Anda di halaman 1dari 57

KULIAH 2

REPRODUKSI KELINCI
Jantan Betina
POTENSI REPRODUKSI
KELINCI

Umur 4 bulan sudah dewasa kelamin dan dapat dikawinkan


umur 6 bulan
1 ekor pejantan dapat mengawini 8 – 10 ekor betina, dengan
tingkat kesuksesan 95 %
Sex Ratio anak : 53 % jantan, 47 % betina
Lama bunting 31 -32 hari
Rataan jumlah anak perkelahiran (litter size) 6 – 7 ekor,
dengan tingkat keselamatan 85- 95 %
Karakteristik Reproduksi

Pada umur empat bulan kelinci sudah dapat mencapai


dewasa kelamin dan dapat dikawinkan.
Tiap pejantan dapat dikawinkan dengan 8 - 10 betina dengan
tingkat kesuksesan pembuahan 95 persen.
Lama bunting kelinci rata - rata 31 - 32 hari.
Rataan jumlah anak per kelahiran 6 - 7 ekor dengan tingkat
keselamatan 85 - 95 persen.
Anak kelinci disapih oleh induknya rata-rata pada umur 6 - 8
minggu.
Segera setelah melahirkan, induk kelinci dapat dikawinkan
kembali.
Kemampuan beranak setiap 40 hari dengan jumlah anak
sekelahiran (litter size at birth) lebih dari 8 ekor.
Kelinci Rex memiliki interval beranak yang dapat
mencapai 40 hari, tetapi jumlah anak lahir dan jumlah
anak sapih hanya 7,1 ekor dan 5,2 ekor.
Tingginya tingkat kematian (23 - 43%) masih saja
terjadi pada masa menyusui.
Kelinci tidak memperlihatkan siklus estrus sebenarnya.
Ovulasi terjadi stlah ada rangsangan kawin (10 jam)
Sejak pubertas ovarium siap ovulasi selama 12 - 14 jam,
bila tidak ada induksi/rangsangan baru berdegenerasi
selama 4 hari, jadi hanya 4 hari kelinci betina menolak
jantan.
Jadi lama estrus 12 -14 hari, siklus estrus 16 – 18hari
Jumlah anak meningkat pada kelahiran ke-3 dan
konstan selama 2 tahun.
Umur produksi induk penghasil daging selama 2,5
tahun atau 8 – 10 kali beranak.
Siklus estrus : 12-14 hari dan 4 hari masa menolak
( rata-rata 17 hari)
Ovulasi terjadi 10 jam setelah ada rangsangan
(ovulasi Induksi)
Life spen : 5 – 10 tahun
Suhu tubuh kelinci 38 – 40 0C
Luas permukaan tubuh mengikuti
persamaan
9,5 w2/3
Bobot tulang sebesar 7 – 8 % dari tubuh
Pemilihan Bibit :
-Bentuk kepala seimbang dengan tubuh
-Bentuk kuping panjang dan lebar, tegak atau
sesuai jenis kelinci
-Mata bulat, bersih dan jernih dan bersinar
-Hidung dan mulut bersih
-Bentuk badan bulat memanjang, dada lebar dan
padat, juga tulang pinggang lebar
-Putting susu ada delapan buah dan berasal dari
keturunan beranak 6
Kelinci Betina
Bunting 31-32 hari, paling lama 33 hari. Kalo pakannya bagus gizinya dan
kelincinya jenis produktif kawin lagi psling cepat 2-3 mgu setelah
beranak. Sapih paling cepat 35 hari, tp kalo anaknya cpt besar, bisa sapih
4 minggu (>500 g)
Jenis besar baru dapat dikawinkan umur 8-12 bulan, dan jenis ringan
biasanya lebih cepat dikawinkan daripada type besar
 Lama bunting 31 - 32 hari, tapi ada kalanya 29 hari atau
sampai 33 hari.

 Pada kelinci dikenal adanya bunting palsu, seperti tanda-


tanda kebuntingan meskipun belum pernah dipacek dengan
tingkah laku seperti mau beranak, menggali lubang dan
mengumpulkan bulu pada peti makanan, biasanya terjadi 16-
20 hari setelah pemacekan, air susu juga keluar

 Bunting palsu dapat terjadi bilamana dua kelinci saling


menaiki,waktu mereka belum dipacekkan, kelinci dalam
keadaan ini seolah-olah ada tanda mau beranak

 Untuk meyakinkan masukan pada pejantan sampai menerima


pemacekan, tetapi selama bunting palsu tidak akan mau
dikawinkan
Kelinci Jantan
Kelinci jantan baru bisa dikawinkan pada umur 5-6 bulan (tergantung
pula pada jenisnya)
Satu ekor jantan bisa mengawini 8-10 ekor betina.
CARA MENGAWINKAN KELINCI

Biasanya dalam mengawinkan kelinci, kelinci betina


dimasukan ke kandang pejantan, dan tidak boleh
sebaliknya. bila telah selesai yang betina di kembalikan
lagi ke kandang betina
Penentuan kebuntingan dilakukan dengan dua cara, yaitu :
1. Palpasi (perabaan), harus oleh orang yang sudah
berpengalaman.
2. Kelinci betina tidak mau dinaiki oleh pejantan.

Air minum tidak boleh kurang, karena air disini akan membantu
pertumbuhan janin dan menjaga kondisi induknya. Pengaruh
cuaca, biasanya akan mengganggu, sehingga jika air minum tidak
tersedia, maka induk akan kekurangan cairan, yang akibatnya anak
kelinci yang baru lahir akan dimakan (kanibalisme)
Tanda Kelinci Berahinya

• Kelinci tampak gelisah


• Berusaha bergabung pada kandang
terdekat yang ada pejantannya
• Suka menggosok-gosokkan dagunya
pada sesuatu atau sesama betina
• Vulvanya basah , berwarna merah jambu
atau merah
• Suka menaiki dan dinaiki teman
sekandang jika ada
Sistem Perkawinan

Perkawinan Buatan

Bunting/
Kawin Tidak
Bunting

Perkawinan Alam
Pemeriksaan kebuntingan dengan
cara palpasi
• Kelinci diberdirikan pada keempat
kakinya, kaki bagian kanan sedikit
dimundurkan.
• Perabaan dimulai dari bagian perut atas
dekat dada kemudian menurun sampai
ke bagian dekat paha.
• Benjolan akan terasa pada bagian perut
sebelah kanan yang menunjukkan kelinci
tersebut bunting.
Faktor Pengaruh Kegagalan
• Umur induk dan pejantan yang terlalu muda untuk dikawinkan.
• Terjadinya bunting semu akibat dari penanganan yang kasar.
• Kegagalan kebuntingan pada induk dapat juga disebabkan oleh
kondisi semen pejantan yang kurang baik.
• Induk yang sedang sakit.
• Suhu lingkungan yang tidak tepat untuk mengawinkan.
• Cara melakukan perkawinan
• Kualitas dan kuantitas pakan.
• Jarak kawin setelah beranak yang terlalu cepat.
• Akibat proses tranportasi ternak.
II. Cara Pemeliharaan
A. Pejantan dan calon pejantan
B. Pemeliharaan induk bunting dan
melahirkan
C. Pemeliharaan induk menyusui dan
anak
D. Pemeliharaan kelinci sapih dan dara
Pejantan dan Calon Pejantan
- Pemeliharaan pejantan sebelum dewasa biasanya
dipelihara secara berkelompok sampai umur 5 bulan
 SELEKSI.
- Didasarkan ukuran tubuh dan umur yang relatif sama.
- Setelah dewasa kelinci tersebut dikandangkan
secara individu.
- Kepadatan setiap kandang calon pejantan 2-5 ekor
per m2.
- Pemberian air minum ad libitum dan harus
selalu tersedia setiap saat, dengan kondisi
bersih,
- Pemberian pakan biasanya diberikan 3 kali per
hari, pagi konsentrat, siang dan sore hari diberi
rumput  Ransum High Protein, Low Energi,
Vitamin A,E, D dan mineral Zn, Sn ->Reproduksi
- Toxin Binder (T2, Don) -> 28% Menurunkan
Kemampuan Reproduksi Induk.
- Sanitasi kandang dan peralatan harus dilakukan
setiap pagi.
- Jantan jangan dari kandang sendiri.
Makanan 4-6 ons ransum pellet komplit per hari
Pemeliharaan Induk Bunting
dan melahirkan
Seleksi Silsilah dari turunan yang baik : Litter Size>8 ekor,
PBBH, FCR baik.

 Kualitas pakan yang baik serta Jumlah pakan Untuk


meningkatkan Kapasitas Preproduksi.
 Ransum Tinggi SK  18 % menurunkan suhu Usus
dan merawat sekum sehigga susu keluar.
 Perlu diperhatikan jangan sampai kelinci menjadi
kegemukan, karena dapat mengakibatkan kesukaran daiam
melahirkan dan tidak baik bagi perkembangan janinnya.
 Dalam mengubah kualitas / kuantitas pakan yang diberikan
perlu diingat cara penggantiannya, karena jika dengan tiba-
tiba mengganti ransum ternak akan mengalami stress.
 Penggantian ransum tersebut harus
mengikuti syarat-syarat sebagai berikut:
1. 75 % ransum lama + 25 % ransum baru.
2. 50 % ransum lama + 50 % ransum baru.
3. 25 % ransum lama + 75 % ransum baru.
4. 100 % ransum baru sampai anak dilahirkan dan
menyusui.
 Pemberian pakan 4-5 ons dalam bentuk
pellet, dari mulai melahirkan sampai
kebuntingan.
 Kotak Sarang pada hari ke-27 umur
kebuntingan, kotak sarang harus segera disediakan,
ini akan terlihat apabila induk sudah mencabuti
bulunya sendiri dan sering meletakannya dalam kotak
sarang.

 Kotak sarang harus diberi ramput kering, ukuran


kotak sarang yang biasa digunakan adalah : panjang
40 cm, lebar 30 cm, tinggi 30 cm, dengan lubang
untuk keluar masuk induk berukuran 15x15 cmdan
dibawah kotak sarang diberi lubang untuk drainase

 Bila kita melihat anak kelinci yang dilahirkan diluar kotak


sarang harus segera kita bantu (biasanya kelinci
melahirkan pada malam hari).
Pemeliharaan Induk Menyusui
atau Laktasi.
 Pada pemeliharaan induk menyusui harus lebih
diperhatikan, karena pada periode ini anak-anak kelinci
sangat tergantung kepada kondisi induknya, sehingga
pemberian makanan / air minum harus lebih banyak
daripada periode lainnya.

 Pemberian air minum pada kelinci menyusui, biasanya


ditambahkan koksidiostat dengan takaran 20 ml dalam 3,2
liter aky dan raemakal sistem 3:2:3 artinya 3 hari diberi
obat, 2 hari tidak diberi dan 3 hari diberi lagi

 Biasanya anak disapih pada umur 8 minggu, atau juga yang


disapih lebih dini yaitu 4 minggu, hal ini akan memberikan
keuntungan pada peternak, karena induk dapat dikawinkan
lagi lebih cepat, sehingga jumlah produksi anak per satuan
waktu akan lebih banyak
 Produksi susu pada kelinci biasanya dicapai sampai
umur 3 minggu laktasi, kemudian akan menurun
kembali dan berhenti sampai anak disapih (8 minggu)

 Litter size berkisar antara 5-8 ekor. Induk peitama


kali melahirkan litter size sedikit dibandingkan
dengan induk yang telah beberapa kali melahirkan,
pada kelahiran I litter size anak 4-6 ekor dan pada
kelahiran selanjutnya menghasilkan 6-8 ekor.

 Pada kelinci yang baru pertama kali melahirkan


(dara), sebelum melahirkan biasanya bulunya tidak
dicabuti, sehingga anak yang dilahirkan tidak akan
disusui.
 Induk yang terlalu banyak
melahirkan anak, dan tidak dapat
memelihara anak dengan baik,
maka anaknya dapat ditirikan
(fostering) kepada induk yang lain.
 Syarat umur anak yang ditirikan harus
sama dengan umur anak induk tiri,
agar saat umur penyapihan bisa
bersama-sama.
 Anak yang ditirikan harus
dipisahkan dengan menggunakan
bau-bauan agar induk tiri tidak dapat
membedakan antara anak sendiri
dengan anak tirinya, kalau tidak ada
yang sama minimal berkisar 2-3
hari.
Anak kelinci yang baru dilahirkan badannya tidak
berbulu dan matanya masih tertutup sampai
berumur 10-11 hari. Sesudah beramur 19 hari,
mereka baru mau meninggalkan kotak sarang
dan mulai ikut makan rumput seperti induknya.

Adapula anak kelinci yang keluar dari sarangnya


sebelum mencapai umur 19 hari, disebabkan air
susu induk sangat kurang, atau keadaan di
dalam sarang terlampau panas.

Kelinci mulai belajar makan konsentrat pada


umur 3 minggu (21 hari).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sejak anak kelinci lahir :

1. Memeriksa kotak sarang, apakah terdapat anak kelinci yang mati


atau tidak, dan memasukkan anak kelinci yang keluar dari kotak
sarang (bila ada yang mati cepat dibuang)

2. Menjaga ketenangan lingkungan, biasanya jika induk ketakutan maka


dapat memakan anaknya dalam rangka usaha induk untuk
menyelamatkan anaknya dari gangguan

3. Menjaga kotak sarang jangan sampai basah atau lembab

4. Jumlah anak yang dilahirkan berbeda, maka induk yang melahirkan


anak yang lebih banyak harus ditirikan kepada induk yang jumlah
anaknya sedikit
Mortalitas kelinci

Mortalitas pada kelinci pra sapih sebesar


14,7 - 23,3 %
 Mortalitas tersebut disebabkan :

1. Sesudah melahirkan induk kelinci terganggu ketenangannya


sehingga menjadi ketakutan, induk melompat kesarang anaknya,
sehingga anak-anaknya terinjak

2. Anak kelinci tidak mendapat air susu (2-3 hari), karena induk
gagal memproduksi air susu

3. Induk tidak mempunyai sifat keibuan, sehingga tidak mau


menyusui anaknya.

4. Sifat kanibal pada induk, penyebabnya :


- Keturunan Induk sering / banyak terganggu.
- Air minum / makanan baik mutu maupun jumlahnya sangat
kurang dan anak yang baru lahir tersebut mati / luka.
Pemeliharaan Kelinci Sapih/
Dara
 Pada umumnya umur 6 minggu oleh induknya sudah mulai
disapih karena kelinci sudah dapat makan konsentrat dan
rumput, tetapi secara umum umur 8 minggu
 Bobot sapih rata-rata umur 8 minggu 1 - 2 kg
 Sebelum disapih anak kelinci di sexing.
 Pemeliharaan dalam kandang koloni,dengan kepadatan
maksimal 7 ekor per m2.
 Umur dara kepadatan kandangnya 4-5 ekor per m2
 Pemeliharaannya sama dengan periode yang lainnya
6 MINGGU HYCOLE
SISTEM
PENCERNAAN
DAN RANSUM
KELINCI
Digestive System of Rabbit
 Their caecum and
appendix are enlarged
to store the cellulase
producing bacteria
 Food pass the
alimentary canal twice
- first as food
- then as soft faeces
Soft and watery faeces
usually produced at
night

Eaten again

Pass out as hard and dry


faeces during the day
Digestive system
Rabbit caecum
Flow of food in Rabbir
Re-eat the faeces to absorb more nutrient
mouth
swallow

oesophagus anus

stomach Small caecum


intestine Digest
cellulose
Syarat-syarat Ransum ternak kelinci

• Pakan /Ransum disenangi ternak.


• Bahan pakan mudah didapat dan tersedia terus menerus
di daerah yang bersangkutan.
• Harganya murah.
• Mengandung zat makanan yang sesuai dengan
kebutuhan kelinci untuk setiap periode pemeliharaan
( anak tumbuh / induk bunting / induk menyusui, harus
lebih banyak mengandung protein, mineral, dan vitamin
dibandingkan lainnya)
• Bersih dan jangan sampai ada yang busuk.
• Makanan bebas benda-benda berbahaya, hindarkan
rumput basah / embun pagi, karena dapat
menyebabkan kejang perut.
• Rumput yang lunak (jangan alang-alang / semak
tajam), karena dapat melukai mulut / hidung.
Bahan pakan Sering Diberikan Pd Kelinci
1. Pakan utama kelinci adalah hijauan ( Rumput
lapangan. Limbah Sayuran (kol, sawi, wortel,
brukol, kangkung), daun kacang, turi, kacang
panjang, daun ketela rambat). Dapat diberikan
sebanyak 1 – 2 kg per hari.
2. Umbi-umbian sebagai pakan pelengkap : Umbi
segar (air : 60 - 95 %); mudah dicerna, tapi
miskin protein, vitamin dan mineral.
3. Biji-bijian sebagai pakan penguat (induk
bunting / menyusui):Jagung, Kedelai, Kacang
hijau, Bulgur, Padi, Kacang tanah, Sorghum
diberikan 200 - 300 gram per hari.
• Pada usaha komersial makanan disediakan
dalam bentuk pellet (complete Feed)
• Kelinci type daging mempunyai feed konversi
yang baik : kelinci 3:1, ada broiler 2:1 dan pada
Sapi 9:1
• Effisiensi protein pada kelinci 6:1, pada broiler
1,9:1, dan pada Sapi steer 10,6:1.
Kebutuhan Zat-zat makanan pada Kelinci:

Zat makanan Grower Pejantan Induk menyusui


Protein kasar 16,0 % 15-16% 13,0 %
Lemak 6,2%, 2,0 - 3,5 %, 3,0 - 5,5 %.
Serat Kasar 15,86% 10-27% 15-20%.
Mineral 5,0 - 6,5% 5,0 - 6.5%. 5,0-6.5%
Kalori (DE) 2500- 2600 2100 – 2500 2100-2500

-DE dapat dihitung dengan menggunakan rumus Fekete dan Gippert (1986).

DE = 4.253–32,6 (% SK)–144,4 (% Abu)

Jumlah Konsumsi Hijauan dan Konsentrat/ hari


• Untuk kelinci sedang tumbuh 1-1,5 kg BB dan konsentrat 1 ons
• Untuk Kelinci dewasa 2-3 kg dan 2 ons
• Untuk kelinci bunting 2-3 kg dan konsentrat 2-3 ons
Makro / macro mineral yang paling

• Garam, (sodium chloride, Ca, P, Mg dan Potasum) dan Sodium


Chloride (Salt) Ditambahkan pada ransum 0,5 - 1 %
1. Kalsium dan Pospor :
• Absorbsi Ca pada kelinci tidak efisien. Kelebihan Ca pada
makanan, bisa mempengaruhi kebutuhan mineral
lainnya,terutama Mg dan P.
• Kebutuhan Ca: Untuk pertumbuhan : 0,4 %. Induk bunting :
0,45 %. Induk laktasi: 0,75 %.
• Kebutuhan P: untuk pertumbuhan : 0,22 %., induk bunting :
0,37 %. induk laktasi: 0,5 %.
• Perbandingan Ca : P dalam ransum; 1 : 1 atau 1,5:1, bila
kurang tidak terjadi keseimbangan.
2. Magnesium
• Kekurangan Magnesium pertumbuhan jelek.
• Fur Chewing rabbit.
• Hiperitabilitas. dan diberikan 0,3 - 0,4 % dalam ransum.

3. Potasium
• Defisiensi potasium, dapat menyebabkan defisiensi vitamin E.

4. Micro mineral
a. Cobalt
• Vitamin B12 temiasuk cobalt yang tujuh puluh elemen dari
struktur porphyrin yang komplex.
• Microorganisme dalam caecum kelinci mempunyai
kemampuan untuk mensintesa vitamin B12.
b. Iodine
- 1 mg iodine / pound ransum.

c. Iron dan copper


- Anemia diberikan 3 ppm dalam ransum

d. Mg (magnese)
- 1,1 mg / bis, untuk induk bunting / laktasi.
- 3,9 mg / bis untuk ransum pertumbuhan
- 1,1 mg / bis untuk hidup pokok.

e. Zn
- Kekurangan Zn menyebabkan Bobot badan rendah, Bulu
kelabu, Dermatitis dan gangguan Reproduksi
Vitamin

a. Vitamin A
• Pada induk bunting sangat tinggi (526 IU/bahan
makanan) 2 kali lipat dari kelinci yang sedang
tumbuh.
• Deffisiensi vitamin A, Performance reproduksi
betina terganggu dan Pelepasan ova yang
belum masak.
• Menurunnya jumlah ova yang fertil dan
Abortus.
• Kebutuhannya 50 gram dari carotine / kg bb /
hari
b. Vitamin E
• 18 mg / pound ransum
• Defisiensi vitamin E : - Muscular destropi, Kegagalan reproduksi dan
Hatinya bengkak
b. Vitamin D
• Ca + P sudah cukup, tanpa penambahan lagi sinar matahari

c. Vitamin K
• Bakteri sintetis dalam caecum dan sub segment coprophagi, daerah
paling banyak persediaan akan kebutuhan vitamin K.
• Vitamin K tetap dibutuhkan untuk reproduksi, (0,1 mg/pound
ransum untuk yang bunting).
• Vitamin yang larut dalam air :
• Bakteri sintetis dalam caecum, sepanjang coprophagi kelinci dapat
memenuhi kebutuhan akan
• Vitamin B complex. Kebutuhan akan : panthothenic acid, riboflavin,
tosin, dan Folk acid, dan vitamin dijumpai pada sintesa coprophagi
d. Suplementasi:
• Niacin
• Pyridoxin (39 ppm)
• Cobalt precusor vitamin B12.

Kebutuhan air
Induk yang bunting muda 0,28 l/hari, kebutuhan terus
meningkat menjadi 0,57 l / hari pada saat bunting tua.

Pada saat menyusui anak (+_7 ekor) yang berumur 6


minggu kebutuhan air 2,3 l / hari dan pada saat umur
anak 8 minggu kebutuhan air meningkat menjadi 4,5
l/hari .
Feed Additif
Diberikan pada kelinci dan dibagi dalam 3 kelompok :
1. Coccidiostat.
2. Antimold
3. Antioksidant
4. Pemanis
5. Imunostimulator
6. Enzime
7. Herbal
Metoda Pemberian Ransum

1. Hand Feeding
• Ransum diberikan pada kelinci 2-3 kali / hari, jumlah
• makanan yang diberikan terkontrol, terbatas, tidak banyak
terbuang.
• Kerugiannya adalah banyak tenaga dan waktu tetapi harus
diingat bahwa kelinci termasuk binatang malam yang
aktifitasnya pada malam hari oleh karena itu ransum banyak
diberikan pada sore hari.
2. Self Feeding
• Makanan diberikan sekaligus sehingga kelinci dapat makan
secara bebas, biasa dilakukan pada kelinci yang digemukan.
• Keuntungannya adalah tidak butuh tenaga dan waktu yang
banyak.

Anda mungkin juga menyukai