologi dan penataan kelembagaan yang
tepat menyongsong visi Poros Maritim Dunia.
Pembahasan

Dalam mewujudkan Indonesia sebagai poror maritim dunia, presiden Joko


Widodo mencanangkan Lima [ilar utama dalam mewujudkan cita-cita Negara sebagai
poror maritim dunia dan berikut adalah 5 pilar poros maritim dunia :

LIMA PILAR POROS MARITIM DUNIA

 Pilar pertama : pembangunan kembali budaya maritim Indonesia.

 Pilar kedua : Berkomitmen dalam menjaga dan mengelola sumber daya laut
dengan fokus membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan
industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama.

 Pilar ketiga : Komitmen mendorong pengembangan infrastruktur dan konektivitas


maritim dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistik, dan industri
perkapalan, serta pariwisata maritim.

 Pilar keempat : Diplomasi maritim yang mengajak semua mitra Indonesia untuk
bekerja sama pada bidang kelautan

 Pilar kelima : Membangun kekuatan pertahanan maritim.

Cita-cita dan agenda pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di atas akan


menjadi fokus Indonesia di abad ke-21. Indonesia akan menjadi Poros Maritim Dunia,
kekuatan yang mengarungi dua samudera sebagai bangsa bahari yang sejahtera dan
berwibawa. Dalam mengawal visi Laut Masa Depan Bangsa
dan mendukung misi nawacita yang diamanatkan Presiden Joko WidodoKementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan
perikanan dengan berbagai kebijakan. Kebijakan KKP tersebut diterjemahkan ke
dalam misi tiga pilar yakni kedaulatan, keberlanjutan, dan kesejahteraan, yaitu:

1. KEDAULATAN. Mandiri dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya


kelautan dan perikanan dengan memperkuat kemampuan nasional untuk
melakukan penegakan hukum di laut demi mewujudkan kedaulatan secara
ekonomi, yang dilakukan melalui pengawasan pengelolaan Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan (SDKP) dan sistem perkarantinaan ikan, pengendalian
mutu, keamanan hasil perikanan, dan keamanan hayati ikan.
2. KEBERLANJUTAN. Mengadopsi konsep blue economy dalam mengelola dan
melindungi sumber daya kelautan dan perikanan secara bertanggung jawab
dengan prinsip ramah lingkungan sebagai upaya peningkatan produktivitas, yang
dilakukan melalui pengelolaan ruang laut; pengelolaan keanekaragaman hayati
laut; keberlanjutan sumber daya dan usaha perikanan tangkap dan budidaya; dan
penguatan daya saing produk hasil kelautan dan perikanan.
3. KESEJAHTERAAN Mengelola sumber daya kelautan dan perikanan adalah
untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, yang dilakukan melalui
pengembangan kapasitas SDM dan pemberdayaan masyarakat; dan
pengembangan inovasi iptek kelautan dan perikanan.

Dalam rangka memperkuat jatidiri sebagai negara maritim telah dilakukan


pemberantasan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing serta
pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. Pemberantasan IUU fishing telah
menjadi prioritas utama pemerintah dalam melindungi sumber daya kelautan dan
perikanan.Keberhasilan penanganan pencegahan dan pemberantasan illegal fishing
dikarenakan telah berjalannya pelaksanaan pengawasan terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Indonesia memiliki bentang alam yang luas dan sumber daya alam yang luar
biasa, dari berbagai sektor seperti pertanian, pangan, energi, dan kemaritiman yang
bisa dimanfaatkan. Sektor Kemaritiman pengelolaan dan pemanfaatannya harus
dilaksanakan secara bertanggung jawab, guna menjaga kedaulatan, keberlanjutan dan
kesejahteraan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Langkah awal penguatan
ekonomi maritim yaitu dilakukan dari sisi penegakan hukum. Tujuannya, selain
menjaga kerusakan laut, juga memberi nilai tambah bagi nelayan dalam peningkatan
produksi dan perikanan industri. Artinya, dari lima pilar menuju poros maritim dunia
yang dicanangkan pemerintah hasilnya belum semuanya terlihat maksimal, sementara
ini memprioritaskan realisasi pilar kedua dan pilar ketiga.

Kebijakan memberantas illegal fishing menjadi pilihan utama. Keseriusan


memberantas illegal fishing , Presiden Joko Widodo mengeluarkan Perpres 115
Tahun 2015 tentang Satuan Tugas Pemberantasan Ikan Secara Ilegal ( Ilegal
Fishing ). Direktur Jenderal FAO ( Food and Agriculture Organization ), Jose
Graziano da Silva, pada pencanangan dan peringatan pertama Hari Internasional
IUUF ( International Day for the Fight Against Illegal, Unreported and Unregulated
Fishing ) pada 5 Juni 2018, bahkan mengapresiasi keseriusan kebijakan pemerintah
dalam pemberantasan illegal memancing ini.

Langkah keseriusan untuk pemberantasan illegal fishing berdampak positif


bagi negara. Angka pencurian ikan menurun drastis, selain itu terjadi peningkatan
populasi ikan di kawasan perairan laut Indonesia. Serta, kebijakan yang ditetapkan
dari tahun ke tahun meningkatkan PDB perikanan dan menguntungkan
nelayan. Keberhasilan penanganan pencegahan dan pemberantasan illegal
fishing dikarenakan telah berjalannya pengawasan terhadap pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan.

Langkah selanjutnya adalah pembangunan Tol Laut. Tujan membangun Tol


Laut ini mengambil potensi ekonomi dari kepadatan lalu lintas kapal-kapal yang
melalui perairan Indonesia, tentu mensyaratkan infrastruktur kelautan harus dibangun
dan dikembangkan secara berkala. Infrastruktur kelautan pertama berfungsi
memastikan efesiensi jalur logistik barang-barang kebutuhan pokok antar pulau-pulau
melalui sebaran pelabuhan pengumpan ( feeder ) dan pelabuhan perintis secara merata
di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, tujuan lainnya adalah mengembangkan
hubungan pelabuhan internasional di daerah-daerah terluar sebagai langkah untuk
mengintegrasikan Indonesia dengan sistem jaringan logistik regional dan global. Dari
1.241 pelabuhan, 141 di antaranya ialah pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan
internasional.
Dengan cita-cita yang besar untuk membangun Indonesia sebagai poros dunia
maritim, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pembangunan
infrastruktur. Dalam konteks infrastruktur kelautan, pemerintah menetapkan 24
strategi pelabuhan untuk merealisasikan konsep Tol Laut. 5 pelabuhan hub nasional
maupun internasional dan 19 pelabuhan pengumpan ( feeder ). Pelabuhan yang
menjadi hub Tol Laut yaitu, Belawan/Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak,
Makassar, dan Bitung. Pelabuhan-pelabuhan tersebut direncanakan menjadi jaringan
pelabuhan terpadu yang terintegrasi dengan kawasan industri.

Jika pemerintah yang didukung oleh masyarakatnya, serius dan memiliki tekad yang
tinggi untuk melaksanakan program pembangunan “Poros Maritim Dunia”, maka
program yang besar ini dapat terealisasi secara lancar. Dan jika pembangunan Poros
Maritim Dunia ini dapat terealisasi secara lancar, maka akan banyak manfaat dan
keuntungan yang diperoleh Pemerintah Indonesia. Adapun halangan dan tantangan
yang harus kita hadapi dalam pembentukan Poros Maritim Dunia (PMD), adalah sebagai
berikut :

1. Penguasaan teknologi untuk membangun kekuatan laut;


2. Kelembagaan dan organisasi dapat mengatasi keterbatasan anggaran,
infrastruktur kapal survei;
3. Koordinasi kegiatan survei: Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian
ESDM, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Badan Informasi
Geospasial, dan BPPT.
4. Hidragrafi data management.

Demi terwujudnya Indonesia menjadi negara Poros Maritim Dunia, diperlukan


adanya kebijakan dan strategi pembangunan yang jelas, sesuai dengan visi dan misi
yang telah dikemukakan pemerintah. Seperti sektor kelautan dan perikanan, yang
mampu menghasilkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi tinggi dan inklusif secara
berkelanjutan, serta berkontribusi secara signifikan bagi terwujudnya Indonesia
sebagai poros maritim dunia, dalam waktu tidak terlalu lama. Mengingat, sudah
adanya keinginan dari pemerintah untuk menghentikan pembangunan terhadap
maritim dan tersedianya sumberdaya laut yang melimpah.

Kesimpulan

Setelah membahas Poros Maritim Dunia terdapat beberapapoin yang dapat


disimpulkan dari pembahasan tersebut , Negara indonesia yang kaya akan hasil alam
yang berlimbah dan letak yang sangat strategis menjadikan negara indonesia layak
untuk diwujudkannya Poros Maritim Dunia, dan menjadikan poros maritim dunia
sebagai visi pembangunan nasional indonesia yang saalah satunya untuk mewujudkan
kekuatan dan kelestarian laut. Adanya komitmen dari pemerintah untuk mewujudkan
kekuatan laut yang bersifat konkrit maupun abstrak, faktor yang mempengaruhi
urgensi pembangunan postur pertahanan untuk mewujudkan kekuatan laut melalui
visi poros maritim dunia.
Daftar Pustaka

 “Menuju Poros Maritim Dunia”


https://www.kominfo.go.id/content/detail/8231/menuju-poros-maritim-
dunia/0/kerja_nyata

 ‘Wujudkan Indonesia Jadi Poros Maritim Dunia, Perlu Peran Semua Pihak”
https://www.setneg.go.id/baca/index/wujudkan_indonesia_jadi_poros_ma
ritim_dunia_perlu_peran_semua_pihak

 “Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2022”


https://jdih.maritim.go.id/en/poros-maritim-dunia#

 “Mewujudkan Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”


https://www.bappenas.go.id/id/berita/mewujudkan-indonesia-sebagai-poros-
maritim-dunia

 “Posisi Strategis Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”


https://repositori.kemdikbud.go.id/20634/1/Kelas%20XI_Geografi_KD%203.1%20%
284%29.pdf
 "Indonesia Layak Jadi Negara Poros Maritim Dunia"
https://setkab.go.id/indonesia-layak-jadi-negara-poros-maritim-dunia/

 “Doktrin Maritim dan Masalah Keamanan Indonesia’


https://www.rsis.edu.sg/wpcontent/uploads/2015/04/PR150409_Indonesias-
Maritime-Doctrine.pdf

Anda mungkin juga menyukai