1.Definisi
2. Epidemiologi
3. Etiologi
4. Patogenesis
Mekanisme: mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immune
respons) atau reaksi imunologik tipe IV, hipersensitivitas tipe lambat
2 fase: fase sensitisasi, dan fase elisitasi
Hanya individu yang telah mengalami sensitisasi dapat menderita DKA
5. Gejala Klinis
- Pasti GATAL
Akut : dimulai bercak eritematosa berbatas jelas lalu edema, papulovesikel, vesikel
atau bula. Vesikel atau bula pecah jadi erosi dan eksudasi (basah). Lokasi akut di
kelopak mata, penis, skrotum, eritema dan edema dominan dari vesikel
Kronis: Kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin fisur, batas tidak
jelas.
Dapat meluas ke tmpt lain dgn cara autosensitisasi.
Skalp, telapak tangan dan kaki relatif resisten terhadap DKA
6. Lokasi DKA :
Tangan
- Paling sering
- Contoh bahan: deterjen,antiseptic, getah sayuran, semen dan pestisida
Lengan
- Jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen dan tanaman
- Di ketiak: deodorant, anti perspiran, formaldehid di pakaian
Wajah
- Kosmetik, spons (karet), obat topical, allergen di udara, nikel (tangkai kaca mata)
- Bibir : lipstick, pasta gigi, getah buah
- Kelopak mata: mascara, eye shadow, obat tetes mata, salap, cat kuku, cat rambut
Telinga
- Anting/jepit telinga dari nikel, obat topical, tangkai kaca mata, cat rambut,
hearing-aids, gagang telfon
Leher
- Kalung dari nikel, cat kuku (dari jari), parfum, allergen di udara, zat warna
pakaian
Badan
- Tekstil, zat warna, kancing logam, karet (elastis,busa), plastic, detergen, bahan
pelembut/pewangi pakaian
Genitalia
- Antiseptic, obat topical, nilon, kondom, pembalut wanita, allergen dari tengan,
parfum, kontrasepsi, deterjen. Anal: obat antihemoroid
Paha dan tungkai bawah
- Tekstil, dompet, kunci (nikel), kaos kaki nilon, obat topical, semen, sepatu/sandal.
Kaki: deterjen, pembersih lantai
Dermatitis kontak sistemik
- Pada individu yang telah tersensitisasi secara topical oleh suatu allergen, lalu
terpajan secara sistemik → reaksi terbatas pd tempat tsbt.
- Penyebab: nikel, formaldehid, balsam peru.
7. Diagnosis
- Anamnesis : Tanya riwayat kontak, pekerjaan, hobi, obat topical yang pernah dipakai,
kosmetik, penyakit kulit lain, riwayat atopi
8. Diagnosis Banding:
9. Uji Tempel
Dilakukan di punggung
Pake antigen, ex: Finn Chamber System Kit dan T.R.U.E. Test
Bisa dengan antigen bukan standar, berupa bahan kimia murni, bahan campuran dari
rumah, tmpt kerja atau tmpt rekreasi
Contoh bahan: kosmetik, pelembab
Syarat dilakukan nya:
1. Dermatitis harus sudah tenang (sembuh)
2. Dilakukan sekurang-kurangnya satu minggu setelah pemakaian korikosteroid
sistemik dihentikan
3. Dibuka setelah 2 hari, lalu dibaca. Pembacaan kedua dilakukan pada hari ke-3 sampai
ke-7 setelah aplikasi
4. Jangan aktivitas yang membuat uji tempel jadi longgar. Jangan mandi sekurang2 nya
48 jam, menjaga punggung agar kering setelah dibuka uji tempel sampai pembacaan
terakhir
5. Uji tempel bahan standar jgn dilakukan pada penderita urtikaria dadakan
Setelah dibiarkan menempel selama 48 jam, uji tempel dilepas.
Pembacaan pertama 15-30 menit setelah dilepas, agar efek tekanan bahan uji sdh hilang
Hasil :
7 = excited skin
Pembacaan kedua dilakukan sampai 1 minggu setelah aplikasi, biasanya 72 atau 96 jam.
10. Pengobatan
Contoh Gambar :