Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SENI BUDAYA LOKAL

Kabupaten Toli-Toli

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK X
NURHALIZA A 401 18 232
FADLIA A 401 18 236
ARIEF RAHMAN LAPOHEA A 401 18 23
MESYA PAPARANG A 401 18 23
TASYA MAHARANI A 401 18 231
RISKA A 401 18 23
SAKIRAN A 401 18 237

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2020
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan karunia-
Nyalah, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah SENI BUDAYA LOKAL,
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari bahwa yang
diungkapkan dalam makalah ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena
keterbatasan kemampuan yang dimiliki Kami, sehingga akan menjadi suatu
kehormatan besar bagi Kami apabila mendapatkan kritikan dan saran yang
membangun makalah ini sehingga selanjutnya akan lebih baik dan sempurna serta
komprehensif.

Demikianlah yang dapat Kami sampaikan, semoga makalah ini bermanfaat


bagi semua pihak dan sebagai media pembelajaran, khususnya dalam segi teoritis
sehingga dapat membuka wawasan serta akan menghasilkan yang lebih baik di masa
yang akan datang.

Palu, 10 April 2020


                                                                                                  

                                                                                            Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................
1.1 Latar Belakang..............................................................................
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................
1.3 Tujuan...........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................
2.1 Sejarah kabupaten toli-toli............................................................
2.2 Pariwisata kabupaten toli-toli........................................................
2.3 Suku basa dan rumah adat kabupaten toli-toli..............................
2.4 Tarian yang ada di kabupaten toli-toli..........................................
2.5 Jajanan khas kabupaten toli-toli....................................................
BAB III PENUTUP....................................................................................
3.1 Kesimpulan...................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Suku Tolitoli mendiami suatu daerah yang membentang dari sebelah selatan
Sojool Seoo Lenjuu, Pulau Taring hingga di sebelah utara Kuala Lakuan, Gunung
Raeta dan Gunung Tabadak.

Kabupaten Tolitoli berada di utara Pulau Sulawesi dan memiliki ketinggian


wilayah antara 0-2500 Mdpl. Wilayah utara merupakan pesisir pantai Laut Sulawesi
dan sebagian kecil disebelah barat adalah pesisir pantai Selat Makassar dengan
beberapa pulau. Sementara sepanjang batas selatan berupa rangkaian pegunungan
bagian dari Pegunungan Bosagong yang memanjang dari barat ke timur. Beberapa
puncaknya adalah Gunung Tinombala, Gunung Lante, Gunung Tongkou, Gunung
Malino, dll.

I.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah kabupaten toli-toli ?
2. Pariwisata apa saja di kabupaten toli-toli ?
3. Bagaimana suku, bahasa dan rumah adat di kabupaten toli-toli ?
4. Tarian apa saja di kabupaten toli-toli ?
5. Apa saja jajanan khas kabupaten toli-toli ?

I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah kabupaten toli-toli
2. Untuk mengetahui Pariwisata yang ada di kabupaten toli-toli
3. Untuk mengetahui suku, bahasa dan rumah adat di kabupaten toli-toli
4. Untuk mengetahui tarian yang ada di kabupaten toli-toli
5. Untuk mengetahui jajanan khas kabupaten toli-toli
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah kabupaten toli-toli


Nama Toli-toli berasal dari kata Totolu yang berarti Tiga. Maksudnya suku
bangsa Toli-toli berasal dari tiga manusia kayangan yang menjelma ke bumi masing-
masing melalui Olisan Bulan (Bumbu Emas), Bumbung Lanjat (Puncak Pohon
Langsat), dan Ue Saka (Sejenis Rotan). Jelmaan Olisan Bulan dikenal sebagai Tau
Dei Baolan atau Tamadika Baolan yang menjelma melalui Ue Saka dikenal sebagai
Tau Dei Galang atau Tamadika Dei Galang sedangkan seorang putri yang menjelma
sebagai Bumbung Lanjat dikenal sebagai Tau Dei Bumbung Lanjat atau Boki Bulan

Kabupaten Tolitoli atau Toli-Toli adalah salah satu kabupaten di provinsi


Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kota Tolitoli.
Kabupaten ini memiliki luas wilayah 4.079,77 km² dan berpenduduk sebanyak
233.409 Jiwa (2018).[2] Kabupaten Tolitoli sebelumnya bernama Kabupaten Buol
Toli-Toli, tetapi pada tahun 2000 berdasarkan UU No. 51 Tahun 1999, daerah ini
dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tolitoli sebagai kabupaten
induk dan Kabupaten Buol sebagai kabupaten hasil pemekaran.

Kecamatan
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Tolitoli

1. Kecamatan Baolan
2. Kecamatan Basidondo
3. Kecamatan Dako Pamean
4. Kecamatan Dampal Selatan
5. Kecamatan Dampal Utara
6. Kecamatan Dondo
7. Kecamatan Galang
8. Kecamatan Lampasio
9. Kecamatan Ogo Deide
10. Kecamatan Toli-toli Utara

Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Tolitoli pada tahun 2015 sebanyak 225.875 Jiwa
(Laki-laki 115.205 Jiwa dan Perempuan 110.670 Jiwa). Kecamatan paling banyak
dan padat penduduknya berada di Kecamatan Baolan yang mencapai 68.875 Jiwa
dengan kepadatan 267 Jiwa/ km² sedangkan penduduk terjarang berada di Kecamatan
Dako Pamean yaitu 5.180 Jiwa[7].

Kabupaten Tolitoli

Peta lokasi Kabupaten Tolitoli di Sulawesi Tengah


Koordinat:

Provinsi Sulawesi Tengah

Hari jadi 11 Desember 1960

Dasar hukum UU. No. 59 Tahun 1960

Ibu kota Tolitoli

Pemerintahan

- Bupati Mohammad Saleh Bantilan

APBD

- DAU Rp. 352.284.608.000,-[1]

Luas 4.079,77 km2

Populasi

- Total 233.409 jiwa (2018)[2]

- Kepadatan 57,21 jiwa/km2

Demografi
- Agama Islam 92,62%
Kristen 5,36%
— Protestan 5,06%
— Katolik 0,30%
Hindu 1,42%
Buddha 0,59%
Lainnya 0,01%[2]

- Kode area 0453


telepon

Pembagian administratif

- Kecamatan 10

- Kelurahan 6
- Desa 110

Simbol khas daerah

Situs web www.tolitolikab.go.id

2.2 Pariwisata kabupaten toli-toli


1. Pulau sabang tende

Seperti pantai-pantai indah lainnya di Indonesia,sabang tende terkenal pasir


putihnya yang halus dan bersih.rindangnya pepohonan membuat suasana sepoi-sepoi
yang sangat menyegarkan.

2. Pantai lalos
Salah satu alasan kenapa toppres harus ke toil-toli adalah karena keindahan
pantai-pantai yang di milikinya.salah satu objek wisata pantai toil-toli populer adalah
pantai lalos.selain karena lokasinya yang dekat dari pusak kota dan mudah di
kunjungi,pasir pantai yang keemasan dan gugusan batu karang yang eksotis membuat
panorama destinasi wisata toil-toli ini di cari wisatawan

3. Pulau kapas

Salah satu pusat wisata bahasi di toil-toli bisa topres di temui di pulau kapas.
mulai dari pemandangan pantai yang indah,ekosistim mangrove yang eksotis, hingga
indahnya alam bawa laut perairan Sulawesi yang bisa anda nikmati dengan snorkeling
ataupun menyelam.

4. Objek wisata udang merah tanjung sanjangan

Destinasi wisata di toil-toli selanjutnya ini termaksud wisata baru yang kini
tengah sangat populer.di sini ada bisa menemukan perarian yang menjadi rumah bagu
udang-udang merah yang sangat ramah selain melihat udang merah,kawasan wisata
ini juga dekat dengan berbagai pesona alam lainnya seperti goa-goa alam dan juga
danau-danau kecil yang terbentuk secara alami

5. Air terjun malangga


Maih ada satu lagi destinasi wisata air terjun di toil-toli yang bisa anda
kunjungi.di balik rerimbunan pepohonan juga dan segarnya air sungai,anda bisa
bermain air atau sekedar menikmati suara gemercik air dari tepian sungai .

2.3 Suku, Bahasa Dan Rumah Adat Kabupaten Toli-Toli


3.1 Suku kabupaten Toli-toli
Suku Tolitoli mendiami suatu daerah yang membentang dari sebelah selatan
Sojool Seoo Lenjuu, Pulau Taring hingga di sebelah utara Kuala Lakuan, Gunung
Raeta dan Gunung Tabadak; Kabupaten Buol Toli-Toli, Propinsi Sulawesi Tengah.
Populasinya sekitar 20.000jiwa.
Lihat pula: Kerajaan Tolitoli

Tentang Suku Tolitoli


Suku Tolitoli mendiami suatu daerah yang membentang dari sebelah selatan
Sojool Seoo Lenjuu, Pulau Taring hingga di sebelah utara Kuala Lakuan, Gunung
Raeta dan Gunung Tabadak. Tamadika Dei Galang menghilang di Gunung Galang di
Kecamatan Galang dengan mengendarai kuda warna merah, Tamadika Baolan
menghilang di Desa Dadakitan dengan menunggang kuda kuning, sedangkan Boki
Bulan menghilang di Gunung Tatanggalo dengan menunggang kuda putih. Ketiga
manusia kayangan tersebut menurunkan suku Tolitoli.

Menurut kepercayaan masyarakat asli yang bermukim di sana, di Tando


Kanau terdapat kekuatan supra natural. Pulau ini diyakini sebagai pusat kekuatan
gaib yang bersumber dari Gunung Tatanggalo dan juga sebagai pusat pertemuan
dunia gaib dari ketiga leluhur suku Tolitoli, yaitu Tamadika Baolan, Tamadika Dei
Galang dan Boki Bulan. Selain itu, Tando Kanau juga merupakan cabang dunia gaib
dari pusat dunia gaib di seluruh dunia yang berpusat di Uwentira di daerah Tanah
Kaili, Palu.

Di Pulau Lutungan atau Tando Kanau terdapat Makam Raja kerajaan Tolitoli,


Syaifuddin Bantilan, yang berkuasa dari tahun 1859 hingga 1867. Syaifuddin
Bantilan adalah raja yang sakti. Ia merupakan keturunan dari Raja Mohammad Yusuf
Syaiful Muluk Muidjuddin alias Malatuang yang menurunkan raja-raja yang
memerintah di Kerajaan Tolitoli.

3.2 Bahasa Toli-toli


Rumpun bahasa Tomini-Tolitoli

Rumpun bahasa Tomini-Tolitoli adalah sekelompok bahasa yang dituturkan


di sekitar teluk Tomini dan kabupaten Tolitoli di utara provinsi Sulawesi
Tengah, Indonesia. Belum ditunjukkan bahwa dua cabang grup bahasa ini lebih dekat
satu sama lain daripada bahasa-bahasa lain di Sulawesi, tetapi memang diharapkan
begitu.

Ethnologue menempatkan kelompok ini dalam rumpun bahasa Sulawesi. Kelompok


ini terdiri dari:
 Rumpun bahasa Tolitoli:
o bahasa Boano dan
o bahasa Totoli

 Rumpun bahasa Tomini, yang pada gilirannya dibagi dalam:


o Kelompok Tomini Utara:
 Dondo,
 Lauje dan
 bahasa Tomini, dan
o Kelompok Selatan:
 Balaesang,
 Dampelas,
 Taje, Tajio dan
 Pendau

3.3 Rumah Adat Toli-toli


Di kota ini, ada sebuah rumah adat. Namanya Balre Masigi yang dibangun di
tempat bekas istana para raja Toli-toli, bentuknya sangat unik. Penuh arti keislaman,
sebab memang dulu kota ini dipimpin oleh seorang raja dan kejayaan dirasakan
setelah agama Islam memasukinya. Rumah-rumah adat di luar pulau Jawa, pasti
identik dengan rumah yang berbentuk panggung. Hanya saja, ada hal-hal unik yang
menjadi pembeda. Bentuk atap Balre Masigi bertingkat berjumlah lima susun yang
melambangkan rukun Islam.
Dalam bahasa Toli-toli, tangga yang digunakan disebut ondan diapala dengan
ditambah ornamen kepala buaya. Memiliki arti sebagai kekuasaan dan
menggambarkan bahwa masyarakat suku Toli-toli bersifat sabar tetapi seketika marah
jika wilayah daerahnya diganggu. Warna rumah adatnya pun khas kota ini, yaitu
kuning.

Balre Masigi ini, diresmikan oleh Bupati Toli-toli pada tanggal 6 Desember
2006 bernama Bapak Ma’ruf Bantilan. Ketika memasuki wilayah halaman rumah
adat ini tak ada tarif yang dikenakan, langsung masuk saja. Namun rumah tersebut
terkunci yang artinya pengunjung dilarang masuk ke dalam. view dari halaman rumah
ini cukup apik.
2.4 Tarian yang ada di kabupaten toli-toli
4.1 Maragai, tari tradisional Etnis Tolitoli yang pada masa itu di laksanakan
untuk menyambut para raja dan tamu kerajaan. Gerak dasar dari tarian ini
adalah silat, sehinggal menjadi pelakunya juga dari laki-laki.

4.2 Caliabo, tari ini merupakan tarian tradisi yang berasal dari Etnis Dampal,
namun baik jenis maupun gerak dasar serta pemanfaatannya sama dengan
Maragai.

4.3 Moduai, tari tradisional ini adalah tarian yang pemanfaatannya untuk acara-
acara hiburan kerajaan, penyambutan tamu bangsawan, seiring
perkembangan zaman tarian ini di alihfungsikan untuk pemyambutan pada
acara-acara pernikahan dan acara ceremonial lainnya.
4.4 Tari Tradisi (Magadulran Bangga), Tarian tradisional khusus di pergunakan
untuk ritual upacara Tolak Bala. Para pelaku tari ini adalah para orang-orang
tua (sesepuh), dimana mereka langsung berkomunikasi dengan para makhluk
gaib.

2.5 Jajanan khas kabupaten toli-toli


5.1 Tombouat adalah kuliner khas daerah Tolitoli, Sulawesi Tengah. Kuliner ini
terbuat dari sagu sebagai bahan dasar dicampur dengan lemak kulit ayam
serta daging ayam.
5.2 AMBAL MERUPAKAN MAKANAN KHAS TOLI TOLI

Ambal yang juga dikenal dengan sebutan Jepa, dimasak menggunakan tungku
dengan bahan bakar kayu atau sabut kelapa. Bahan utamanya adalah sagu, kelapa dan
ikan (Erni menggunakan ikan como-como) dan kemangi. Ambal mesti dinikmati
selepas dari tungku, karena jika dibiarkan lama dan dingin, ia akan mengeras.

Pizza ambal laa Sulawesi ini sungguh nikmat dimakan saat panas, rasa gurih,
asin dan segar bercampur jadi satu, Anda dijamin akan ketagihan. Hanya saja bagi
Anda yang tidak terbiasa makan sagu, tidak disarankan langsung mengkonsumsi
Ambal berlebihan, karena mungkin saja perut Anda butuh beradaptasi lebih dahulu.
Desir angin lembut di pinggir pantai Lalos dipadu dengan santapan kuliner khas
Sulawesi ini, lengkaplah sudah liburan anda di Toli-toli! 
BAB III
PENUTUP

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan  judul makalah ini. Penulis banyak berharap para pembaca yang
budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis dan khususnya juga para pembaca
agar mengetahui tentang kabupaten toli-toli.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Tolitoli

Anda mungkin juga menyukai