Anda di halaman 1dari 23

GOUT ARTHRITIS

Geraldi Christian Candra 1815102


Arida Siti Agustin I F 1815108
Ivan Pratama Gartika 1815092
Pavita Callista Angie P 1815114
Jeldita Pali 1815158
Putu Angga Krisna Arta 1815119
Elizabeth Angelina M C 1815176
Yenny 1815152
Yoana Angeline 1815111
Cindy Nathalia Giovanny 1815097

Pembimbing: dr. Budi Liem, M.Med


DEFINISI

Gout adalah peradangan sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium urat
(MSU) pada jaringan di sekitar sendi. Kondisi kadar asam urat dalam darah
melebihi normal yaitu lebih dari 7,0 mg/dl pada laki-laki dan 6,0 mg/dl pada
perempuan. Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi ataupun
menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya.
EPIDEMIOLOGI

• Negara maju > negara berkembang


• Laki-laki > perempuan, 9 : 1
• Laki-laki > 49 tahun terutama setelah pubertas.
• Perempuan > 60 tahun → setelah menopause
• Penyakit asam urat diperkirakan terjadi pada 840 orang dari setiap 100.000
orang. Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia terjadi pada usia di bawah 34
tahun sebesar 32 % dan di atas 34 tahun sebesar 68 %.
ETIOLOGI

• Peningkatan kadar asam urat:


• Peningkatan sintesis
• Penurunan ekskresi
• kombinasi
FAKTOR RISIKO

• Genetik
• Jenis kelamin
• Obesitas
• Suku bangsa / ras
• Konsumsi alkohol
• Diet tinggi purin
• Penyakit
• Obat-obatan
KLASIFIKASI

• Gout primer
• Defek enzim yang idiopatik → pembentukan asam urat berlebihan
• Defek enzim yang diketahui (HGPRT defisiensi parsial, PRPP aktif berlebihan) →
produksi berlebihan
• Gout sekunder
• Peningkatan pemecahan asam nukleat → pembentukan asam urat berlebihan
• penyakit ginjal kronis → ekskresi asam urat menurun
• Gangguan metabolisme bawaan (defisiensi HGPRT) → peningkatan pembentukan dan
ekskresi asam urat
PATOGENESIS
GEJALA KLINIS

• Monoarticular
• Sering mengenai pangkal ibu jari kaki (Podagra), dapat juga pada pergelangan
kaki, lutut, pergelangan tangan
• Serangan muncul tiba-tiba, biasanya berlangsung 8-12 jam
• Nyeri hebat, bengkak, merah
• Nyeri saat udara dingin
MANIFESTASI KLINIS

Tahap I : hiperurisemia asimtomatik


belum menunjukkan gejala selain ⬆asam urat

Tahap II : arthritis gout akut


- terjadi peradangan monoartikular yang mendadak
- nyeri hebat
- rasa hangat di sekitar sendi sehingga pasien sulit berjalan
- timbul gejala sistemik: demam, menggigil, dan malaise
Jika tidak diobati dapat berkahir berjam-jam sampai berminggu-minggu tetapi secara perlahan akan
membaik dan memasuki tahap III
Tahap III : intercritical gout, fase bahaya tanpa gejala
• Tidak ada tanda-tanda radang akut
• Pada aspirasi sendi ditemukan kristal monosodium urat
• Berlangsung beberapa bulan bahkan beberapa tahun

Tahap IV : gout tofus kronik


• Timbul serangan artritis gout akut berulang
• Serangan poliartikular dan ditemukan tofus (deposit kristal monosodium
urat pada jaringan) terutama pada sendi yang sering diserang
• Pada tofus yang pecah dapat timbul infeksi sekunder
• Sering disertai batu saluran kemih sampai penyakit ginjal menahun
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Xray sendi yang terkena


→Soft tissue swelling (akut)
→Topus
→Erosi tulang
• Analisis cairan sendi— aspirasi cairan sendi
→ kristal MSU, peningkatan leukosit,
predominan neutrofil
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Asam urat serum ( normal: 7 mg/gL)


• Asam urat urin : ekskresi >750-1000 mg/ hari → overproduksi
• Skrining faktor risiko : urinalisis, kreatinin serum, fungsi hepar, gula darah dan
profil lipid; hematologi rutin
KRITERIA DIAGOSIS
PENATALAKSANAAN

Non farmako:
• Jaga pola makan (diet rendah purin, alkohol (-))
• Jaga berat badan
• Istirahatkan sendi yang terkena
• Hindari obat-obatan yang dapat meningkatkan asam urat
FARMAKOLOGI

• Serangan Akut:
• Kolkisin PO 0,5-0,6 mg/ 2 jam sampai nyeri hilang, max. 6-8 mg
• NSAID: Indometasin 150-200 mg/ hari selama 2-3 hari dilanjutkan 75-100mg/hari sampai
nyeri berkurang
• Kortikosteroid : prednisone 20-40 mg/ hari selama 3-4 hari lalu tapering off dalam 1-2
minggu
• Maintanance:
• Allopurinol 300 mg/ hari (max. 800mg/hari), es: dispepsia,nyeri kepala, diare, rash,
hipersensitivitas
• Probenecid 0,5 g/ hari
• Kolkisin 2 x 0,5 mg/ hari
FARMAKOLOGI
PENCEGAHAN

• Modifikasi gaya hidup, pengaturan makanan


• Mengurangi asupan alkohol
• Jaga berat badan
KOMPLIKASI

• Erosi, deformitas dan ketidakmampuan aktivitas karena inflamasi kronis dan tofi
yang menyebabkan degenerasi sendi.
• Dekstruksi kartilago
• Batu ginjal
• Kerusakan tubuler ginjal yang menyebabkan gagal ginjal kronik
• Infeksi sekunder
PROGNOSIS

• Gout memiliki morbiditas yang tinggi dengan episode serangan akut yang
sering, dengan terapi dini dan benar prognosisnya baik.
• Pengaturan kadar asam urat (membutuhkan urate lowering therapy dalam
jangka panjang) dapat mempengaruhi aktivitas kehidupan penderita.
• Selama 6 sampai 24 bulan pertama terapi artritis gout, serangan akut akan
sering terjadi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai