Oleh:
Pembimbing:
SINONIM
EPIDEMIOLOGI
umur
ETIOLOGI
penyebab
impetigo adalah
Staphylococcus aureus dan
Streptococcus B hemolyticus
50-60%
PATOGENESIS
kecil pada kulit terpapar oleh
kuman Kuman berkembang biak dikulit
menyebabkan lesi dalam 1-2 minggu
Infeksi Primer kuman menyebar dari
hidung ke kulit normal berkembang
menjadi lesi pada kulit wajah (terutama
sekitar lubang hidung) atau ekstremitas
setelah trauma
Infeksi sekunder telah ada penyakit
kulit lain sebelumnya (impetiginisasi)
trauma
GEJALA KLINIS
2 mm membentuk vesikel, bula
atau pustul berdinding tipis vesikel, bula
atau pustul tersebut ruptur erosi
kemudian eksudat seropurulen mengering
menjadi krusta yang berwarna kuning
keemasan (honey-colored) meluas lebih
dari 2 cm
Kelenjar limfe regional dapat mengalami
pembesaran pada 90% pasien tanpa
pengobatan (terutama pada infeksi
Streptococcus) dan dapat disertai demam.
Eritema
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
diawali dengan munculnya eritema berukuran
kurang lebih 2 mm yang
vesikel bula/
pustul berdinding tipis.
Kemudian vesikel, bula atau pustul
ruptur
menjadi erosi
eksudat seropurulen
mengering
krusta kuning keemasan
(honey-colored)
Krusta mengering dan
lepas dari dasar yang eritema tanpa jaringan
scar.
DIAGNOSIS BANDING
Dermatitis
Atopik
Terdapat riwayat atopik seperti asma, rhinitis
alergika. Lesi pruritus kronik dan kulit kering
abnormal dapat disertai likenifikasi.
Dermatitis Kontak
Gatal pada daerah sensitif yang kontak
dengan bahan iritan.
Herpes Simpleks
Vesikel dengan dasar eritema yang ruptur
menjadi erosi ditutupi krusta. Umumnya
terdapat demam, malaise, disertai
limfadenopati.
Varisela
Terdapat gejala prodomal seperti demam,
malaise, anoreksia. Vesikel dinding tipis
dengan dasar eritema (bermula di trunkus
dan menyebar ke wajah dan ekstremitas)
yang kemudian ruptur membentuk krusta
(lesi berbagai stadium).
Kandidiasis
Kandidiasis (infeksi jamur candida): papul
eritem, basah, umumnya di daerah selaput
lendir atau daerah lipatan.
Komplikasi
PENGOBATAN
Umum
PROGNOSIS
Pada beberapa individu, bila tidak ada penyakit lain
sebelumnya impetigo krustosa dapat membaik
spontan dalam 2-3 minggu. Namun, bila tidak diobati
impetigo krustosa dapat bertahan dan menyebabkan
lesi pada tempat baru serta menyebabkan
komplikasi berupa ektima, dan dapat menjadi
erisepelas, selulitis, atau bakteriemia. Dapat pula
terjadi Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)
pada bayi dan dewasa yang mengalami
immunocompromised atau gangguan fungsi ginjal.
Bila terjadi komplikasi glomerulonefritis akut,
prognosis anak- anak lebih baik daripada dewasa.
ANAMNESIS
Keluhan utama
PEMERIKSAAN FISIK
Status
Generalisata
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis cooperatif
Keadaan gizi : baik
Pemeriksaan thorax : dalam batas normal
Pemeriksaan abdomen : dalam batas normal
STATUS DERMATOLOGIS
Lokasi
Kelainan
selaput/mukosa
Kelainan
mata
Kelainan
kuku
Kelainan
rambut
Kelainan
KGB
Pemeriksaan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
kelainan
: tidak ditemukan
pembesaran KGB
laboratorium:
Pewarnaan Gram,
Biakan kuman dan tes resistensi
Tes serologi serta histopatologi
Resume
PENATALAKSANAAN
Umum
PROGNOSIS
Quo
ad
Quo ad
Quo ad
Quo ad
sanam
vitam
fungsionam
kosmetikum
:
:
:
:
bonam
bonam
bonam
bonam
PEMBAHASAN
Diagnosis
Dari
Pada
Terima kasih