Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH POTENSI KEARIFAN LOKAL

KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR DAN


KAB. MUSI RAWAS UTARA

Disusun Oleh :
Kelompok 12
Dara Shopy Varadhiba (2019143281)
Nyayu Siti Azizah (2019143256)
Ari Widiyanto (2019143255)

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Kelas : 6 G
Dosen Pengampuh Mata Kuliah : Nova Pratiwi M.Pd

FAKULTAS KEGURUAAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN AJAR 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik. Dalam makalah ini kami akan membahas
mengenai “POTENSI KEARIFAN LOKAL KAB. PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR
DAN KAB. MUSI RAWAS UTARA”. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah pembelajaran mulok.

Kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya untuk
membantu menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin. Dan harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kearifan lokal merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat yang tidak dapat
dipisahkan dari bahasa masyarakat itu sendiri. Kearifan lokal (local wisdom) biasanya
diwariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi melalui cerita dari mulut ke
mulut. Kearifan lokal memiliki hubungan yang erat dengan kebudayaan tradisonal pada suatu
tempat, dalam kearifan lokal tersebut banyak mengandung suatu pandangan maupun aturan
agar masyarakat lebih memiliki pijakan dalam menentukan suatu tindakan seperti perilaku
masyarakat sehari hari (Suyono Suyatno, 2013).
Kearifan lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya masyarakat setempat maupun
kondisi geografis dalam arti luas. Kearifan lokal merupakan produk budaya masa lalu yang
patut secara terus-menerus dijadikan pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal, tetapi nilai
yang terkandung didalamnya dianggap sangat universal. Intisari kearifan lokal dibagi menjadi
tiga konsep, yaitu sebuah pengalaman panjang yang diendapkan sebagai petunjuk perilaku
seseorang, tidak terlepas dari lingkungan pemiliknya, bersifat dinamis, lentur, terbuka, dan
senantiasa menyesuaikan zamannya (Sartini, 2006). Kearifan lokal selalu terkait dengan
kehidupan manusia dan lingkungannya. Oleh sebab itu, dengan mengaplikasi nilai-nilai
kearifan lokal, keseimbangan alam akan terus terjaga hingga ke masa depan. Di samping itu,
kearifan lokal memiliki beragam fungsi. Fungsi kearifan lokal masyarakat kabupaten
Penukal Abab Lematang Ilir dan kabupaten Musi Rawas Utara, meliputi (1) konservasi dan
pelestarian sumber daya alam; (2) pengembangan sumber daya manusia; (3) pengembangan
kebudayaan dan ilmu pengetahuan; (4) petuah, kepercayaan, sastra, dan pantangan.
Dari latar belakang tersebutlah kelompok kami membahas tentang kearifan lokal di
kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dan kabupaten Musi Rawas Utara di provinsi
Sumatera Selatan dengan tujuan agar dapat mengenalkan kepada generasi generasi berikutnya
tentang kearifan lokal di kabupaten tersebut. Karena dinamika sejarah kebudayaan manusia
dari waktu ke waktu selalau meninggalkan jejak budaya yang mencerminkan kehidupan pada
zamannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja kearifan lokal yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara ?
2. Apa saja kearifan lokal yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang ilir ?
3. Bagaimana potensi kearifan lokal tersebut bagi masyarakat ?
4. Mengapa kearifan lokal tersebut diangkat sebagai Muatan Lokal ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui kearifan lokal yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara
2. Untuk mengetahui kearifan lokal yang ada di Kabupaten Penukal Lematang ilir ?
3. Untuk mengetahui potensi kearifan lokal tersebut bagi masyarakat
4. Untuk mengetahui alasan kearifan lokal tersebut diangkat sebagai Muatan Lokal
BAB II
ISI

A. Kearifan lokal Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara)


Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) adalah daerah paling barat dan paling bungsu di
Provinsi Sumatera Selatan yang memiliki 7 kecamatan, 7 kelurahan dan 82 desa dengan
semboyan “Bumi Beselang Serundingan”. Arti dari semboyan yang dimilik kabupaten
Muratara yaitu ‘Beselang’ yang artinya gotong royong, kebersamaan dan bahu membahu.
Sedangkan ‘Serundingan’ yangbartinya kesepakatan dalam suatu musyawarah.
1. Lingkungan Alam
a. Wisata Alam
a) Sungai Rawas
Sungai Rawas adalah sungai di Sumatra Selatan, Indonesia, sekitar 500 km di barat
laut ibu kota Jakarta Merupakan anak sungai dari Sungai Musi. Sungai ini mengalir di
bagian selatan pulau Sumatra yang beriklim hutan hujan tropis. Suhu rata-rata setahun
sekitar 23 °C. Bulan terpanas adalah Oktober, dengan suhu rata-rata 24 °C, and
terdingin Juni, sekitar 22 °C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 3546 mm. Bulan
dengan curah hujan tertinggi adalah Desember, dengan rata-rata 482 mm, dan yang
terendah Juni, rata-rata 115 mm.
b) Candi Lesung Batu
Selain memiliki cukup banyak objek wisata alam, Musi Rawas Utara juga memiliki
objek wisata sejarah, yakni Candi Lesung Batu yang berlokasi di Desa Lesung Batu,
Kecamatan Rawas Ulu. Situs purbakala ini berada di tengah perkebunan karet milik
warga, tepatnya di tepi Sungai Rawas di sebuah bukit kecil setinggi 10 meter dari atas
permukaan tanah. Candi Lesung Batu ditemukan pada tahun 1990 sebelum akhirnya
dilakukan penelitian oleh para arkeolog pada tahun 1992. Berdasarkan hasil penelitian
tersebut diketahui bahwa situs bersejarah ini dibangun sekitar abad 13 – 14 Masehi, pada
masa pemerintahan Kerajaan Sriwijaya.
c) Danau Raya Karang Anyar
Danau Raya berada di kawasan hutan lindung Kabupaten Musi Rawas Utara, tepatnya
di Desa Sungai Jernih Kecamatan Muara Rupit atau 5 km dari Muara Rupit. Danau Rayo
memiliki luas area sekitar 100 Hektare, dengan kedalaman 15 meter. Airnya yang jernih
menjadikan danau ini sebagai tempat berkembang biaknya beragam jenis ikan air tawar.
Selain itu Danau Rayo memiliki legenda dan kisah mistis yang dipercaya oleh penduduk
asli setempat, yakni legenda bujang kurap
d) Air Terjun Curuk Ma. Tiku
Air Terjun Ulu Tiku terletak di Desa Muara Tiku, Kecamatan Karang Jaya Kabupaten
Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Air Terjun ini sudah dikenal sebagian
Masyarakat Kabupaten Musi Rawas Utara, Namun perlu Pengembangan hingga dapat
dikenal oleh Masyarakat Luas dan dapat dijadikan Objek Wisata Musi Rawas Utara. Air
terjun tiku terdiri dari 9 air terjun, air terjun yang pertama diberi nama Curup Sulta Ali,
air terjun pertama ini ditunggu oleh 3 penunggu yang terdiri dari selasi ulung, seluang
bersisik emas, buaya kumbang. Ketiga penunggu tersebut hanya bisa dipanggil jika Sulta
Ali membaca mantra menggunakan bahasa rejang. Air tejun ke dua yang diberi nama
Curup Napal Liba, kemudian ke tiga diberi nama Curup Mata Kerbau, ke empat diberi
nama curup Mamang Langit, ke lima diberi nama Curup Napal Sepit. Kemudian terdapat
3 air terjun yang berdekatan yang diberi nama Curup Muara Sebandung yang merupakan
curup ke enam tujuh dan delapan. Dan air terjun terakhir diberi nama Curup Sembilan.
e) Batu Ampar Kuto Tanjung
Batu ampar ini membentangi sungai di ulurawas dan disebut sebagai objek wisata
paling eksotis yang ada di kabupaten MURATARA. Batu ampar ini merupakan wisata air
terjun yang terbilang belum banyak diketahui oleh orang karena memang lokasinya yang
cukup terpencil. Meskipun demikian destinasi wisata ini menyajikan pemandangan alam
yang sangat indah sekak. Karena letaknya yang berada di tempat terpencil inilah yang
membuat adrenalin terpacu untuk dapat menuju kelokasi wisata ini.Tentu ini menjadi
daya tarik tersendin, apalagi bagi Anda yang sangat menyukai wisata yang sedikit
menantang.
f) Arum Jeram Pulau Kidak
Sekitar 90 persen desa yang ada di Musi Rawas Utara dilintasi oleh Sungai Rawas
dengan lebar sungai dan tingkat arus yang berbeda-beda. Tidak heran jika Sungai Rawas
dikatakan sebagai jantungnya Kabupaten Musi Rawas Utara yang sejak dahulu
dimanfaatkan untuk sarana transportasi dan olah raga. Seiring dengan perkembangan
jaman, fungsi dari Sungai Rawas inipun berkembang menjadi objek wisata berupa susur
sungai atau rafting serta arung jeram.  Penggemar kedua aktifitas ini bakal dimanjakan
saat berkunjung ke Musi Rawas Utara, karena terdapat banyak kelompok rafting dan
arung jeram yang ada di kabupaten ini yang siap memandu sekaligus menyewakan
peralatan mereka kepada para wisatawan yang ingin memacu adrenalin di sepanjang
Sungai Rawas.
g) Goa Batu Raden Payung
Goa Batu di Desa Napal Licin terletak di tepi jalan darat yang dibangun tahun 1990-
an. Tingginya dari permukaan jalan sekitar 25 meter. Jaraknya dengan Sungai Rawas
sekitar 25 meter. Mulut goa menghadap barat. Kondisinya kering, sebagian permukaan
datar. Tanahnya lempung berpasir, dan sebagian dipenuhi kotoran kelelawar. Terdapat
stalaktif dan stalagmit, serta lumut dan tanaman merayap. Jika ingin naik ke atas goa,
dapat melalui sebuah lubang dengan diameter 45 sentimeter yang bagian luarnya dipenuhi
lumut. Dari atas Bukit Batu [189 meter dari permukaan laut], terlihat hamparan hutan,
sungai, dan pemukiman
h) Napal Licin dan Putri
Menurut legenda yang dipercaya warga setempat, dulunya bukit ini merupakan
sebuah kapal yang terdampar. Kemudian lewatlah seorang pengembara sakti bernama
Serunting Sakti atau yang suka dipanggil Si Pahit Lidah. Kesaktian Si Pahit Lidah adalah,
bahwa dia mampu menyumpah apa pun menjadi batu, termasuk manusia. Melihat ada
kapal yang terdampar, Si Pahit Lidah pun tertarik. Karena penasaran, Si Pahit Lidah
berusaha memanjat ke atas kapal tersebut. Namun, karena ukuran kapal yang besar, Si
Pahit Lidah tidak berhasil memanjatnya. Karena kesal Si Pahit Lidah lalu pergi, sambil
bergumam ‘susah sekali memanjat kapal itu seperti batu besar’. Lalu kapal tersebut
menjadi batu besar dan terbentuklah goa.
b. Pemberadayaan dan Konservasi Alam
a) Perkebunan
1) Sawit
Perkebunan kelapa sawit rakyat memiliki persentase penggunaan lahan yang
hanya sekitar 2,2% dari total lahan yang ada di Kabupaten Musi Rawas Utara.
Sementara itu, komoditas kelapa sawit yang diupayakan oleh rakyat yang
menghasilkan hasil panen sebanyak 107.471 ton. Kondisi tanah dan iklim yang cocok
merupakan salah satu faktor pendukung kondisi tersebut. Akan tetapi, apabila dilihat
dari jumlah produksinya, pada tahun 2012 kelapa sawit rakyat di kabupaten ini sudah
mampu menempati peringkat 5 dalam lingkup kabupaten/kota di Provinsi Sumatera
Selatan.
2) Karet
Kabupaten Musi Rawas Utara telah lama dikenal sebagai daerah penghasil
tanaman perkebunan khususnya karet dan kelapa sawit, baik perkebunan rakyat
maupun perkebunan besar yang dikelola oleh perusahaan. Komoditas karet yang
diupayakan oleh rakyat menghasilkan hasil panen sebanyak 127.040 ton.
b) Pertanian
1) Padi sawah, Padi ladang
Padi sawah adalah padi yang ditanam di lahan sawah. Lahan sawah dalah lahan
pertanian yang berpetak-petak dan dibatasi oleh pematang (galengan), saluran untuk
menahan/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa memandang dari
mana diperolehnya atau status lahan tersebut. Termasuk disini lahan yang terdaftar di
Pajak Hasil Bumi, Iuran Pembangunan Daerah, lahan bengkok, lahan serobotan, lahan
rawa yang ditanami padi dan lahan-lahan bukaan baru. Lahan sawah mencakup sawah
pengairan, tadah hujan, sawah pasang surut, rembesan, lebak dan lain sebagainya.
Sedangkan Padi ladang, Padi ladang adalah padi yang ditanam di tegal/kebun/ladang
atau huma.
2) Sayur mayur
- Tanaman sayuran semusim adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun, bunga, buah
dan umbinya, yang berumur kurang dari satu tahun.
- Tanaman sayuran tahunan adalah tanaman sumber vitamin, garam mineral dan
lain-lain yang dikonsumsi dari bagian tanaman yang berupa daun dan atau buah
yang berumur lebih dari satu tahun.
Tanaman yang dipanen sekaligus/habis/dibongkar adalah tanaman yang sehabis
panen langsung dibongkar/dicabut, terdiri dari bawang merah, bawang putih, bawang
daun, kentang, kol/kubis, kembang kol, petsai/sawi, wortel, lobak dan kacang merah.
Tanaman yang dipanen berkali-kali (lebih dari satu kali)/belum habis adalah tanaman
yang pemanenannya lebih dari satu kali dan biasanya dibongkar apabila panenan
terakhir sudah tidak memadai lagi, terdiri dari : kacang panjang, cabe besar, cabe
rawit, jamur, tomat, terung, buncis, ketimun, labu siam, kangkung, bayam, melon,
semangka dan blewah.
c) Perikanan
Terdapat dua jenis sumber produk ikan di Kabupaten Musi Rawas Utara, yaitu
perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Perikanan tangkap sepenuhnya
memanfaatkan sumber daya alam yang dihasilkan dari sungai, danau dan waduk yang ada
di kabupaten ini, sedangkan untuk perikanan budidaya banyak dilakukan di kolam,
keramba maupun jaring apung.

2. Lingkungan Sosial
a. Sosial
a) Adat Perkawinan
1) Lamaran
Tahap Sebelum Pernikahan
Adapun tahapan dan ungkapan yang ada pada tahap sebelum pernikahan ini yaitu
mencakup 6 tahap yaitu:
a. Berasanan
Berasan merupakan suatu bentuk permusyawarahan, dalam berasanan ini banyak
hal yang dibicarakan menyangkut kelanjutan acara tersebut. Pada tahap berasanan ini
hanya melibatkan pihak keluarga laki-laki dan perempuan saja. Biasanya, jika sudah
pada tahapan ini semua permasalahan sudah mendapatkan jalan keluarnya dan sudah
disepakati bersama. Hanya tinggal membicarakan yang bersifat sangat penting,
pembicaraan dalam pertemuan lanjutan ya.bitu di sebut mutus kato. Tahap berasanan
ini biasannya menggunakan ungkapan tradisional yang sudah lama dipakai oleh
masyarakat Desa Rem ban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
b. Mutus Kato
Mutus kato atau mutusin rasanan dalam bahasa daerah Palembang berarti
membuat perembukan atau mengambil kata sepakat tentang kapan hari dan tanggal
pernikahan akan dilangsungkan dan dengan cara bagaimana dan apa persyaratannya.
Pada tahapan ini biasanya juga menggunakan ungkapan tradisional yang digunakan
oleh masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera
Selatan.
c. Antaran Pintakan
Antaran pintakan suatu tahapan sesudah mutus kato isi dari antaran pintakan ini
yaitu apa saja yang dibicarakan pada tahap mutus kato dan merupakan bahwa pihak
laki-laki menepati janji yang telah disepakati. Pada tahapan ini biasanya digunakan
ungkapan tradisional masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara
Provinsi Sumatera Selatan. Tahapan ini dipakai untuk penyerahan persyaratan yang
diminta untuk berlangsungnya acara sebelum hari pernikahan yaitu isi nya berupa
uang yang digunakan dalam proses pernikahan.
d. Memasak atau Ngocek Bawang
Tahapan ini termasuk dalam suatu persiapan menjelang hari pernikahan yang
tidak mungkin dilakukan sendiri tetapi membutuhkan bantuan dan tenaga banyak
orang, terutama bantuan dari pihak keluarga dan tetangga ataupun orang yang
menggenal pihak kelarga tersebut, kemudian sebagai rasa suka cita bersama sebagai
silahturahmi dengan makan-makan bersama. Pada tahapan ini biasanya digunakan
ungkapan tradisional masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara
Provinsi Sumatera Selatan.
e. Nyerao
Nyerao suatu tahap yang dilakukan pihak keluarga untuk memintak tolong berupa
tenaga kepada masyarakat yang ditetapkan dan ditugaskan untuk berlangsungnnya
acara pernikahan tersebut. Pada tahapan ini biasanya digunakan ungkapan tradisional
masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
f. Betangas
Betangas merupakan suatu tahapan membersihkan tubuh dengan air hangat yang
disertai dengan wewangian yang dilakukan oleh pihak pengantin. Pada tahapan ini
biasanya digunakan ungkapan tradisional masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi
Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan. Tahapan ini merupakan tahapan terakhir
dalam tahap proses sebelum pernikahan.
2) Perayaan (Tahap Hari Pernikahan)
Tahap setelah pernikahan ini merupakan tahapan terakhir yang terdiri atas 4
kegiatan, yaitu: berarak-arak, tabur beras kunyit, beratib, dan samenoh.
a. Berarak-arak
Tahap berarak-arak ini tahap yang dilkaukan selesai akad nikah, berarak-arak
dilakukan untuk memberitahu kepada masyarakat di lingkungannya bahwa kedua
mempelai sudah sah atau resmi menjadi suami istri. Pada tahapan ini biasanya
digunakan ungkapan tradisional masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas
Utara Provinsi Sumatera Selatan, kemudian dilanjutkan pada tahap tabur besar kunyit.
b. Tabur Beras Kunyit
Tabur beras kunyit merupakan tahapan yang dilakukan pihak keluarga perempuan
dan laki-laki sebagai ungkapan terimakasih dan sebagai selamatan hidup. Pada
tahapan ini biasanya digunakan ungkapan tradisional masyarakat Desa Remban
Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
c. Beratib
Tahapan beratib ini ucapan syukur kepada Allah swt serta rasa terimakasih yang
dilakukan antara keluarga kedua pihak pengantin. Tahap ini dilakukan di rumah
pengatin perempuan dan diikuti oleh seluruh keluarga serta masyarakat yang di
undang dalam tahap tersebut. Pada tahapan ini biasanya digunakan ungkapan
tradisional masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi
Sumatera Selatan.
d. Samenoh
Samenoh suatu tahapan yang dilakukan kedua mempelai dengan berkunjung ke
rumah keluarga kedua mempelai dengan membawa makanan dan perwakilan dari
keluarga masing-masing. Pada tahapan ini biasanya digunakan ungkapan tradisional
masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
Tahapan ini dilakukan untuk menyerahkan kedua mempelai kepada keluarga yang
baru dan mengajak untuk sama-sama menjaga kedua mempelai. Tahapan ini
merupakan tahapan berakhirnya proses tahap tata cara pernikahan yang ada pada
masyarakat Desa Remban Kabupaten Musi Rawas Utara Provinsi Sumatera Selatan.
b) Ritual
1) Kelahiran
Ritual daerah muratara sebelum melahirkan biasanya melaksanakan hajatan
yasinan sebelum masa hamil 7 bulan untuk menjaga keselamatan kandungan dan
kesehatan seorang ibu dan calon anak.
- Marhaban adalah kata seru (afektif) untuk menyambut atau menghormati
kedatangan tamu (yang berarti selamat datang). Jika kata tersebut digabungkan
sebagai ucapan menjelang puasa, arti Marhaban Ya Ramadhan adalah selamat
datang bulan Ramadhan.
2) Sunatan
Prosesi Upacara Sunatan Keda ini di lakukan apabila persaratan dari keluarga
yang mau melaksanakan sudah benar-benar siap dalam hal anggaran dan anak yang
suda mencukupi usia 8-9 tahun. Taradisi Upacara Sunatan Keda merupakan salah satu
kebiasaan yang di yakini ole masyarakat keda sebagai hubungan yang mereka jalani
dengan kepercayaan dunia gaip, tadir, rejeki, atau hal lainya menjadi salah satu tradisi
adat yang di lakukan secara turung-temurung. Corak khas dan suatu kebudayaan bisa
tampil karena kebudayan itu menghasilkan suatu unsur yang kecil, berupa suatu unsur
kebudayaan fisik dengan bentuk yang khusus.
3) Kematian
Ritual adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk tujuan
simbolis, kematian di dalam kebudayaan apapun hampir pasti ada acara ritual. Ada
berbagai alasan mengapa kematian harus disikapi dengan acara ritual.
- Tak’ziah atau melayat merupakan kegiatan yang cukup dekat dengan budaya di
masyarakat. Takziah adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat
untuk mengunjungi kerabat dekat atau keluarganya yang tertimpa musibah
kematian.

b. Ekonomi
a) Kuliner Khas Daerah
1) Cakuk kepayang
Cakuk kepayang merupakan sebuah gulai khas muratara yang biasa di sajikan
bersama sayur lainnya. Penyajian gulai cakuk kapayang ini disajikan seperti hal nya
di rumah makan masakan padang dengan makanan yg di tumpuk tumpuk.
2) Pedo
Pedo merupakan makanan dari bahan dasar ikan yang telah diasinkan. Pedo
merupakan makanan khas dari daerah muratara karena masakan pedo ini hanya
berada di daerah tersebut
3) Pindang rupit
Kuliner Muratara yang dianggap cukup dikenal masyarakat luas pindang Rupit.
Memang rata-rata makanan khas di sini berbahan baku ikan sungai seperti ikan
pindang patin, baung, lais dan tapa. Ada cita rasa bagi penggemar kuliner perairan
tawar ini. Karena ikan yang disajikan memang dipesan khusus dari nelayan lokal.
Bahan dasar dari pindang rupit adalah ikan. Namun, ikan yang digunakan adalah ikan
dari sungai di sekitar Lubuk Linggau, seperti sungai Klini, sungai Rupit, paling jauh
dari Jambi.
4) Pindang rawas
Pindang rawas menggunakan ikan baung gabus sebagai bahan utamanya.
Sedangkan bumbu rempah-rempahnya menggunakan daun salam, serai, garam,
lengkuas, tomat, kemangi, kunyit, jahe, dan daun bawang.
b) Kerajinan Khas Daerah
1) Anyaman tikar
Anyaman tikar adalah anyaman berbahan dasar dari rotan yang mencirikan
kabupaten Musi Rawas Utara yang biasanya dibuat menjadi sebuah tikar
2) Terendak
Kerajinan Terendak merupakan sebuah kerajinan yang terbuat dari bahan dasar
rotan yang biasa disebut dengan sebutan ‘Uwi’. Biasanya rotan tersebut di bentuk
menjadi sebuah keranjang hingga topi.
c. Sejarah dan kewilayahan
a) Sejarah daerah
1) Sejarah pembentukan Kabupaten Muratara
Pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara sebagai bagian dari penyelenggaraan
otonomi daerah yang menjamin hubungan antar daerah lainya. Artinya mampu
membangun kerja sama antar daerah untuk meningkatkan kesejahteraan bersama dan
mencegah ketimpangan antar daerah. Setelah melalui perjalanan panjang proses
pembentukan kabupaten Muratara yang dirintis sejak tahun 1960 an akhirnya
terbentuk dan lahir Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Daerah Otonomi Baru
(DOB), tepatnya pada hari selasa, tanggal 11 Juni 2013, Kabupaten Musi Rawas
Utara, kabupaten yang ke 15 dari 19 DOB disahkan oleh Paripurna DPR RI periode
2009-2014. Kabupaten Musi Rawas Utara adalah Kabupaten /Kota ke-17 di Sumatera
Selatan.
2) Sejarah Asal Mula Suku Rawas
Suku Rawas merupakan suku yang banyak tinggal di kecamatan Rawas Ulu,
Kecamatan Rupit, dan kecamatan Rawas Ilir di kabupaten Musi Rawas Utara. Bahasa
yang digunakan oleh orang rawas yaitu bahasa Melayu, meskipun menggunakan 3
dialek yang berbeda yaitu dialek Rawas Ulu, Rawas Ilir, dan Rupit. Masyarakat
Rawas biasanya bekerja sebagai petani di sawah dan juga di ladang. Selain itu
beberapa masyarakatnya ada yang bekerja sebagai penganyam barang-barang dari
rotan.
Hulu Sungai Rawas, anak Sungai Musi, tepatnya di lanskap Ulu Rawas,
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan (Sumsel), adalah bagian
penting dari sejarah peradaban manusia di Sumatera. Sekitar 4.000 tahun lalu, sudah
ada manusia purba di Ulu Rawas. Selama dua hari Mongabay Indonesia menelusuri
lanskap Ulu Rawas (Kecamatan Rawas Ulu dan Kecamatan Ulu Rawas). Termasuk,
mengunjungi Goa (Gua) Batu di Desa Napal Licin, hunian manusia purba sekitar
4.000 tahun lalu. Didampingi Parsin dan Jupri, warga Desa Sukomoro, Mongabay
Indonesia memetakan anak Sungai Rawas. Tercatat ada 54 anak sungai. Dimulai dari
Sungai Betuah, Sungai Buluh, Sungai Ratau, Sungai Betung, Sungai Baru, Sungai
Tambang, Sungai Beringin, hingga Sungai Keruh. Melalui anak sungai ini, berbagai
suku hadir di hulu Sungai Rawas sejak ratusan tahun lalu. Misalnya Suku Rejang,
Merangin Kerinci, Palembang, dan Jawa.
Desa Kuto Tanjung, Napal Licin, Sosokan, Muara Kuis, dan Kelurahan Muara
Kulam, yang masuk wilayah Taman Nasional Kerinci Sebelat di Kecamatan Ulu
Rawas, merupakan permukiman yang dibentuk Suku Rejang (Bengkulu). “Leluhur
kami (Rejang) datang melalui hulu Sungai Kulus (Lebong dan Rejang, Bengkulu).
Sungai Kulus ini anak Sungai Rawas. Permukiman yang dibuat pertama Napal Licin,
selanjutnya ke hulu Desa Kuto Tanjung dan ke hilir seperti Desa Sosokan, Muara
Kuis, dan Muara Kulam. Leluhur kami datang untuk berkebun dan bertani,” kata
tokoh masyarakat Desa Napal Licin.
b) Kewilayahan
Pembagian Wilayah Muratara
Kabupaten Musi Rawas Utara merupakan kabupaten termuda di Provinsi Sumatera
Selatan yang terbentuk pada tahun 2013 berdasarkan Undang-undang No. 16 tahun 2013. 
Secara geografis, Kabupaten Musi Rawas Utara terletak antara 102°4’0’’ BT-103°22’13’’
BT dan 2°19’15’’ LS-3°6’30’’ LS. Letaknya yang merupakan salah satu kabupaten
terluar di sebelah barat Provinsi Sumatera Selatan membuat Kabupaten Musi Rawas
Utara berbatasan langsung dengan beberapa provinsi lain, yaitu Provinsi Jambi dan
Provinsi Bengkulu. Menurut pasal 5 UU No 16  tahun 2003, batas wilayah Kabupaten
Musi Rawas Utara Sebagai berikut:

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Perdamaian, Desa Simpang Nibung Kecamatan
Singkut, dan Desa Mersip, Desa Napal Melintang Kecamatan Limun Kabupaten
Sarolangun Provinsi Jambi;
- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sako Suban, Desa Lubuk Bintialo Kecamatan
Batangharileko dan Desa Ulak Embacang, Desa Air Balui Kecamatan Sanga Desa
Kabupaten Musi Banyuasin;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukaraya, Desa Kosgoro, Desa Sukamerindu
Kecamatan Suku Tengah Lakitan Ulu Terawas, Desa Madang Kecamatan Sumber
Harta, Desa Rejo Sari, Desa Mekar Sari, Desa Campur Sari, Desa Tegal Sari, Desa
Marga Puspita Kecamatan Megang Sakti, Desa Marga Baru, Desa Sidomulyo, Desa
Pelita Jaya, Desa Prabumulih Kecamatan Muara Lakitan Kabupaten Musi Rawas; dan
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Ulu Sebelas Kecamatan Pinang Belapis dan
Desa Tik Serong Kecamatan Topos Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.
Kabupaten Musi Rawas Utara beribukota di Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan
Rupit dengan luas wilayahnya mencapai 6.008,55 km². Secara administratif, Kabupaten
Musi Rawas Utara terbagi menjadi 7 kecamatan, dengan kecamatan terluas adalah
Kecamatan Ulu Rawas yang mencapai lebih dari seperempat luas wilayah Kabupaten
Musi Rawas Utara. Sedangkan Kecamatan Karang Dapo merupakan kecamatan dengan
luas wilayah terkecil yaitu kurang dari 5% dari luas wilayah Kabupaten Musi Rawas
Utara.

3. Lingkungan Budaya
a. Bahasa Daerah
Bahasa dan Aksara Daerah Murataraa
Bahasa yang digunakan masyarakat muratara yaitu Bahasa Melayu di provinsi Sumatera
Selatan biasanya dituturkan di wilayah Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Musi
Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, dan lain-lain. Di
Sumsel, bahasa Melayu terdiri dari sembilan dialek, yaitu Palembang Sukabangun,
Kisam, Muara Saling, Selangit, Rupit, Bentayanyang, Palembang, Padang Binduyang,
dan dialek Talang Ubi yang digunakan pada daerah-daerah tertentu. Candi Muaro Situs
purbakala Percandian Muaro ini diprediksi telah ada sejak abad 9-12 Masehi. Terletak di
Kecamatan Maro Sebo, Di dalamnya terdapat 9 candi peninggalan kerajaan Sriwijaya
yang terdiri dari Candi Koto Mahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong Satu, Candi
Gedong Dua, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Kolam Telago Rajo, Candi Kembar Batu
dan Candi Astano. 
b. Seni
a) Seni Tari
1) Tari Pisau
Dengan menggunakan dua buah pisau atau lading yang masih sangat tajam, dua
buah pisau dipegang setiap penari yang  menari sambil memegang pisau  tarian yang
dibawakan  tiga  penari ini disebut masyarkat merupakan tari lading, yang merupakan
tarian khas Kabupaten Muratara. Tari Lading ini merupakan warisan nenek moyang
Marga Penukal dan hanya boleh dilakukan keturunan asli, namun saat ini tarian ini
sudah bisa dibawakan setiap rakyat Kabupaten Muratara,  di setiap kegiatan atau
acara pernikahan dan penyambutan tamu.
2) Tari Piring
Tari piring adalah tarian tradisional yang berkembang di Kabupaten Musirawas
dan Kabupaten Musirawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan. Tarian ini dimainkan
dengan kesederhanaan, keluesan, dan keaslian gerak tari. Selainitu tarian ini diiringi
komposisi musik dengan karakter kedaerahan yang sangat kental. Seperti namanya,
tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring dan gelas sebagai media pendukung.
Berbeda dengan pertunjukan tari piring di daerah lain, gelas dan piring dalam tari ini
tidak dipegang tapi ditumpuk dan dijadikan sebagai pijakan oleh penari.
3) Tari Sabung
Tari ini menampilkan kisah perjudian melalui sabung ayam dengan menggunakan
ayam biring. Penarinya adalah dua orang perempuan. Para penari menggunakan dua
lembar sarung yang dibentuk menyerupai ayam jago. Tarian diiringi dengan musik
kelintang kromong, gong, gendang dan biola. Para penari juga mengenakan baju
kurung, sarung dari kain songket dan selendang. Akhir dari tarian adalah gerakan
menyerahkan perhiasan dari pihak yang kalah kepada pihak yang menang. Tari Ayam
Biring digunakan sebagai hiburan sekaligus nasihat bahwa perjudian hanya
memberikan penderitaan bagi para pelakunya
b) Seni Musik/Seni suara
Seni musik di kabupaten muratara ini biasanya mengunakan orgen tunggal dan
mempunyai sebuah Lagu berjudul Beselang Serundingan merupakan salah satu lagu khas
daerah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan. Judul lagu tersebut
diambil dari slogan Kabupaten Musi Rawas Utara yaitu Bumi Beselang Serundingan.
Beselang artinya gotong-royong, kebersamaan, bahu membahu, ringan sama menjinjing,
berat sama dipikul dalam suatu kegiatan. Serundingan artinya kesepakatan dalam suatu
musyawarah, yang besar dikecil, yang kecil dihilangkan untuk mencapai suatu
kesepakatan. Lagu Beselang Serundingan adalah ciptaan Edy Sutriono, Kepala UPT SMK
Negeri 1 Musi Rawas Utara atau SMK Negeri Rawas Ulu. Lagu ini kerap didendangkan
dalam acara-acara pemerintahan di Kabupaten Musi Rawas Utara.
c) Cerita rakyat/Legenda
1) Raja Empedu
Raja Empedu adalah seorang raja muda yang memerintah di Negeri Hulu Sungai
Nusa, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Suatu ketika, Raja Empedu
membantu Raja Pangeran Mas dari Kerajaan Lesung Batu untuk membinasakan Raja
Kubang yang terkenal sakti mandraguna. Pada zaman dahulu kala, Kecamatan Rawas
Ulu yang merupakan wilayah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terbagi ke
dalam tiga wilayah pemerintahan yaitu Hulu Sungai Nusa, Lesung Batu, dan
Kampung Suku Kubu. Ketiga wilayah tersebut masing-masing diperintah oleh
seorang raja. Negeri Hulu Sungai diperintah oleh Raja Empedu yang masih muda dan
terkenal dengan keberanian dan kesaktiannya. Rakyatnya hidup aman dan makmur
karena pertanian di daerah itu maju dengan pesat.
2) Pangeran Emas
Negeri Lesung Batu diperintah oleh Pangeran Mas yang terkenal kaya raya dan
mempunyai banyak ternak kerbau. Adapun Negeri Kampung Suku Kubu diperintah
oleh Raja Kubu yang memiliki kesaktian yang tinggi. Negeri Kampung Kubu dikenal
paling tertinggal dibanding dua negeri yang lain meskipun wilayahnya cukup subur.
3) Bukit Ngonang
Kisah Cinta Terlarang Yang Menjadi Suatu bagian dari legenda  .Cerita Legenda
terbaru hari ini,menceritakan asal-usul terciptanya Bukit Ngonang. Hatta, akibat
serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kerajaan dari Pulau Jawa, akhirnya,
kerajaan yang berdiri dengan megah di Palembang pun hancur porak poranda. Dan
sebelum jatuh ke tangan musuh, dengan arif, sang Raja meminta ketiga anak-anaknya
untuk menyingkir dari istana dengan membawa bekal secukupnya
d) Permainan dan Olahraga tradisional
1) Pantak Lele
Permainan Pantak Lele adalah permainan tradisional nusantara yang berasal dari
daerah musi rawas utara. Permainan ini dimainkan untuk mengisi waktu senggang,
atau dipertandingkan dalam memperingati HUT RI, lebaran, dan lain-lain. Sifat
permainan ini edukatif, rekreatif, dan kompetitif.
2) Cengkleng
Permainan cengkleng merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan
oleh anak-anak. permainannya sangat sederhana, cukup membutuhkan sedikitnya 3
orang dan maksimalnya tidak terbatas dan lapangan berukuran  persegi 10x10 m atau
bisa lebih tergantung jumlah pemain.
3) Pencak Silat
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni 'pencak' dan 'silat'. Pengertian pencak
ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan. Sedangkan silat berarti gerak
bela diri sempurna yang bersumber dari kerohanian.

B. Kearifan Lokat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI)


Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) adalah salah satu kabupaten di
provinsi Sumatra Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Talang Ubi. Penukal Abab
Lematang Ilir merupakan DOB (daerah otonomi baru) hasil pemekaran dari Kabupaten
Muara Enim yang disahkan tanggal 11 Januari 2013 melalui UU Nomor 7 tahun 2013.
Memiliki 26 karakter dan 23 huruf, kabupaten ini memiliki nama kabupaten/kota terpanjang
kedua di Indonesia, setelah Kepulauan Siau Tagulandang Biaro di Sulawesi Utara. Dengan
semboyan “Serepat Serasan”

1. Lingkungan Alam
a. Wisata Alam
a) Danau Lematang Putus
Danau Lematang Putus ini sangat berpotensi menjadi destinasi wisata yang bisa
diandalkan. Bahkan banyak warga sekitaran danau mengatakan bahwa danau ini sangat
indah, hanya saja masih butuh perhatian dari pemerintah agar lebih banyak lagi menyedot
wisatawan untuk datang. Tempat wisata di Sumatera Selatan ini lokasinya berada di
wilayah Kecamatan Tanah Abang yang aksesnya pun juga sangat mudah untuk menuju ke
lokasinya langsung.
b) Danau Tanjung Kurung
Danau Tanjung Kurung ini belum juga begitu dikenal oleh masyarakat luas, khusunya
masyarakat Kabupaten PALI sendiri. Padahal pesona alamnya pun juga sangat memukau,
setidaknya bisa dijadikan destina wisata keluarga ketika hari liburan. Minimnya
pembangunan dan juga berbagai fasilitas itulah yang terkadang wisatawan cukup enggan
mengunjunginya. Danau Tanjung Kurung ini sebenarnya bisa menjadi tempat wisata di
Sumatera Selatan yang menjadi andalan Kabupaten PALI. Apalagi lokasinya juga sangat
mudah untuk dijangkau tanpa harus berjalan kaki yang cukup jauh, yakni berada di
wilayah Kecamatan Abab.
c) Telaga Calak
Telaga Calak sendiri sudah tidak asing bagi masyarakat Pali, Pendopo pada umunya
mengingat lokasi keberadaanya terletak di tengah- tengah ibu Kota Kabupaten Pali,
tepatnya di depan kantor Kelurahan Talang Ubi Pasar Bhayangkara. Sehingga hal itu
memudahkan untuk diketahui jika dijadikan tempat rekreasi wisata air. Keberadaan
Telaga Calak diketahui sudah lama bahkan sejak pada zaman penjajahan Pemerintahan
Hindia Belanda. Telaga Calak yang membentang seluas sekitar 2 hektar terbilang cukup
menarik untuk dijadikan tempat rekreasi wisata air bagi masyarakat
d) Golf Pendopo Permai
Wisata alternatif yang satu ini merupakan wisata favorit warga di Penukal Abab
Lematang Ilir. Hamparan perbukitan Lapangan Golf Pendopo yang luas dengan alas
rumput hijau, udara yang sejuk dan dikelilingi pepohonan yang rimbun, menjadi salah
satu alasan mengapa warga kerap menghabiskan waktunya untuk berlama-lama di
Lapangan Golf Pendopo bersama keluarga.
Lapangan golf yang terletak di kecamatan Talang Ubi kabupaten Penukal Abab
Lematang ilir (PALI) ini memiliki aspek sporti dan wisata. Dalam pengembangannya
lapangan golf ini adalah aset dari Pertamina. Seiring berkembangnya waktu lapangan golf
ini sekarang diminati oleh kaum muda untuk sekedar foto selfi dan hanya berjalan jalan
berkeliling. Bahkan lapangan  golf ini sudah mulai dijadikan objek untuk foto
prewedding, shooting dan lain sebagainya. hamparan Rumput yang luas dan hijau serta
rindangnya pepohonan membuat daya tarik semakin eksotis dari tempat ini. berikut
adalah dokumentasi penulis ketika berkunjung ke Lapangan Golf Pendopo PALI
e) Perkebunan Suryabumi Agro Langeng
Perkebunan Sururya Bumi Agro Langgeng merupakan perusahaan perkebunan kelapa
sawit yang beroperasi di wilayah kecamatan talang ubi yang terletak di kabupaten
penukal abab lematang ilir.
b. Pemberdaya dan Konservasi Alam
a) Tambang Minyak
Pali merupakansalah satu daerah penghasil minyak dan gas (migas) terbesar di
provinsi Sumatera Selatan bahkan, dalam sebuah sumber mengatak bahwa Desa Talang
Akar Kecamatan Talang Ubi kabupaten PALI pernah memproduksi minyak mentah atau
crude  oil sebanyak 20.000 barel per hari. Pada saat itu, pengolaham minyak masih diakui
sisi perusahaan asal negeri Paman Sam yaitu PT. Stanvac Indonesia.
b) Batubara
Sector pertambangan batu bara pun tak kalah menjanjikan dari data yang berhasil
dihimpun sedikitnya 4.118.725.927 ton sumber daya batu bara yang tersimpan dalam
perut bumi.
c) Perkebunan
1) Sawit
Mayoritas penduduk kebupaten PALI yang berprofesi sebagai petani karet dan
petani kelapa sawit. Perkebunan karet dan kelapa sawit menjadi salah satu komoditas
unggulan dari bumi serepat serasan. Tidak hanya itu, dari data yang dikutip dalam
booklet badan penanaman modal dan pelayanan terpadu satu pintu kabupaten
Palitahun 2015 lalu, sedikitnya empat perusahaan swasta disektor perkebunan kelapa
sawit telah berinvestasi di bumi serepat serasan. Seperti PT. Laras Karya Kahuripan,
PT Suryabumi Agrolanggeng, PT. Pusaka Sinar Dian Abadi, dan PT. Golden Blossom
Sumatera. Berdasarkan data statistic perkebunan tahun 2014, diketahui luas asreal
perkebunan rakyat di kabupaten PALI seluas 112.339.05 Ha atau 62,4% dari luas
kabupaten PALI.
2) Karet
Produksi kebun atau lazim disebut produksi primer adalah produksi/hasil yang
dipanen dari usaha perkebunannya tanpa melalui proses pengolahan lebih lanjut.
Contoh produksi kebun/produksi primer dari : Perkebunan karet produksi primernya
adalah Latex, Lumb.

2. Lingkungan Sosial
a. Sosial
a) Sistem Kekerabatan
Angkan-angkanan adalah salah satu tradisi menjadikan seseorang menjadi bagian dari
keluarga, atau proses pengangkatan saudara melalui sumpah dengan disaksikan orang-
orang yang hadir (Syawaludin, 2015:192). Dalam hal ini seseorang diangkat menjadi
saudara melalui sebuah perjanjian antara yang mengangkat dan yang diangkat. Dalam
beberapa kesempatan, tradisi ini dilaksanakan dengan ritual pengesahan dengan
mengundang penduduk dan orangorang sekitar untuk menyaksikan pengesahan tersebut.
Seringkali prosesi itu juga diakhiri dengan jamuan makan para undangan. Setidaknya hal
seperti itulah yang tampak pada saat ini terkait angkan-angkanan di Kabupaten PALI.
b) Adat mukun
Adat mukun merupakan seubah kata dari pintakan yaitu sebuah adat pernikahan. alah
satunya tradisi pemberian atau hantaran menjelang pernikahan atau Mukun. Mukun
adalah suatu pemberian dari mempelai laki-laki kepada pihak mempelai perempuan atas
dasar permintaan (pintaan) pihak perempuan. Saat mereka menikah, mukun yang
disepakati berupa 200 loyang dodol yang pemberiannya bersamaan dengan acara
lamaran.  Setelah diterima mempelai perempuan, dodol  diberikan  kepada kerabat dekat
keluarga perempuan.  Pasangan suami istri ini   tersenyum saat mengenang hadiah
peralatan rumah tangga yang mereka terima dari kerabat  sebagai balasan dari pemberian
mukun.
b. Ekonomi
a) Kuliner Khas Daerah
1) Kerupuk Biwal
Kerupuk Biwal ini diolah dengan menggunakan bahan-bahan pilihan sehingga
menghasilkan cita rasa yang khas. Dapat dimakan sebagai tambahan pada setiap
hidangan atau sebagai makanan kecil yang disajikan dengan minuman.
2) Segerurung
Segarurung merupakan makanan khas Penukal Abab Lematang Ilir yang berbahan
dasar ikan. Mula-mula ikan yang akan dibuat menjadi segarurung harus diberi bumbu-
bumbu yang terdiri dari bawang, cabai, dan asam jawa. Kemudian ikan tersebut
dikeringkan dengan cara diasap menggunakan kayu bakar. Sebenarnya segarurung
bisa menggunakan berbagai macam jenis ikan, namun masyarakat setempat lebih suka
menggunakan ikan nila dan ikan patin.

3) Rempeyek
Rempeyek adalah sebutan lain dari Peyek kacang bisa terbuat dari kacang tanah,
kacang hijau, atau kacang kedelai. Cara membuat peyek kacang dimulai dengan
mencampur tepung, air, dan kacang yang kemudian digoreng dalam minyak panas.
4) Keripik Jering
Keripik jering merupakan keripik yang berbahan dasar dari sayuran/ buah jengkol
yang di geprek dan di buat menjadi keripik.
b) Kerajinan Khas
Berbagai Jenis Anyaman
- Anyaman Tunggal
Ayaman tunggal yaitu ayaman yang dibuat secara tungal/satu-satu di anyamnya. Nah,
yang menggunakan ayaman tunggal ini bisa di gunakan untuk membuat kerajinan
Saringan, Tampan/Cetakan pembuata Tahu, Carangka / Cerangka.

- Anyaman bilik atau anyaman dua – dua


Anyaman bilik yaitu anyaman yang di buat secara disilang secara berurutan dengan
melewati/langkah dua-dua. Anyaman ini bisa di gunakan untuk membuat Bilik,
Nyiru/tampan alat napi.
- Anyaman teratei
Anyaman teratei yaitu sebuah anyaman yang sangat unik dan indah, berfungsi untuk
membuat bilik bangunan/gubuk dengan harapan hanya sekedar sebuah seni bangunan
dengan berbagai pariasi dan corak.
- Ayaman Bunga Cengkih
Anyaman Bunga Cengkih yaitu anyaman seperti bunga cengkih. Nah, jenis anyaman
ini bisa kita jumpai di beberapa anyaman seperti kipas / hihid, tolok/kecempeh,
boboko, sangku, dll.

c) Kalangan ( Pasar Tradisonal)


Kalangan merupakan sebuah pasar tradisonal yang biasanya ditetapkan harinya pada
desa desa tertentu yang menjual berbagai macam jenis seperti sayur mayur, bahan pokok,
mainan, pakaian dan masih banyak lagi. Kalangan juga memiliki jam tertentu, biasanya
pada rentang waktu pukul 7 hingga 10 pagi.
c. Sejarah dan Kewilayahan
a) Sejarah Daerah
1) Sejarah Pembentukan Pali
PALI merupakan singkatan dari Penukal Abab Lematang Ilir adalah salah satu
kabupaten baru di Provinsi Sumatera Selatan yang terbentuk pada tahun 2013 melalui
UU Nomor 7 Tahun 2013. Sebelum menjadi kabupaten baru,  PALI merupakan
bagian dari beberapa kecamatan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah
Kabupaten Muara Enim.
2) Sejarah Asal Mula Suku Pali
Sebuah Desa kecil yang diberi nama oleh para petuah-petuahku“Tanjung
Dalam”masyarakat desaku berasal dari suku “BELIDA”yang juga dikategorikan
sebagai suku yang berpenggaruh besar diantara beberapa suku lainnya yang ada
diwilayah Sumatera Selatan.Seperti halnya Suku Komering,Suku Rambang dan masih
banyak Suku lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu-satu. Jika dilihat dari letak
Geografis dan Administratifnya desaku berada di kawasan Kecamatan Tanah Abang,
salah satu Kecamatan yang ada di kawasan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
tetapi orang-orang sering menyebutnya (PALI).
b) Kewilayahan
Pembagian Kewilayahan Administratif Kabupaten Pali
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, provinsi Sumatra Selatan, Indonesia.
Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir memiliki 5 kecamatan, 6 kelurahan dan 65 desa
(dari total 236 kecamatan, 386 kelurahan dan 2.853 desa di seluruh Sumatra Selatan).
Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 170.497 jiwa dengan luas wilayahnya
1.840,00 km² dan sebaran penduduk 93 jiwa/km².
- Kecamatan Talang Ubi: Terdiri dari Kelurahan Talang Ubi Selatan, Kel. Talang Ubi
Barat, Handayani Mulya, Talang Ubi Timur, Desa Talang Bulang, Talang Bulang
Selatan, Benuang, Talang Akar, Talang Pipa, Talang Subur, Talang Nanas, Suka
Maju, suka damai, Beruge Darat, Panta dewa, talang jawa, sungai ibul, semangus,
benakat minyak, Sinar Dewa, Karta Dewa, dll.
- Kecamatan Tanah Abang: Terdiri dari Desa Pandan, Lunas Jaya, Tanjung Dalam,
Raja Barat,Tanah Abang Selatan, Tanah Abang Utara, Tanah Abang Jaya, Raja,
Modong, Sedupi, Tanjung Harapan.
- Kecamatan Abab. Terdiri dari Desa Betung, Tanjung Kurung, betung selatan,
pengabuan, Pengabuan Timur, Betung Barat, Prambatan, Karang Agung Dll.
- Kecamatan Penukal: terdiri dari desa sungai langan, Air Itam, Air Itam Timur,
Gunung Menang, Mangku Negara, Gunung Ayu, Suka Raja, Babat, Purun, Purun
Timur, Spantan Jaya, Mangku Negara Timur Dll.
- Kecamatan Penukal Utara: Terdiri dari Desa Tambak, Prabu Menang, Karang
Tanding, Tempirai Selatan, Tempirai Utara, Tempirai Timur, Tempirai Barat,
Tempirai Tengah, Raja Jaya, Tanjung Baru, Sukarami, Tanding Marga, Lubuk
Tampui, Kota Baru.
c) Situs Sejarah
Candi Bumi Ayu
Candi Bumi Ayu merupakan candi yang dibangun saar peradaban agama Hindu
masuk ke Sumatera Selatan dengan bahan bangunan utama berupa batu bata merah.
Candi Bumi Ayu ini masuk dalam kompleks candi di Kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir dengan total luas pekarangan 75 hekatare dengan 9 candi. Namun, 4 dari 9 candi
tersebut baru dipugar. Candi Bumi Ayu ini terletak di Sungai Lematang, Desa Bumi Ayu,
Kecamatan Tanah Abang. Candi Bumiayu adalah salah satu situs peninggalan
agama Hindu yang terdapat di pesisir sungai Lematang, tepatnya di Desa Bumiayu,
Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Sumatra Selatan.
Candi ini merupakan satu-satunya Kompleks Percandian di Sumatra Selatan, dan sampai
saat ini tidak kurang 9 buah bangunan Candi yang telah ditemukan dan 4 diantaranya
telah dipugar, yaitu Candi 1, Candi 2, Candi 3 dan Candi 8. Usaha pelestarian ini telah
dimulai pada tahun 1990 sampai sekarang. Komplek Percandian Bumiayu meliputi lahan
seluas 75,56 ha, dengan batas terluar berupa 7 (tujuh) buah sungai parit yang sebagian
sudah mengalami pendangkalan.
Candi-candi di Bumiayu merupakan death monument, artinya monumen yang telah
ditinggalkan masyarakat pendukungnya. Candi tersebut ditinggalkan mungkin seiring
dengan terdesaknya kekuatan politik Hindu oleh Islam pada sekitar abad ke-16.
Kemudian candi-candi itu rusak dan terkubur tanah hingga ditemukan kembali oleh E.P.
Tombrink tahun 1864. Peninggalan monumental itu beserta sistem budayanya benar-
benar hilang pula dari ingatan kolektif pewarisnya. Hal itu tampak bahwa penduduk
Bumiayu tidak mengenal fungsinya semula. Cerita penduduk yang dicatat oleh A.J.
Knaap tahun 1902 menyatakan bahwa apa yang sekarang disebut candi di Bumiayu itu
adalah bekas istana sebuah kerajaan yang disebut Gedebong Undang. Diceritakan pula
bahwa wilayah kerajaan tersebut sampai di Modong dan Babat. F.M. Schnitger
melaporkan bahwa di kedua desa tersebut terdapat pula tinggalan agama Hindu (1934:4),
namun kini telah hilang terkena erosi Sungai Lematang.

3. Lingkungan Budaya
a. Bahasa Daerah
a) Bahasa penukal
Bahasa penukal berasal dari daerah Pali. Bahasa penukal ini tidak semua orang yang
berasal dari kabupaten pali bisa menggunakan bahasa tersebut, karena bahasa penukal
memiliki bahasa yang sulit di pahami.
b) Bahasa Lematang
Bahasa daerah Sumatera Selatan ini dituturkan di wilayah Desa Serdang Menang,
Desa Suka Cinta, Desa Kota Dalam, Desa Rantau Alai, Desa Kuripan, dan masih banyak
lagi daerah lainnya. Bahasa ini terbagi menjadi lima dialek, yaitu Pegagan, Lematang
Lahat, Ujan Mas Lama, Rambutan, dan dialek Rambang. Berdasarkan hasil dialektometri,
persentase perbedaan kelima dialek itu berkisar 51-80%. Isolek Lematang merupakan
sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81-100% jika dibandingkan dengan
bahasa Kayu Agung, Ogan, Pademaran, Komering, dan Melayu.
b. Seni
a) Seni Tari
1) Tari Burung Puteh
Kesana-kemari, para penari seolah menirukan gaya seekor burung yang bolak-
balik hendak memkan padi ketika musim panen tiba, Ya, tari burung putih namanya.
Tari khas asal desa Pengabuan kecamatan Abab kabupaten Penukal Abab Lematang
Ilir (PALI). Dalam sejarahnya, tari burung putih telah ada sejak zaman nenek moyang
terdahulu, dikisahkan oleh Nung Cik bin Cik Ning yang merupakan penabuh gendang
dalam tari burung putih. Nung Cik mengatakan bahwa dirinya termasuk generasi
ketika yang membawakan tari burung putih bersama Agusman bin Kasim yang
bertugas menabuh biola dalam setiap pertunjukkan tari burung putih. Ketika dijumpai,
keduanya menuturkan bahwa tari burung putih merupakan sebuah arian yang
mengisyaratkan musim panen telah tiba..
2) Tari Lading
Dengan menggunakan dua buah pisau atau lading yang masih sangat tajam, dua
buah pisau dipegang setiap penari yang  menari sambil memegang pisau  tarian yang
dibawakan  tiga  penari ini disebut masyarkat merupakan tari lading, yang merupakan
tarian khas Kabupaten Pali  terutama masyarakat Penukal. Tari Lading ini merupakan
warisan nenek moyang Marga Penukal dan hanya boleh dilakukan keturunan asli
Marga Penukal, namun saat ini tarian ini sudah bisa dibawakan setiap rakyat
Kabupaten Pali  di setiap kegiatan atau acara pernikahan dan penyambutan tamu.
3) Terbangan/Rebana
Rebana adalah gendang berbentuk bundar dan pipih yang merupakan khas suku
melayu. Bingkai berbentuk lingkaran terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah
satu sisi untuk ditepuk berlapis kulit kambing. Kesenian di Malaysia, Brunei,
Indonesia dan Singapura sering memakai rebana bersama gambus digunakan untuk
mengiringi tarian zapin. Rebana juga digunakan untuk melantunkan kasidah dan
hadroh. Di bumiayu, rebana juga dijadikan sebagai lambang kota tersebut. Bagi
masyarakat Melayu di negeri Pahang, permainan rebana sangat populer, terutamanya
di kalangan penduduk di sekitar Sungai Pahang. Tepukan rebana mengiringi lagu-lagu
tradisional seperti indong-indong, burung kenek-kenek, dan pelanduk-pelanduk. Di
Malaysia, selain rebana berukuran biasa, terdapat juga rebana besar yang diberi nama
Rebana Ubi, dimainkannya pada hari-hari raya untuk mempertandingkan bunyi dan
irama.
b) Seni Musik
Gitar Tunggal
Musik tradisional Gitar Tunggal atau dalam istilah lainnya Batang Hari Sembilan
merupakan irama musik dengan petikan gitar tunggal yang berkembang di Wilayah
Sumatera Selatan. Dalam pengertian yang lebih luas, Batang Hari Sembilan adalah
kebudayaan yang berbasis pada sungai. Kebudayaan ini adalah kebudayaan agraris yang
selaras dengan alam. Musik yang diekspresikan dari budaya ini bernuansa romantik,
melonkolik dan naturalistik. Pengambilan nama Batang Hari Sembilan itu sebenarnya
mengikut kepada sembilan anak sungai Musi. Sungai Musi merupakan sungai terbesar
yang membelah kota Palembang menjadi dua bagian. Sebutan Batanghari Sembilan, suatu
istilah "tradisional" untuk menyebut sembilan buah sungai besar yang merupakan anak
Sungai Musi, yakni : Klingi, Bliti, Lakitan, Rawas, Rupit, Lematang, Leko, Ogan, dan
Komering.
c) Lagu Daerah
1) Mantang ( Nyadap karet )
Lagu mantang meceritakan tentang ajakan untuk bangun pagi dan sholat subuh
yang bisa menyenangkan, daripada cuma santai di pance lebih baik mantang bersama
yang dapat menghasilkan uang dan itu memang pekerjaan dominan warga Pali. Lagu
tersebut diciptakan dan dinyanyikan oleh Fendy Kaboky.
2) Bumi Serepan serasan
Lagu bumi serepat serasan di cipatakan oleh Fendy Kaboky dan dinyanyikan
Fendy Kaboky bersama Meta Purun. Lagu ini dapat dideskripsikan sebagai ucapan
selamat datang di kabupaten Pali yang elok nian, yang berisi ajakan untuk jalan-jalan
ke Pali, dan menceritakan keadaan warga Pali yang rama tamah.
c. Permainan dan olahraga Tradisional
a) Lomba Bidar
Perlombaan Bidar ini merupakan suatu tradisi yang disebut orang
Palembang kenceran, karena dulu kalau ada perlombaan Bidar bukan hanya orang
Palembang  yang menyaksikan tapi orang-orang dari daerah Sumatera Selatan kumpul di
Palembang, mereka bukan hanya menonton Bidar Palembang tapi juga menyicipi
makanan–makanan tradisional Palembang yang hanya satu tahun sekali muncul yaitu
Telok Abang, Telok Ukan, Telok Pindang, Bongkol, Lepet, Manan Sahmin, Kue
Lumpang, Gandos, Kue Pau, Kue Kojo, Srikayo, Gonjen.
b) Pantak Lele
Permainan Pantak Lele adalah permainan tradisional nusantara yang berasal dari
daerah Pali. Permainan ini dimainkan untuk mengisi waktu senggang, atau
dipertandingkan dalam memperingati HUT RI, lebaran, dan lain-lain. Sifat permainan ini
edukatif, rekreatif, dan kompetitif.
c) Cengkleng
Permainan cengkleng merupakan permainan tradisional yang sering dimainkan anak-
anak didaerah pali. permainannya sangat sederhana, cukup membutuhkan sedikitnya 3
orang dan maksimalnya tidak terbatas dan lapangan berukuran  persegi 10x10 m atau bisa
lebih tergantung jumlah pemain.
d) Pencak Silat
Pencak silat berasal dari dua kata, yakni 'pencak' dan 'silat'. Pengertian pencak ialah
gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan. Sedangkan silat berarti gerak bela diri
sempurna yang bersumber dari kerohanian.
C. Alasan Mengapa kearifan lokal Kabupaten Musi Rawas Utara (Mauratar) diangkat
sebagai Muatan Lokal
1. Lingkungan Alam
a. Wisata Alam
Karena layak dijadiakan sebagai sumber belajar mengingat:
1) Potensi dan kekayaan alam yang khas dan unik
2) Memiliki nilai pendidikan, sejarah dan religi daerah
3) Sebagai cagar budaya dan sejarah
4) Sebagai sarana olahraga dan hiburan masyarakat
b. Pemberdaya dan Konservasi Alam
Pemanfaatan dapat dikelola dengan memperhatikan lingkungan sebagai:
1) Sumber penghasilan masyarakat tani
2) Komoditas andalan perdagangan kabupaten Muratara
Dan merupakan sumber penghasilan sebagian besar masyarakat
2. Lingkungan Sosial
a. Sosial
Memelihara warisan budaya yang memiliki kekhasan tersendiri
b. Ekonomi
Dikenal secara luas oleh masyarakat karena:
1) Memiliki cita rasa yang khas
2) Bahan mudah didapat
3) Memiliki potensi ekonomi
4) Melestarikan kerajinan khas daerah
5) Sumber penghasilan sebagian masyarakat daerah
6) Berpotensi dikembangkan untuk menjadi souvenir yang memiliki nilai ekonomi
c. Sejarah dan Kewilayahan
Karena layak dipelajari untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik
berkaitan dengan jati diri suku bangsa.
3. Lingkungan Budaya
a. Bahasa Daerah
Dapat dipelajari karena memenuhi unsur pengetahuan dan keterampilan dan
merupakan alat komunikasi sehari hari masyarakat
b. Seni
Layak dipelajari untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik akan kekayaan
budaya daerah untuk:
1) Dilestarikan dan dikembangkan
2) Mendukung kepariwisataan
Melestarikan cerita rakyat yang mengandung petuah, nasihat dan nilai nilai
pendidikan dan juga melestarikan permainan khas daerah tersebut.

D. Alasan Mengapa kearifan lokal Kabupaten Penungkal Abab Lematang Ilir ( Pali)
diangkat sebagai Muatan Lokal
1. Lingkungan Alam
a. Wisata Alam
Memberikan pengetahuan kepada peserta didik agar sumber daya alam dapat
dikelolah secara cerdas, memiliki alam yang mempesona dan berpotensi ekonomi yang
besar, Selain sebagai obyek wisata daerah, dapat dikembangkan sebagai sarana olahraga
b. Pemberdaya dan Konservasi Alam
Tambang migas terbesar ketiga di indonesia, tambang batubara dengan jumlah deposit
yang sangat besar, dan sumber pendapatan asli daerah terbesar. Pemanfaatan dapat
dikelolah dengan memperhatikan lingkungan sebgai:
1) Sumber penghasilan masyarakat tani
2) Komoditas andalan perdagangan kabupaten pali
2. Lingkungan Sosial
a. Sosial
Melestarikan tradisi asli daerah, melestarikan tradisi pernikahan masyarakat di daerah
Pali.
b. Ekonomi
Dikenal secara luas oleh masyarakat karenaa:
1) Memiliki cita rasa yang khas
2) Bahan mudah di dapat
3) Memiliki potensi ekonomi
Memperkenalkan karya tradisional masyarakat pali dan melestarikan kegiatan
ekonomi masyarakat pedesaan.
c. Sejarah dan Kewilayahan
Layak dipelajari untuk memberikan pengetahuan kepada peserta didik berkaitan
dengan jati diri suku bangsa. Untuk memperkenalkan kepada siswa tentang berbagai
aspek wilayah pali dengan berbagai potensi yang dimiliki. Situs budaya yang memiliki
nilai sejarah.
3. Lingkungan Budaya
a. Bahasa Daerah
Dapat dipelajari karena memenuhi unsur pengetahuan dan keterampilan. Merupakan
alat komunikasi sehari hari masyarakat.
b. Seni
Dapat dipelajari karena memenuhi unsur pengetahuan dan keterampilan, sudah
dikenal masyarakat, memiliki nilai jual untuk mendukung pariwisata bidang budaya,
mencermikan nilai nilai kearifan lokal dan ada pesan moral yang disampaikan lewat
makna tari dan lagu lagu daerah.
c. Permainan dan Olahraga Tradisional
Melestarikan permainan dan olahraga khas daerah tersebut
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah menganalisis kebudayaan universal yang ada pada masyarakat Sumatera Selatan
khususnya Kabupaten Musi Rawas Utara dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir di atas
dapat disimpulkan bahwa etos kebudayaan atau unsur yang paling menonjol dari
masyarakat Sumsel adalah dari segi “Sistem Pengetahuan dan Teknologi” khususnya
pada makanan khasnya dan dari segi “Kesenian” nya baik seni tari, rumah adat, maupun
kerajinannya. Mereka memiliki keahlian dalam menciptakan karya seni yang indah
dengan kesabaran dan kemampuannya. Hal ini menunjukan bahwa Sumatera Selatan adalah
provinsi yang kaya akan kebudayaannya.
B. Saran
Sumatera Selatan dikenal dengan kesenian dan kerajinannya, maka dari itu marilah
bersama-sama kita menjaga dan melestarikan kebudayaan yang ada walaupun zaman semakin
hari semakin maju. Jika bukan kita sendiri yang menjaganya siapa lagi? Apakah harus
menunggu kebudayaan dan hasil karya kita di akui oleh negara lain terlebih dahulu baru kita
mau melestarikan dan mempertahankannya?
DAFTAR PUSTAKA

Nurwahyuliningsih, Eka. 2021. Analisis Program Pemberdayaan Komunitas Adat


Terpencil Suku Anak Dalam Di Kabupaten Musi Rawas Utara
http://jurnalkesos.ui.ac.id/index.php/jiks/article/view/308 (diakses 12 maret 2022)
Anggraini. 2014. Mainan Tradisional Sumatera Selatan Yang Seru, Mainkan Lagi
Bersama Teman dan Keluarga
https://sumsel.tribunnews.com/2021/03/15/8-mainan-tradisional-sumatera-selatan-yang-seru-
mainkan-lagi-bersama-teman-dan-keluarga?page=4 (diakses 12 maret 2022)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Musi_Rawas_Utara
https://adat.my.id/alat-musik-tradisional-musi-rawas/
Imron, muhammad. 2019. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
https://www.kuwaluhan.com/2019/01/sejarah-terbentuknya-kabupaten-penukal.html (diakses
12 maret 2022)
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Penukal_Abab_Lematang_Ilir
https://waknyenyes.wordpress.com/raja-empedeu-cerita-daerah-musi-rawas/
https://pertanianmuratara.wordpress.com/2017/01/14/objek-wisata-potensial-muratara/
Imron, muhammad. 2019. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Musi Rawa Utara
https://www.kuwaluhan.com/2019/01/sejarah-berdirinya-kabupaten-musi-rawas_17.html
(diakses 13 maret 2022)
Destinasi Pariwisata. Destinasi Wisata Kabupaten Muratara
https://destinasipariwisata.com/destinasi-wisata-kabupaten-muratara/ (diakses 13 maret 2022)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sungai_Rawas
Alib. 2016. Tempat Wisata di Penukal Abab Lematang Ilir Terbaru & Terhits Dikunjungi
https://www.andalastourism.com/tempat-wisata-penukal-abab-lematang-ilir (diakses 13
maret 2022)
https://www.mangyono.com/2015/10/macam-macam-anyaman-bambu.html?m=1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Candi_Bumiayu
Faqihah. 2021. Bahasa Daerah Sumatera Selatan 
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5503554/7-bahasa-daerah-sumatera-selatan-bukan-
hanya-palembang (diakses 13 maret 2022)
https://kebudayaanpali0.wixsite.com/palisite/single-post/2017/07/03/tari-burung-putih
(website informasi kebudayaan diakses 13 maret 2022)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rebana
https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailCatat=789
Hj Anna Kumari. 2020. Pelestari Budaya Palembang, Maestro Tari Sumsel
https://beritapagi.co.id/2020/08/15/asal-mula-lomba-bidar.html (diakses 13 maret 2022)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Patok_lele#:~:text=Permainan%20Patok%20Lele%20adalah
%20permainan,edukatif%2C%20rekreatif%2C%20dan%20kompetitif
https://id.wikipedia.org/wiki/
Daftar_kecamatan_dan_kelurahan_di_Kabupaten_Penukal_Abab_Lematang_Ilir
firdaus. 2017. Penukal Abab Lematang Ilir dalam Perjalanan Sejarah.
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/penukal-abab-lematang-ilir-dalam-
perjalanan-sejarah/ (diakses 13 maret 2022)
Marbun, Firdaus. 2018. Angkan-Angkanan, Tradisi Angkat Persaudaraan Pada
Masyarakat Penukal Abab Lematang Ilir (Pali) Sebagai Strategi Ekonomi Dan Strategi
Politik
https://media.neliti.com/media/publications/317208-angkan-angkanan-tradisi-angkat-
persaudar-f38e2318.pdf (diakses 13 maret 2022)
Rizal, Usman. 2021. Tradisi Pernikahan di PALI, Ada Bisikan Khusus Untuk Mempelai
Wanita. https://www.infosumsel.id/pali/pr-3622554270/-Tradisi-Pernikahan-di-PALI-Ada-
Bisikan-Khusus-Untuk-Mempelai-Wanita (diakses 13 maret 2022)
https://palikab.bps.go.id/subject/54/perkebunan.html
Mimi. 2017. Asal Mula Bukit Ngonang. https://xxxceritafakta.blogspot.com/2017/04/asal-
mula-bukit-ngonang.html?m=1 (diakses 14 maret 2022)
https://id.wikipedia.org/wiki/Tari_Ayam_Biring
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbsumbar/mengenal-tari-piring-gelas/
https://www.silampariberita.com/2022/03/tari-pisau-seni-asli-musi-rawas-yang.html?m=1
Telaga Calak Akan Dijadikan Tempat Rekreasi Wisata Air
http://www.oganpost.com/2015/01/telaga-calak-akan-dijadikan-tempat.html (diakses 14
maret 2022)

Anda mungkin juga menyukai