Anda di halaman 1dari 6

KEBUDAYAAN MUSI RAWAS UTARA

DISUSUN OLEH:

1. FATHAHITUL FIRDA SYARIFAH

2. FREZI LIA

DOSEN PEMBIMBING:

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI DIII KEBIDANAN MUARA ENIM


TAHUN AJARAN 2023/2024

Kata Pengantar

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan
hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
“Kebudayaan Musi Rawas Utara”. Selawat berserta salam kami sanjungkan
kepangkuan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kecerobohan ke alam berilmu pengetahuan seperti yangkita rasakan sekarang.
Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara
langsungmaupun tidak langsung.

Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari
segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini .Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
• Kebudayaan Musi Rawas Utara

Kabupaten Musi Rawas adalah Kabupaten terlahir dari kesejarahan wilayah, budaya, bahasa daerah, adat
istiadat dan administrasi pemerintahan daerah yang telah berjalan puluhan tahun ditengah-tengah masyarakat
dan telah diakui serta tercatat dalam perjalanan sejarah pemerintahan republik Indonesia. Kabupaten ini
merupakan pemekaran dari Kabupaten Musi Rawas. Ibu kota kabupaten ini berada di Rupit dan
berpenduduk ±195.000 jiwa.

Desa Sungai Kijang di Kecamatan Rawas Ulu adalah salah satu desa sasaran Program
Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Kabupaten Musi Rawas
Utara, Sumatera Selatan. Desa dengan jarak ± 40 Km dari Muara Rupit, Di Desa Sungai Kijang
terdapat Suku Kubu, ada sekitar 60 KK atau 230 jiwa. Suku Kubu adalah sebutan masyarakat
lokal untuk suku anak dalam atau masyarakat hukum adat (MHA) yang ada di Musi Rawas Utara.

Di Desa Batu gajah Kecamatan Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara(Muratara)Yang masih
memegang tegu adat istiadat budaya yang telah turun temurun sejak nenek moyang dahulu
kala kalau ada acara hajatan atau pernikahan ini wajib untuk sebagai sajian.Pencak Silat atau
Kuntau adalah salah satu gerak seni bela diri yang sudah langka di pelajari.

• TRADISI DI MUSI RAWAS UTARA


1. Tradisi Punjungan

saat hajatan masih dilestarikan masyarakat Desa Sumber Asri Kecamatan Sumber Harta
Kabupaten Musi Rawas, Sumsel. Punjungan adalah memberikan makanan berupa nasi dan lauk
pauk kepada sanak keluarga, famili, pemuka masyarakat serta tetangga saat ada gelaran hajatan.

2. Tradisi Midang

Midang adalah tradisi memperkenalkan calon pengantin wanita kepada masyarakat.

Dikemas dengan rangkaian pawai atau arak-arakan mengelilingi desa yang bertujuan
memberitahukan kepada warga setempat. Memberitahukan bahwa calon pengantin tersebut
telah dilamar.

3. Mapak (Ngarak Nganten)

Mapak (Ngarak Nganten) merupakan adat istiadat pada suatu desa yang hingga saat ini masih
dilestarikan. ngarak nganten sendiri artinya memeriahkan saat acara pernikahan pada sebuah
desa itu sendiri. dimana penganten laki-laki dan wanita diarak mengelilingi desa.

Anda mungkin juga menyukai