Anda di halaman 1dari 18

NAMA : MUHAMMAD FARID YUDA

NPM : 184110191
KELAS : AGT 5C
MATKUL : TPTH II

SOAL: 
1. Teknik mengatur pembungaan dan pembuahan ada beberapa cara,
yaitu: pengaturan suhu, stress air, ringing, aplikasi zat pengatur
tumbuh dan pemangkasan. Coba jelaskan apa yang dimaksud dengan
ringing!

JAWABAN : Ringing atau girdling adalah pembuatan kulit kayu dengan


menguliti atau membuat pelukaan melingkar pada kulit pohon atau cabang yang
akan diinduksi pembungaannya sehingga menyerupai cincin selebar 2-5mm,
tergantung jenis tanaman dan besar pohon. Perlakuan ringing biasanya
dilaksanakan sebelum musim kemarau saat kambium lateral aktif membelah dan
kulit mudah dihilangkan dengan tujuan untuk menghilangkan

Perlakuan ringing dapat menginduksi pembungaan terkait dengan


terhambatnya translokasi fotosintat dari tajuk keakar untuk sementara waktu
sehingga terjadi penumpukan karbohidrat pada bagian tajuk tanaman. Disisi lain
terhambatnya translokasi karbohidrat ke akar menyebabkan akar kekurangan
fotosintat (hungry root) dan respirasi akar menurun sehingga mengganggu
aktivitas akar dalam hal absorbsi air (tanaman mengalami stres air) dan absorbsi
mineral.

Berkurangnya absorsi hara terutama nitrogen akan meningkatkan nisbah


C:N pada pucuk. Disamping itu akar yang mengalami kekurangan fotosintat
mengganggu sintesa hormon, diantaranya giberelin. Stres air, penurunan giberelin
dan peningkatan C:N pada pucukdapat menginduksi pembungaan. Kandungan
giberelin yang rendah dapat menyebabkan tanaman berbunga asil penelitian
menunjukan bahwa perlakuan penghambatan translokasi karbohidrat kebagian
bawah tanaman seperti ringing mampu meningkatkan akumulasi karbohidrat di
bagian atas tanaman sehingga merangsang pembungaan. Secara umum dari hasil-
hasil penelitian yang ada menunjukan bahwa ringing mengahambat pertumbuhan
vegetatif, merangsang dan mempercepat pembentukan tunas bunga serta
meningkatkan akumulasi pati pada daun. Keberhasilan ringing dipengaruhi oleh
banyak faktor , disamping dipengaruhi oleh waktu/saat dilakukan ringing, kondisi
tanaman, dan prosedur atau teknik ringing, hal terpenting yang harus
dipertimbangkan adalah lebar ringing.

2. Pada beberapa kasus tanaman buah-buahan seperti durian,


rambutan, manggis, mangga sering terjadi panen yang tidak menentu
setiap tahun (musimnya). Dimana ditahun ini buahnya lebat dan di
tahun berikutnya berbuah sedikit. Coba jelaskan kenapa tanaman
berbuah tidak sama setiap tahun !

JAWABAN : Pada umumnya buah-buahan musiman adalah buah-buahan yang


panenya hanya setahun sekali karena pembungaannya sangat bergantung pada
kondisi iklim kering, atau lebih spesifik dengan bulan kering.
Menurut klasifikasi iklim Schmit dan Ferguson, bulan kering adalah bulan
dengan curah hujan kurang dari 60 ml/bl. Kondisi ini sangat dibutuhkan untuk
pemacuan pembungaan pada jenis buah-buahan musiman. Lamanya masa bulan
kering bergantung jenis buah-buahan, umumnya berkisar 3 bulanan, tetapi ada
yang lebih singkat atau bahkan lebih lama.
Namun pada Kasus ini bisa disebut alternate bearing atau biannual
bearing pada pohon buah-buahan. Atau suatu fenomena dimana kultivar tertentu
berbuah banyak pada suatu tahun kemudian pada tahun berikutnya tidak berbuah
atau hanya berbuah sedikit. Hal ini bisa terjadi bisa disebabkan beberapa hal, yang
pertama adalah pada tanaman buah-buahan tidak berbuah/musim (off-year)
memproduksi hormon giberelin sangat tinggi, dengan begitu tanaman akan
melakukan pertumbuhan vegetatif bukan pertumbuhan generatif sehingga
tanaman pada masa berbuahnya itu sedikit menghasilkan buah karna tidak terjadi
pembungaan. Selanjutnya, yaitu tingginya kompetisi dalam memperoleh
karbohidrat antara buah dengan tunas bunga yang menyebabkan gugurnya tunas
bunga (flower bud abscision). Alternate bearing juga bisa terjadi akibat musim
yang ada di Indonesia itu tidak stabil akibat global warming, sehingga tanaman
tidak bisa mendapatkan bulan kering secara maksimal sehingga menurunnya hasil
produksi tanaman tersebut
3. Pada beberapa kasus tanaman buah-buahan seperti durian, mangga,
pepaya sering terjadi buah yang dipanen rasanya berbeda. Misalnya
buah dari satu ranting rasanya manis dan lezat, sedangkan buah dari
ranting yang lain rasanya asam atau hambar. Coba jelaskan apa yang
menyebabkan hal ini terjadi !

JAWABAN : Perbedaan rasa dan nutrisi buah pada satu ranting bisa terjadi karna
ada campur tangan atau hasil kerja manusia. Selama berabad-abad, manusia
melakukan seleksi, penyilangan, dan rekayasa terhadap variasi genetik buah-
buahan yang dikonsumsi, agar memperoleh rasa, penampilan, dan nutrisi yang
diinginkan & dibutuhkan. Hampir semua buah yang dikonsumsi sekarang adalah
hasil rekayasa ini, sedangkan sisanya yang asli dari hutan, kebanyakan terlupakan
dan hampir punah. Buah-buahan liar yang kurang beruntung dan tidak populer ini,
kalau dirasakan kebanyakan rasanya sama saja, yaitu asam. Ada yang asam pahit,
asam getir, asam kecut, asam sepat, ya pokoknya tidak banyak bedanya satu
dengan yang lain. Dengan begitu dari adanya hasil-hasil rekayasa genetika
manusia yang telah dilakukan selama berabad-abad maka akan mencipatakan
tanaman-tanaman baru yang memiliki rasa, nutrisi dan hasil buah yang sangat
baik, namun buah tersebut tidak bisa meninggalkan sifat alaminya atau sifat
induknya yang berasal dari tanaman hutan.

4. Jelaskan Budidaya tanaman Durian:  


a. Peringkat buah Durian untuk Provinsi Riau dan produktivitas
tahun 2018 dan 2019
JAWABAN : Produktivitas tanaman Durian pada tahun 2018 Provinisi
Riau menempati peringkat ke-10 dengan jumlah produktivitas mencapai
27.443 ton. Sedangkan pada tahun 2019 Produktivitas tanaman Durian
menempati peringkat ke-13 dengan jumlah produktivitas sebesar 23.010 ton.

b. Perbanyakan tanaman generatif dan vegetatif, 


JAWABAN :
Perbanyakan Tanaman Generatif
Pertama yang harus dilakukan adalah memilih bibit unggulan yang
dapat dilihat dari bentuk bijinya yang masih utuh, besar, sehat dan tidak
kisut. Kemudian biji tersebut dibersihkan dari sisa-sisa daging buah yang
masih menempel. Setelah bersih, biji dikeringkan (cukup dengan diangin-
anginkan) dan disimpan pada tempat yang kering sekitar dua minggu.
Selanjutnya adalah melakukan penyemaian benih. Dalam penyemaian,
media tanam yang digunakan adalah tanah dan pasir dengan perbandingan
1:1. Media tanam disiram dan biji ditanam dengan posisi miring agar calon
akar bisa langsung menembus tanah. Biji lalu ditimbun namun bagian
permukaannya masih terlihat. Biji dapat disemai dengan jarak 2-3 cm. Biji
akan tumbuh menjadi bibit setelah tiga minggu dan baru siap untuk dipindah
tanam setelah daunnya sudah mencapai tiga helai dan tingginya kurang
lebih 40 cm.
Perbanyakan generatif dengan biji dianjurkan untuk menghasilkan
varietas baru, dan juga dijadikan batang bawah pada perbanyakan tanaman
dengan penyambungan. Batang bawah atau rootstrock atau understam
adalah tanaman yang berfungsi sebagai batang bagian bawah yang masih
dilengkapi dengan sistem perakaran yang berfungsi mengambil makanan
dari dalam tanah untuk batang atas atau tajuknya, keuntungan batang bawah
biji yaitu perkembangan sistem perakarannya lebih kuat dan dalam karena
memiliki akar tunggang sehingga relatif lebih tahan terhadap kekeringan
dan penyedian batang bawah jenis ini dapat dilakukan dalam jumlah banyak
Perbanyakan Tanaman Vegetatif
Pada tanaman durian perbanyakan vegetatif baik dilakukan dengan
cara penyambungan (okulasi, enten, susunan) yang membutuhkan
ketersedian bibit batang bawah dalam jumlah yang memadai. Bibit batang
bawah untuk penyambungan umumnya berasal dari hasil perbanyakan
generatif dengan biji.
Okulasi merupakan teknik perbanyakan bibit dengan cara
menyambungkan batang bagian bawah yang berupa hasil perbanyakan
generatif dengan batang atas yang memiliki sifat-sifat unggul. Okulasi
dapat dilakukan pada tanaman durian yang sudah berumur 8-10 bulan dari
hasil perbanyakan generatif. Okulasi dimulai dengan menyayat kulit
batang pada bagian atas mata tunas dengan jarak 1 cm. Mata tunas dipilih
yang letaknya 20 cm dari permukaan tanah. Sayatan dilakukan secara
melintang dimana kulit batang dikupas ke bawah dengan ukuran 2-3 cm
hingga terlihat seperti lidah. Kemudian kulit yang terlihat seperti lidah
tersebut dipotong 2/3 nya.
Di lain sisi, batang atas yang memiliki sifat unggul (entres) disayat
membentuk huruf v terbalik, agar nantinya bisa pas saat disambungkan
dengan batang bawah. Sambungan dapat diikat menggunakan plastik mulai
dari bawah ke atas. Pastikan ikatan rapi dan rapat agar tidak kemasukan
air. Dua minggu setelahnya, maka tunas akan muncul. Setelah bibit
mencapai tinggi 50 cm dan daunnya sudah tumbuh minimal empat helai,
bibit dapat dipindah tanamkan ke lahan yang lebih luas.
Perbanyakan tanaman secara vegetatif ini merupakan alternatif untuk
mendapatkan bibit unggul berkualitas dalam waktu yang singkat. Masih
ada metode lain dari perbanyakan secara vegetatif yang dapat diterapkan.
Metode tersebut meliputi pencakokan, penyusuan model susuk/tusuk dan
penyusuan model sayatan. Penjelasan terkait ini akan dijelaskan pada
artikel perbanyakan bibit durian selanjutnya.
c. Pengolahan tanah dan pembuatan lubang tanam, jarak tanam
JAWABAN :
Pengolahan Tanah
1) Persiapan
Penanaman durian, perlu perencanaan yang cermat. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah pengukuran pH tanah, analisis tanah, penetapan
waktu/jadwal tanam, pengairan, penetapan luas areal penanaman,
pengaturan volume produksi.
2) Pembukaan Lahan
Pembersihan dan pengolahan lahan dilakukan beberapa minggu
sebelum penanaman bibit berlangsung. Batu-batu besar, alang-alang, pokok-
pokok batang pohon sisa penebangan disingkirkan. Perlu dibersihkan dari
tanaman liar yang akan menganggu pertumbuhan.
3) Pembentukan Bedengan
Tanah untuk bedengan pembesaran harus dicangkul dulu sedalam 30
cm hingga menjadi gembur, kemudian dicampur dengan pasir dan kompos
yang sudah jadi. Untuk ukuran bedengan lebar 1 m panjang 2 m, diberi 5 kg
pasir dan 5 kg pupuk kompos. Setelah tanah, pasir dan kompos tercampur
merata dan dibiarkan selama 1 minggu. Pada saat itu juga tanah disemprot
Vapan/Basamid untuk mencegah serangan jamur/bakteri pembusuk jamur.
Di sekeliling bedengan, perlu dibuatkan saluran untuk penampung air.
4) Pengapuran
Keadaan tanah yang kurang subur, misalnya tanah podzolik (merah
kuning) dan latosol (merah-coklat-kuning), yang cenderung memiliki pH 5 -
6 dan penyusunannya kurang seimbang antara kandungan pasir, liat dan
debu, dapat diatasi dengan pengapuran. Sebaiknya dilakukan menjelang
musim kemarau, dengan kapur pertanian yang memiliki kadar CaCO3
sampai 90%. Dua sampai 4 minggu sebelum pengapuran, sebaiknya tanah
dipupuk dulu dan dilsiram 4-5 kali. Untuk mencegah kekurangan unsur Mg
dalam tanah, sebaiknya dua minggu setelah pengapuran, segera ditambah
dolomit. Lalu ditanami kacang-kacangan atau tanaman penutup tanah
sekurang2nya 1 tahun
Pembuatan Lubang Tanam
3 bulan sebelum tanam, buat lubang tanam sedalam 50 cm x lebar 60-
120 cm. Lalu isi kembali dengan pupuk kandang 10 kg dan kapur dolomit
sebanyak 200 g dan potongan daun penutup tanah. Lalu timbung lubang dan
padatkan biarkan hingga 8 sampai 10 minggu
Jarak Tanam
Jarak tanam sangat tergantung pada jenis dan kesuburan tanah,
kultivar durian, serta sistem budidaya yang diterapkan. Untuk kultivar
durian berumur genjah, jarak tanam: 10 m x 10 m. Sedangkan kultivar
durian berumur sedang dan dalam jarak tanam 12 m x 12 m (80-100
pohon/ha). Intensifikasi kebun durian, terutama waktu bibit durian masih
kecil (berumur kurang dari 6 tahun), dapat diupayakan dengan budidaya
tumpangsari. Berbagai budidaya tumpangsari yang biasa dilakukan yakni
dengan tanaman horti (lombok, tomat, terong dan tanaman pangan : padi
gogo, kedelai, kacang tanah dan ubi jalar.
d. Penanaman, 
JAWABAN : Bibit yang akan ditanam di lapangan sebaiknya tumbuh 75-
150 cm, kondisinya sehat, pertumbuhan bagus, yang tercermin dari batang
yang kokoh dan perakaran yang banyak serta kuat. Apabila akar terlalu
panjang, maka akar dapat dipotong terlebih dahulu. Apabila bibit masih
kecil (stum mini, poli bag, stum mata tidur) maka pada potongan akar
dioleskan Rooton F. Lubang tanam yang tertutup tanah digali kembali
dengan ukuran yang lebih kecil, sebesar gumpalan tanah yang membungkus
akar bibit durian. Penanaman dilakukan pada musim hujan (bulan
Nopember-Desember). Setelah lubang tersedia, dilakukan penanaman
dengan cara sebagai berikut :
1) Polybag/pembungkus bibit dilepas (sisinya digunting/diiris hati-hati)
2) Bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam sampai batas leher
3) Lubang ditutup dengan tanah galian. Pada sisi tanaman diberi ajir
agar pertumbuhan tanaman tegak ke atas sesuai arah ajir.
4) Pangkal bibit ditutup rumput/jerami kering sebagai mulsa, lalu
disiram air.
5) Di atas bibit dapat dibangun naungan dari rumbia atau bahan lain.
Naungan ini sebagai pelindung agar tanaman tidak layu atau kering
tersengat sinar matahari secara langsung.

e. Pemeliharaan (Pemupukan dan Pengendalian hama penyakit


tanaman)
JAWABAN :
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penjarangan buah bertujuan untuk mencegah kematian durian agar
tidak menghabiskan energinya untuk proses pembuahan. Penjarangan
berpengaruh terhadap kelangsungan hidup, rasa buah, ukuran buah dan
frekuensi pembuahan setiap tahunnya. Penjarangan dilakukan bersamaan
dengan proses pengguguran bunga, begitu gugur bunga selesai, besoknya
harus dilakukan penjarangan (tidak boleh ditundatunda). Penjarangan dapat
dilakukan dengan menyemprotkan hormon tertentu (Auxin A), pada saat
bunga atau bakal buah baru berumur sebulan. Pada saat itu sebagian bunga
sudah terbuka dan sudah dibuahi. Ketika hormon disemprotkan, bunga yang
telah dibuahi akan tetap meneruskan pembuahannya sedangkan bunga yang
belum sempat dibuahi akan mati dengan sendirinya. Jumlah buah durian
yang dijarangkan ± 50-60% dari seluruh buah yang ada.
2) Penyiangan
Untuk menghindari persaingan antara tanaman dan rumput
disekeliling selama pertumbuhan, perlu dilakukan penyiangan (± diameter 1
m dari pohon durian).
3) Pemangkasan/Perempelan
a) Akar durian
Pemotongan akar akan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman
sampai 40% selama ± 1 musim. Selama itu pula tanaman tidak dipangkas.
Pemangkasan akar selain membuat tanaman menjadi cepat berbuah juga
meningkatkan kualitas buah, menarik, buah lebih keras dan lebih tahan
lama. Waktu pemotongan akar paling baik pada saat tanaman mulai
berbunga, paling lambat 2 minggu setelah berbunga. Jika dilakukan
melewati batas, hasil panen berkurang dan pertumbuhan terhambat. Cara
pemotongan: kedua sisi barisan tanaman durian diiris sedalam 60-90 cm dan
sejauh 1,5-2 meter dari pangkal batang.
b) Peremajaan
Tanaman yang sudah tua dan kurang produktif perlu diremajakan.
Tanaman durian tidak harus dibongkar sampai ke akar-akarnya, tetapi cukup
dilakukan pemangkasan. Luka pangkasan dibuat miring supaya air hujan
tidak tertahan.Untuk mencegah terjadinya infeksi batang, bekas luka
tersebut dapat diolesi meni atau ditempeli lilin parafin. Setelah 2-3 minggu
dilakukan pemangkasan (di musim hujan) maka pada batang tersebut akan
tumbuh tunastunas baru. Setelah tunas baru mencapai 2 bulan, tunas
tersebut dapat diokulasi. Cara okulasi cabang sama dengan cara okulasi
tanaman muda (bibit). Tinggi okulasi dari tanah ± 1 - 1,5 m atau 2 - 2,5 m
tergantung pada pemotongan batang pokok. Pemotongan batang pokok tidak
boleh terlalu dekat dengan tanah.
c) Pembentukan tanaman yang terlanjur tua
Dahan-dahan yang akan dibentuk tidak usah dililiti kawat, tetapi
cukup dibanduli atau ditarik dan dipaksa ke bawah agar pertumbuhan
tanaman tidak mengarah ke atas. Cabang yang akan dibentuk dibalut dengan
kalep agar dahan tersebut tidak terluka. Balutan kalep tadi diberi tali,
kemudian ditarik dan diikat dengan pasak. Dengan demikian, dahan yang
tadinya tumbuh tegak ke atas akan tumbuh ke bawah mengarah horizontal.
4) Pemupukan
Sebelum melakukan pemupukan kita harus melihat keadaan tanah,
kebutuhan tanaman akan pupuk dan unsur hara yang terkandung dalam
tanah.
a) Cara memupuk
Pada tahap awal buatlah selokan melingkari tanaman. Garis
tengah selokan disesuaikan dengan lebarnya tajuk pohon. Kedalaman
selokan dibuat 20-30 cm. Tanah cangkulan disisihkan di pinggirnya.
Sesudah pupuk disebarkan secara merata ke dalam selokan, tanah tadi
dikembalikan untuk menutup selokan. Setelah itu tanah diratakan
kembali, bila tanah dalam keadaan kering segera lakukan penyiraman.
b) Jenis dan dosis pemupukan
Jenis pupuk yang digunakan untuk memupuk durian adalah
pupuk kandang, kompos, pupuk hijau serta pupuk buatan. Pemupukan
yang tepat dapat membuat tanaman tumbuh subur. Setelah tiga bulan
ditanam, durian membutuhkan pemupukan susulan NPK (15:15:15)
200 gr perpohon. Selanjutnya, pemupukan susulan dengan NPK itu
dilakukan rutin setiap empat bulan sekali sampai tanaman berumur
tiga tahun.
Setahun sekali tanaman dipupuk dengan pupuk organik
kompos/pupuk kandang 60-100 kg per pohon pada musim kemarau.
Pemupukan dilakukan dengan cara menggali lubang mengelilingi
batang bawah di bawah mahkota tajuk paling luar dari tanaman.
Tanaman durian yang telah berumur = 3 tahun biasanya mulai
membentuk batang dan tajuk. Setelah itu, setiap tahun durian
membutuhkan tambahan 20–25% pupuk NPK dari dosis sebelumnya.
Apabila pada tahun ke-3, durian diberi pupuk 500 gram NPK per
pohon maka pada tahun ke-4 dosisnya menjadi 600-625 gram NPK
per pohon. Kebutuhan pupuk kandang juga meningkat, berkisar antara
120-200 kg/pohon menjelang berbunga durian membutuhkan NPK
10:30:10. Pupuk ini ditebarkan pada saat tanaman selesai membentuk
tunas baru (menjelang tanaman akan berbunga).
5) Pengairan dan Penyiraman
Durian membutuhkan banyak air pada pertumbuhannya, tapi tanah
tidak boleh tergenang terlalu lama atau sampai terlalu basah. Bibit durian
yang baru ditanam membutuhkan penyiraman satu kali sehari, terutama
kalau bibit ditanam pada musim kemarau. Setelah tanaman berumur satu
bulan, air tanaman dapat dikurangi sekitar tiga kali seminggu. Durian yang
dikebunkan dengan skala luas mutlak membutuhkan tersedianya sumber air
yang cukup. Dalam pengairan perlu dibuatkan saluran air drainase untuk
menghindari air menggenangi bedengan tanaman.
6) Waktu Penyemprotan Pestisida
Untuk mendapatkan pertumbuhan bibit tanaman yang baik, setiap 2
minggu sekali bibit disemprot zat pengatur tumbuh Atonik dengan dosis 1
cc/liter air dan ditambah dengan Metalik dengan dosis 0,5 cc/liter air. Hal
ini dilakukan untuk merangsang pertumbuhan tanaman agar lebih sempurna.
Jenis insektisida yang digunakan adalah Basudin yang disemprot sesuai
aturan yang ditetapkan dan berguna untuk pencegahan serangga. Untuk
cendawan cukup melaburi batang dengan fungisida (contohnya Dithane atau
Antracol) agar sehat. Lebih baik bila pada saat melakukan penanaman,
batang durian dilaburi oleh fungisida tersebut.
7) Pemeliharan Lain
Pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) berfungsi mempengaruhi
jaringanjaringan pada berbagai organ tanaman. Zat ini sama sekali tidak
memberikan unsur tambahan hara pada tanaman. ZPT dapat membuat
tanaman menjadi lemah sehingga penggunannya harus disesuaikan dengan
petunjuk pemakaian yang tertera pada label yang ada dalam kemasan, sebab
pemakaian ZPT ini hanya dicampurkan saja.

f. Proses pembungaan dan pembuahan


JAWABAN :
Proses Pembungaan
Tipe persarian pada bunga tanaman durian adalah tipe persarian terbuka atau
bebas, dan memiliki sifat self-incompatibility dan sel compatibility. Dengan
tipe pembungaan bunga sempurna dan berumah satu. Bunga durian (D.
Zibethninus) muncul pada cabang primer sekunder dan sebagaian batang
utama, beberapa spesies lain tumbuh bunga di bagian terminal/ujung ranting
(D. Lowianus) dan di batang utama (D. Testudinarum)
Penyerbukan pada bunga durian biasanya mengandalkan polinator
alami seperti kalelawar, burung madu, lebah dan serangga lainnya. Bunga
durian menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di
bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kalelawar sebagai penyerbuk
utamanya (Sobir, 2008). Seiring berkembangnya ilmu pemuliaan juga demi
meningkatkan kualitas buah durian, polinator penyerbuk bunga durian bisa
dilakukan manusia. Secara teknis, penyerbukan durian dengan bantuan
manusia dimulai dengan pemilihan tetua, dilanjutkan dengan kastrasi,
persiapan serbuksari atau polen tetua bunga jantan, persilangan,
pemeliharaan dan pengamatan (Ihsan, 2012). Pembuahan berhasil setelah
pembengkakan pada ovarium dan saat itu akan di mulainya pembentukan
biji, bunga – bunga yang gagal terserbuki akan rontok setelah 4 – 5 hari
(Medagoda et al, 2005). Subhadrabandhu & Ketsa (2001) menyatakan
bahwa jika pembuahan sukses, warna muda cahaya buah coklat untuk
menyalakan hijau dan dalam waktu satu minggu dimulai ovarium untuk
memperbesar.
Proses Pembuahan
Setelah putik dan benang sari masak, maka dapat terjadi proses
penyerbukan atau persarian. Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari pada
kepala putik. Penyerbukan dilanjutkan dengan pembuahan (fertilisasi), yaitu
meleburnya inti sel telur dengan inti sperma. Penyerbukan bunga durian
pada umumnya bersifat menyerbuk silang, kecuali varietas Monthong
(Otong) dan kani dapat menyerbuk sendiri. Mekarnya bunga tidak
bersamaan atau tidak serempak hingga proses penyerbukan silang
memerlukan bantuan serangga atau kalelawar madu malam, karena bunga
durian menyerbuk pada malam hari. Serbuk sari pada radius 1.000 meter
masih mampu menyerbuki bunga yang terdapat di sekitarnya (pohon durian
lain). Hasil peleburan inti sel telur dengan inti sperma disebut zigot, yang
akan berkembang menjadi lembaga (embrio), dan akhirnya akan
berkembang menjadi tumbuhan baru. Setelah pembuhan, bakal buah akan
berkembang menjadi buah dan bakal biji menjadi biji. Kelopak, mahkota
dan benang sari mati dan gugur.

g. Kriteria pemanenan (tanda khusus yang mencirikan siap


dipanen) 
JAWABAN : Pada umur sekitar 8 tahun, tanaman durian sudah mulai
berbunga. Musim berbunga jatuh pada waktu kemarau, yakni bulan Juni-
September sehingga bulan Oktober-Februari buah sudah dewasa dan siap
dipetik. Panen durian diusahakan sebelum musim hujan tiba karena air
hujan dapat merusak kualitas buah. Warna durian yang hampir masak agak
berbeda-beda tergantung pada kultivarnya. Buah yang sudah masak
umumnya ditandai dengan bau harum yang menyengat. Pada durian yang
sudah masak bila diketuk duri atau buahnya akan terdengar dentang udara
antara isi dan kulitnya.
h. Teknik panen 
JAWABAN : Buah durian yang sudah matang akan jatuh sendiri. Untuk
menjaga agar buah tidak langsung jatuh, kira-kira sebulan sebelum matang
buah dapat diikat dengan tali plastik. Tujuan pengikatan tersebut agar
tangkai buah yang terlepas dari batang atau ranting pohon tetap
menggantung pada tali sehingga buah durian tersebut dapat diambil dalam
keadaan utuh.
Buah durian dari pohon rendah dapat dipetik dengan menggunakan
pisau tajam. Tangkai buah dipotong mulai dari bagian paling atas, ± 1,5 cm
dari dahan. Pemotongan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati karena di
tempat ini terdapat bahan tunas yang akan berbunga pada musim berikutnya.
Buah durian yang terletak pada bagian pohon yang tinggi sebaiknya dipetik
dengan menggunakan alat bantu yang sesuai agar tidak jatuh ke tanah.
Durian yang jatuh ke tanah biasanya retak, daging buahnya menjadi
asam/pahit karena terjadi fermentasi pembentukan alkohol dan asam.
5. Pada beberapa kasus di Riau, ada petani kelapa sawit yang
melakukan sistem tumpang sari tanaman kelapa sawit dengan tanaman
semangka (tanaman kelapa sawit berumur 1 – 10 tahun)

a. Coba jelaskan apakah sistem budidaya tumpang sari ini


menganggu pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit ? 

JAWABAN : Sistem budidaya tumpang sari ini tentunya tidak


mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanamn sawit. Hal ini
dikarenakan biasanya tumpang sari tanaman semangka pada tanaman kelapa
sawit itu ditanam pada gawangan/jalan mati tanaman kelapa sawit (bukan
jalan produksi) sehingga tidak mengganggu produksi dari tanaman kelapa
sawit. Selain itu juga, adanya tanaman tumpang sari maka akan dilakukan
pemupukan, pupuk yang diberikan pada tanaman tunpang sari bisa saja di
ambil atau diserap oleh tanaman kelapa sawit sehingga tanaman kelapa
sawit mendapatkan ektra pupuk dan membuat lebih subur lagi. Dan Adanya
tanaman semangka disela-sela tanaman sawit dapat melindungi permukaan
tanah sawit dari panasnya matahari dan membuat tanah tetap lembab, selain
itu juga mencegah rumput atau gulma sawit untuk tumbuh.

b. Bagaimana teknik budidaya semangka yang dilakukan? Apakah


sama dengan sistem monokultur ? 

JAWABAN : Tentunya teknik budidaya yang dilakukan berbeda , tanaman


semangka ditanam pada pasar mati/jalan mati. Tentunya bisa menggunakan
media tanah dalam bentuk plot maupun bedengan dengan jarak tanam yang
lebih kecil dan berbeda pula dengan sistem monokultur. Karna luas lahan
yang tergolong kecil karna diantara pohon sawit maka tanaman akan saling
berebut hara dengan antar tanaman dan pohon sawit, maka dari itu perlu
memperhatikan dalam pemupukan tanaman semangka agar unsur hara yang
didapat sesuai atau seimbang.

c. Coba jelaskan Kriteria pemanenan semangka berikut ini: umur


panen, warna, ukuran, kekerasan buah, dan tanda khusus !
JAWABAN : Umur panen : Panen semangka dapat dilakukan pada umur
tanaman 70-100 hari setelah tanam tergantung varietas. Buah semangka
harus dipanen setelah mencapai tingkat kematangan yang tepat sesuai
dengan kriteria ciri varietas dan lingkungan tumbuhnya
a. Kulit buah yang terkena tanah berubah menjadi kuning.
b. Suara buah bila diketuk dengan jari akan bersuara agak berat.
c. Umur buah sekitar 27—30 hari setelah penyerbukan (sesuai varietas).
d. Sulur dekat tangkai buah menjadi coklat tua atau kering.Permukaan
kulit menjadi agak kasar.

6. Apa yang mahasiswa pahami tentang: 

a. Tanaman Tabulampot? 

JAWABAN : Tabulampot atau bisa juga disebut sebagai tanaman buah


dalam pot, metode budidaya ini dilakukan biasanya karna keterbatasan
lahan, baik itu lahan yang ada di halaman rumah dengan tujuan untuk
sebagai hiasan ataupun diproduksi buahnya. Tabulampot ini banyak
dilakukan pada masyarakat yang tinggal di perkotaan yang memiliki lahan
terbatas namun ingin memiliki tanamn buah di halaman rumahnya.

b. Sudahkan mahasiswa melakukan tabulampot di rumahnya


masing-masing? Jika sudah tanaman apa dan tampilkan dengan
foto (sebagai bukti) 

JAWABAN : Sudah, pada awalnya saya tidak mengetahui ini merupakan


salah satu teknik budidaya. Saya sudah melakukan penanaman beberapa
tanaman dalam pot sudah sejak lama. Tanaman tersebut diantaranya ada
jambu air, mangga, kelengkeng, jeruk nipis
(Jambu Air) (Mangga)
(Kelengkeng) (Jeruk Nipis)

c. Bagaimana perkembangan tabulampot saat ini? 

JAWABAN : Pada akhir-akhir ini Tabulampot menjadi trend di semua


kalangan, apalagi di masa pandemi seperti sekarang. Hal ini dikarenakan
banyak kegiatan orang-orang yang dilakukan hanya dirumah saja, kegiatan
budidaya tabulampot dijadikan salah satu kegiatan untuk menghilangkan
rasa suntuk dan gabut selama pandemi dirumah. Orang-orang pada
berlomba-lomba membeli tanaman hias ataupun buah-buahan yang bagus
dan menarik serta dengan pot yang bagus pula.

d. Jenis buah-buahan apa saja yang cocok dijadikan tabulampot?  

JAWABAN : Semua jenis tanaman buah bisa tumbuh dalam bentuk


tabulampot. Tapi tidak semua tabulampot bisa menghasilkan buah. Karena
meskiPun bisa tumbuh subur, jenis-jenis tanaman tertentu belum bisa
berbuah dalam lingkungan tabulampot seperti tanaman rambutan , duku ,
alpukat dan durian masih belum berhasil berbuah optimal dalam
lingkungan tabulampot.Beberapa tanaman dengan kategori mudah berbuah
diantaranya jeruk, belimbing, sawo, mangga, jambu biji dan jambu air.

Anda mungkin juga menyukai