Anda di halaman 1dari 5

DERMATITIS KONTAK ALERGI

1.Definisi

Dermatitis kontak adalah dermatitis yang disebabkan oleh bahan/substansi yang


menempel pada kulit.

2. Epidemiologi

Lebih sedikit dari DKI


DKA akibat kerja antara 50 dan 60 persen
DKA bukan akibat kerja 3 kali lebih sering daripada DKA akibat kerja

3. Etiologi

 Penyebab: bahan kimia sederhana dengan berat < 1000 dalton


 Hapten : allergen yang belum diproses, lipofilik, sangat reaktif, dapat menembus stratum
korneum hingga sel epidermis di bawahnya (sel hidup).
 Faktor berpengaruh timbul DKA:
 Sensitisasi allergen
 Dosis per unit area
 Luas daerah yang terkena
 Lama pajanan
 Oklusi
 Suhu dan kelembaban lingkungan
 Vehikulum
 pH
 Faktor Individu:
 Keadaan kulit pada lokasi kontak (keadaan S.korneum, ketebalan epidermis)
 Status imunologik (ex: sedang sakit, terpajan sinar matahari)

4. Patogenesis

 Mekanisme: mengikuti respons imun yang diperantarai oleh sel (cell-mediated immune
respons) atau reaksi imunologik tipe IV, hipersensitivitas tipe lambat
 2 fase: fase sensitisasi, dan fase elisitasi
 Hanya individu yang telah mengalami sensitisasi dapat menderita DKA
5. Gejala Klinis

- Pasti GATAL

- ada perih, tapi lebih dominan gatal

 Akut : dimulai bercak eritematosa berbatas jelas lalu edema, papulovesikel, vesikel
atau bula. Vesikel atau bula pecah jadi erosi dan eksudasi (basah). Lokasi akut di
kelopak mata, penis, skrotum, eritema dan edema dominan dari vesikel
 Kronis: Kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan mungkin fisur, batas tidak
jelas.
 Dapat meluas ke tmpt lain dgn cara autosensitisasi.
 Skalp, telapak tangan dan kaki relatif resisten terhadap DKA

6. Lokasi DKA :

 Tangan
- Paling sering
- Contoh bahan: deterjen,antiseptic, getah sayuran, semen dan pestisida
 Lengan
- Jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen dan tanaman
- Di ketiak: deodorant, anti perspiran, formaldehid di pakaian
 Wajah
- Kosmetik, spons (karet), obat topical, allergen di udara, nikel (tangkai kaca mata)
- Bibir : lipstick, pasta gigi, getah buah
- Kelopak mata: mascara, eye shadow, obat tetes mata, salap, cat kuku, cat rambut
 Telinga
- Anting/jepit telinga dari nikel, obat topical, tangkai kaca mata, cat rambut,
hearing-aids, gagang telfon
 Leher
- Kalung dari nikel, cat kuku (dari jari), parfum, allergen di udara, zat warna
pakaian
 Badan
- Tekstil, zat warna, kancing logam, karet (elastis,busa), plastic, detergen, bahan
pelembut/pewangi pakaian
 Genitalia
- Antiseptic, obat topical, nilon, kondom, pembalut wanita, allergen dari tengan,
parfum, kontrasepsi, deterjen. Anal: obat antihemoroid
 Paha dan tungkai bawah
- Tekstil, dompet, kunci (nikel), kaos kaki nilon, obat topical, semen, sepatu/sandal.
Kaki: deterjen, pembersih lantai
 Dermatitis kontak sistemik
- Pada individu yang telah tersensitisasi secara topical oleh suatu allergen, lalu
terpajan secara sistemik → reaksi terbatas pd tempat tsbt.
- Penyebab: nikel, formaldehid, balsam peru.

7. Diagnosis

- Anamnesis : Tanya riwayat kontak, pekerjaan, hobi, obat topical yang pernah dipakai,
kosmetik, penyakit kulit lain, riwayat atopi

8. Diagnosis Banding:

- terutama dengan DKI

- dermatitis atopik, dermatitis numularis, dermatitis seboroik, atau psoriasis

- lakukan uji tempel

9. Uji Tempel

 Dilakukan di punggung
 Pake antigen, ex: Finn Chamber System Kit dan T.R.U.E. Test
 Bisa dengan antigen bukan standar, berupa bahan kimia murni, bahan campuran dari
rumah, tmpt kerja atau tmpt rekreasi
 Contoh bahan: kosmetik, pelembab
 Syarat dilakukan nya:
1. Dermatitis harus sudah tenang (sembuh)
2. Dilakukan sekurang-kurangnya satu minggu setelah pemakaian korikosteroid
sistemik dihentikan
3. Dibuka setelah 2 hari, lalu dibaca. Pembacaan kedua dilakukan pada hari ke-3 sampai
ke-7 setelah aplikasi
4. Jangan aktivitas yang membuat uji tempel jadi longgar. Jangan mandi sekurang2 nya
48 jam, menjaga punggung agar kering setelah dibuka uji tempel sampai pembacaan
terakhir
5. Uji tempel bahan standar jgn dilakukan pada penderita urtikaria dadakan
 Setelah dibiarkan menempel selama 48 jam, uji tempel dilepas.
 Pembacaan pertama 15-30 menit setelah dilepas, agar efek tekanan bahan uji sdh hilang
Hasil :

1 = reaksi lemah (nonvesikular) : eritema, infiltrat, papul (+)

2 = reaksi kuat: edema atau vesikel (++)

3 = reaksi sangat kuat (eksetrim) : bula atau ulkus (+++)

4 = meragukan: hanya makula eritematosa (?)

5 = iritasi : seperti terbakar, pustul, atau purpura (IR)

6 = reaksi negative (-)

7 = excited skin

8 = tidak dites (NT=not tested)

 Pembacaan kedua dilakukan sampai 1 minggu setelah aplikasi, biasanya 72 atau 96 jam.

10. Pengobatan

 Kortikosteroid dpt diberikan jangka pendek untuk peradangan, misal: prednisone


30mg/hari
 Kelainan kulit cukup dikompres dgn larutan garam faal atau larutan air salisil 1:1000
 Untuk DKA ringan atau akut yang mereda (setelah dpt kortikosteroid sistemik) cukup
diberi kortikosteroid atau makrolaktam secara topical

Contoh Gambar :

Anda mungkin juga menyukai