Anda di halaman 1dari 5

Listeria monocytogenes

Ancaman bagi Si Jabang Bayi


oleh: Florentinus Dika Octa Riswanto (078114055) Listeria monocytogenes bukan merupakan hal yang baru lagi. Sejak 1911, para ilmuwan menemukan bahwa bakteri tersebut menginfeksi hewan. Pada tahun 1929 muncul kasus pertama pada manusia. Awalnya, banyak pihak yang berpendapat bahwa hewan ternak menularkan Listeria monocytogenes kepada para petani, tetapi ketika muncul kasus di kota, departemen kesehatan masyarakat menyadari bahwa kontak dengan hewan bukanlah satu-satunya penyebab penyebaran Listeria monocytogenes. Pada tahun 1981, lebih dari 100 orang di Kanada terjangkit listeriosis. Tiga puluh empat kasus terjadi pada ibu hamil, diantara mereka 9 ibu mengalami keguguran saat melahirkan, 23 bayi lahir terinfeksi, dan 2 yang lain lahir dengan sehat.

Morfologi
Secara mikroskopis, L. monocytogenes nampak kecil, tergolong bakteri Gram positif, berbentuk seperti tangkai yang kadang-kadang membentuk rantai pendek. Sekilas memang bakteri ini nampak coccus, sehingga kadang orang mengira bakteri ini streptococcus. Flagel akan dibentuk pada suhu kamar tetapi bukan pada 37 C. Aktivitas hemolitik pada darah digunakan sebagai indikator yang membedakan Listeria monocytogenes dengan spesies Listeria yang lain, tetapi ini bukan kriteria yang pasti dalam klasifikasi.
Gambar 1 Listeria monocytogenes

Klasifikasi
Kingdom Phyllum Classis Ordo Familia Genus Species : : : : : : : Bacteria Firmicutes Bacilli Bacillales Listeriaceae Listeria Listeria monocytogenes

Proses Invasi
Bakteri akan meyerang mukosa usus. Bakteri tersebut dapat bergabung dengan sel usus dengan bantuan residu D-galaktosa pada permukaan bakteri yang akan berikatan dengan reseptor yang peka terhadap D-galaktosa pada sel usus. Bakteri masuk ke dalam sel saat terjadi fagositosis dengan mediasi oleh suatu membran yang dihubungkan protein disebut internalin. Sekali saja masuk ke dalam sel, bakteri mampu memproduksi listeriolysin O (LLO) untuk lepas dari fagosom. Bakteri kemudian bereplikasi dengan cepat di sitoplasma dan bergerak melalui
Fakultas Farmasi USD Yogyakarta

sitoplasma untuk menyerbu sel tetangga dengan polimerisasi aktin yang memanjang seperti ekor.

Gambar 2 Proses invasi oleh bakteri Listeria monocytogenes

Penyakit
Listeriosis adalah suatu infeksi oleh bakteri Listeria monocytogenes yang didapat sebelum lahir atau selama persalinan (dari ibu) atau sesudah lahir (di rumah sakit). Janin, bayi baru lahir dan ibu hamil sangat rentan terhadap bakteri ini. Listeriosis pada ibu hamil yang terjadi pada awal kehamilan biasanya menyebabkan keguguran. Bakteri ini bisa melewati plasenta (ari-ari). Listeriosis pada akhir kehamilan bisa menyebabkan kelahiran mati atau kematian bayi dalam beberapa jam setelah lahir. Sekitar 50% janin yang terinfeksi pada akhir kehamilan akan meninggal.

Gambar 3 Bayi yang mengalami listeriosis

Fakultas Farmasi USD Yogyakarta

Selain itu, penyakit ini juga umum dijumpai pada hewan pemamah biak dan mungkin juga menjangkiti babi, anjing, kucing, beberapa binatang buas. Encephalitis (penyakit otak) adalah bentuk yang paling umum dari penyakit pada binatang pemamah biak. Pada binatang muda, dapat terjadi peradangan pada organ dalam. Peradangan pada janin via plasenta sering mengakibatkan keguguran pada domba, kambing, dan lembu.
Gambar 4 Domba yang mengalami listeriosis

Penyebaran
Listeria monocytogenes tersebar di alam dan biasanya dibawa oleh aneka jenis binatang peliharaan maupun liar. Daging mentah, susu tanpa pasteurisasi, buah maupun sayur mentah dapat tercemar bakteri ini. Manusia bisa terkena Listeriosis dari makanan serta kontak dengan binatang yang terjangkit oleh bakteri Listeria. Bayi mungkin lahir dengan terjangkit bakteri ini jika ibunya makan makanan tercemar selama hamil. Hewan ternak mungkin terjangkit bakteri saat mencerna tumbuh-tumbuhan maupun berinteraksi dengan tanah yang mengandung bakteri L. monocytogenes.

Penularan
Listeriosis biasanya ditularkan melalui makanan, yaitu produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi atau sayuran mentah yang terkontaminasi oleh bakteri Listeria. Infeksi dapat terjadi di dalam kandungan (melalui plasenta. ke janin atau melalui jalan lahir). Wabah yang terjadi di bangsal adalah akibat terjadinya infeksi silang diantara sesama bayi baru lahir. Selain itu dapat terjadi infeksi tranplasental yang menyebabkan timbulnya gejala infeksi berat seperti peumonia, sepsis, abses milier dan abses hati. Koloni kuman ini dapat dijumpai di hidung, tenggorokan, mekonium, darah dan air seni.

Gejala
Gejalanya bisa mulai timbul dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari setelah bayi lahir, atau baru timbul beberapa minggu kemudian. Infeksi pada ibu hamil bisa menyebabkan : - keguguran atau kelahiran mati - penyakit berat pada bayi baru lahir yang menyebabkan bayi meninggal dalam waktu beberapa jam setelah lahir. Pada bayi baru lahir gejalanya berupa: - nafsu makan berkurang - lesu - jaundice (sakit kuning) - muntah - ruam kulit - peningkatan tekanan di dalam tulang tengkorak (akibat meningitis) bisa menyebabkan penonjolan ubun-ubun.

Fakultas Farmasi USD Yogyakarta

Infeksi yang timbul pada bayi yang berumur 5 hari atau lebih dan infeksi pada anakanak sering terjadi sebagai meningitis. Gejalanya sama dengan meningitis akibat organisme lainnya.

Pengobatan
Tujuan pengobatan adalah meredakan infeksi melalui pemberian antibiotik, yaitu ampisilin intravena dengan gentamisin (atau trimetroprim-sulfametoksazol). Infeksi yang ditularkan melalui plasenta memiliki angka kematian sebesar 50%. Bayi yang bertahan hidup akan mengalami kerusakan saraf dan gangguan perkembangan. Untuk mencegah Listeriosis: masaklah benar-benar bahan makanan mentah dari hewan seperti sapi, domba, babi atau unggas, cucilah sayur dan buah mentah baik-baik sebelum dimakan, pisahkan daging mentah dari sayur, makanan matang dan yang sudah siap santap - dengan kata lain jangan biarkan darah daging mentah bercampur dengan makanan lain, pakailah talenan yang berlainan untuk daging mentah dan makanan yang sudah siap santap misalnya makanan yang sudah dimasak dan salada, hindarkanlah susu tanpa pasteurisasi atau makanan yang terbuat darinya misalnya keju lunak, cucilah tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, cuci pisau dan talenan setelah dipakai untuk makanan yang tidak dimasak, cuci tangan setelah menangani binatang, makanan yang bisa rusak patut disimpan dalam lemari es (di bawah 5 C) serta dicuci dan segera dimakan.

Daftar Pustaka
Anonim, 2002, Listeria monocytogenes & Listeriosis, http://www.textbookofbacteriology.net/Listeria.html, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Anonim, 2002, Listeriosis, http://www.health.nsw.gov.au/mhcs/publication_pdfs/7145/DOH-7145IND.pdf, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Anonim, 2005, Maryland Sheep & Goat Producer, http://www.sheepandgoat.com/news/june2005.html, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Anonim, 2006, Chemical changes turn milk protein into a Listeria killer, http://www.sflorg.com/sciencenews/scn080706_01.html, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Anonim, 2007, Bugs of this World, http://www.qnet.net.au/~legion/Legionnaires_Disease_Bugs_Of_This_World.htm, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Chairudin Lubis, 2003, INFEKSI NOSOKOMIAL PADA NEONA TUS, http://library.usu.ac.id/modules.php?op=modload&name=Downloads&file=inde x&req=getit&lid=687, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Jawetz, E. Et al, 1991, Medical Microbiologi 19th Edition, 191-192, Appleton & Lange, California Maharani, T., 2007, Listeriosis, http://naya.web.id/2007/01/25/listeriosis/, diakses pada tanggal 23 Maret 2008
Fakultas Farmasi USD Yogyakarta

Nicolce, 2007, Listeria in the Food, http://www.nnikolce.netfirms.com/listeria_monocytogenes.htm, diakses pada tanggal 23 Maret 2008 Ters, F., Infeccin por Listeria monocytogenes, http://www.zambon.es/areasterapeuticas/03mujer/atlas/fichas/7107.htm, diakses pada tanggal 23 Maret 2008

Fakultas Farmasi USD Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai