Anda di halaman 1dari 17

PR Ujian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin

Firda Sofiana Zahra (G4A020014)

Penguji: dr. Citra Primanita, Sp. KK

PERBEDAAN DKA & DKI

DKA DKI
Definisi DKA adalah dermatitis yang DKI merupakan reaksi peradangan
diperantarai oleh reaksi kulit non-immunologi yang terjadi
hipersensitivitas tipe lambat (tipe langsung tanpa didahului proses
IV), terjadi pada seseorang yang pengenalan/sensitisasi
telah mengalami sensisitasi
terhadap suatu bahan penyebab
allergen
Etiologi Alergen (bahan kimia sederhana, Bahan iritan:
berat molekul rendah, bersifat Pelarut, deterjen, minyak pelumas,
lipofilik, sangat reaktif, menembus serbuk kayu
stratum korneum
Manifestasi DKA Akut: DKI Akut:
Klinis - Predileksi: kelopak mata, penis, - Predileksi: pada semua area tubuh
skrotum - Klinis: kulit terasa pedih, panas,
- Klinis: gatal dengan bercak rasa terbakar, timbul segera
eritem, berbatas tegas, edem, setelah kontak
papulovesikel, vesikel/bula  - Lesi eritem, eksudasi dengan
erosi  eksudasi vesikel hingga bula, nekrosis
DKI Kronik jaringan
- Klinis: gatal, kulit kering, DKI Akut Lambat:
berskuama, papul, likenifikasi, - Predileksi: pada semua area tubuh
bisa terdapat fissure, berbatas - Klinis: Kulit pedih keesokan
tidak tegas. harinya (8-24 jam setelah kontak)
- Lesi eritem kemudian terdapat
vesikel/nekrosis
DKA berhubungan dengan DKI Kronik (kumulatif):
pekerjaan (memenuhi 4 dari 7 - Predikelsi: tangan, wajah, tungkai
kriteria Mathias): - Klinis: kulit eritem, kering,
- Manifestasi sesuai dermatitis skuama, kulit menjadi
kontak hyperkeratosis (tebal). Kulit dapat
- Terdapat bahan yang dicurigai retak membentuk fissure
dapat menjadi iritan atau allergen - Lesi dapat timbul beberapa hari,
- Lesi sesuai dengan area terpajan bulan, hingga tahun setelah
- Terdapat hubungan temporal pajama
antara waktu terpajan dan Reaksi Iritan
timbulnya manifestasi klinis - Predileksi: dorsum dan jari tangan
- Penyebab lain disingkirkan - Lesi monomorf berupa eritem
- Kelainan kulit membaik pada saat ringan, vesikel atau erosi, skuama
tidak bekerja/libur/cuti DKI Subjektif
- Tes tempel atau tes provokasi - Predileksi: wajah, leher, kepala
dapat mengidentifikasi penyebab - Klinis: gatal, panas, rasa terbakar,
rasa tajam, setelah beberapa menit
kontak dengan bahan iritan, tetapi
tidak terlihat kelainan pada kuli

Pemeriksaan Uji Tempel/Patch Test: Uji Tempel/Patch Test


Penunjang - Tempat: punggung - Hasil: merah, batas tegas, bila uji
- Bahan: antigen standart, kosmetik, temple diangkat  reaksi
pelembab, benda padat penyebab berkurang
allergen  dilepas setelah 48 jam
penempelan  dibaca 15-30
menit
- Pembacaan:
+1: reaksi lemah (eritem,
infiltrate, papul)
+2: reaksi kuat (edem/vesikel)
+3: reaksi sangat kuat (bula/ulkus)
Diagnosis - DKI - DKA
Banding - Dermatitis numularis (jika - Dermatitis numularis (jika
berbentuk bulat oval) berbentuk bulat oval)
- Dermatitis seboroik (jika di - Dermatitis seboroik (jika di
kepala) kepala)
- Dishidrosis (bila mengenai - Dermatitis statis
telapak tangan dan kaki)
Terapi Topikal Topikal
- Lesi basah: kompres larutan NaCL - Lesi basah: kompres larutan
0.9% dengan kasa NaCL 0.9% dengan kasa
- Lesi kering: mometason furoat - Lesi kering: fluosinolon asetonid
krim 0.1% 1x1, flutikason krim 3-4x1
propionate krim 0.05% 1-2x1 - Lesi kronis: mometason furoat
selama 4 minggu 0.1% 1x1, tidak boleh >3minggu
- Kronis: klobetasol propionate 0.05 Sistemik
 dewasa 1x1 selama 1 minggu, - DKI berat  prednisone 20mg
anak-anak <12 tahun tidak boleh /hari selama 3 hari
digunakan >5 hari
- Pelembab setelah bekerja 
petrolatum (vaselin)
Sistemik
- DKA berat  prednisone 20mg
/hari selama 3 hari
Edukasi - Menghindari bahan allergen
- Penggunaan APD saat bekerja
- Informasi mengenai penyakit, serta perjalanan penyakit yang akan lama
walaupun dalam terapi dan sudah modifikasi lingkungan pekerjaan,
perawatan kulit

Prognosis Prognosis sangat bergantung pada kemampuan menghindari bahan iritan


penyebab
DERMATITIS ATOPIK

1. Etiologi
a. Faktor Internal:
- Faktor genetik  banyak ditemukan pada penderita dengan riwayat atopic pada
keluarga
- Faktor imunologi  dasar terjadinya dermatitis atopik adalah melalui reaksi
imunologik, yang diperantai oleh sel-sel yang berasal dari sumsum tulang
- Faktor psikologis  rasa cemas, stress, depresi
b. Faktor Eksternal
- Faktor lingkungan dan gaya hidup  polutan, allergen (tungau, debu rumah, serbuk
sari buah, bulu binatang, jamur kecoa), bahan iritan, makanan
- Faktor hygine
2. Klasifikasi
a. Dermatitis Atopik Intrinsik
Tanpa bukti hipersensitivitas pada allergen poliven (hirup dan makanan), tanpa
peningkatan kadar IgE total di serum
b. Dermatitis Atopik Ekstrinsik
Terbukti pada uji kulit terdapat hipersensitivitas pada allergen
3. Manifestasi Klinis
Hill dan Sulzberger membagi dalam 3 fase:
a. Fase bayi (usia 0-2 tahun)
- Lesi: lesi akut, eritematosa, papul, vesikel, erosi, eksudasi/oozing dan krusta.
- Predileksi: kedua pipi, kulit kepala, dahi, telinga, leher dan badan dengan bertambah
usia, lesi dapat mengenai bagian ekstensor ekstremitas.
b. Fase anak (usia 2 tahun-pubertas)
- Lesi: lesi subakut, lebih kering, plak eritematosa, skuama, batas tidak tegas dapat
disertai eksudat, krusta dan ekskoriasi.
- Predileksi: distribusi lesi simetris, di daerah fleksural pergelangan tangan,
pergelangan kaki, daerah antekubital, popliteal, leher dan infragluteal.
c. Fase dewasa
- Lesi: lesi kronik, kering, papul/plak eritematosa, skuama dan likenifikasi.
- Predileksi: lipatan fleksural, wajah, leher, lengan atas, punggung serta bagian dorsal
tangan, kaki, jari tangan dan jari kaki.
4. Pemeriksaan Penunjang
- Hanya dilakukan bila ada keraguan dari klinis penderita:
o Pemeriksaan prick test
o Pemeriksaan atopy patch test
o Pemeriksaan serologi: kadar IgE total
o Eliminasi makanan
5. Kriteria Diagnosis
a. Kriteria William
- Harus ada: kulit gatal (tanda garukan pada anak kecil)
- Ditambah 3/lebih dari:
o Perubahan kulit kering di fossa kubiti, fossa popliteal, anterior dorsum pedis/sekitar
leher (kedua pipi pada anak <10 tahun)
o Riwayat asma atau hay fever pada anak (riwayat atopi anak <4 tahun dalam
keluargra)
o Kulit kering secara menyeluruh sepanjang akhir tahun
o Ekzema pada lipatan (termasuk pipi, kening, badan luar pada anak <4 tahun)
o Mulai terkena pada usia dibawah 2 tahun (tidak digunakan pada anak <4 tahun)
b. Kriteria Hanifin Rajka

6. Diagnosis Banding
- Dermatitis seboroik
- Dermatitis kontak iritan
- Dermatitis kontak alergi
7. Terapi
a. Topikal
- Lesi basah: kompres NaCl 0.9%
- Kortikosteroid topikal
o Bayi (0-2 tahun): KST potensi lemah (hidrokortison krim 1% 1x1)
o Anak-anak (>2 tahun): KST potensi lemah-sedang (flutikason propionate krim
0.05% 1-2x1 selama 1-2 minggu)
o Dewasa: KST potensi sedang-kuat (desoksimetason krim 0.25% 2x1 selama 14
hari)
- Lesi terkontrol: KST 1x pagi hari dan kalsineurin inhibitor (primekrolimus krim 1%
1x sore hari)
- Pemeliharaan: KST potensi lemah 2x1 minggu  tapering off 1x1 minggu

b. Sistemik
- Antihistamin 1x1 atau 2x1 (cetirizine 10mg bila gatal pada malam hari dan
menganggu tidur/ loratadine 10mg)
- Lesi luas + infeksi sekunder: diberikan antibiotic selama 7 hari
o Dewasa: amoxyciliin 3x500mg
o Anak-anak: amoxycilillan 25mg/kgBB
- Kortikosteroid oral: dewasa (8mg 1x1), anak-anak (0.5-1.7mg/kgBB/hari)

INFEKSI MENULAR SEKSUAL MAJOR

IMS Major  infeksi yang hamper sebagian besar ditularkan melalui sex
Pembengkakan sktroum : GO dan Klamidia
Duh tubuh uretra : Uretritis GO, Uretritis non GO, trikomoniasis bila persisten
Buboinguinal : Chancroid dan LGV
Ulkus Genital : Sifilis stadium 1&2, Chancroid, Herpes genital, LGV
Duh tubuh vagina : Servisits GO dan Non GO, Trikomoniasis, BV, KVV
Nyeri perut bawah : Komplikasi GO dan Klamidia

No. Penyakit Etiologi Gejala Klinis Terapi


1. Gonore Neisseria ANAMNESIS: - Sefiksim 400mg PO
gonorrheae:
Laki-laki: single dose
- Bakterigram
negatif, - Infeksi simptomatis - Seftriakson 250mg
diplokokkus
- Masa inkubasi 2-5 hari IM single dose
- Anaerobobligat
- Mudah mati dalam - Gatal dan panas di bagian
keadaan kering
distal uretra (sekitar OUE) Jika ada komplikasi
- Ada di intra dan
ekstra sel PMN - Disuria bartolinitis,
- Polakisuria prostatitis:
- Keluar duh tubuh - Sefiksim 400mg PO
mukoporulen dari OUE selama 5 hari
kadang disertai darah, nyeri - Levofloksasin
saat ereksi 500mg PO 5 hari
Perempuan: - Seftriakson 250 mg
- 50% asimptomatis IM 3 hari
- Uretritis: duh tubuh
mukoporulen, gatal pada Kombinasiterapi
vagina, disuria, kadang infeksi chlamydia
poliuria. Pada PF OUE trachomatis +
merah, edem gonokokkus:
- Servisitis: rasa nyeri pada - Doksisiklin 2x100
panggul bawah, Vaginal mg PO, selama 7
discharge sindrom (purulen hari
jumlah sedikit), disuria, - Eritromisin 4x500
vaginal bleeding (karena mg/hari, PO, selama
erupsi vagina) 7 hari (pada
PF servisitis)
Laki-laki:
- OUE hiperemis
- Edem, ektropion,
- Duhtu buh mukoporulen
- Beberapa kasus disertai
perbesaran KGB inguinal
Perempuan
- Pemeriksaan inspekulo
mukosa serviks hiperemis,
erosi dan secret
mukoporulen

2. Sifilis Treponema Sifilis dini (kontak sex <2 Stadium I&II:


pallidum: tahun) - Benzil benzatin
- Parasit oligat Stadium I (Primer): penisilin G (BBPG)
- Bentuk - Penularan: kontak seks, 2,4 juta IU IM single
spiral/pipih/tipis, transfusi darah dose
memanjang, - Masa inkubasi 3 minggu Stadium Laten
bentuk kumparan - Lesi primer: papul tunggal, - Benzil benzatin
merah-kecokelatan, dengan penisilin G (BBPG)
erosi (ulkus 2,4 juta IU IM,
durum/chancre), tidak nyeri setiap minggu, pada
- Predileksi: laki-laki (glans hari ke- 1,8 dan 15
penis,skrotum), perempuan
(vulva, serviks, perineum) Alergi Penisilin
Stadium II (Sekunder): Stadium I&II:
- Terjadi dalam 4-8minggu - Doksisiklin 2x100
setelah lesi primer hilang mg oral selama 14
- Great imitator/mirip dengan hari
penyakit kulit lain Stadium Laten
- Tidak gatal, perbesaran - Doksisiklin 2x100
KGB, flu like syndrome mg oral selama 28
(demam, nyeri otot hari
,myalgia, nyeri kepala dan Ibu hamil
sendi Stadium I&II:
- Ruammakula/roseola - Eritromisin 4x500
sifilitika: makula eritem mg oral selama 14
pucat di tubuh dan hari
ekstremitas
- Mouth-eaten alopecia: lesi - Eritromisin 4x500
popular, ireguler, dengan mg oral selama 30
bercak alopesia hari
- Nickels and dimes: papul
plak anular pada mulut dan
wajah
Stadium Laten:
- Tidak ditemukan gejala
klinis pada pasien, namun
tes serologi sifilis (TSS)
reaktif, baik serologi
treponema maupun
nontreponema
Stadium Tersier:
- Terdapat guma: infiltrat
nodul subkutan
dirkumskrip, kronis,
melunak dan destruktif.
Ditemukan di kepala dan
dahi
3. Ulkus Mole Haemophilus Anamnesis: Pengobatan harus
ducreyi: - Banyak ditemukan pada dilakukan bersamaan
- Bakteri gram laki-laki heteroseksual dengan pasanga
negatif - Tanpa gejala prodromal seksual
- Anaerobic sebelum timbul ulkus - Siprofloksasin
fakultatif - Didahului benjolan, 1-2 hari 2x500 mg PO
kemudian jadi bernanah, selama 3 hari
erosi, dan luka pada kelamin - Azitromisin 1 gram
yang nyeri per oral dosis tungga
- Ulkus sangat nyeri saat - Eritromisin 4x500
terkena pakaian/urin mg per oral selama 7
hari
- Perempuan: dysuria, nyeri - Seftriakson 250 mg
saat defekasi, dyspareunia, IM dosis tunggal
duh vagina
PF:
Laki-laki:
- Predileksi: preputium,
meatus ureter eksternum
- Ulkus multiple perabaan
lunak dan sangat nyeri, tepi
tidak teratur, dinding
bergaung, dasar kotor
Perempuan:
- Predileksi: fourchette,
sekitar meatus uretra,
bagian dalam labia minor,
serviks, perineum
- Autoinokulasi (fenomena
kissing)
4. Limfogranuloma Chlamydia Stadium Primer: - Doksisiklin 2 x 100
Venereum trachomatis (L1 - - Papul tidak nyeri, pustul, mg PO selama 14
L3) nodul, erosi, ulkus berderet hari
- Bakteri gram (saxophone penis) pada - Eritromisin 4 x 500
negative obligat bibir penis/anus/tonsil mg selama 14 hari
intraseluler Stadium Sekunder
- Limfadenitis inguinal &
femoral membentuk sign of
groove
- Demam/artritis/pneumonitis
Stadium Tersier
- Sindroma anorektal dan
genital
- Terbentuk striktur/fistel
- Perempuan: genital
limfadema (eleantiasis),
jaringan parut vulva
5. Granuloma Donovania Anamnesis: - Azitromisin 1gr
Inguinal granulomatis: - Muncul nodul eritem, tidak SD/minggu selama
- Bakteri gram sakit, granulomatous 3 minggu berturut-
negati - Gejala sistemik (-) turut
- Pembesaran KGB (+) - Tetrasiklin 4 x 500
PF: mg/hari diberikan
- Predileksi: batang penis, sekitar 3 minggu
labia mayora (sampai lesi
- Nodul eritem, lesi satelit sembuh)
tepi polisiklis
- Ulkus berbentuk seperti
sosis

INFEKSI MENULAR SEKSUAL MINOR

Infeksi yang dapat ditularkan selain lewat seksual


Etiologi IMS minor:
1. Virus : herpes genitalis, kondiloma acuminatum, hepatitis A&B, AIDS
2. Jamur : kandidiasis vulvo vaginal, tinea kruris
3. Protozoa : trikomoniasis
4. Parasit : pediculosis pubis, scabies
5. Bacterial : NSU/NSGI, BV

No. Penyakit Etiologi Gambaran Klinis Terapi


INFEKSI VIRUS
1. Herpes Human Herpes Virus Infeksi Primer: Infeksi Primer:
Genitalis 1 atau 2 - Inkubasi 3-7 hari - Lesi berat : rawat
- Virus DNA - Rasa terbakar dan gatal inap dan asiklovir
sebelum lesi timbul 5-10 mg/kg BB/8
- Gejala sistemik: demam, jam IV (selama 7 –
malaise, nyeri otot 10 hari / klinis
- Disuria, retensi urin  lesi membaik
pada uretra - Primer: asiklovir 5
- Lesi kulit : vesikel x 200 mg atau 3 x
berkelompok, dasar eritem, 400mg (selama 7-
vesikel mudah pecah  erosi 10 hari)
multiple - Valasiklovir:
- Predileksi: 2x500-1000
laki-laki (preputium, glans mg/hari selama 7-
penis, batang penis, uretra, 10 hari
anal, skrotum)
perempuan (labia mayor, Infeksi Rekuren
minor, klitoris, introitus - Asiklovir 5 x
vagina, serviks) 200mg/3 x 400mg
Infeksi Laten: selama 5 hari
- Tidak didapatkan gejala klinis - Sering timbul
Infeksi Rekurens: >6x/tahun:
- Lesi lebih sedikit dan lebih asiklovir 2 x
ringan, unilateral 400mg sampai 1
- Gejala yang timbul lebih tahun
ringan, gejala klinis (+/-
),menghilang dalam 5 hari
2. Kondiloma Human Anamnesis: Topikal:
Akuminata Papillomavirus - Masa inkubasi 2 minggu-9 - Imuquimod krim
(HPV): bulan 5%, 3x/minggu
- Virus DNA rantai - Benjolan/kutil di daerah selama 16 minggu
ganda, kapsid genital, tidak nyeri, dapat Kemoterapi
icosahedral, sifat disertai gatal - Tingtura pedofilin
epiteliotropik PF: 25%
- Lesi akuminata: lunak, bentuk - Larutan
seperti kembang kol, di trichloroacetic acid
(TCA) 80-95%
daerah mukosa yag hangat, Bedah eksisi/ablasi:
lembab, tidak berantum Bedah listrik
- Lesi keratotik: papul, Bedah beku
ditemukan di batang penis,
bagian lateral vulva,
perineum, perianus
- Lesi papul: papul dengan
permukaan halus dan licin,
1/lebih, tersebar diskrit
3. Infeksi Human Stadium I: - Zidovudin (AZT)
HIV&AIDS Immunodeficiency - Asimptomatik 500-600mg/hari
Virus - Limfadenopati generalisata - Lamivudine (3TC)
persisten 150mg/hari
Stadium II: - Nevirapin 200mg
- Penurunan BB <10% 1x1 selama 14 hari,
- Infeksi respi: sinusitis, dilanjutkan
bronchitis, otitis media, 2x200mg/hari
aringitis
- Herpes zoster, cheilitis
angular, ulserasi oral rekuren
Stadium III:
- Penurunan BB >10%
- Diare kronis tanpa penyebab
>1 bulan
- Demam intermitten/konstan
>1 bulan
- Kandidiasis oral
- TB paru
- Infeksi bakteri berat
- Anemia idiopatik
Stadium IV:
- HIV wasting syndrome
- Pneumonia berat
- Infeksi herpes simpleks
kronis (orolabial,
genital/anorektal >1 bulan)
- Sarkoma Kaposi
INFEKSI JAMUR
4. Kandidosis Candida albicans, Wanita: - Flukonazol 150 mg
Vulvogenitalis candida glabrata - Gatal/iritasi pada vulva, PO, SD
kadang terasa kering pada - Klotrimazol 200
vagina mg IV setiap hari
- Duh tubuh vagina warna selama 3 hari
putih, susu pecah, bau asam - Klotrimazol 500
- Panas selama senggama, mg IV, SD
dysuria - Itrakonazol 200 mg
- PF: vulva / vagina eritem, PO, SD
udem, fisura, kdg ² erosi,
ulserasi.
- Khas : pseudomembran (+),
duh tubuh mucoid atau cair
dengan butir-butir gumpalan
keju (cottage cheeses)
Laki-laki
- Gatal, rasa panas
- PF: eritem difus, vesikopustul
mudah pecah  erosi +
skuama putih di tepi (koloret)
terutama glans penis /
preputium
INFEKSI PROTOZOA
5. Trikomoniasis Trichomonas Anamnesis: - Metronidazol 2g,
Vaginalis: Perempuan: PO, SD
- Lonjong, seperti - Asimptomatis - Metronidazol
buah pir - Keputihan, warna kuning 2x500mg selama 7
kehijauan, bau busuk hari
- Gatal dan perih di sekitar
vulva
- Rasa tidak enak di perut
bagian bawah
Laki-laki:
- Asimptomatis
- Duh tubuh sedikit sampai
sedang, nyeri berkemih, iritasi
uretra

PF
Perempuan:
- Inspekulo: secret warna putih
kehijauan, bau apek, dan
berbuih, Strawberry servix
(papul eritem pada serviks)
Laki-laki:
- Duh tubuh purulent, bengkak
dan nyeri pada skrotum
INFEKSI BAKTERI
6. Bakterial Gardnerella vaginalis Anamnesis: - Metronidazol 2g,
Vaginosis - Keputihan sedikit/sedang, PO, SD
bau amis, lebih bau setelah - Metronidazol
senggama 2x500mg selama 7
- Gatal dan rasa terbakar hari
- Asimptomatik - Klindamisin
PF: 2x300mg/hari, PO
- Eritem vagina dan vulva
- Sekret putih keabu-abuan
homogen, menempel pada
dinding vagina  seperti
membran mudah dilepas
7. Infeksi Genital Chlamydia Anamnesis: Pengobatan
Non-Spefisik trachomatis, Laki-laki uretritis Non GO
Ureplasma - Nyeri saat BAK - Azitromisin 1gr,
urealiticum, - Duh tubuh uretra, sekret SD, PO
mycoplasma hominis mukoserous, profuse - Doksisiklin 2x100
- Disuria mg PO 7 hari
Perempuan:
- Asimptomatik - Pengobatan
Azitromisin 1gr,
- Keputihan mukoid, putih
SD, PO
kekuningan, jumlah banyak
- Doksisiklin 2x100
terutama pada pagi hari
mg/hari PO, 7 hari

- Eritromisin 4x500
PF:
mg/hari PO, 7 hari
Laki-laki:
- Flukonazol 150
- Duh tubuh uretra spontak
mg, PO, SD
Perempuan:
- Klotrimazol 200
- Ektropia serviks, edem,
mg IV setiap hari
serviks rapuh, mudah selama 3 hari
berdarah
- Klotrimazol 500
mg IV, SD

- Itrakonazol 200 mg
PO, SD

Alternatif
- Nistatin 100.000
IU IV setiap hari
selama 7 hari
INFEKSI PARASIT
8. Pedikulosis Ptirus pubi Anamnesis: - gamexan 1%
Pubis - Black dott pada celana dalam, - emulsi benzil
gatal daerah inguinal benzoat 25%,
PF: dioleskan dan
- Macula serulae (bercak biru didiamkan 24 jam,
keabuan), makroskopis kutu diulang 4 hari
dan telur kemana mana c kemudian
9. Scabies Sarcoptes scabei 4 tanda kardinal: - Permethrin 5%,
- gatal malam hari, daerah dioleskan ke
lipatan kulit tipis seluruh badan,
- ada pada 1 rumah/tinggal selama 8 jam pada
bersama malam hari,
- ditemukan kanalikuli pada diulang 1 minggu
tempat predileksi - Gamexan 5%, tidak
- ditemukan tungau boleh untuk ibu
hamil
- Antihistamin
1x10mg
- Terapi diberikan
untuk semua
anggota
keluarga/orang
yang tinggal 1
tempat dengan
penderita

Anda mungkin juga menyukai