OLEH :
FITRI WAHYUNI
NIM: 2038029
2. Solusi
Penggunaan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik
permasalahan di atas yaitu metode peta pikiran (mind mappinging). Tony Buzan
(2012: 4) mengemukakan bahwa mind map adalah cara mencatat yang kreatif dan
inovatif, cara mudah memasukkan dan mengeluarkan informasi dalam otak, mind
map menggunakan warna, simbol, kata, garis lengkung, dan gambar yang sesuai
dengan cara kerja otak.. Melalui penggunaan metode mind map siswa akan
mengaktifkan seluruh otak, memungkinkan siswa untuk fokus pada pokok
bahasan, memungkinkan siswa untuk mengelompokkan konsep dan
membandingkannya. Menurut Susanto Windura (2008: 16) Mind map adalah
suatu teknis grafis yang memungkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh
kemampuan otak kita untuk keperluan berpikir dan belajar. Jadi mind map
merupakan cara mudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan
mengambil informasi ke luar dari otak sehingga dapat menghasilkan cara untuk
mencatat yang kreatif dan efefktif sesuai dengan peta pikiran kita. Alasan
digunakan media mind map, karena media ini sesuai dengan materi yang akan
disampaikan dan lebih memuat suasana belajar yang lebih menyenangkan. Materi
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya merupakan materi IPS yang perfokus pada
pemahaman siswa untuk mempelajari berbagai suku yang tardapat di provinsi
Sumatera Barat, Jawa Tengah, Bali, Papua, Irian Jaya, Sulawesi Tengah,
kalimantan Tengah, NTT, dan DKI. Siswa juga dapat menemukan berbagai jenis-
jenis keragaman budayanya yaitu rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional,
tarian, dan alat musik. Penggunaan media mind mappinging melibatkan siswa
secara langsung dalam proses pembelajaran, dengan demikian diharapkan siswa
dapat lebih mudah mengingat dan memahami materi tersebut.
Hasil penelitian Brett D. Jones (2012) yang berjudul “The Effect of Mind
Mapping Activities on Students Motivaion” membuktikan bahwa penerapan media
pemetaan pikiran akan mempengaruhi motivasi siswa dalam pembelajaran.
Oleh karena itu, penggunaan media mind mappinging dapat membantu
suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan membangkitkan minat
belajar siswa dalam proses pembelajaran. Siswa didorong untuk menggunakan
imajinasi dan pengetahuaannya untuk membuat mind map sesuai dengan materi
yang diajarkan. Langkah-langkah pembelajaran dengan media mind mappinging
adalah sebagai berikut: (1) menyampaikan kompetensi dan memberikan
penjelasan singkat mengenai materi pembelajaran; (2) membagi siswa dalam
beberapa kelompok untuk mempelajari dan memahami isi mind mappinging
berdasarkan nama provinsi yang didapat; (3) siswa bekerja dalam kelompok untuk
berdiskusi tentang nama-nama suku yang ada di provinsi tersebut, rumah adat,
pakaian adat, senjata tradisional, tarian, dan alat musiknya; (4) siswa
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas; (5) guru dan siswa memberikan
kesimpulan dari pembelajaran yang telah berlangsung.
Tony Buzan (2012: 8) mengungkapkan bahwa metode mind mapping
mempunyai beberapa kelebihan yaitu: (1) mengaktifkan seluruh otak; (2)
membersihkan akal dan kekusutan mental; (3) memungkinkan kita berfokus pada
pokok bahasan, (4) membantu menunjukkan hubungan antara bagian-bagian
informasi yang saling terpisah; (5) memberi gambaran yang jelas pada
keseluruhan dan perincian; dan (6) memungkinkan kita untuk mengelompokkan
konsep, dan membantu siswa untuk membandingkannya.