Anda di halaman 1dari 30

IMPETIGO KRUSTOSA

Oleh:

Pembimbing:

Definisi Impetigo krustosa

SINONIM

EPIDEMIOLOGI
umur

ETIOLOGI
penyebab

impetigo adalah
Staphylococcus aureus dan
Streptococcus B hemolyticus

50-60%

kasus impetigo krustosa


penyebabnya adalah Staphylococcus
aureus dan 20-45% kasus merupakan
kombinasi Staphylococcus aureus
dengan Streptococcus pyogenes.

PATOGENESIS
kecil pada kulit terpapar oleh
kuman Kuman berkembang biak dikulit
menyebabkan lesi dalam 1-2 minggu
Infeksi Primer kuman menyebar dari
hidung ke kulit normal berkembang
menjadi lesi pada kulit wajah (terutama
sekitar lubang hidung) atau ekstremitas
setelah trauma
Infeksi sekunder telah ada penyakit
kulit lain sebelumnya (impetiginisasi)
trauma

GEJALA KLINIS
2 mm membentuk vesikel, bula
atau pustul berdinding tipis vesikel, bula
atau pustul tersebut ruptur erosi
kemudian eksudat seropurulen mengering
menjadi krusta yang berwarna kuning
keemasan (honey-colored) meluas lebih
dari 2 cm
Kelenjar limfe regional dapat mengalami
pembesaran pada 90% pasien tanpa
pengobatan (terutama pada infeksi
Streptococcus) dan dapat disertai demam.
Eritema

DIAGNOSIS

ANAMNESIS
diawali dengan munculnya eritema berukuran
kurang lebih 2 mm yang
vesikel bula/
pustul berdinding tipis.
Kemudian vesikel, bula atau pustul
ruptur
menjadi erosi
eksudat seropurulen
mengering
krusta kuning keemasan
(honey-colored)
Krusta mengering dan
lepas dari dasar yang eritema tanpa jaringan
scar.

DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis

Atopik
Terdapat riwayat atopik seperti asma, rhinitis
alergika. Lesi pruritus kronik dan kulit kering
abnormal dapat disertai likenifikasi.
Dermatitis Kontak
Gatal pada daerah sensitif yang kontak
dengan bahan iritan.
Herpes Simpleks
Vesikel dengan dasar eritema yang ruptur
menjadi erosi ditutupi krusta. Umumnya
terdapat demam, malaise, disertai
limfadenopati.

Varisela
Terdapat gejala prodomal seperti demam,
malaise, anoreksia. Vesikel dinding tipis
dengan dasar eritema (bermula di trunkus
dan menyebar ke wajah dan ekstremitas)
yang kemudian ruptur membentuk krusta
(lesi berbagai stadium).
Kandidiasis
Kandidiasis (infeksi jamur candida): papul
eritem, basah, umumnya di daerah selaput
lendir atau daerah lipatan.

Komplikasi

PENGOBATAN
Umum

PROGNOSIS
Pada beberapa individu, bila tidak ada penyakit lain
sebelumnya impetigo krustosa dapat membaik
spontan dalam 2-3 minggu. Namun, bila tidak diobati
impetigo krustosa dapat bertahan dan menyebabkan
lesi pada tempat baru serta menyebabkan
komplikasi berupa ektima, dan dapat menjadi
erisepelas, selulitis, atau bakteriemia. Dapat pula
terjadi Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)
pada bayi dan dewasa yang mengalami
immunocompromised atau gangguan fungsi ginjal.
Bila terjadi komplikasi glomerulonefritis akut,
prognosis anak- anak lebih baik daripada dewasa.

ANAMNESIS
Keluhan utama

PEMERIKSAAN FISIK
Status

Generalisata
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis cooperatif
Keadaan gizi : baik
Pemeriksaan thorax : dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal

STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi

: regio frontalis, oksipital, auricula,


colli, dan umbilikalis
Distribusi
: regional, multipel
Bentuk
: teratur bulat
Susunan
: anular, diskret, konfluens
Batas
: sirkumskrip
Ukuran
: miliar, lentikular, numular
Efloresensi : erosi, ekskoriasi, krusta kuning
kecoklatan berlapis-lapis

Kelainan

selaput/mukosa

Kelainan

mata

Kelainan

kuku

Kelainan

rambut

Kelainan

KGB

Pemeriksaan

: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
pembesaran KGB

laboratorium:
Pewarnaan Gram,
Biakan kuman dan tes resistensi
Tes serologi serta histopatologi

Resume

Pasien juga mengalami demam. Pasien sudah


pernah dibawa ke dokter umum dan diberikan obat
minum, keluhan sedikit berkurang. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan status generalis
dalam batas normal. Pada status dermatologis
didapatkan pada regio frontalis, oksipital, auricula,
coli dan umbilikalis adanya erosi atau ekskoriasi,
multipel, diskret atau konfluens dengan krusta
tebal kuning keemasan diatasnya.

PENATALAKSANAAN
Umum

PROGNOSIS
Quo

ad
Quo ad
Quo ad
Quo ad

sanam
vitam
fungsionam
kosmetikum

:
:
:
:

bonam
bonam
bonam
bonam

PEMBAHASAN
Diagnosis

impetigo krustosa pada kasus ini


ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik. Pada anamnesis diketahui
bahwa pasien seorang anak berusia 3,2
tahun, terdapat keropeng di wajah, telinga,
kulit kepala, leher dan daerah pusat disertai
rasa gatal sejak 2 hari yang lalu.
Pada kasus ini sesuai dengan epidemiologi
impetigo krustosa dimana penyakit ini sering
mengenai anak-anak yang berusia 2-5 tahun,
dan predileksi penyakit ini tersering di wajah
yang dianggap sumber infeksi dari daerah
tersebut.

Dari

pemeriksaan fisik gambaran


dermatologis pada kasus ini sesuai dengan
gambaran khas pada impetigo krustosa,
yaitu krusta berwarna kuning kecoklatan
seperti madu yang berlapis-lapis.

Pada

kasus ini lesi banyak disertai gejala


konstitusi (demam) sehingga diberikan
terapi sistemik amoksisilin + asam
klavulanat, dosis 2 x 250-500 mg/hari (25
mg/kgBB) selama 10 hari dan topikal salap
mupirocin 2% 3 kali sehari selama 10 hari.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai