Anda di halaman 1dari 10

MIKROBIOLOGI DASAR

LISTERIA MONOCYTOGENES
1. 2. 3. 4. 5. 6. Presented by : Abdurrafi Maududi D. Fransiska Marselina D. Friska Iga S. Haris Fadhillah Mariani Prapanta Muhlisin

LISTERIA MONOCYTOGENES
Listeria monocytogenes adalah bakteri patogen yang menyukai suhu dingin untuk pertumbuhannya. Jika tertelan, bisa bertahan hidup sampai di saluran cerna, menembus dinding usus dan mengikuti aliran darah bahkan menembus plasenta sehingga menyebabkan keguguran / bayi lahir mati. Selain kematian janin, listeriosis juga menyebabkan meningitis, meningoencephalitis dan encephalitis.

MANUSIA
LISTERIA MONOCYTO GENES

KOTORAN HEWAN

TEMP. UDARA

MAKANAN

LISTERIA MONOCYTOGENES
Karakteristik umum
Bakteri gram positif yang bergerak Bakteri ini telah menggunakan flagella ditemukan pada peritrik. setidaknya 37 spesies Beberapa penelitian mamalia, baik hewan menunjukkan bahwa piaraan maupun hewan liar, serta pada 1-10% manusia setidaknya 17 spesies mungkin memiliki L. burung, dan mungkin monocytogenes di pada beberapa spesies dalam ususnya. ikan dan kerang
Bakteri ini dapat diisolasi dari tanah, silage (pakan ternak yang dibuat dari daun-daunan hijau yang diawetkan dengan fermentasi), dan sumber-sumber alami lainnya. Sebagai bakteri yang tidak membentuk spora, L. monocytogenes sangat kuat dan tahan terhadap efek mematikan dari pembekuan, pengeringan, dan pemanasan. Sebagian besar L. monocytogenes bersifat patogen pada tingkat tertentu.

Penyakit yang ditimbulkan akibat Listeria monocytogenes


LISTERIOSIS
Secara klinis, suatu penyakit disebut listeriosis apabila L. monocytogenes diisolasi dari darah, cairan cerebrospinal (cairan otak dan sumsum tulang belakang), atau dari tempat lain yang seharusnya steril (misalnya plasenta, janin).

Gejala yang ditimbulkan akibat listeriosis


Gejala awal listeriosis seperti gejala flu, demam berkepanjangan dan kaku di tengkuk dengan/tanpa gangguan saluran cerna (diare, mual, muntah). Kelompok yang paling rentan terhadap bakteri ini adalahibu hamil dan janinnya, orang dengan sistim imun yang sedang terganggu, penderita AIDS, kanker, orang yang sedang menjalani kemoterapi, dan lain-lain) dan orang tua. Walaupun demikian, orang yang sehat bisa terserang jika bakteri ini mencemari makanan dalam jumlah besar.

Listeriosis
Diagnosis Listeriosis hanya dapat didiagnosis secara pasti dengan cara membiakkan organisme ini dari darah, cairan cerebrospinal (cairan otak dan sumsum tulang belakang), atau kotoran (walaupun untuk kotoran, sulit dilakukan dan terbatas kegunaannya) Pencegahan Pencegahan secara total mungkin tidak dapat dilakukan, namun makanan yang dimasak, dipanaskan dan disimpan dengan benar umumnya aman dikonsumsi karena bakteri ini terbunuh pada temperatur 75C. Resiko paling besar adalah kontaminasi silang, yakni apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan (misalnya alas pemotong) yang terkontaminasi.

Populasi rentan listeriosis


Populasi rentan Populasi yang rentan pada listeriosis yaitu: wanita hamil/janin infeksi perinatal (sesaat sebelum dan sesudah kelahiran) dan neonatal (segera setelah kelahiran); orang yang system kekebalannya lemah karena perawatan dengan corticosteroid (salah satu jenis hormon), obat-obat anti kanker, graft suppression therapy (perawatan setelah pencangkokan bagian tubuh, dengan obat-obat yang menekan sistem kekebalan tubuh), AIDS; pasien kanker terutama pasien leukemia; lebih jarang dilaporkan pada pasien penderita diabetes, pengecilan hati ( cirrhotic ), asma, dan radang kronis pada usus besar ( ulcerative colitis ); orang-orang tua; orang normalbeberapa laporan menunjukkan bahwa orang normal yang sehat dapat menjadi rentan, walaupun penggunaan antasida atau cimetidine mungkin berpengaruh. Kasus listeriosis yang pernah terjadi di Swiss, yang melibatkan keju, menunjukkan bahwa orang sehat dapat terserang penyakit ini, terutama bila makanan terkontaminasi organisme ini dalam jumlah besar.

Questions?

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai