Anda di halaman 1dari 5

ADAB MAKAN DAN MINUM

Banyak orang memandang proses makan dan minum sebagai sesuatu yang lazim, adat atau
kebutuhan hidup. Hingga tak jarang terdengar ungkapan bahwa: "Hidup untuk makan dan
makan untuk hidup". Namun tidak demikian halnya dalam islam.Seperti yang kita ketahui
Islam adalah rahmat bagi semesta alam. Agama yang menjelaskan segala bentuk
kemaslahatan (kebaikan) bagi manusia, mulai dari masalah yang paling kecil dan ringan
hingga masalah yang paling besar dan berat. Demikianlah kesempurnaan Islam yang
hujjahnya sangat jelas dan terang, malamnya bagaikan siang. Sehingga tidak ada satupun
permasalahan yang tersisa melainkan telah dijelaskan didalamnya. Termasuk dari keindahan
dan kesempurnaan agama Islam adalah adanya aturan-aturan dan adab ketika makan dan
minum.Dalam Islam, makan dan minum tidak hanya difahami secara sempit seperti ungkapan
diatas.Kaum muslimin memandang, bahwa proses makan dan minum hanyalah sebagai
sarana, bukan tujuan hidup. Mereka menjadikannya sebagai penunjang kesehatan badan
untuk memaksimalkan ibadah kepada Alloh swt. Dengan demikian dalam proses makan dan
minum mereka senantiasa memperhatikan adab-adab yang telah di contohkan
Rosululloh saw. Bagaimanakah agama Islam nan sempurna ini mengaturnya?
Berikut adalah hasil resume dari dua buku yang saya susun dalam bentuk
makalah.Didalamnya berisi adab-adab tentang makan dengan meneladani Rasulullah saw.

Pembahasan
A.  Pengertian Adab Makan dan Minum
Adab makan dan minum adalah sopan santun atau tata karma makan dan minum. Adab
makan dan minum di sini yang dimaksud adalah tata cara (kaifiyah) bagaimana seseorang
melakukan makan dan minum sesuai dengan ketentuan syariat islam, yaitu sesuai dengan
petunjuk Al-Qur’an dan sunah Rasulullah saw.
B. Ketentuan Makan dan Minum
a.    Makanan dan minuman yang kita nikmati itu benar-benar halal dan baik.
Makanan dan minuman yang kita nikmati harus benar-benar halal dan baik.
Sesuai firman Allah SWT. Pada QS. Al-Baqarah ayat 172 yang artinya, “Hai orang-orang
yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan
bersyukurlah kepada Allah SWT jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu
menyembah.”  (QS. Al-Baqarah: 172).
b.    Makan dan minum tetapi tidak boleh berlebihan
Hendaknya saat makan dan minum kita tidak boleh berlebihan. Selain karena itu
bukan sifat yang terpuji, Allah SWT tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan, sesuai
dengan firman-Nya dalam QS. Al-A’raf ayat 31 yang artinya, “makan dan minumlah dan
janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-
lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
  
Adab-adab makan terdiri dari tiga bagian penting ,yaitu : adab sebelum makan,adab saat
makan, dan adab sesudah makan.Dengan penjelasannya sebagai berikut :
1.      Adab sebelum makan
a.       Mencuci kedua tangan,sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,sebab tabiat tangan
selalu kotor.
b.      Sebaiknya makanan diletakkan di atas alas yang digelar di permukaan tanah,sebagaimana
perilaku Rasulullah saw, dan ini lebih menunjukkan sifat tawadhu’.
c.       Duduk diatas alas dengan posisi tahiyat.
d.      Niat,sebagai wujud ketaatan kepada Allah,tidak hanya sekedar kenikmatan belaka.Tanda niat
yang benar adalah makan secukupnya dan tidak sampai kenyang.
      Rasulullah saw bersabda :
“Tidaklah anak adam mengisi bejana yang lebih buruk selain dari perut.Cukuplah anak
Adam beberapa suapan sekedar yang dapat menegakkan tulang sulbinya.Jika tidak
mungkin,maka sepertiga makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi
untuk nafasnya.”
e.       Makan dan Minum dengan Tangan Kanan

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,


‫بشماله و يشرب بشماله‬                       ‫إذا أكل أحدكم فليأكل بيمينه و إذا شرب فليشرب بيمينه فإن الشيطان يأكل‬
“Jika kalian hendak makan, maka makanlah dengan tangan kanan. Jika hendak minum,
minumlah dengan tangan kanan. Karena sesungguhnya syaithan memakan dengan tangan
kiri, minum dengan tangan kiri.” (HR Abu Daud nο 3776, dishahihkan oleh Syaikh Al Bany
dalam Shohihul Jami’ nο 383).

2.        Adab saat makan


a.         Memulai dengan bacaan Basmalah
b.         Menggunakan tangan kanan,
c.         Mulai dari yang terdekat
d.        Tidak mencela apa yang dimakan
e.         Sedikit suapannya agar tidak mengesankan sifat tamak.
f.          Tidak meniup makanan yang panas
g.         Serta tidak minum ketika sedang makan,sebab hal ini amat baik dari sisi medis.
h.         Janganlah makan dan minum dalam keadaan tidur
Sahabat Abu Zuhaifah Radhiallahu anhu meriwayatkan sebuah hadits, bahwa
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda, “Adapun aku tidaklah makan dalam
keadaan tiduran.” (Shahih, HR Bukhari nο 5398).

i.        Hendaknya makan dengan menggunakan tiga jari tangan kanan

3.      Adab sesudah makan


a.       Minum sebelum kenyang
b.      Menjilat jari-jari tangannya untuk membersihkan makanannya.
c.       Mengucapkan hamdalah,Rasulullah saw bersabda :
“Sesungguhnya Allah benar-benar  ridha terhadap seorang hamba,karena dia
menyantap makanan lalu memuji-Nya atas makanan itu dan mereguk minuman lalu dia
memuji-Nya atas minuman itu.”
d.      Mencuci kedua tangan

Selain adab –adab diatas,terdapat adab tambahan yang disebabkan oleh berkumpul dan
bergabungnya orang lain ketika makan,antara lain :
a.       Tidak memulai makan ,sampai dimulai oleh orang yang memang layak memulainya.
b.      Tidak makan dalam keadaan diam,tetapi sambil membicarakan hal-hal yang ma’ruf.
c.       Mendahulukan kepentingan temannya atas dirinya.
d.      Tidak memandang dan memperhatikan temannya yang sedang makan,sehingga membuatnya
malu.
e.       Tidak melakukan hal-hal yang membuat orang lain merasa jijik,misalnya mengkipas-
kipaskan tangan diatas piring.

B.     Santunlah! : Etika Keseharian


Pertama kali hal-hal pokok yang harus diperhatikan seorang muslim tatkala mengkonsumsi
makanan dan minuman adalah :
1.      Makanannya harus bersih,dalam syariat islam dilarang dan diharamkan memakan benda-
benda najis.misalnya , daging babi dan minuman keras.
2.      Dalam menyediakan dan memasak makananpun harus dipelihara kebersihannya.
3.      Makanan harus didapat dengan cara yang halal dan sah menurut syariat agama.
Setelah memahami dan menerapkan hal-hal diatas,selanjutnya kita membahas adab makan.

4.   Mencuci tangan
Sepanjang hari sudah tentu tangan kita bersentuhan dengan berbagai  benda dan alat,sehingga
tangan kita kotor dan harus dicuci sebelum menyantap makanan. Bahkan dianjurkan untuk
berwudhu sebelum makan sebagai mana  Rasulullah saw bersabda,
“Barangsiapa ingin memperbanyak kebaikannya,maka hendaknya ia berwudhu saat hendak
makan.”
5.   Dalam berbagai riwayat dianjurkan ,duduk tatkala makan hendaknya menunjukkan
kerendahan hati dan tawadhu manusia di hadapan Allah serta menampilkan tingkat
penghambaan dan penghargaan terhadap berbagai kenikmatan Ilahi . Al Hafidzh Ibnu Hajar
menerangkan: “… maka cara duduk yang disunnahkan ketika makan adalah duduk
dengan jatsa. Artinya duduk di atas kedua lutut dan kedua punggung kaki, atau dengan
mendirikan kaki yang kanan dan duduk di atas kaki kiri.”
6.   Memulai dengan nama Allah
Berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Apabila salah seorang diantara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismilah.’ Dan
jika ia lupa untuk mengucapkan Bismillah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan
‘Bismillahi Awwalahu wa Aakhirahu (dengan menyebut nama Allah di awal dan
diakhirnya).”
7.   Menggunakan tangan kanan dan makan makanan yang lebih dekat dengan dirinya lebih
dahulu.
Umar bin Abi Salamah rodhiallohu anhu berkata:
َ َ‫حْ فَ ِة فَق‬e‫الص‬
ِ‫وْ ُل هللا‬e‫ال ِل ْي َر ُس‬e ْ ‫ان‬e‫لَّ َم َو َك‬e‫ ِه َو َس‬eْ‫لَّى هللاُ َعلَي‬e‫ص‬
َّ ‫ ِدي تَ ِطيْشُ فِ ْي‬eَ‫َت ي‬ َ ِ‫وْ ِل هللا‬e‫ت غُاَل ًما فِ ْي ِحجْ ِر َر ُس‬ ُ ‫" ُك ْن‬         ·
" َ‫ك َو ُكلْ ِم َّما يَلِ ْيك‬eَ ِ‫يَا غُاَل ُم َس ِّم هللاَ تَ َعالَى َو ُكلْ بِيَ ِم ْين‬: ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم‬
َ
"Dahulu, aku menjadi pembantu di rumah Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam.
Dengannya aku pernah merambah piring makanan, lalu Rosululloh sholallohu alaihi wa
sallam bersabda kepadaku: "Hai nak! Ucapkan Basmalah, makanlah dengan tangan
kananmu dan makanlah apa yang dekat denganmu"
8.   Hendaknya tidak mencela makanan
Abu Huroiroh rodhiallohu anhu berkata:
"ُ‫ط إِ ْن ا ْشتَهَاهُ أَ َكلَهُ َوإِ ْن َك َرهَهُ تَ َر َكه‬ ُّ َ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم طَ َعا ًما ق‬
َ ِ‫َاب َرسُوْ ُل هللا‬ َ ‫" َما ع‬         ·
"Rosululloh tidak pernah mencela makanan sedikitpun. Jika ia suka, ia memakannya dan
jika benci, ia tinggalkan".(HR. Bukhori:9/547 Muslim: 2064)
9.   Hendaklah sisa-sisa makanan yang ada dipiring atau ditangan dibersihkan dengan mulutnya
agar tidak tersisa sedikitpun hal yang mengandung barokah. Dan hendaklah makanan-
makanan yang jatuh ke tanah, dibersihkan lalu dimakan dengan baik.
Anas bin Malik rodhiallohu anhu berkata:
‫ا َواَل‬eeَ‫ا األَ َذى َو ْليَأْ ُك ْله‬eeَ‫ط َع ْنه‬e ْ e‫ ِد ُك ْم فَ ْليَأْ ُخ‬e‫ ةُ أَ َح‬e‫ت لُ ْق َم‬
ْ e‫ذهَا َو ْليُ ِم‬e ْ َ‫ إِ َذا َسقَط‬:‫ال‬ َ َ‫وق‬، َ ‫ث‬ َ ‫صابِ َعهُ الثَّاَل‬َ َ‫ق أ‬ َ ‫"إِ َذا أَ َك َل طَ َعا ًما لَ ِع‬         ·
"ُ‫ إِنَّ ُك ْم اَل تَ ْدرُوْ نَ فِ ْي أَيْ طَ َعا ِم ُك ْم البَ َر َكة‬:‫ َوقَا َل‬. َ‫ َوأَ َم َرنَا أَ ْن نَ ْسلُتَ القَصْ َعة‬.‫ان‬ ِ َ‫يَ َد ْعهَا لِل َّش ْيط‬
"Sesungguhnya Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam apabila makan, beliau menjilat tiga
jarinya (yang digunakan untuk makan). Beliau bersabda: "Apabila makanan kalian jatuh,
ambillah dan cucilah kotorannya, lalu makanlah. Dan jangan biarkan bagian untuk
syaithon. Beliau memerintahkan kami untuk membersihkan piring makanan. Beliau
bersabda: "Sesungguhnya kalian tidak tahu, makanan kalian yang mana berbarokah". (HR.
Muslim: 2034)
10. Disunnahkan untuk berjama'ah ketika makan.
Sesungguhnya orang-orang berkata: "Ya Rosulalloh, kami makan tetapi tidak kenyang".
Rosululloh bertanya: "mungkin kalian saling sendiri-sendiri?". Mereka menjawab: "Ya".
Rosululloh bersabda:
"‫ك لَ ُك ْم فِ ْي ِه‬ ِ َ‫"فَاجْ تَ ِمعُوْ ا َعلَى طَ َعا ِم ُك ْم َو ْاذ ُكرُوْ ا ا ْس َم هللاِ يُب‬         ·
ُ ‫ار‬
"Berkumpullah kalian ketika makan, dan sebutlah nama Alloh subhanahu wa ta'ala niscaya
kalian diberi berkah".
11. Dilarang minum sambil berdiri, bernafas / meniupa minuman dan menum langsung dari
botol.
Abu Sa'id Al-Khudri rodhiallohu anhu berkata:
"‫ث األَ ْسقِيَ ِة‬ ْ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ع َْن‬
ِ ‫اختِنَا‬ َ ِ‫"نَهَى َرسُوْ ُل هللا‬         ·
"Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam melarang minum dari ujung botol/ teko".

12. Tidak terlalu kenyang dalam makan dan minum


Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"‫"ال ُم ْؤ ِمنُ يَ ْش َربُ فِ ْي ِم َعى َوا ِح ٍد َوال َكافِ ُر يَ ْش َربُ فِ ْي َس ْب َع ِة أَ ْم َعا ٍء‬         ·
"orang mukmin minum dalam satu usus, sedangkan orang kafir minum dalam tujuh usus"

13. Apabila selesai makan, mengucapkan Hamdalah, diantaranya:


ْ َ‫"ال َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أ‬         ·
"‫ط َع َمنِ ْي هَ َذا َو َر َزقَنِ ْي ِه ِم ْن َغي ِْر َحوْ ٍل ِمنِّ ْي َواَل قُ َّو ٍة‬
Abu Umamah rodhiallohu anhu berkata:
‫ر َم ْكفِ ِّي َواَل‬eْ َ َ‫ا ُمب‬eً‫رًا طَيِّب‬eْ‫الح ْم ُد هللِ َح ْمدًا َكثِي‬:
َ ‫ ِه َغي‬eْ‫ا فِي‬e‫ار ًك‬ َ ‫ قَا َل‬eُ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َكانَ إِ َذا َرفَ َع َمائِ َدتَه‬َ ‫ي‬ َّ ِ‫"أَ َّن النَّب‬         ·
"‫ع َواَل ُم ْستَ ْغنَي َع ْنهُ َربِّنَا‬ ٍ ‫ُم َو َّد‬
"Sesungguhnya Nabi sholallohu alaihi wa sallam apabila menyelesaikan makannya, beliau
berdo'a: "Segala puji bagi Alloh yang banyak, baik dan penuh. Pujian yang tidak mencukupi,
yang tidak dititipkan dan tidak dibutuhkan oleh Robb kami
14.                Tidak terlalu kenyang dalam makan dan minum
 Rosululloh sholallohu alaihi wa sallam bersabda:
"‫"ال ُم ْؤ ِمنُ يَ ْش َربُ فِ ْي ِم َعى َوا ِح ٍد َوال َكافِ ُر يَ ْش َربُ فِ ْي َس ْب َع ِة أَ ْم َعا ٍء‬         ·
·         "orang mukmin minum dalam satu usus, sedangkan orang kafir minum dalam tujuh
usus". (HR. Muslim: 2063)

Kesimpulan

Demikianlah yang harus diperhatikan oleh umat muslim ketika memenuhi


kebutuhannya demi  melangsungkan kehidupannya agar dapat terus beribadah dan
melaksanakan perintah-Nya.
  “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Dalam  buku Minhajul  Qashidin (Menggapai kebahagiaan hidup Dunia dan Akhirat)
karya ibnu qudamah Al-Maqdisy yang diterjemahkan oleh Irfanuddin Rafi’uddin,Lc.
Dijelaskan adab makan yang baik dengan meneladani Rasulullah saw secara garis besar dan
kurang memperhatikan hal-hal yang sebenarnya sangat penting.Terbukti dengan tidak adanya
syarat-syarat makanan yang baik,dari segi kehalalannmya,cara memperolehnya dan cara
mengolahnya.
Sedangkan buku Santunlah! : Etika Keseharian yang judul aslinya Adab-e Islam dan
diterjemahkan oleh Ilyas Abu Haidar menjelaskan Adab makan secara runtut dan
terperinci.Dimulai dari syarat-syarat makanan yang baik hingga membaca hamdalah.
Namun,kedua buku diatas sangat baik untuk dijadikan acuan bagi masyarakat yang ingin
lebih mendalami tata cara makan yang baik dengan meneladani Rasulullah saw.
Sekiranya inilah hasil resume saya ,kurang lebihnya saya mengucapkan maaf yang
sebesar-besarnya.Semoga bisa diambil hikmahnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hirasah Al-Fadhilah karya Asy-Syaikh Bakr Abu Zaid


Departemen Ilmiah Darul Wathan.Etika Seorang Muslim.2008.Jakarta:Darul Haq
Prof. Dr. H. Abdurrahman, Asymuni, dkk. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah.
2000. Jakarta: Suara Muhammadiyah.
Humpunan Putusan Tarjih.Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah Cetakan III.
Yogyakarta:Pustaka “SM”

Anda mungkin juga menyukai