Indonesia adalah negara yang mempunyai lautan yang sangat luas. Sekarang ini
khususnya dalam era globalisasi, perhatian bangsa indonesia terhadap fungsi, peranan dan
potensi wilayah laut semakin berkembang. Kecenderungan ini ditandai dengan perkembangan
pembangunan yang terus berkembang pesat menyebabkan semakin terbatasnya potensi sumber
daya nasional pada darat. Pengaruh lainnya yaitu perkembangan teknologi maritim itu sendiri
mengakibatkan kemudahan untuk memanfatkan sumber daya laut.
Benua Maritim Indonesia (BMI) merupakan wilayah perairan dengan hamparan pulau-
pulau di dalmnya sebagai satu kesatuan alamiah antara darat, laut dan udara di atasnya terletak
unik dengan sudut pandang iklim dan cuaca, tekanan airnya, tekanan kerak bumi, keragaman
biota serta tatanan sosial budayanya. Hakikat pembangunan BMI pada hakikatnya adalah
pembangunan nasional yang lebih menekankan unsur maritime dan dirgantara. PBMI juga pada
dasarnya adalah bagian integral dari pembangunan nasional dalam pemanfatan lautan indonesia
dalam mencapai cita-cita nasional.
2. Transportasi/infrastruktur
3. Industri maritim
6. Ketenagakerjaan maritim
7. Pendidikan maritim
8. Pengembangan masyarakat maritim dan desa/komunitas pantai dan pulau-pulau
Sektor perikanan laut adalah salah satu sektor utama dalam pembangunan benua maritim
Indonesia, sektor perikanan dan kelautan merupak salah sau sektor perekonomian terbesar bagi
Indonesia, mengingat luas nya lautan yang dimiliki oleh Indoensia. Hal tersebut membuat
indonesia kaya akan biota laut yang sangat berharga. Pada sektor ini pemerintah dan masyarakat
bekerasama dalam pengembangan perikanan laut. Kebijakan Pemerintah untuk sektor
kemaritiman, perikanan dan kelautan akan selalu berpihak pada masyarakat. Mengelola
ekosistem kelautan dan pemanfaatan jasa kelautan secara berkelanjutan; Meningkatkan produksi,
produktivitas, standardisasi, jaminan mutu dan keamanan produk kelautan dan perikanan adalah
salah satu langkah nyata Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang
kuat.
Sebagai upaya dalam mewujudkan tujuan nasional tersebut, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) memiliki arah kebijakan, strategi dan langkah operasional yang dirumuskan
dalam Rencana Strategi (Renstra) KKP 2015-2019. Pada bidang infrastruktur, pemerintah dalam
hal ini KKP berupaya untuk mampu memenuhi kebutuhan infrastruktrur maupun
mengoptimalkan fungsi dari infrastruktur yang ada. Sebagai contoh pengembangan armada
penangkapan ikan 30 GT di wilayah perbatasan sebanyak 25 unit per tahun dan pembangunan
cold storage di 100 sentra perikanan terpadu yang akan dikembangkan oleh KKP selama periode
2015-2019 di lokasi prioritas seperti Simeulu, Natuna, Tahuna/Sangihe, Saumlaki, dan Merauke
dalam rangka Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN) (KKP, 2015).
Dalam pembangunan kemaritiman di Indonesia saat ini dapat di jumpai berbagai masalah
diantaranya, belum mampunyai masyarakat menggali potensi sumber daya laut yang ada dalam
sector ekonomi, potensi maritim belum mendapatkan prioritas penanganan secara proporsional
sehingga kendala tak pernah dapat diatasi secara tuntas, terutama yang menyangkut upaya
memelihara langkah dan keterpaduan pembangunan, tidak adanya sistem pengelolaan terpadu,
yang mengakibatkan musnahnya hutan bakau, rusaknya terumbu karang, abrasi pantai, intrusi air
laut, pencemaran pesisir dan laut seta perubahan iklim global. Masing-masing pelaku
pembangunan dalam menyusun perencanaanya sangat terikat pada sektornya sendiri tanpa
adanya sistem koordinasi baku lintas sector.
Belum adanya lembaga yang berwenang penuh baik di pusat maupun di daerah yang
mempunyai wewnang penentu dalam pembangunan maritim secara utuh dan belum lengkapnya
peraturan perundang-undangan yang mengatur kewenangan pengelolaan sumber daya maritim,
serta belum lengkapnya tata ruang yang mencakup wilayah pesisir dan laut nasional yang dapat
dijadikan sebagai induk perencanaan bagi daerah. Strategis yang dapat dilakukan beberapa cara
untuk menanggulanginya yaitu :
Sistem pengumpulan dan pengelolaan informasi maritime yang dapat diakses secara luas.
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
a) Benua Maritim Indonesia adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia melawan segala pihak
yang tidak mau melihat bangsa Indonesia yang merdeka dan bersatu di Kepulauan Nusantara
yang merupakan satu keutuhan geografis. Konsep BMI muncul sebagai salah satu cara untuk
mengekplorasi berbagai sumber daya alam yang ada di Indonesia khususnya sumber daya
kemaritiman.
c) Terdapat berbagai kendala umum yang muncul dalam rangka pemanfaatan laut wilayah
nusantara untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, terkait dengan fungsi dan kedudukan laut,
seperti kurangnya tenaga ahli, belum meratanya kegiatan industri, maupun belum adanya
pengaturan dan pengelolaan yang baik/
DAFTAR PUSAKA
Dewan guru besar IPB (2016 ) engembangan Perikanan, Kelautan dan Maritim untuk
Kesejahteraan Rakyat Volume I. Diakses pada 26 Agustus 2021) dari
https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=22E1EAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA135
&dq=Pembangunan+benua+maritim+indonesia&ots=bzlBN8QDw8&sig=KzihbU-eQ-
oZs-
THKTj7uHZTas4&redir_esc=y#v=onepage&q=Pembangunan%20benua%20maritim%2
0indonesia&f=true