Anda di halaman 1dari 31

REFERAT

STRUMA

Juan Alexander Manurung


1061050039
Pembimbing:
dr. Sessy Arie Margareth, M. Biomed,
Sp.B
PENDAHULUAN

Standar Kompetensi Dokter Umum


3A!
Struma adalah pembesaran kelenjar
tiroid yang disebabkan oleh
penambahan jaringan kelenjar tiroid
itu sendiri.
ANATOMI
Terdiri dari 2 lobus (setiap lobus
tiroid berukuran panjang 2,5 4
cm, lebar 1,5 2 cm dan tebal 1
1,5 cm)

Seluruh jaringan tiroid ditutupi


oleh lapisan yang disebut true
capsule.

Diperdarahi:
1. A. Tiroidea superior yang berasal
dari A. Karotis Eksterna atau A.
Karotis komunis
2. A. Tiroidea inferior yang berasal
dari A. Subclavia
3. A. Tiroid ima yang berasal a.
Brakhiosefalika (salah satu
cabang dari aorta)
ANATOMI
Anterior: otot pre-trakealis (m.
sternotiroid dan m.
sternohioid) kanan dan kiri
yang bertemu pada midline.

Lateral berbatasan dengan


arteri karotis komunis, vena
jugularis interna, trunkus
simpatikus dan arteri tiroidea
inferior.

Ventral: Ditutupi oleh muskulus


sternotiroid dan sternohioid.

Posterior: Sulkus trakeosefagus


yang di dalamnya terdapat
nervus laringeus rekuren.
FISIOLOGI HORMON
TIROID
Metabolisme
protein
Metabolisme Pembentukan
lipid vitamin A

Konsumsi
oksigen,
Metabolisme
produksi panas,
karbohidrat
pembentukan
radikal bebas

Fungsi Efek

Termoregulasi +
kalorigenik
hormo kardiovaskuler,
simpatis, paru-
paru,
n gastrointestinal,
neuromuskuler

tiroid
STRUMA

Defenisi:

Suatu pembengkakan pada leher oleh


karena pembesaran kelenjar tiroid
akibat kelainan glandula tiroid dapat
berupa gangguan fungsi atau
perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya.
PENGHAMBATAN
DEFISIENSI SINTESA
YODIUM HORMON OLEH
ZAT KIMIA
ETIOLOGI
PENGHAMBATAN
KELAINAN SINTESA
METABOLIK HORMON OLEH
OBAT-OBATAN
HIPERPLASI DAN
INVOLUSI
KELENJAR
TIROID
STRUMA

FISIOLOGIS KLINIS

EUTIROIDISM HIPOTIROIDI HIPERTIROID STRUMA STRUMA


E SME ISME TOKSIK NON-TOKSIK

DIFFUSA NODOSA DIFFUSA NODOSA


KLASIFIKASI STRUMA
(FISIOLOGIS)
Stimulasi kelenjar tiroid normal,
hipofisis TSH dlm jumlah yg
Eutiroidisme meningkat.
Biasanya tidak menimbulkan
gejala.
Kelainan struktural dan fungsional
tiroid shg sintesis hormon tiroid
Hipotiroidism Berat badan , sensitif terhadap
e udara dingin, dementia, rambut
rontok, mensturasi berlebihan,
kemampuan bicara
Respon jaringan-jaringan tubuh terhadap
pengaruh metabolik tiroid yang
berlebihan.
Hipertiroidis Berat badan , nafsu makan , keringat
me (Graves) berlebihan, lebih suka udara dingin, sesak
nafas, berdebar debar, tremor tungkai
bagian atas, eksoftalmus, diare, haid tidak
teratur, atrofi otot.
KLASIFIKASI STRUMA
(KLINIS): STRUMA
TOKSIK
Terdiri dari dua: struma difusa toksik dan struma
nodosa toksik.

Penyakit Grave (gondok eksoftalmik/exophthalmic


goiter)

Antibodi yang berbentuk reseptor TSH disebut


sebagai Thyroid Receptor Antibodies menempati
reseptor TSH di sel-sel tiroid dan menstimulasinya
secara berlebihan, shg TSH tidak dapat menempati
reseptornya dan kadar hormon tiroid dalam tubuh
menjadi meningkat.
Takikard
ia

Penurun Polidefe
an berat kasi +
badan diare

gejal
Ganggua
n
a Tremor
+ sulit
menstru
tidur
asi

Dispnea
Takipnea
KLASIFIKASI STRUMA
(KLINIS): STRUMA NON-
TOKSIK
Terdiri dari dua: struma difusa non-
toksik dan struma nodosa non-toksik.

Disebut sebagai simple goiter, struma


endemik, atau goiter koloid

Kebanyakan penderita tidak mengalami


keluhan karena tidak ada gejala
hipotiroidisme atau hipertiroidisme
ANAMNESI
S

DIAGNO
SIS

PEMERIKS
PEMERIKS AAN
AAN FISIK PENUNJAN
G
ANAMNESIS
Benjolan di leher? Sudah berapa lama?
Progresif? Lamban?
Gangguan menelan? Gangguan
bernafas? Perubahan suara?
Gejala-gejala hiper maupun hipofungsi
dari kelenjar tiroid?
Tempat tinggal pasien dan asupan
garam?
PEMERIKSAAN FISIK
1. Inspeksi
. Dilakukan dari depan dengan
dagu diangkat ke atas, untuk
menilai : kontur, tekstur kulit
maupun benjolan.

. Dilihat ada tidaknya deviasi


trakea atau dilatasi vena.

. Utk gambaran lebih jelas


pasien diminta untuk membuat
gerakan menelan
PEMERIKSAAN FISIK

2. Palpasi
Dilakukan dari belakang

Gunakan ujung jari 2, 3 dan 4


dan mintalah pasien untuk
melakukan gerakan menelan
untuk memastikan ukuran,
konsistensi, nyeri tekan dan
simetri.

Lokasi, ukuran, jumlah nodul,


konsistensi, nyeri, mobilitas,
kelenjar getah bening.
GRADASI PEMBESARAN KELENJAR TIROID
GRADE PENILAIAN
Grade 0 tidak teraba struma, atau bila
teraba besarnya normal
Grade IA teraba struma, tapi tak terlihat
Grade IB teraba struma, tapi baru dapat
dilihat apabila posisi kepala
menengadah
Grade II struma dapat dilihat dalam posisi
biasa
Grade III struma dapat dilihat dalam posisi
biasa dalam jarak 6 meter
Grade IV struma yang amat besar
PEMERIKSAAN FISIK

3. Perkusi &
Auskultasi
Tidak banyak informasi
yang dapat
disumbangkan oleh dua
langkah tersebut kecuali
auskultasi untk
mendengarkan bising
pembuluh di daerah
gondok (bruit).
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
1) Tes standar tiroid
Pemeriksaan meliputi kadar TSH, T3
total, Free T4, dan T4 total.
2) Tes Thyroidal Radioiodide Uptake (RaIU)
3) Pemeriksaan antibody anti-tiroid
4) Pemeriksaan radiologis: Rontgen leher &
USG
5) Biopsi aspirasi jarum halus (Fine Needle
Aspiration/FNA)
TATALAKSANA

Operatif Non-
operatif
TATALAKSANA: Non-
operatif
1. Anti-tiroid
. Methylthiouracil dosis 200 mg/hari
. Propilthiouracil (PTU) dosis 300-600 mg/hari
(sediaan 50mg dan 100 mg)
. Thiamazole (methimazole) dosis 15 -30 mg/hari
(sediaan 5 mg dan 10mg)
. Carbimazole dosis 15-30 mg/hari (sediaan 5 mg
dan 10 mg)
TATALAKSANA: Non-
operatif
2. Terapi iodium radioaktif (I-131)
Dilakukan pada nodul tiroid yang besar.
Jumlah radioiodine yang dipergunakan secara fixed adalah 300
1800 MBq
Obat anti-tiroid hendaknya distop tiga mingu sebelim prosedur
pengobatan, dan tidak boleh diberikan selama 3-5 hari pasca
prosedur terapi dengan radioiodine, untuk mencegah menurunnya
efektifitas terapi.

3. Terapi supresi dengan I-tiroksin


Mengecilkan nodul tiroid dan mencegah kembali munculnya nodul
baru atau pertumbuhan kecil massa yang serupa dengan nodul
awal.
Dosis maksimum yang diberikan adalah 400 microgram per hari
Masih dalam kontroversi
TATALAKSANA: Operatif

INDIKASI
Struma diffus toksik
yang gagal dengan
terapi medikamentosa

Struma uni atau


multinodosa dengan
kemungkinan
keganasan

Struma dengan
gangguan tekanan

Kosmetik.
MACAM-MACAM OPERASI
KELENJAR TIROID
1. Subtotal Lobectomi
- Pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid sekitar
pada satu sisi, dengan meninggalkan sebanyak kurang
lebih 5 gram jaringan tiroid normal pada bagian dekat n.
rekurens.
2. Total Lobektomi
- Pengangkatan nodul tiroid dengan jaringan tiroid
sepenuhnya.
3. Subtotal tiroidektomi
- Pengangkatan nodul tiroid beserta jaringan tiroid sekitarnya
pada kedua sisi, dengan meninggalkan kurang lebih 5 gram
jaringan tiroid normal didekat n. rekurens tiap sisi.
MACAM-MACAM OPERASI
KELENJAR TIROID

4. Near total tiroidektomi


- Pengangkatan nodul tiroid beserta seluruh jaringan
tiroid pada satu sisi disertai pengangkatan
sebagian besar jaringan tiroid sisi kontralateral
dengan menyisakan sekitar 5 gram pada sisi
tersebut.
5. Total tiroidektomi
- Pengangkatan nodul tiroid beserta seluruh
jaringan tiroid.
KESIMPULAN
Struma adalah kasus yang sering kita temui
sehari-hari. Diagnosis struma dapat dilakukan
melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang. Sangat penting untuk
melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik
serta pemeriksaan penunjang yang teliti
untuk menentukan diagnosis pasti dari struma.
Dengan menentukan diagnosis yang tepat,
maka tatalaksana yang tepat bagi struma
dapat dilakukan baik melalui tindakan
pembedahan atau diberi jangka pengobatan
dalam jangka waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai