PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup. Tak hanya
mempelajari tentang makhluk hidup saja, tetapi biologi juga mempelajari segala aspek
biologi terapan, biologi dapat dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia,
seperti biokimia (hubungan antara biologi dengan kimia) dan biofisika (hubungan antara
biologi dengan fisika) yang kemudian bergabung dan membentuk suatu ilmu baru lagi
yaitu bioteknologi. Selain itu, biologi juga berkaitan erat dengan ilmu sosial dan
membentuk ilmu-ilmu baru yang salah satu contohnya adalah psikologi dan biogeografi.
Ilmu terapan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia
di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi terapan misalnya kedokteran,
tumbuh-tumbuhan dan hewan yang berguna bagi manusia sedemikian rupa sehingga
akan lebih baik dalam memenuhi kebutuhan manusia. Biologi pertanian adalah adalah
ilmu yang mempelajari tentang semua kegiatan pertanian guna untuk mengembangkan
objek biologi kepan ?. Permasalah ada yang sangat elementer, dan ada pula
permasalahan yang membutuhkan analisis dan sintetis secara rasional berdasarkan fakta
pada objek. Misal, apa ciri – ciri pokok daun, mengapa daun berwarna hijau, ada berapa
macam bentuk dan pertulangan daun, bagaimana daun menguning saat daun menjadi
tua,dsb.
mamusia punya kepala, mengapa kaki dan tangan kita ada dua ?, mengapa tumbuhan
memiliki akar, batang atau daun ?, dsb. Pernyataan itu memang berupa pertanyaan,
tetapi tidak layak sebagai permasalahan biologi. Permasalahan menjadi menarik bila
mempertanyakan sesuatu yang belum jelas jawabannya, tetapi ada jalan untuk
menjawabnya. Misal untuk permasalahan yang terfokus pada objek daun antara lain
adalah berapa lama daun cukup efektif untuk mendukung fotosintesis ? Kapan klorofil
efektif dibentuk bersamaan dengan masa pertumbuhan daun ? Apa yang terjadi pada
saat daun mengalami proses menua ? kapan daun mencapai pertumbuhan optimal ?, dsb.
jawab dengan lebih mudah, dengan kegiatan yang lebih mudah pula. Ada pula masalah
yang lebih rumit, lebih kompleks, lebih berbobot dan menuntut aktivitas pemecahan
Keanekaragaman merupakan suatu gejala biologi yang di hasilkan dari interaksi faktor
genetik dan faktor lingkungan. Keanekaragaman dapat dilihat dari aspek struktural
dari tingkat selmolekuler sampai tingkat komunitas, pada intraspecies (antara individu
suatu upaya mempertahankan atau menciptakan kondisi yang stabil dinamis (“steady
state”) yang menjamin optimalisasi berbagai proses biologis dakan tubuh. Untuk
juga terjadi ditingkat organisasi kehidupan yang lebih besar, yaitu pada tingkat populasi
cairan tubuh, osmolaritas tubuh, keasaman, suhu, kadar lemak, gula dan protein, dsb.
dalam suatu tingkat keseimbangan tertentu. Bebrapa komponen regulator dalam tubuh
ada yang bekerja secara antagonis atau sinergis. Regulator antagonis ditunjukan antara
lain oleh kerja syaraf simooatus dan parasimpatis, hormon insulin dan adrenalin. Pada
upaya tubuh melakukan regulasi dan homeostatik suhu tubuh (thermoregulasi), juga
melibatkan syaraf simpatis dan parasimpatis, hormon insulin dan adrenalin, kelenjar
keringat, darah dan pembuluh darah, dalam suatu koordinasi tertentu. Adanya regulasi
Perkecambahan adalah proses munculnya plantula atau tanaman kecil dari dalam
biji. Fototropisme adalah gerakan bagian tubuh tertentu dari organisme sebagai respon
cahaya matahari dan lamanya penyinaran yang diterima. Reaksi tanaman terhadap
cahaya ini berupa respon perkembangan tanaman untuk panjang relatif periode terang
(siang)juga panjang relatif periode gelap (malam). Respon ini tidak sama antara satu
terkena sinar matahari akan semakin sedikit , tapi kalau jauh dari sinar matahari
semakin banyak . Jadi dapat disimpulkan , kecambah yang di taruh jauh dari sinar
matahari akan tumbuh lebih cepat , dan batang nya panjang . Begitu pula sebaliknya jika
kecambah di taruh di tempat yang intensitas cahaya matahari tinggi . Pertumbuhan nya
Keanekaragaman merupakan suatu gejala biologi yang dihasilkan dari interaksi faktor
genetik dan factor lingkungan. Keanekaragaman dapal dilihat baik dari aspek structural
keanekaragaman genetik merupakan hasil seleksi alam dari suatu spesies terhadap
lingkungannya. Keanekaragaman tidak hanya terjadi pada tumbuhan dan hewan saja
tetapi juga manusia. Namun pada manusia, keanekaragaman yang terjadi hanya pada
tingkat gen dan berkaitan dengan pewarisan sifat. Manusia memperlihatkan variasi pada
beberapa ciri-ciri yang dapat dilihat dengan mudah melalui fenotip atau sifat yang
tampak.
5
Fenotip dapat dikatakan sebagai karakteristik atau ciri-ciri yang dapat diukur
atau sifat yang nyata yang dmiliki oleh organisme. Ciri itu tampak oleh mata, seperti
warna kulit atau tekstur rambut. Fenotip dapat juga diuji untuk identifikasinya, seperti
pada penentuan angka respiratoris atau uji serologi tipe darah. Fenotip merupakan hasil
Genotip ialah seluruh gen yang dimiliki suatu individu. Genotip yang terekpresikan
menampakan fenotip pada suatu individu. Genotip yang melibatkan alel-alel pada suatu
dapat dihasilkan dari galur murni. Perpaduan heterozigot dihasilkan dari alel yang
di antara organisme satu dengan lainnya, memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme,
untuk mencapa keadaan yang homeostatic. Homeostatik pada dasamya merupakan suatu
upaya mempertahankan atau menciptakan kondisi yang stabil dinamis (steady state)
yang menjamin optimalisasi berbagai proses fisologis dalam tubuh. Untuk mencapai
untuk mencapai homeostatik yang diharapkan. Regulasi dan homeostasis juga terjadi di
tingkat organisasi kehidupan yang lebih besar, yaitu pada tingkat populasi dan
mempertahankan cairan tubuh, osmolaritas tubuh, keasaman, suhu, kadar lemak, gula
dan protein darah, dsb. Pada tubuh manusia, regulasi diperankan oleh antara lain adalah
syarat dan hormon. Kedua komponen merupakan pengendali utama dalam proses
dalam suatu tingkat keseimbangan tertentu. Beberapa komponen regulator dalam tubuh
ada yang bekerja secara antagonis alau sinergis. Regulator antagonis ditunjukkan antara
lain oleh kerja syaraf simpatis dan parasimpatis hormon insulin dan adrenalin. Pada
upaya tubuh melakukan regulasi dan homeostatk suhu tubuh (thermoregulasi), juga
melibatkan syaraf simpatis dan parasimpatis, hormon insulin dan adrenalin, kelenjar
keringat, darah dan pembuluh darah, dalam suatu koordinasi tertentu. Adanya regulasi
Perangkap bahan organic merupakan bahan perangkap yang berasal dari alam.
Perangkap ini relative mudah dibuat dengan bahan-bahan yang ada disekitar lingkungan
kita. Oleh karena terbuat dari bahan organic maka perangkap ini bersifat mudah terurai
bagi manusia dan ternak, karena residunya akan terurai dan mudah hilang.
7
B. TUJUAN
dapat balik), dan terjadi karena adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran dari
tiap-tiap sel. Pada proses pertumbuhan biasa disertai dengan terjadinya perubahan
merupakan calon akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung
sebelah atas terdapat epikotil (calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis
Biji yang sudah berkecambah akan segera diikuti oleh pertumbuhan primer
karena pada pucuk dan ujung akar terdapat jaringan yang bersifat meristematik (selalu
akan membelah ke arah luar membentuk kulit kayu (floem), dan membelah ke arah
dalam membentuk kayu (xilem). Pada monokotil tidak terdapat kambium sehingga
berlangsung terus menerus selama tumbuhan tersebut hidup. (Moore, et al, dalam
berada pada ujung akar dan pada pucuk tunas, menghasilkan sel-sel bagi tumbuhan
terbentuk dari sel-sel yang membelah ke samping disepanjang akar dan tunas.
(Campbell,2010)
proses metabolisme yang lain didalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap
beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada
pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode
hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan
dengan bertambahnya umur naungan dapat dikurangi secara bertahap. Beberapa spesies
yang berbeda mungkin tidak memerlukan naungan dan yang lain mungkin memerlukan
10
Beberapa spesies dapat hidup dengan mudah dalam intensitas cahaya yang tinggi
tetapi beberapa spesies tidak. Sebagian dari jenis-jenis dipterocarpaceae terutama untuk
jenis kayu yang mempunyai berat jenis tinggi atau tenggelam dalam air atau sebagian
lagi tergolong jenis semi toleran atau gap appertunist yaitu jenis-jenis yang memiliki
kayu terapung atau berat jenis rendah. Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di
waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-
jenis semitoleran naungan untuk anakan diperlukan sampai umur 3 – 4 tahun atau
sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 3 meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih
lama lagi yaitu 5 – 8 tahun. Sangat sedikit jenis yang tergolong intoleran antara lain
pertumbuhan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan tempat cahaya masuk
sebahagian. Dibandingkan dengan lama penyinaran dan jenis cahaya, intensitas cahaya
Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa sampai intensitas 10.000
lux, grafik kecepatan fotosintesis bergerak linear positif. Data penelitian tersebut adalah
untuk tanaman dewasa, sedangkan untuk tanaman muda (tingkat semai-sapihan) belum
diperoleh data. Selain itu, penelitian mengenai kekhususan sifat akan kebutuhan cahaya
pada jenis-jenis tanaman tertentu juga belum dikerjakan. Pengurangan intensitas sinar
sampai 60% berpengaruh positif nyata terhadap pertumbuhan awal tinggi dan diameter
semai kapur. (Manurung,2014)
11
Menurut Rasyid H.A dkk (1991) Penanaman jenis Diperocarpaceae di lapangan terbuka
harus mempergunakan peneduh. Jenis tanaman peneduh yang dapat digunakan antara
lain Albizia falcataria (Sengon) atau jenis lain yang memiliki tajuk ringan dan memiliki
persyaratan tempat tumbuh yang sama dengan jenis Dipterocarpaceae yang akan
ditanam ditempat tersebut. Pada umumnya anakan meranti khususnya pada tingkat
seedling kurang tahan terhadap defisit air tanah, kecuali anakan Shorea leprosula. Pada
tempat terbuka kondisi permudaan semai umumnya berdaun kecil dan lemah. Pada
bagian hutan yang bercelah lebar umumnya banyak dijumpai tumbuh pancang dan
tiang.
2. Perkecambahan Biji
Perkembangbiakan Tanaman
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuahn adalah
peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran ( volume, massa dan tinggi ). Pertumbuhan ini beresifat kuantitatif atau terukur.
keturunan baru dari kedua atau suatu tetua dalam rangka untuk mempertahankan dan
suatu pola yang teratur yang dikenal dengan siklus atau daur hidup tanaman, yaitu suatu
siklus dari biji sampai menghasilkan kembali biji baru atau dari suatu bagian tanaman
yang dapat tumbuh menjadi tanaman baru dan menghasilkan bagian tanaman baru yang
12
dapat tumbuh berkembang menjadi tanaman baru lagi untuk meneruskan kehidupan
(dua) yaitu secare generatif dan secara vegetatif. Perkembangbiakan secara generatif
adalah perbanyakan tanaman tersebut melalui biji atau embrio yang dihasilkan dari
persatuan gamet jantan dan gamet betina melalui proses penyerbukan dan pembuahan
atauindividu tanaman baru berasal dari bagian vegetatif tanaman induk. Bagian
vegetatif dapat berupa akar, batang, daun, umbi yang apabila dilepas dan ditempatkan
pada lingkungan yang sesuai dapat tumbuh menjadi tanaman baru yang sempurna
(Irpan, 2013).
Perkecambahan Biji
dorman sampai ke bibit yang sedang tumbuh. Daya kecambah benih adalah mekar dan
kemampuan untuk tumbuh normal pada lingkungan yang sesuai. Daya kecambah benih
meningkat dengan bertambah tuanya biji sampai masak fisiologis biji tercapai. Tipe
perkecambahan benih ada dua macam yaitu hipogeal dan epigeal. Pada tipe kecambah
hipogeal, kotiledon tetap tinggal di tanah, sedangkan pada tipe kecambah epigeal
kotiledon terangkat keatas. Biji legum termasuk tipe kecambah epigeal dimana
pertumbuhan dan perpanjangan hipokotil kearah bawah tertambat ke tanah dengan akar-
13
akar lateral. Hipokotil membengkok, bergeser dan muncul ke permukaan tanah (hadi,
2011).
pertama perkecambahan benih dimulai dari proses penyerapan air oleh benih,
melunaknya kulit benih dan hidrasi dari protoplasma. Tahap kedua yaitu kegiatan sel-sel
dan naiknya tingkat respirasi benih. Tahap ketiga adalah penguraian bahan-bahan
seperti protein, karbohidrat dan lemak menjadi bentuk-bentuk yang melarut dan
yang telah diuraikan didaerah meristemmatik yang menghasilkan energi untuk kegiatan
dari kecambah melalui proses pembelahan, pembesaran dan pembagian sel-sel pada titik
menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat
di dalam biji, misalnya radikula dan plumula. Hasil dari perkecambahan ini adalah
munculnya tumbuahan kecil dari dalam biji. Proses perubahan embrio saat
perkecambahan adalah plumula tumbuh dan berkembanng menjadi batang dan radikula
yang utama. Karena sebaik apapun materi yang terkandung didalam benih tersebut jika
pada akhirnya tidak bisa berkecambah maka tetap perkembangbiakan dari benih
Menurut wahyuni (2013), ada beberapa hal yang mempengaruhi daya kecambah
memiliki viabilitas yang rendah. Bahkan pada beberapa tanaman tertentu benih
yang demikian tidak akan bisa berkecambah. Hal tersebut dikarenakan benih
berkembangnya embrio menjadi tanaman. Dan bisa juga disebabkan oleh embrio
tanaman itu sendiri yang belum sempurna walaupun cadangan makanan sudah
cukup tersedia.
2. Ukuran benih
banyak dibandingkan benih yang berukuran kecil. Selain itu benih yang
berukuran besar juga dimungkinkan memiliki embrio yang besar pula. Benih
yang memiliki cadangan makanan yang lebih banyak akan memiliki protein,
lemak dan karbohidrat yang lebih banyak pula sehingga proses perkecambahan
embrio dimungkinkan akan terjadi secara baik. Semakin besar ukuran benih
maka semakin besar kecambah yang dihasilkan. Namun tidak ada kaitan yang
nyata antara ukuran benih dengan kecepatan berkecambah dan daya kecambah
3. Dormansi
Dormansi adalah istilah yang menjelaskan bahwa benih pada saat itu
adalah pada keadaan hidup namun tidak mau berkecambah walaupun diletakkan
tidak tumbuh dalam 3-7 hari dan apabila lebih dari 3-7 hari biji dikatakan
dormansi total atau istirahat dalam jangka lama. dormansi benih menunjukkan
ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah,
4. Penghambat perkecambahan
larutan dengan osmosik yang tinggi serta bahan yang bahan yang menghambat
Menurut wahyuni (2013), ada beberapa hal yang mempengaruhi daya kecambah
1. Air
2 faktor yang mempengaruhi penyerapan air oleh benih yaitu a) kulit pelindung
yang mudah menyerap air b) jumlah ketersediaan air dalam medium disekitar
jika terlalu banyak air/lembab justru akan menyebabkan benih layu atau diserang
keropos dan akhirnya mati. Sehingga dapat menurunkan daya kecambah benih
2. Temperatur
Benih pada umumnya dapat berkecambah pada temperatur optimum yaitu pada
suhu 26˚C – 35˚C Walaupun ada tanaman pada iklim subtropis yang dapat
berkecambah pada suhu 10˚C, namun pada umumnya pada temperatur 0˚C -5˚C
benih akan gagal berkecambah atau akan terjadi kerusakan / chilling yang
3. Oksigen
4. Cahaya
fotosintesis dimana terjadi fotosintesis pada reaksi terang dan reaksi gelap.
sinar matahari yang cukup, sedangkan pada reaksi gelap tidak terlalu
membutuhkan sinar matahari yang lebih hal ini karena perbedaan jenis tanaman
dimana benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya.
5. Medium
yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari
dapat digunakan media antara lain substrat kertas, pasir dan tanah.
organik, baik yang terbentuk secara alami maupun buatan. Hormon tumbuh dalam kadar
sangat kecil mampu menimbulkan suatu reaksi atau tanggapan baik secara biokimia
atau dengan bantuan enzim dan fisiologis atau pembentukan makanan yang berfungsi
berbeda dengan unsur hara atau nutrisi tanaman, baik dari segi fungsi maupun senyawa
1. Hormon Auksin
pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yang ada di membran plasma
untuk memompa ion H+ ke dingding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim tertentu
penyusun dinding sel. Kemudian sel tumbuhan memanjang akibat airyang masuk
secara osmosik.
2. Hormon Giberelin
terbentuknya enzim amilase dimana enzim ini akan menghidrolisis pati seingga
kadar gula dalam seln akan naik yang akan menyebabkan air lebih banyak lagi
3. Hormon Sitokinin
tunas samping sehingga tanaman memiliki ranting yang banyak dan menjadi
rimbun.
dan memacu pengguguran daun, bunga, dan buah. Asam absisat berperang
penting dalam memulai masa dormansi biji. Dalam keadaan dorman tidak terjadi
19
dormansi biji ini penting untuk mejaga agar biji tidak berkecambah sebelum
5. Gas Etilen
6. Asam Traumalin
mengalami luka karena gangguan fisik maka akan segera terbentuk cambium
gabus. Peristiwa ini merupakan kerja sama anatr hormon pada tumbuhan.
baru yang akan membentuk jaringan penutup luka yang disebut kalus. Asam
7. Kalin
filokalin untuk merangsang pembentukan daun dan antokalin aatau florigen untuk
Menurut Ridho ( 2014 ), teknis pelaksanaan peretasan biji terbagi dalam tiga cara
yakni :
1. Cara Mekanis
sehingga biji lewat masa dormansinya. Pengamplasan yang terlalu halus dapat
terhadap air maupun gas, selain terhadap air maupun gas, dapat mengakibatkan
kulit biji yang keras akan terkelupas sehingga air maupun gas dapat masuk dan
2. Cara Kimiawi
senyawa di dalam tanah. Senyawa H2SO4 dalam tanah dapat kita wakilkan pada
dalam benih
3. Cara Fisik
jumlah kecambah normal yang dapat dihasilkan oleh benih pada kondisi lingkungan
Daun dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara umum, daun memiliki
struktur berupa helaian, berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna hijau
(Rosanti, 2013). Daun merupakan alat (organ) tumbuhan yang melekat pada
batang. Daun yang lengkap terdiri dari tiga bagian yakni pelepah atau upih
(vagina), tangkai (petiolus) dan helai daun (lamina). Namun tidak semua daun
memiliki ketiga bagian itu, jika satu atau dua bagian tidak ditemukan maka daun
tersebut disebut tidak lengkap. Daun dengan helai daun yang hijau, pipih dan
lebar amat jelas mendukung fungsi utama daun, yakni fotosintesis (Estiti, 1994).
22
kemudian berbentuk pipih dan juga terdiri dari sel-sel dan jaringan seperti yang
1983).
B. BENTUK DAUN
a. Daun hijau (folium) adalah daun dalam arti sempit dan digunakan untuk
b. Katafil (cataphyllum) adalah sisik pada kuncup atau tunas ketiak dan
cadangan makanan.
d. Hipsofil (hypsophyllum) biasanya lebih kecil dari daun hijau dan bentuk
tumbuhan.
3. KELENGKAPAN DAUN:
a. Daun lengkap yakni bila terdapat pelepah, tangkai maupun helai daun.
Contoh:
b. Daun tidak lengkap yakni bila satu atau dua bagian tidak terdapat.
1. DAUN TUNGGAL (folium simplex) dengan satu helai daun saja, contoh:
Nama pelepah daun diberikan kepada bagian daun yang melekat di dasar
daun dan dapat dibedakan dari bagian daun lainnya. Ukurannya berkisar
antara yang amat kecil hingga yang besar, yang mengelilingi dan
arvensis).
tunas ujung daun berada dalam keadaan terlipat. Daun yang lebih
(Belamcanda chinensis).
auriculiformis.
a. Runcing (acutus).
b. Tumpul (obtutus).
25
D. BUNGA
Bunga atau kembang (bahasa Latin: flos) adalah alat reproduksi seksual
benang sari dan putik. Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-
sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut
Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk
disebut floret.
serta penyerbukan. Bunga sejatinya ialah modifikasi tunas daun atau tunas
Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi
biji.
Fungsi dari bunga adalah untuk menarik penyerbuk pada tumbuhan untuk
warna cerah, aroma yang kuat dan nektar manis semua bekerja sama untuk
sari dari satu bunga ke bunga yang lain. Setelah penyerbukan terjadi, bunga
berkembang menjadi benih. Bunga yang normal memiliki tiga fungsi dasar:
(andresium – jantan dan ginesium – betina) – baik bunga berumah satu dan
dua. Dalam serbuk sari bunga dan ovula diproduksi biasanya melalui proses
meiosis.
Penyerbukan terjadi dan ovula terbentuk menjadi biji, dengan ovarium yang
burung, binatang dll), ini juga kadang-kadang terkait dengan bau beraroma
seperti nektar. Ini sebagai “umpan” untuk menarik serangga yang kemudian
didistribusikan sebagai buah dan biji – bunga berumah satu dan bunga
biji. Bahwa bunga adalah analog dengan organ seksual pada hewan baru
panas atau aroma yang khas, juga bertujuan memikat hewan untuk
membantu penyerbukan.
Bunga juga dapat dianggap sebagai organ untuk bertahan pada kondisi
sehingga memiliki arti kultural. Bunga menjadi salah satu penentu nilai
2) Warnanya
3) Baunya
28
bunga majemuk harus dapat dibedakan dari cabang yang mendukung sejumlah
bunga diketiaknya. Pada suatu cabang dengan sejumlah bunga diketiak jelas
golongan yaitu :
1) Bunga majemuk tak terbatas , yaitu bunga majemuk yang ibu tangkainya
baik sifat-sifat bunga majemuk terbatas maupun sifat bunga majemuk tak
terbatas..
F. BAGIAN-BAGIAN BUNGA
1) Tangkai bunga (pedicellus), yaitu bagian bunga yang masih jelas bersifat
Melihat bagian-bagian yang terdapat pada bunga (tangkai dan dasar bunganya
terdiri atas :
2) Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna (flos in completus) , jika salah
satu bagian hiasan bunganya atau salah satu alat kelaminya tidak ada.
30
anggota gerak.
tulang-tulang yang pipih. Antara tulang yang satu dengan tulang yang
a. Tulang Dahi
b. Tulang Ubun-ubun
d. Tulang Bajie
e. Tulang Tapis
f. Tulang Pelipis
c. Tulang Pipi
d. Tulang Langit-langit
e. Tulang Hidung
g. Tulang Lidah
Pada tulang muka, hanya tulang rahang bawah yang dapat digerakkan
pembentuk wajah.
2. Rangka Badan
Rangka badan terdiri dari tulang belakang, tulang dada, tulang rusuk, tulang
gelang bahu, serta tulang gelang panggul. Tulang belakang, tulang dada,
- Tulang Belakang
- Tulang dada
a. Hulu
b. Badan
c. Taju Pedang
- Tulang Rusuk
berikut:
- Gelang Bahu
Gelang bahu terdiri atas 2 buah tulang belikat dan 2 buah tulang
selangka.
- Gelang Panggul
Tulang lengan terdiri atas tulang lengan atas, tulang hasta, tulang
jari tangan. Tungkai terdiri atas tulang paha, tempurung lutut, tulang
betis, tulang kering, tulang pergelangan kaki, tulang tapak kaki, dan
disebut Sendi.
Berdasarkan sifat geraknya, sendi dapat dibedakan atas sendi mati, sendi
tengkorak.
pergelangan tangan.
B. Torso
Torso manusia adalah model dari leher sampai bagian perut menunjukan bagian
alat dalam tubuh. Torso ini ada dua macam yaitu torso manusia wanita danlaki-
laki.
Bagian Torso :
a. Tenggorok
b. Jantung
c. Ginjal
bentuk urin.
d. Hati
e. Paru-paru
atau bernapas.
35
f. Limpa
pada sistem retikuloendotelium.
g. Lambung
tersebut sedikit demi sedikit dicerna dan bergerak pada saluran cerna,
h. Usus
a. Usus besar
Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah
kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga
b. Usus halus
di ligamentum Treitz.
i. Pankreas
belas jari).
C. Otak
bagian ini.
Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan
Lobus Temporal.
umum.
mata.
atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar
bagian teratas dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan
batang otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang
berarti kerah. Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia
mengatur semua sistem oragan di dalam tubuhnya agar semua sistem tersebut
dapat bekerja secara seimbang. Sistem regulasi itu bekerja untuk menerima
manusia meliputi sistem saraf beserta indera dan sistem endokrin. Sistem saraf
merupakan sistem yang khas bagi hewan karena tidak dimiliki oleh tumbuhan.
Sistem saraf pada manusia dibedakanmenjadi dua. Yaitu sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat merupakan pusat dari sistem saraf, yang
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (Subahar, 2009: 67).
kelangsungan hidup organisme di dalam suatu ekosistem dan juga secara khusus
hidup sel-sel. Semua sistem tubuh organisme saling bekerja sama untuk
jaringan tubuh kita untuk dapat bekerja dengan baik menghadapi stresor
penting antara lain thermoregulasi, osmoregulasi, regulasi air dan elektrolit, serta
1. Umpan balik negatif, yaitu suatu proses yang terjadi ketika sistem tubuh kita
menguatkan suatu proses fisiologis dan atau aksi dari suatu sistem. Rtespon
ini biasanya merupakan suatu proses siklik yang dapat terus berlanjut
memperkuat suatu aksi atau suatu proses sampai suatu respon umpan balik
Semua kegiatan dan kerja alat-alat dalam tubuh kita diatur dalam sistem
regulasi (koordinasi). Regulasi merupakan cara semua organ dan sitem tubuh
bekerja sama secara efisian. Sistem ini terbagi atas tiga bagian, yaitu melalui
sistem saraf, hormon dan alat indera. Pengaturan sistem saraf diatur oleh urat
sehingga suhu tubuh cenderung konstan yang tidak banyak terpengaruh oleh
suhu lingkungan. Enzim manusia bekerja efektif pada suhu 37 ºC. Pusat
disebut thermoreseptor, contohnya adalah kulit. Jika kita terlalu panas atau
dingin baik karena pengaruh dari lingkungan luar atau dalam tubuh kita,
permukaan dengan :
jika suhu tubuh meningkat. Sekresi keringat akan berhenti jika suhu
normal kembali.
tiroksin oleh kelenjar tiroid. Hormon ini akan memacu metabolisme yang
(Safitri: 2004).
cairan, air, dan elektrolit dalam tubuh kita. Spesifik, osmoregulasi adalah
mengatur jumlah air yang tersedia untuk diserap sel tubuh. Pengaturan
yang akan bekerja pada organ target ginjal dimana ginjal bertanggung
ginjal yaitu menjadi kurang atau lebih bersifat permeable terhadap air.
darah yaitu insulin yang dihasilkan oleh sel β islet langerhans pada pankreas
dan glukagon yang dihasilkan oleh sel α islet langerhans pada pankreas.
Masalah yang diakibatkan hama tanaman sudah tidak asing bagi para
Suryanto, 2007). Hama diartikan sebagai organisme baik mikroba, tanaman, dan
atau binatang yang menyebabkan luka pada manusia, hewan ternak, tanaman
budidaya, bahan simpanan, gedung, dan lainnya. Hama pada tanaman pertanian
menjadi dua, yaitu tipe pemakan (chewing type) dan tipe penghisap (sucking
oleh serangga hama jenis ini akan menunjukkan kerusakan seperti lubang pada
daun atau buah dan gerekan pada batang. Contoh serangga hama tipe pemakan
adalah ulat Lepidoptera, belalang, kumbang dan larvanya. Serangga hama tipe
tanaman atau menyebabkan toksik pada daun. Contoh serangga hama tipe
penghisap adalah kutu, wereng, kutu putih, dan kutu perisai. 2. Lokasi makan
Setiap serangga hama memiliki lokasi makan spesifik pada tanaman, seperti
daun, batang, ranting, kulit pohon, tunas, bunga, buah, biji, akar, dan umbi.
Sebagai contoh, penggerek batang tidak akan menjadi pemakan daun. Serangga
dengan tipe metamorfosis sempurna umumnya hanya makan pada satu lokasi
bagian tanaman pada saat masih berupa larva. 7 3. Kerusakan Serangan serangga
hama yang menyebabkan penurunan kualitas dan hasil panen secara langsung,
karena serangannya langsung pada bagian tanaman yang akan dipanen disebut
mendefoliasi daun tanaman dan belalang yang menghabiskan daun dan batang
yang diakibatkan aktivitas serangga hama yang menimbulkan tingkat stress yang
Indonesia untuk mengendalikan hama mulai dilakukan sejak awal tahun 1970,
semakin pendek dan dosis yang semakin tinggi, serta pencampuran pestisida
pestisida tanpa didasari pengetahuan bioekologi hama dan teknik aplikasi yang
makanan yang dikenal dengan istilah efek bola salju (Kardinan, 2011).
47
yang tidak menjadi hama utama. Tanpa musuh alami, spesies ini akan
proses penurunan populasi hama secara alami karena aksi atau tekanan alami
tanaman atau tumbuhan. Insektisida nabati juga merupakan salah satu alternatif
berbagai cara atu secara tunggal. Menurut Sudarmo (2005), cara kerja
insektisida nabati sangat spesifik, yaitu: (1) merusak perkembangan telur, larva,
sebagai berikut : (1) cepat terurai dan aplikasinya harus lebih sering; (2) daya
(3) kapasitas produksinya masih rendah dan belum dapat dilakukan dalam
tanaman naungan dan menggunakan benih yang sehat dan bersih dari
khususnya pada tanaman sayuran dapat dijelaskan berikut ini (Sitepu, 1995).
Indonesia memiliki flora yang sangat beragam, mengandung cukup banyak jenis
tumbuhan berpotensi sebagai insektisida nabati dari penjuru dunia telah banyak
dilaporkan, lebih dari 1500 jenis tumbuhan telah dilaporkan dapat berpengaruh
buruk terhadap serangga (Grainge & Ahmed, 1988). Negara Filipina memiliki
50
lebih dari 100 jenis tumbuhan yang telah diketahui mengandung bahan aktif
potensial insektisida nabati adalah Meliaceae, namun hal ini tidak menutup
yang dibuat dengan menggunakan teknologi tinggi dan dikerjakan dalam skala
industri serta dapat juga dibuat dengan menggunakan teknologi sederhana oleh
kelompok tani atau perseorangan. Pestisida nabati yang dibuat dengan cara
seerhana dapat berupa larutan hasil perasan, rendaman, ekstrak, rebusan bagian
tanaman atau tumbuhan, yakni berupa akar, umbi, batang, daun , biji dan buah.
Harga operasional pestisida nabati relatif lebih murah dan juga aman, serta
mudah dibuat sendiri (Sudarmo, 2005). Beberapa cara yang bisa dilakukan
petani, antara lain dengan penyemprotan cairan perasan tumbuhan dan dapat
Universitas Islam Riau, Jalan Kaharuddin Nasution, No. 113 Kelurahan Air
selama 4 bulan, terhitung mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan
November 2018
dua tempat hidup tumbuhan yaitu: (1) rumput krisan (Crhisan thenum).
Bahan yang digunakan dalam praktikum pengamatan bentuk daun dan bunga
yaitu (1) daun matoa,(2) daun singkong,(3) daun jarak, (4) daun rambutan,
(5) daun małkota dewa, (6) daun jambu biji,(7)daun manga, (8) daun karet,
(9) daun nangka, (10)daun jambu air, (11) bunga asoka, (12) bunga melati.
perangkap seransa dengan larutan yait (1) larutan detergen, (2) larutan gula,
(3) larutan garam, (4) larutan minyak goreng (5) larutan minyak tanah (6)
serai, (3) ekstrak daun kemangi. Bahan yang digunakan dalam praktikum
52
pengamatan anatomi pada manusia yaitu, (1) organ tubuh, Bahan yang
bunga yaitu, (1) diktat praktikum biologi, (2) alat tulis Alat yang digunakan
dalam praktikurm regulasi dan homeostatis yaitu: (1) stopwatch Alat yaug
yaitu, (1) botol aqua, (2) pisau, (3) kantong plastik, (4) tali rafia, (5) kayu
ekstrak yaitu, (1) botol aqua, (2) pisau, (3) kantong plastic, (4) tali rafia, (5)
kayu, Alat yang digunakan dalam praktikum anatomi pada manusia yaitu,
(1) diktat praktikum biologi, (2) alat tulis Alat yang digunakan dalam
praktkum perkecambahan biji yaitu:(1)aqua gelas, (2) kardus, (3) kapas, (4)
pisau.
ditempat yang berbeda. Jenis tanaman yang diamati adalah runput israil atau
nama latinnya adalah asystasia genetic. Tanaman ini berada ditempat yang
yaitu: a. warna daun, ditempat yang kurang cahaya daun rumput israil
berwarna hijau muda sedangkan ditempat cahaya warna daunnya hijau tua.
53
b. kesuburan daun, pada tempat yang kurang cahaya daun tersebut berjumlah
ciri-ciri daun dan bunga tersebut. Setiap daun memiliki ciri-ciri yang
berbeda-beda dari bentuk daun, tulang daun, ujung daun, bagian daun, luas
daun, warna daun dan penyakit yang terdapat pada setiap jenis daun. Dan
meiliki 2 jenis yaitu daun tunggal dan daun majemuk, sedangkan bentuk
daun ada pita, lonjong atau bulat. Dan tulang daun ada yang menyirip,
menjari, sejajar dan melengkung. Kemudian ujung daun ada yang runcing
dan tumpul. Setiap daun memiliki bagian daun yang tidak sama serta warna
yang berbeda-beda, hal tersebut terjadi karena karakter setiap daun berbeda-
beda dan juga tergantung penyakit yang ada pada daun itu sendiri. Buang
memiliki 2 tipe yaitu bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga
pada saat tenang, saat beraktivitas atau lari, dan setelah istirahat. Pada
tenang, saat beraktivitas dan setelah istirahat. Pratikum ini dilakukan dengan
organ pernapasan dan sistem transportasi atau sirkulasi pada saat tubuh
bekerja keras.
minyak goreng, minyak tanah, urine dan juga menggunakan botol sebagai
tempat larutan. Pertama pada kegiatan ini membuat lobang yang mempunyai
estrak yaitu estrak serai, estrak daun jeruk, estrak daun kemangi. Pada
pratikum ini yaitu melakukan kegiatan mengamati estrak pada 2 tempat yaitu
dan botol. Proses pertama yaitu pembuatan lobang yang mempunyai jarak 5
ini yaitu mengamati ciri-ciri bagian tubuh pada manusia, yang diamati yaitu
ciri-ciri daun telinga, bentuk rambut, kebotakan, warna kulit, bentuk mata,
bentuk wajah, golongan darah, bentuk hidung dan bentuk tubuh. Pratikum
ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri yang ada pada
manusia.
55
Hasil pengamatan dua tempat hidup tanaman dapat dilihat pada tabel 1.
Creeping Foxglove atau rumput israel yang di pohon sawit daunnya berwarna
kekurangan cahaya matahari dan tumbuhan yang berada di pohon sawit ini
menyerap unsur hara itu dari pohon sawit sehingga unsur yang diserap tidak
tumbuhan rumput israel yang berada ditanah daun dan batangnya berwarna hijau
pekat karena mendapatkan cahaya matahari yang cukup dan langsung menyerap
unsur hara dari tanah sehingga unsur yang terserap itu maksimal dan membuat
tanaman lebih subur dari pada tumbuhan yang berada di kelapa sawit.
56
Frek. Frek.
Nama Tahap Amatan Keringat
Nafas Denyut
Tidak Ada
Saat Tenang 33 100
Keringat
Muhammad
Saat Beraktivitas 52 135 Ada Keringat
Farid Yuda
Tidak Ada
Setelah Istirahat (tenang lagi) 34 98
Keringat
Frek. Frek.
Tahap Amatan Keringat
Nafas Denyut
Tidak Ada
Cecep Saat Tenang 44 90
Keringat
Nurhidayat
Saat Beraktivitas 60 110 Ada Keringat
Tidak Ada
Setelah Istirahat (tenang lagi) 34 85
Keringat
Frek. Frek.
Tahap Amatan Keringat
Nafas Denyut
Tidak Ada
Muhammad Saat Tenang 37 100
Keringat
Hidayat
Saat Beraktivitas 50 130 Ada Keringat
Tidak Ada
Setelah Istirahat (tenang lagi) 35 95
Keringat
Frek. Frek.
Tahap Amatan Keringat
Nafas Denyut
Annisa Saat Tenang 44 99 Ada Keringat
Saat Beraktivitas 57 152 Ada Keringat
Setelah Istirahat (tenang lagi) 19 120 Ada Keringat
Frek. Frek.
Tahap Amatan Keringat
Nafas Denyut
Tidak Ada
Roswan Saat Tenang 35 93
Keringat
Riaudi
Saat Beraktivitas 62 123 Ada Keringat
Tidak Ada
Setelah Istirahat (tenang lagi) 32 69
Keringat
B. Pengamatan Regulasi dan Homeostatis
Data pada tabel 2. Kegiatan mengukur laju pernapasan, menghitung denyut nadi,
dilakukan pada saat tenang, saat beraktivitas atau lari, dan setelah istirahat. Pada
menghitung jumlah denyut nadi, serta merasakan adanya keringat pada telapak
tangan. Pengamatan tersebut dilakukan pada 3 situasi yaitu saat tenang, saat
beraktivitas dan setelah istirahat. Pratikum ini dilakukan dengan tujuan agar
pernapasan dan sistem transportasi atau sirkulasi pada saat tubuh bekerja keras.
5 orang sampel. Frekuensi denyut nadi dari data yang kami dapatkan, frekuensi
denyut nadi pada saat diam atau tenang itu berkisar 90-100 denyut selama 1
menit, pada saat beraktivitas denyut nadi itu berkisar diantara 110-152 denyut
nadi dalam 1 menit dan yang terakhir yaitu frekuensi denyut nadi pada saat
tenang kembali berkisar diantara 69-120 denyut nadi dalam 1 menit , frekuensi
pernafasan pada saat diam atau tenang setelah kami amati yaitu berkisar antara
30-45 kali dalam 1 menit, pada saat beraktivitas itu berkisar diantara 50-65 kali
dalam 1 menit, dan yang terakhir yaitu pada saat tenang kembali atau setelah
beraktivitas berkisar antara 19-35 kali dalam 1 menit. Pada saat tenang rata-rata
tangan itu tidak berkeringat, sedangkan pada saat beraktivitas rata-rata tangan
berkeringat semua ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu setiap orang
memiliki ketahanan tubuh yang berbeda-beda ada yang berfisik kuat, lemah, dan
sedang.
58
Data pada table 3. Kegiatan pengamatan 10 jenis daun dan 2 jenis bunga
untuk mencari ciri-ciri daun dan bunga tersebut. Setiap daun memiliki ciri-ciri
yang berbeda-beda dari bentuk daun, tulang daun, ujung daun, bagian daun, luas
daun, warna daun dan penyakit yang terdapat pada setiap jenis daun. Dan meiliki
2 jenis yaitu daun tunggal dan daun majemuk, sedangkan bentuk daun ada pita,
lonjong atau bulat. Dan tulang daun ada yang menyirip, menjari, sejajar dan
59
melengkung. Kemudian ujung daun ada yang runcing dan tumpul. Setiap daun
memiliki bagian daun yang tidak sama serta warna yang berbeda-beda, hal
tersebut terjadi karena karakter setiap daun berbeda-beda dan juga tergantung
penyakit yang ada pada daun itu sendiri. Buang memiliki 2 tipe yaitu bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga dapat dikatakan sempurna apabila
memiliki 2 alat kelamin dan dikatakan bunga tidak sempurna apabila hanya
ada beberapa yang bentuk daunnya lonjong, yaitu daun pucuk merah, daun
jambu air, daun kelengkeng, daun jambu biji, daun karet, daun matoa, daun
rambutan. Daunnya bulat hanya daun nangka dan daunnya yang pita yaitu daun
ubi dan daun ilalang. Bentuk tulang daun yang menyirip yaitu daun pucuk
merah, daun kelengkeng, daun jambu biji, daun karet, daun matoa dan daun
rambutan. Bentuk tulang daun yang menjari yaitu daun jambu air, daun nangka,
daun ubi. Dan bentuk daun yang sejajar yaitu daun ilalang. Bentuk ujung daun
runcing yaitu daun pucuk merah, daun nangka, daun kelengkeng, daun karet,
daun matoa, daun ubi, daun ilalang, daun rambutan. Bentuk ujung daun yang
tumpul ada 2 yaitu daun jambu air dan daun jambu biji. Bentuk bagian daun
berbentuk tangkai yaitu, daun jambu air, daun nangka, daun kelengkeng, daun
jambu biji, daun karet, daun matoa, daun ubi, daun rambutan. Dan bagian daun
berbentuk helaian yaitu hanya daun ilalang dan daun pucuk merah. Warna daun
semuanya hijau kecuali daun pucuk merah yang berwarna merah. Pada sampel
di atas ada beberapa sampel yang sama dan yang tidak sama, dikarena berbeda
Data pada tabel 4. Bunga memiliki 2 tipe yaitu bunga sempurna dan
bunga tidak sempurna. Bunga dapat dikatakan sempurna apabila memiliki 2 alat
kelamin dan dikatakan bunga tidak sempurna apabila hanya mempunyai satu alat
kelamin.
asoka dan bunga air mata pengantin, pada bunga asoka bentuk bunga lengkap,
warna kelopak bunga berwarna merah, jumlah kelopak pada bunga asoka ada 4
buah kelopak, bentuk kelopak bulat, dan aroma bunga asoka wangi khusus
malam hari. Pada bunga air mata pengantin bentuk bunga yaitu bunga lengkap,
warna kelopak bunga berwarna pink, jumlah kelopak pada bunga air mata
pengantin berjumlah 5 buah kelopak, bentuk bunga bulat, ridak ada aroma pada
bunga air mata pengantin, pada sampel di atas memiliki bentu,warna, dan aroma
mengamati larutan pada 2 tempat yaitu tempat ternaungi dan tidak ternaungi.
Kegiatan ini menggunakan 6 larutan yaitu larutan gula, larutan garam, larutan
deterjen, minyak goreng, minyak tanah, urine dan juga menggunakan botol
sebagai tempat larutan. Pertama pada kegiatan ini membuat lobang yang
kedalam perangkap adalah semut besar dan semut kecil. Sembut besar masuk
kedalam larutan gula dan minyak tanah, dan semut kecil masuk kedalam larutan
gula sebanyak 8. Pada hari kedua, semut besar bertambah di larutan detergen
bertambah dilarutan gula sebanyak 7 dan pada larutan detergen 1. Dan terdapa
lipan di larutan minyak tanah. Pada hari ketiga, semut besar bertambah 1 dan
pada larutan garam bertambah 1. Semut kecil bertambah 2 dilarutan gula dan
lalat di larutan urin. Pada hari keempat, semut besar bertambah 2 dilarutan
minyak goreng dan bertambah 1 dilarutan minyak tanah. Semut kecil bertambah
3 di larutan gula. Pada hari kelima, semut kecil bertambah 2 dilarutan gula. Pada
hari keenam, semut besar bertambah 1 di larutan gula, minyak tanah dan garam.
Dan pada hari terakhir, serangga tidak ada lagi yang masuk kedalam perangkap.
Dari data ini dapat dikatakan bahwa semua laruan yang kami buat disukai atau
NAMA LARUTAN
HARI/TANGG SERANGG MINYA
NO DETERGE MINYAK
AL A GULA K GARAM URIN
N GORENG
TANAH
Semut(B)
Semut(K) 5
Kamis, 15
1 Jangkrik
november 2018
Nyamuk 1
Lalat
Semut(B) 1 1 2 2
Semut(K) 8 1 1
Jumat, 16 Jangkrik 1
2
novmber 2018
Nyamuk 1
Lalat 1
Semut(B) 1 1 2 3
Semut(K) 10 1 1
Sabtu, 17
3 Jangkrik 1
november 2018
Nyamuk 1
Lalat 1
Semut(B) 2 1 3 3
Semut(K) 12 1 1
Minggu, 18 Jangkrik 1
4
november 2018
Nyamuk 1
Lalat 1
Semut(B) 2 1 4 3
Semut(K) 12 1 2
Senin, 19
5 Jangkrik 1
november 2018
Nyamuk 1
Lalat 1
Semut(B) 2 1 4 3
Semut(K) 14 1 2
Selasa, 20 Jangkrik 1
6
november 2018
Nyamuk 1
Lalat 1
Semut(B) 3 2 4 3
Semut(K) 15 1 2
Rabu, 21 Jangkrik 2
7
november 2018 Nyamuk 1
Lalat 1
Tabel 6. Pengamatan ditempat tidak ternauungi
64
Pada hari pertama ditempat yang tidak ternaungi, serangga yang masuk
kedalam perangkap adalah nyamuk dan semut kecil. Sembut kecil dan nyamuk
masuk kedalam larutan gula, semut kecil masuk sebanyak 5 , dan nyamuk masuk
1. Pada hari kedua, semut besar masuk kedalam larutan gula sebanyak 1,
larutan gula, semut kecil juga masuk kedalam larutan detergen dan minyak
goreng 1. Pada larutan garam terdapat jangkrik dan pada larutan urin terdapat 1
lalat. Pada hari ketiga, semut besar bertambah 1 pada larutan minyak tanah.
larutan detergen. Pada hari keempat, semut besar pada larutan gula dan minyak
goreng bertambah 1 dan semut kecil bertambah 2 pada larutan gula. Pada hari
kelima.semut besar dan semut kecil bertambah 1 pada larutan minyak goreng.
Pada hari keenam, hanya semut kecil yang bertambah yaitu pada larutan gula
sebanyak 2. Dan pada hari terakhir, semut besar bertambah 1 di larutan gula dan
detergen. Semut kecil bertambah 1 juga di larutan gula. Dan jangkrik bertambah
1 di larutan garam. Dari data ini dapat kita katakan bahwa larutan perangkap
yang berada ditempat yang tidak di naungi juga cukup disukai atau dimasuki
oleh serangga.
65
SEMUT (B) 1 0 2
SEMUT (K) 7 0 5
28 November
7 NYAMUK 0 1 0
2018
LARON (K) 0 0 1
menggunakan 3 estrak yaitu estrak serai, estrak daun jeruk, estrak daun kemangi.
Pada pratikum ini yaitu melakukan kegiatan mengamati estrak pada 2 tempat
yaitu ternaungi dan tidak ternaungi. Kegiatan ini menggunakan 3 estrak tanaman
dan botol. Proses pertama yaitu pembuatan lobang yang mempunyai jarak 5 cm
Pada hari pertama, tidak banyak ekstrak yang dimasukki oleh serangga,
pada hari pertama hanya 1 semut kecil yang memasuki ekstrak jeruk. Pada hari
ekstrak jeruk bertambah 3 dan semut kecil juga masuk ke ekstrak serai. Dan
terdapat kepik hitam di ekstrak kemangi. Pada hari ketiga, semut besar
keempat, tidak ada hewan yang masuk kedalam perangkap. Pada hari kelima,
terdapat kepik hitam di dalam ektrak kemangi berjumlah 5, dan terdapat lalat di
ekstrak kemangi dan serai sebanyak 1. Pada hari keenam, kepik hitam
dan bertambah 2 diekstrak serai. Pada hari terakhir, semut besar bertambah 1 di
ekstrak jeruk dan bertambah 5 di ekstrak serai. Dan terdapat 1 nyamuk di ekstrak
kemangi dan 1 laron di ekstrak serai. Dari data ini dapat kita katakan bahwa
ekstrak yang kami buat tidak terlalu di sukai oleh serangga. Hanya beberapa
LARUTAN
HARI/TANGG
NO SERANGGA
AL KEMAN
SERAI JERUK
GI
22 November SEMUT (B)
2018 0 0 0
1
SEMUT (K) 0 0 2
SEMUT (B)
0 1 0
23 November KUTU
2 0 0 0
2018 KEBUL
KEPIK
2 1 0
HITAM
SEMUT (B)
24 November 0 0 0
3
2018 SEMUT (K) 0 0 3
SEMUT (B)
25 November 1 0 0
4
2018 SEMUT (K) 0 0 4
26 November KEPIK
5 5 1 0
2018 HITAM
SEMUT (K)
0 2 6
27 November
6
2018 KEPIK
6 0 0
HITAM
SEMUT (B)
1 2 0
SEMUT (K)
1 1 9
28 November NYAMUK
7 1 0
2018
LARON (K)
0 1 0
KEPIK
HITAM 8 1 0
69
Dari data tabel 8. Pada hari pertama di tempat yang tidak ternaungi,
ektrak jeruk di masuki oleh semut kecil sebanyak 2. Pada hari kedua, terdapat
semut besar berjumlah 1 di ekstrak serai. Dan terdapat kepik hitam berjumlah 2
di ekstrak kemangi dan terdapat 1 kepik hitam di ekstrrak serai. Pada hari ketiga,
semut kecil bertambah 3 di ekstrak jeruk. Pada hari keempat, semut besar
bertambah 1 pada ekstrak kemangi dan semut kecil bertambah 4 di ekstrak jeruk.
Pada hari kelima, kepik hitam bertambah 5 pada ekstrak kemangi dan bertambah
1 pada ekstrak serai. Pada hari keenam, semut kecil bertambah 2 di ekstrak serai
kemangi. Pada hari terakhir, semut besar bertambah 1 pada ekstrak kemangi,
serai. Terdapat nyamuk di ekstrak kemangi dan terdapat laron di ekstrak serai.
Dari data ini dapat kita katakan bahwa ekstrak yang kami buat di tempat yang
tidak ternaungi tidak jauh berbeda dari ekstrak yang ditempat ternaungi. Hanya
Daun
menggantung menggantung Menggantung Melekat Melekat
telinga
Bentuk
Lurus ikal Lurus Ikal Ikal
rambut
Kebotakan - - - - -
Warna
Coklat Coklat Coklat Coklat Coklat
kulit
Mata turun,
Bentuk
Bulat Bulat Naik sempit, Bulat
mata
kecil
Bentuk
square diamond diamond Oval recatangle
wajah
Golongan
B O A - AB
darah
Bentuk
berlian berlian berlian berlian berlian
Tubuh
Tabel 9. Pengamatan anatomi tubuh manusia
Pada pratikum ini yaitu mengamati ciri-ciri bagian tubuh pada manusia, yang
diamati yaitu ciri-ciri daun telinga, bentuk rambut, kebotakan, warna kulit,
bentuk mata, bentuk wajah, golongan darah, bentuk hidung dan bentuk tubuh.
Pratikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengetahui ciri-ciri yang ada pada
manusia.
71
PENGAMATAN
N TANGGAL NAMA UMUR JUMLA
O PENGAMATAN BENIH TINGGI
MUNCUL H
TUNAS
TUNAS DAUN
(Cm)
(Hst) (Helai)
1. Kacang Hijau 1 1 -
2. Kacang - - -
Kedelai
3. Kacang Tanah - - -
Jumat,
1
30 November 4. Kacang Hijau 1 0,3 -
2018
5. Kacang - - -
Kedelai
6. Kacang Tanah - - -
1. Kacang Hijau 2 1,4 -
2. Kacang - - -
Kedelai
3. Kacang Tanah - - -
4. Kacang Hijau 4 5.5 4
5. Kacang 4 1,7 -
Kedelai
6. Kacang Tanah - - -
1. Kacang Hijau 5 9 4
2. Kacang 5 2 -
Kedelai
5. Kacang 8 3 2
Kedelai
6. Kacang Tanah 8 - -
1. Kacang Hijau 9 12,5 4
2. Kacang 9 3,5 2
Kedelai
1. Kacang Hijau 13 - -
2. Kacang 13 - -
Kedelai
Kegiatan ini dilakukan dengan cara meletakkan biji-bijian tersebut diatas kapas yang
sudah dibasahi. Lalu diamati pertumbuhannya selama 14 hari. Pengamatan dimulai dari
Pada hari kedua (satu hari setelah tanam), biji kacang hijau mulai tumbuh tunas
sepanjang 1 cm dan 0,3 cm, biji kacang kedelai menggembung dan kulitnya mulai
mengelupas, sedangkan biji kacang tanah tidak berubah. Di hari ketiga, tunas kacang
hijau tersebut semakin bertambah panjang berkisar antara 0.4-0,7 cm pada tiap-tiap biji.
Begitu pula dengan biji kacang kedelai yang mulai tumbuh tunas. Biji kacang tanah
Lalu pada hari keempat, panjang tunas kacang hijau meningkat drastis dan mulai
tumbuh daun pada tunasnya. Masing-masing tunas memiliki daun sebanyak 2 helai.
Tunas kacang kedelai juga mulai tumbuh sepanjang 1 cm. Dan biji kacang tanah
Setiap hari tunas kacang hijau dan kacang kedelai semakin bertambah panjang
dan daunnya juga semakin melebar. Namun biji kacang tanah tidak tumbuh sama sekali
dan membusuk serta berjamur. Pada hari minggu atau tempatnya 10 hari setelah tanam,
75
tunas kacang kedelai mulai layu dan lemas. Esok harinya salah satu tunas kacang
kedelai menjadi kering dan mati, dan tunas kacang hijau mulai layu.
Seluruh tunas menjadi layu dan kering, hingga pada akhirnya mati pada hari rabu atau
tepatnya 14 hari setelah tanam. Adapun penyebab tunas tersebut tidak bertahan lama,
antara lain lokasi perkecambahan terlalu lembab, dan kurang mendapat cahaya.
akibatnya tumbuhan menjadi layu dan kering. Lokasi perkecambahan juga dinilai terlalu
lembab, karena letaknya di sudut yang dingin dan kapas yang digunakan terlalu basah.
Pada saat tumbuh tunas, tunas tersebut tumbuh ke arah datangnya cahaya.
tumbuh ke arah datangnya cahaya. Sehingga tunas yang tumbuh tidak tumbuh lurus ke
kotiledon pada biji ikut terangkat ke atas dan membentuk daun pertama, lalu diikuti oleh
pertumbuhan daun asli. Kotiledon yang ada awalnya membungkus biji ikut tumbuh ke
A. Kesimpulan
memerlukan sumber unsur hara dan cahaya matahari yang cukup untuk
keanekaragaman bentuk, penampilan, identitas dan sifat yang nampak pada setiap
Begitupun dengan manusia. Setiap manusia juga diciptakan dengan bentuk yang
bahwa larutan yang paling disukai oleh serangga adalah larutan gula, hal ini terjadi
karena di dalam gula terdapat glukosa yang tentunya di sukai oleh serangga. Pada
pertumbuhan kecambah. Kacang hijau yang tumbuh terkena matahari akan lambat
Hal ini di karenakan sinar matahari membunuh sel-sel auksin atau sel pertumbuhan
dari tanaman, maka dari itu tanaman yang terkena matahari akan lambat
pertumbuhannya.
B. Saran
materi baru, denngan percobaan-percobaan dengan teknologi baru, agar bisa menambah
DAFTAR PUSTAKA
danKebudayaan.
https://brainly.co.id/tugas/3869002
https://metaluwitasari.wordpress.com/ipa-1/klasifikasi-zat/keanekaragaman-makhluk-
hidup/keanekaragaman-manusia/
https://rizqychalida.wordpress.com/tag/makalah-perbedaan-tempat-tumbuh/
https://usaha321.net/pengertain-fototropisme-dan-contoh-mereka.html
file:///C:/Users/faridyuda/Downloads/Documents/BAB%20II%20LANDASAN%20TE
ORI%20(BN).pdf
https://www.academia.edu/33285869/II._TINJAUAN_PUSTAKA_2.1_Perkecambahan
_Benih
https://www.academia.edu/31247023/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMUM_
KEANEKARAGAMAN_DAN_KLASIFIKASI_TUMBUHAN_
https://www.academia.edu/11798467/Laporan_Praktikum_Fisiologi_Manusia_-_
Anatomi_Tubuh
https://www.academia.edu/5352710/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOLOGI_UMUM_R
EGULASI_DAN_HOMESTASIS_DALAM_TUBUH
https://www.berbagaireviews.com/2017/09/pengertian-bunga-dan-fungsi-bunga-
pada.html
https://www.kompasiana.com/unswagati.ac.id/550e1116a33311a92dba7def/pengertian-
ilmu-pertanian
76
(larutan minyak yang dimasukin serangga) (larutan garam yang dimasukin serangga)
Taman Kanak-Kanak di TK Melati dan selesai pada tahun 2006, kemudian pada tahun
2006 saya melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 001 Kandis sampe kelas
4, dan lanjut kelas 5 di SD Negeri 017 Titian resak Belilas. dan selesai pada tahun 2012,
kemudian pada tahun 2012 saya melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di
SMP Negeri 1 Seberida dan selesai pada tahun 2015, kemudian pada tahun 2015 saya
melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri !0 Pekanbaru dan selesai pada
tahun 2018, kemudian pada tahun 2018 saya melanjutkan pendidikan di salah satu
perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Islam Riau dengan mengambil jurusan
Agroteknologi pada Fakultas Pertanian, Alhamdulilah saat ini saya sedang duduk di
semester 1