Anda di halaman 1dari 6

Pembangunan BMI (PBMI)

Disusun Oleh :
ISRA NIRWANA NUR N. KALAU
NIM : H071211036

MATA KULIAH
WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Letak geografis Indonesia sangat strategis. Nusantara berada di antara dua benua dan dua
samudera yang di mana 70% barang diangkut melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan
ke wilayah Pasifik, dan harus melalui perairan Nusantara. Indonesia memiliki wilayah laut yang
sangat luas dengan 17.000an pulau-pulau yang di dalamnya terdapat sumber daya alam yang
berlimpah. Di era sekarang, perhatian bangsa Indoensia kepada fungsi, potensi, dan peranan wilayah
laut semakin berkembang.
Dengan adanya sumber daya kemaritiman yang berlimpah maka muncullah gerakan
pembangunan Benua Maritim Indonesia (PBMI). Gagasan pembangunan Benua Maritim Indonesia
muncul karena sejarah kemaritiman dan potensi sumber daya kemaritiman yang besar. Pembangunan
Benua Maritim Indonesia merupakan pembangunan yang dilakukan di wilayah perairan dengan
banyak hamparan pulau-pulau di dalamnya.

B. Rumusan Masalah
1. Ap aitu Benua Maritim Indonesia?
2. Bagaimana konsep pembangunan Benua Maritim Indonesia?
3. Bagaimana keadaan dan masalah maritim di Indonesia?
4. Bagaimana pembangunan maritim Indonesia jangka Panjang?

C. Tujuan Penulisan
Agar dapat mengetahui konsep pembangunan Benua Maritim Indonesia, mengetahui keadaan
dan masalah maritim di Indonesia, dan untuk mengetahui pembangunan maritim Indonesia jangka
panjang.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Benua Maritim Indonesia


BMI (Benua Maritim Indonesia) adalah wilayah perairan yang di dalamnya terdapat
hamparan pulau-pulau. Wilayah perairan merupakan suatu asset nasional yang menjadi sumber
kekayaan alam, sumber bahan makanan, jalur lintas laut antar pulau, kawasan perdagangan, dan masih
banyak lainnya. Maka dari itu, Laut nusantara mempunyai fungsi besar yaitu sebagai wahana yang
dapat menjamin integritas wilayah sarana perhubungan dan pelayaran, dan juga menjadi salah satu
sumber kekayaan alam.
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang memiliki banyak suku dan golongan. Maka dari
itu, perairan yang berada di antara pulau-pulau dianggap sebagai penghubung pulau satu dengan yang
lainnya. Sebab itu pula bangsa Indonesia mengambil Bhinneka Tunggal Ika yang artinya meski
berbeda-beda tetapi tetap satu juga sebagai semboyan nasional.
Benua Maritim Indonesia terdiri dari 17.508 pulau beserta 200 mil air laut dari garis pangkal.
Pulau-pulau utama Sumatera, Jawa, dan Kalimantan termasuk dalam jawasan Barat Benua Maritim
Indonesia. Bagian Timur Benua Maritim Indonesia terletak di Selat Makassar, Laut Bali, Laut Flores.
Di bagian ujung Timur Benua Maritim Indonesia terdapat sistem laut Banda yaitu laut yang
dikelilingi oleh pulau Sulawesi pada bagian baratnya. Sedangkan di bagian Selatan ada kepulauan
gunung api aktif NTB-NTT.

B. Pembangunan Benua Maritim Indonesia


Pembanguan Benua Maritim Indonesia merupakan pembangunan nasional yang lebih
menekankan untuk memanfaatkan unsur maritime dan dirgantara. Pembangunan Benua Maritim
Indonesia pada dasarnya adalah suatu bagian Integral pembangunan nasional yang berpatokan
terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

C. Keadaan dan Masalah Maritim Indonesia


Pembangunan Maritim Indonesia bertujuan untuk menggali potensi maritime agar dapat
membulatkan akselerasi Pembangunan Nasional di nusantara. Tetapi potensi maritime belum juga
mendapatkan prioritas penanganan dengan baik sehingga banyak kendala yang tidak dituntaskan.
Misalnya kendala yang bersangkutan dengan pemeliharaan langkah dan keterpaduan pembangunan.
Kendala tersebut sangat berpengaruh karena pembangunan Maritim memerlukan sistem
pengelolaan yang terpadu. Adapun empat kendala utama dalam Menyusun rencana dalam
melaksanakan pembangunan maritime, yaitu :
1. Struktur teknologi dan struktur nasional ekonomi maritim belum siap
2. Peraturan dan perundangan di Indonesia belum mendukung
3. Sikap mental dan semangat cinta wilayah perairan masih lemah
4. Kelembagaan belum mendukung

D. Pembangunan Maritim Indonesia Jangka Panjang


Menurut PJP II Pembangunan Maritim Indonesia dilakukan secara bertahap, dalam jangka
waktu 20 tahun (4 pelita). Berikut tahap-tahapannya :
1. Pelita VII yang dilakukan pada perikanan dan pariwisata bahari tanpa mengesampingkan
pengembangan sumber daya manusia dan ilmu pengetahuan teknologi maritim yang sesuai.
2. Pelita VIII yang penekanannya diletakkan pada perikanan, perhubungan laut, dan pariwisata
bahari seiring dengan pengembangan IPTEK dan sumber daya manusia yang diperlukan.
3. Pelita IX yang penekanannya diletakkan pada perhubungan laut, pariwisata bahari seiring
dengan peningkatan IPTEK dan SDM.
4. Pelita X yang penekanannya diletakkan pada pertambangan, dan energi seiring dengan
pengembangan SDM dan IPTEK yang diperlukan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gagasan pembangunan Benua Maritim Indonesia muncul karena sejarah kemaritiman dan
potensi sumber daya kemaritiman yang besar. Pembangunan Benua Maritim Indonesia merupakan
pembangunan yang dilakukan di wilayah perairan dengan banyak hamparan pulau-pulau di dalamnya.
Pembanguan Benua Maritim Indonesia merupakan pembangunan nasional yang lebih menekankan
untuk memanfaatkan unsur maritime dan dirgantara.
Pembangunan Benua Maritim Indonesia pada dasarnya adalah suatu bagian Integral
pembangunan nasional yang berpatokan terhadap Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan
Maritim Indonesia bertujuan untuk menggali potensi maritime agar dapat membulatkan akselerasi
Pembangunan Nasional di nusantara. Tetapi potensi maritime belum juga mendapatkan prioritas
penanganan dengan baik sehingga banyak kendala yang tidak dituntaskan.
DAFTAR PUSTAKA

http://ririnpuspitasarifr.blogspot.com/2012/11/makalah-pbmi.html. Diakses pada 27 Agustus 2021


https://www.academia.edu/5418541/MAKALAH_WSBB_PEMBANGUNAN_BENUA_MARITIM_
INDONESIA. Diakses pada 27 Agustus 2021
https://www.academia.edu/8660927/PEMBANGUNAN_BENUA_MARITIM_INDONESIA. Diakses
pada 27 Agustus 2021

Anda mungkin juga menyukai