Anda di halaman 1dari 10

KENALI ASALKU

(RIAU – PEKANBARU)

NURHASNA FEBRIANA
197310234
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
Dalam mengenali asal daerah tentunya harus mengetahui beberapa hal
sebagai berikut
01 KEBERAGAMAN AGAMA ATAU KEPERCAYAAN

02 KEBERAGAMAN BAHASA

03 KEBERAGAMAN SUKU

04 RAS

05 KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT


KEBERAGAMAN
AGAMA ATAU
KEPERCAYAAN
Jumlah penduduk di provinsi Riau mencapai 6.971.745
jiwa pada tahun 2019. penduduk laki-laki sebanyak
3.574.942 sedangkan penduduk perempuan sebanyak
3.396.803 jiwa. Rasio jenis kelamin sebesar 105 yang
menunjukkan bahwa penduduk laki-laki lebih banyak dari
perempuan.

Mayoritas penduduk di Provinsi Riau memeluk Agama


Islam, yakni sebanyak 5.312.814 jiwa (87,47%), lalu
kristen dengan jumlah 562.907 jiwa (9,27%), Budha
132.593 jiwa (2,18%), katolik 61.391 jiwa (1,01%), Kong
Hu Cu 2.130 jiwa (0.04%), Hindu 757 jiwa (0,01%). Dan
kepercayaan lainnya 1.508 (0,02%)

Terdapat 11.481 rumah ibadah muslim di Riau, 1.194


rumah ibadah Kristen Protestan dan 246 rumah ibadah
Katolik. Hindu ada 8 buah sedangkan Budha sekitar 340
rumah ibadah.
KEBERAGAMAN
BAHASA
Bahasa Melayu Riau digadang sebagai cikal bakal
bahasa Indonesia, sehingga mirip dengan bahasa
Indonesia. Pemilihan bahasa Melayu Riau sebagai akar
bahasa Indonesia sesuai dengan kebijakan pemerintah
Hindia-Belanda. Dilansir dari Portal Resmi Provinsi
Kepulauan Riau, bahasa Melayu Riau dinilai paling murni
lafalnya serta paling baik tata bahasa dan ejaannya.
Namun demikian, untuk provinsi Riau memiliki
keberagaman bahasa tidak hanya bahasa melayu, yang
dapat dilihat pada ibu kota provinsi Riau yaitu pekanbaru
yang memiliki sangat beragam bahasa.
Hal ini berkaitan juga dengan keberagaman suku
yang ada diriau, bahasa yang digunakan umumnya
juga terdapat bahasa melayu dan sudah menjadi
bahasa pengantar sejak zaman kerajaan sriwijaya.
Sebagain masyarakat lain itu menggunakan bahasa
banjar, batak, bugid dan minangkabau
Your Picture Here

KEBERAGAMAN
SUKU
Untuk keberagaman suku tentunya Provinsi Riau
khususnya pekanbaru juga memiliki suku yang sangat
beragam, mengingat kondisi daerah riau yang terletak
ditengah pulau sumatera.
Provinsi Riau dihuni memiliki dua macam suku yaitu suku
asli daerah dan suku pendatang. Untuk suku asli
pedalaman adalah suku sakai, suku akit, suku talang
mamak, suku bonai dan suku laut (Duano) yang disebut
juga sebagai komunitas adat terpencil yang hidup di
sejumlah wilayah hutan di Provinsi Riau dan umumnya
tertinggal secara sosial dan ekonomi. Sedangkan untuk
suhu pendatang terdiri dari suku Melayu, Bugis, Banjar,
Mandailing, Batak, Jawa, Minangkabau. Hal ini lah yang
membuat keberagaman bahasa pada Provinsi Riau
RAS DI RIAU

Ras yg ada di Riau adalah ras weddoid. Penyebaran Ras


Weddoid di Indonesia merupakan berasal dari Hindia
bagian selatan. Ras ini menyebar ke Indonesia pada
tahun 2000 sebelum masehi hingga awal abad 20an. Ras
ini banyak mendiami pulau Maluku dan Nusa Tenggara
Timur.
Ras Weddoid memiliki ciri kulit berwarna hitam, rambut
keriting, dengan tubuh berukuran sedang. Ras ini berasal
dari India bagian selatan. Di Indonesia, ras ini dapat
ditemukan di Kepulauan Maluku, Nusa Tenggara Timur
(NTT), dan Riau. Selain itu, ras ini juga mendiami daerah
Jambi, Siak, dan Kepulauan Mentawai.
KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT
BALIMAU KASAI

Balimau Kasai merupakan sebuah


upacara tradisional yang istimewa bagi
masyarakat Kampar di Provinsi Riau.
Kegiatan ini dilakukan masyarakat
setempat untuk menyambut bulan suci
Ramadan. Acara ini umumnya
dilaksanakan sehari menjelang masuknya
bulan puasa. Tujuannya, selain sebagai
ungkapan rasa syukur dan kegembiraan
memasuki bulan puasa, juga merupakan
simbol penyucian dan pembersihan diri.
KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT
TEPUNG TAWAR

Tradisi Tepuk Tepung Tawar atau Tepung


Tawar merupakan simbol untuk
mendoakan seseorang karena
keberhasilannya. Prinsip inilah yang
berlaku bagi masyarakat Riau. Bisa
dibilang, upacara ini menjadi salah satu
bagian penting dalam sejumlah prosesi
adat istiadat. Seperti hajatan acara adat
perkawinan, khataman Al Qur’an,
berandam, syukuran, peresmian maupun
prosesi kegiatan tradisi lainya.
KEBERAGAMAN ADAT ISTIADAT
TRADISI MERISIK

Kegiatan Merisik yang ada di Riau


merupakan langkah pertama yang
dilakukan dalam proses perkawinan. Hal
ini bertujuan untuk menyelidiki tentang
keberadaan seorang calon pengantin
yang dilakukan oleh pihak laki-laki.
Zaman dulu pergaulan pria dan wanita
dibatasi oleh adat budaya tidak seperti
saat ini yang terlalu terbuka dan hampir
tanpa batas. Jika seorang pemuda
merasa tertarik akan seorang gadis, maka
ia akan menyampaikan kepada kedua
orang tuanya dan segala urusannya
diserahkan pada mereka.
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai