BENUA MARITIM
INDONESIA
ABDIZUL FAHRIL IMAD (D061191042)
ADITYAMAN PERMANA DABUKKE (D061191120)
AGUNG SUTIONO PONTOH (D061191054)
FARHAN. MUHAMMAD (D061191108)
FREDDY BANIS BATE’E (D061191116)
MUH. ESA JAELANI (D061191119)
RENDRA SATRIA RAHARJA (D061191106)
Pembangunan Benua Maritim Indonesia pada hakekatnya adalah pembangunan nasional yang lebih
menekankan pemanfaatan unsur maritim dan dirgantara. Pembangunan Maritim Indonesia pada dasarnya adalah
bagian Integral dari pembangunan Nasional dalam pendayagunaan dan pemanfaatan lautan Indonesia untuk
Pembangunan Benua Maritim Indonesia memandang daratan, lautan dan dirgantara, serta segala sumberdaya
di dalamnya dalam suatu konsep pengembangan sehingga hal ini merupakan salah satu wujud aktualisasi Wawasan
Nusantara yang telah menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan nasional yang
1. Lautan sebagai sumber pemenuhan kebutuhan dasar manusia, pemanfaatn laut terutama sebagai sumber pangan belum optimal. Pemanfaatan perikanan
baru sekitar 35% dari potensi yang ada. Masalah yang dihadapi adalah kualitas tenaga kerja dalam eksploitasi dan budidaya laut masih kurang. Jumlah dan
2. Lautan dan dasar laut sebagai sumber bahan dasar sumber energy. Berbagai mineral dan baahan baku industry letaknya pada laut yang kedalamannya lebih
dari 200 m. Masalah yang dihadapai dalam memanfaatkan laut sebagai sumber bahan baku dan sumber energy adalah kurangnya tenaga ahli dan terampil
yang mampu mengeksplorasi dan mengeksploitai sumber – sumber tersebut di laut dalam, disamping permaslahan permodalannya.
3. Lautan sebagai medan kegiatan industri. Pemanfataan laut sebagai medan kegiatan industri belum efektif dan efisien. Masalahnya anatara lain adalah belum
4. Laut sebagai tempat bermukim dan bermain. Pemanfaatan laut sebagai tempat bermukim bagi sebagian suku laut seperti suku badjo, suku anak-laut,
belumlah diatur dan dikelola dengan baik, Demikian halnya laut sebagai tempat bermain/olah raga sperti selancar, diving, ddsb.
5. Laut sebagai badan Hankanmas. Bidang Hankanmas sangat dominan pada laut sebagai media penting dalam kegiatan Hankanmas. Permasalahan yang
dihadapi adalah terbatasnya sarana untuk pertahanan yang dihadapi adalah terbatasnya sarana untuk pertahanan dan keamana di laut.
6. Laut sebagai Zona Ekonomi Eksklusif di Indonesia. Dengan diberlakukannya Konvesi PBB tentang Hukum laut Tahun 1982 (UNCLOS 82) maka Indonesia salah
satu negara yang diuntungkan, Masalahnya adalah semua potensi sumberdaya yang terdapat di ZEEI yang hak pengelolaanya diberikan kepad Indonesia
belum bisa diketahui dengan pasti, apalgi dimanfaatkan sebagai sumber pembangunan