Anda di halaman 1dari 32

PENYAKIT KULIT

AKIBAT KERJA
PUTRI AYUNINGTIAS MAHDANG, S.KM., M.KKK
Kulit
 Kulit merupakan organ
tubuh yang terpenting
yang berfungsi sebagai
sawar (barrier)
 Kulit secara terus
menerus terpajan
terhadap faktor
lingkungan, berupa
faktor fisik, kimiawi,
maupun biologik.
PENYAKIT KULIT AKIBAT KERJA (PKAK)

Yaitu penyakit kulit yang terjadi atau


diperberat oleh jenis pekerjaannya, atau
penyakit kulit yang terjadi akibat interaksi
kulit dengan lingkungan kerja
Insidensi
PKAK merupakan jenis penyakit akibat kerja terbanyak yang kedua setelah
penyakit MSD

berjumlah sekitar 22% dari seluruh penyakit akibat kerja,

Insidens di berbagai negara barat

• penata rambut 97,4%,


• pengolah roti 33,2%
• penata bunga 23,9%

Perempuan > Laki-laki

15-24 tahun merupakan usia dengan insidens PKAK tertinggi


Macam macam PKAK
Dermatitis kontak iritan primer
• Dermatosis kaibat kerja yang paling sering ditemukan

Dermatitis kontak alergi (ekzema)


• Mempunyai ciri-ciri klinis yang sama dengan ekzema yang terjadi bukan akibat kerja

Akne akibat kerja


• Mirip dengan jerawat pada umumnya, tetapi terutama menyerang bagian yang kontak dengan agen

Dermatitis solaris akut


• Penyakit kulit ini dianggap sebagai penyakit kulit akibat kerja, jika sangat dipermudah oleh zat-zat fotodinamik
yang digunakan dalam pekerjaan tersebut

Kanker kulit akibat kerja


• Biasanya berupa kanker sel skuamosa atau sel basal. Kanker akibat kera cenderung terjadi pada permukaan kulit
yang paling banyak terpapar terhadap karsinogen

Penyakit kulit menular akibat kerja


• Paling sering adalah penyakit zoonotik, kandidiasis, tuberkolosis verukosa
PKAK

5% penyakit kulit lain

95%dermatitis kontak
Dermatitis kontak
Dermatitis kontak adalah peradangan pada kulit, ditandai dengan ruam
gatal kemerahan, yang muncul akibat kontak dengan zat tertentu. Ruam
yang muncul akibat peradangan ini tidak menular atau berbahaya, tapi bisa
menyebabkan rasa tidak nyaman bagi penderita.
Dermatitis kontak

Dermatitis Kontak Alergika (DKA)

• muncul saat kulit bersentuhan dengan zat yang menyebabkan sistem kekebalan
tubuh bereaksi tidak normal dan menyerang sel serta jaringan tubuh sehat yang
menyebabkan kulit meradang dan nyeri.
• Gejala dermatitis kontak alergi biasanya butuh beberapa hari untuk berkembang.

Dermatitis Kontak Iritan (DKI)

• terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang merusak lapisan luar kulit,
sehingga menyebabkan kulit kemerahan, gatal dan muncul sensasi nyeri atau
tersengat
• Gejala dermatitis kontak iritan biasanya akan muncul kurang lebih 48 jam
 Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi
peradangan nonimunologik pada kulit yang
disebabkan oleh kontak dengan faktor eksogen
maupun endogen.
 Faktor eksogen berupa bahan-bahan iritan
(kimiawi, fisik, maupun biologik) dan faktor
endogen memegang peranan penting pada penyakit
ini.
Faktor eksogen
 Sifat kimia bahan iritan
 Sifat dari pajanan
 Faktor lingkungan
Faktor endogen
 Genetik
 Jenis kelamin
 Umur
 Riwayat atopi
zat yang umumnya bisa menyebabkan
dermatitis kontak alergi adalah:
Bahan kosmetik seperti pengawet, parfum, pengeras cat kuku, pewarna rambut.

Logam, seperti nikel atau kobalt pada perhiasan.

Beberapa obat-obatan oles.

Karet, termasuk lateks.

Tekstil, khususnya pewarna dan resin yang terkandung di dalamnya.

Lem kuat.

Beberapa jenis tumbuhan tertentu.

Hena hitam dan tato kulit.

Zat yang terbawa udara, seperti aromaterapi dan obat nyamuk semprot.

Produk-produk kulit yang bereaksi ketika terkena sinar matahari, misalnya beberapa jenis tabir surya.
Beberapa zat yang bisa menimbulkan
dermatitis kontak iritan adalah:
Sabun dan deterjen.

Antiseptik dan antibakteri.

Parfum dan pengawet pada produk perawatan tubuh atau kosmetik.

Pelarut.

Minyak pelumas mesin.

Disinfektan.

Larutan asam dan alkali.

Semen.

Bubuk, atau debu, atau tanah.

Air yang mengandung klorin atau kapur.

Beberapa jenis tumbuhan tertentu.

Pemutih.

Spiritus.
Kelompok pekerja yang beresiko tinggi
Pekerja pertanian

• Akibat kondisi cuaca, agen-agen zoonotik, pestisida, pupuk, dll

Pekerja bangunan

• Akibat kinta dengan semen, cat, serat-serat mineral dll

Pekerja industri rekayasa

• Akibat kontak dengan minyak atau pelumas

Penyepuh elektrik

• Akibat pembersih pelumas, asam-asam, garam-garam

Petugas kesehatan

• Kontak dengan antibiotik, anestesi lokal, dan desinfektan


Penyebab dermatitis kontak
Mekanisme iritan

Agen iritan (hapten)


bergabung dengan
protein didalam
epidermis

Reaksi antibodi
Ditelah oleh makrofag
terhadap jaringan lokal

Dibawa ke jaringan Jaringan limfe


limfe membentuk antibodi
Diagnosis

Pemeriksaan fisik. 

• Dokter akan melihat tampilan kulit yang diduga terkena dermatitis kontak dan
mempelajari gejala-gejala yang dirasakan pasien.

Uji tempel. 

• Pada uji ini dokter akan menempelkan kertas yang mengandung beberapa zat
penyebab alergi pada kulit, untuk mengidentifikasi zat penyebab munculnya
dermatitis kontak alergi.

ROAT test. 

• Pada pemeriksaan ini pasien akan diminta untuk menempelkan zat tertentu
beberapa kali pada bagian kulit yang sama dua kali sehari selama 5 sampai 10 hari
untuk melihat bagaimana reaksi kulitnya.
DKA
DKA
DKA
DKI
DKI / DKA ??
UJI TEMPEL
INDIKASI :
1. Mencari/membuktikan suatu zat adalah
alergen penyebab
2. Kecurigaan DKA yg belum terbukti
UJI TEMPEL

Dilakukan bila :
1. lesi tenang / sembuh
2. setelah 3 minggu
3. lokasi : punggung
UJI TEMPEL

CARA
Bahan diletakkan pd Finn Chamber
Tempelkan pd kulit
Tutup rekat dgn plester
Setelah 48 jam buka
Hasil dibaca : - 48 jam
- 72 jam – 96 jam
UJI TEMPEL
PEMBACAAN

Eritema (kemerahan) • meragukan

Eritema + papul
(bentol) • +1

Eritema + papul +
vesikel (nanah) • +2

Eritema + nekrosis • +3
UJI TEMPEL
UJI TEMPEL
Hasil uji tempel +++
PENGOBATAN
Menghindari paparan zat penyebab iritasi dan alergi di kulit. 

• Penderita dianjurkan untuk mencari tahu zat apa yang menyebabkan dermatitis kontak.

Menggunakan pelembap kulit.

• Hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko kulit kering dan melindungi kulit.

Mengoleskan obat krim kortikosteroid. 

• Obat jenis ini mampu mengatasi kulit merah, nyeri dan meradang yang diakibatkan oleh dermatitis kontak.

Mengonsumsi tablet kortikosteroid. 

• Obat ini akan diberikan jika pasien menderita dermatitis kontak parah, di mana area kulit yang terserang cukup luas.

Terapi imunosupresan. 

• Pemberian obat-obatan untuk mengurangi inflamasi dengan menekan sistem imun tubuh.

Fototerapi. 

• Area kulit yang terpengaruh diberikan pajanan terhadap sinar UV untuk membantu mengembalikan penampilannya.
Biasanya, teknik ini disarankan oleh dokter kulit untuk memperbaiki wujud kulit yang terpengaruh.
Pencegahan Ditempat kerja

Kenakan pakaian pelindung atau sarung tangan,

• untuk mengurangi kontak langsung antara kulit dengan zat penyebab alergi
dan iritasi.

Substitusi bila mungkin

• Apabila produk atau bahan yang digunakan menyebabkan alergi atau iritasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai