Anda di halaman 1dari 31

SUMBER ENERGI

Dr. Ir. Iman Hernaman


Jagung
• Jagung merupakan
sumber energi untuk
ternak monogastrik
seperti ayam, itik, puyuh,
dan babi karena
kandungan metabolizable
energy (ME), yaitu
sebesar 3394 kkal/kg.
menyumbang lebih dari
separuh energi yang
dibutuhkan ayam
Jagung
• Kandungan pati biji jagung tinggi
serat kasar yang relatif rendah
sehingga cocok untuk pakan ayam.
• Jagung kuning dan jagung putih
memiliki komposisi kimia yang
sama,
• Jagung kuning memiliki kandungan
crytoxanthin (prekusor vitamin A)
yang cukup tinggi. juga
mengandung xanthophyll yaitu
pigmen kuning menyumbangkan
warna pada kulit dan kuning telur
pada unggas.
Jagung
• Biji jagung terdiri atas endosperm 85
% yang sebagian besar merupakan
pati, embrio dan scutelum 10%,
pericarp dan lainnya 5 persen.
• Komposisi zat makanan jagung, yaitu
protein kasar 10,1 persen, lemak
kasar 4,2 persen, serat kasar 2,2
persen (NRC, 1984)
• Asam-asam lemak yang terdapat
pada jagung mencakup asam linoleat
59 persen, oleat 27 persen, palmitat
12 persen, stearat 2 persen, linolenat
0,8 persen, dan arachidonat 0,2
persen
Komposisi Kimia Jagung Berdasarkan Bobot Kering

Komponen Biji Utuh Endosperma Lembaga Kulit Ari Tip Cap


..............................................%.......................................
Protein 3,7 8,0 18,4 3,7 9,1
Lemak 1,0 0,8 33,2 1,0 3,8
Serat Kasar 86,7 2,7 8,8 86,7 -
Abu 0,8 0,3 10,5 0,8 1,6
Pati 71,3 87,6 8,3 7,3 5,3
Gula 0,34 0,02 10,8 0,34 1,6
Pollard
• Pollard merupakan hasil sisa
proses penggilingan
gandum. Proses pengolahan
gandum menjadi terigu
menghasilkan tepung terigu
sebanyak 74 persen,
sedangkan hasil ikutannya
berupa bran 10 persen,
tepung bahan lem kayu
lapis 3 persen, dan pollard
13 persen.
Pollard-Kandungan Nutrient
• Pollard kaya akan phospor (P),
ferrum (Fe) tetapi miskin akan
kalsium (Ca). Pollard
mengandung 1,29 persen P,
tetapi hanya mengandung
0,13 persen Ca. Bagian
terbesar dari P ada dalam
bentuk phitin phospor. Pollard
tidak mengandung vitamin A
atau vitamin lainnya, tetapi
kaya akan niacin dan thiamin (
Cisaruafarm, 2009).
Pollard-Kandungan Nutrient
• Palatabilitasnya cukup tinggi .
• Pollard mengandung 88,4 persen
bahan kering (BK), dan dalam 100
persen BK pollard mengandung
17,0 persen protein kasar (PK), 8,8
persen serat kasar (SK), 5,1 persen
lemak kasar (LK), 45 persen bahan
ekstrak tanpa nitrogen (BETN) dan
24,1 persen Abu (Hartadi, 1993).
Menurut Martawijaya dkk (2004)
pollard mengandung KH 64,75
persen, air 17,35 persen, dan EM
1.140 kkal/kg.
Pollard-Penggunan pada Ternak
• Penggunaan pollard dalam
komposisi pakan ternak
unggas sekitar 10-30 persen
(Murtidjo, 1987). Selain itu,
penggunaan pollard sebagai
substitusi hijauan pada
domba dengan aras sampai
2 persen dari bobot hidup
dapat meningkatkan
produktivitas domba dan
efisiensi penggunaan pakan
(Rianto dkk, 2006).
Dedak Padi
• Dedak padi merupakan
hasil ikutan proses
pemecahan kulit gabah
kira-kira sebanyak 10% dari
gabah kering.
• Terdiri atas lapisan kutikula
sebelah luar, hancuran
sekam dan sebagian kecil
lembaga yang masih tinggi
kandungan protein,
vitamin, dan mineral.
Dedak Padi
• Komposisi utama dedak
padi adalah protein
kasar 13%, lemak kasar
12%, karbohidrat 40-49%
sebagian besar terdapat
dalam bentuk pati,
sedikit gula pereduksi
(7,8%), vitamin B dan
mineral kalsium serta
fosfor (Handayani, 1989)
Dedak Padi
• Sebanyak 60% terutama dalam
ransum ayam pedaging atau anak
ayam yang sedang tumbuh ternyata
dapat menekan pertumbuhan
(Sayre et al. 1988). Disarankan
untuk tidak menggunakan dedak
padi lebih dari 30%, namun bila
kualitasnya baik dapat digunakan
sampai 40%.
• Dalam ransum ayam petelur jumlah
penggunaan dedak padi sampai
dengan 45% masih memberikan
hasil yang memuaskan
• Mengandung Asam Phytat
PENGGILINGAN BERAS

GABAH DIPROSES DENGAN DUA MESIN


• PEMECAHAN KULIT DENGAN MESIN HULLER
• PENYOSOHAN LAPISAN ENDOSPERM
DENGAN MESIN POLISHER
SKEMA MESIN HULLER
SKEMA MESIN POLISHER
PENYARINGAN SETELAH MESIN POLISHER
Ubi Kayu
• Ubi kayu sangat rendah
kandungan protein
dibandingkan jagung.
• Jika digunakan sebagai
sumber energi harus
diimbangi dengan
protein tinggi.
• Mengandung racun HCN
(linamarine 95% dan
sisanya lotaustrarin)
Ubi Kayu

• Untuk detoksifikasi
dalam tubuh ternak
diperlukan sulfur.
• Penggunaan untuk
unggas 5-10%, babi 40-
70% dan nruminansia
40-90%
Onggok
• Onggok adalah limbah
padat dalam proses
pengolahan ubi kayu
menjadi tepung tapioka.
Persentase tepung
tapioka 20-24%, kulit
luar 2%, kulit 15% dan
onggok 5-15%.
• Angka konversi ubi kayu
ke dalam onggok 6-65%
Onggok

• Kandungan energi bruto


3558 kkal/kg, PK 2,06%,
SK 21,25%, LK 0,32%,
BETN 73,97%.
• Digunakan untuk ayam
sampai 5-10%
• Penggunakan untuk
ruminansia 40%
Onggok

• Untuk babi 25-40%.


• Sebagai sumber energi
lebih rendah
dibandingkan dengan
jagung dan ubi kayu tapi
lebih tinggi
dibandingkan dengan
dedak.
PROSES PEMBUATAN ONGGOK
SINGKONG
ONGGOK
DIKUPAS KERING
KULIT
SING-
KONG DIJEMUR TAPIOKA HALUS
DICUCI,
DIPARUT /
DIGILING “ELOD”

(AMPAS) DIAYAK
DIPERAS
ONGGOK TAPIOKA KASAR
BASAH
PERASAN DITUMBUK/DIGILING

DIENDAPKAN SEMALAM DIJEMUR


LIMBAH
DIPISAHKAN CAIRAN DAN ENDAPAN/PADATAN
CAIR
PADATAN
Molases
• Molases atau tetes tebu
merupakan cairan kental
dari limbah permunian
gula dan merupakan sisa
nira yang telah mengalami
proses kristalisasi.
• Tetes tebu masih
mengandung 50-60%
gula, sejumlah asam
amino dan vitamin
Molases
• Kandungan PK 3,94%, LK
0,30%, SK 0,4% abu 11% dan
BETN 74,9
• Mengandung energi setara
90% jagung dan digunakan
sebagai RAC.
• Digunakan pula untuk
memperbaiki aktivitas
bakteri, mengurangi sifat
berdebu dan bahan pengikat
pellet juga stater silase
Molases
• Pemberian pada babi
25-30% menyebabkan
mencret karena laksatif
dan kandungan K tinggi
akan meningkatkan
tekanan osmosis
• Penggunaan dalam
ransum Sapi Potong
Maksimum 10%
Mekanisme Proses Pengolahan Tebu

Panen Tebu

Pemerasan Nira
Lemak dan Minyak
• Lemak dan Minyak mengandung energi 2,25
kali lebih besar dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein.
• Lemak biasanya berbentuk padat pada kondisi
temperatur kamar dan sebagian besar terdiri
atas asam lemak jenuh, sedangkan minyak
biasanya berbentuk cair dan banyak
mengandung asam lemak tidak jenuh.
Jenis Lemak atau Minyak
• Lemak/minyak hewan
Produk ini diperoleh dari
jaringan tubuh hewan
atau ternak dikenal
dengan istilah Tallow
• Lemak/minyak nabati
diperoleh sebagai hasil
ekstraksi minyak biji-
bijian atau daging buah
yang mengandung lemak
tinggi
Penggunaan Lemak atau Minyak
1. Memperbaiki bentuk fisik
ransum dengan
mengurangi sifat
berdebu
2. Menambah palatabilitas
3. Mengurangi tingkat
penyusutan oleh alat
selama pencampuran
ransum
4. Menambah Energi
Penggunaan pada Ternak
• Mengandung EM 8180
kKal/kg pada minyak
Ikan, Minyak kedele
8950 kkal/kg, minyak
kelapa 8950 kkal/kg,
lemak hewan 6300
kkal/kg
• Penggunaan pada
ransum unggas
maksimum 5%.
• Pada Ruminan 3-4% DM
WassalaM

Anda mungkin juga menyukai