Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

DERMATITIS

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD SAYANG CIANJUR
2017
DERMATITIS

Dermatitis adalah peradangan kulit baik epidermis


maupun dermis sebagai respon terhadap pengaruh faktor
endogen dan atau faktor eksogen, menimbulkan kelainan
klinis berupa efloresensi polimorfik (eritema, edema,
papul, vesikel, skuama, likenifikasi) dan gatal.

Dermatitis cenderung memiliki perjalanan yang lama


atau kronis dan resitif atau berulang.
ETIOLOGI

Luar (Eksogen)
Bahan kimia (detergen, oli)
Fisik (sinar, suhu)
Mikroorganisme (bakteri, jamur)

Dalam (Endogen)
Atopik
GEJALA KLINIS
Pada umumnya penderita mengeluh gatal

Stadium akut Stadium sub akut

Eritema Eritema & edema


Edema berkurang
vesikel atau bula
Erosi eksudat mengering
Eksudasi sehingga
tampak basah krusta
(madidans)
GEJALA KLINIS

Stadium kronis

Lesi kering
Skuama
Hiperpigmentasi
papul & likenifikasi

erosi / ekskoriasi akibat


garukan
KLASIFIKASI

Etiologi Eksogen dermatitis kontak, radiodermatitis,


dermatitis medikamentosa
Endogen dermatitis atopi, dermatitis stasis

Morfologi Dermatitis papulosa, dermatitis vesikulosa, dermatitis


madidans
Bentuk Dermatitis numularis

Neurodermatitis Peradangan kronik pada kulit yang tidak diketahui


penyebabnya (umur paruh baya).

Stadium penyakit Dermatitis akut, dermatitis kronis


DERMATITIS KONTAK

Definisi
Dermatitis yang disebabkan oleh bahan atau substansi yang
menempel pada kulit dan menyebabkan alergi atau reaksi iritasi

Dermatitis Kontak terbagi menjadi 2, yaitu :


D.K iritan reaksi peradangan kulit non imunologik,
kerusakan kulit tanpa didahului proses sensitisasi
D.K alergik telah mengalami sensitisasi terhadap suatu
alergen
DERMATITIS KONTAK IRITAN

suatu dermatitis kontak Dermatitis kontak iritan


akut
yang disebabkan oleh
Toksik kuat
bahan-bahan yang
Asam sulfat
bersifat iritan yang pekat
dapat menimbulkan
kerusakan jaringan
Dermatitis kontak
iritan kronik
Kelainan kulit : (kumulatif).
skuama, eritema, Sabun deterjen
vesikel, pustul, erosi larutan
antiseptik
DERMATITIS KONTAK IRITAN
Gejala Klinis, Berikut adalah gejala klinis berdasarkan jenis dermatitis
kontak iritan:

Dermatitis kontak Dermatitis kontak Dermatitis kontak


iritan akut lambat iritan akut segera iritan kronis

12-24 jam atau Segera timbul Disebabkan oleh


lebih Iritan kuat kontak dengan iritan
Podofilin lemah yang
Asam sulfat berulang-ulang
Antralin Asam hidrokloid,
Asam hidrofluorat atau basa kuat
Natrium
kalium
hidroksida
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Suatu dermatitis atau peradangan kulit yang timbul setelah


kontak dengan alergen melalui proses sensitasi. Hanya
mengenai orang yang keadaan kulit sangat peka
(hipersensitif)

Dipengaruhi oleh potensi sensitisasi alergen, derajat


pajanan, dan luasnya penetrasi di kulit.

Respons imun reaksi imunologik tipe IV, perubahan


spesifik reaktivitas pada kulit
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Gejala Klinis
Bercak eritema berbatas tegas,
kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel
atau bula dapat pecah menimbulkan
erosi dan eksudasi(basah).
Pada yang kronis terlihat kulit kering,
berskuama, papul, likenifikasi dan
mungkin jugga fisur, batasnya tidak
jelas.
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Pemeriksaan lain
Uji tempel
Prick test
Scratch test
DERMATITIS KONTAK ALERGI

Uji tempel

Tempat untuk melakukan uji tempel


biasanya di punggung atau bagian luar dari
lengan atas.
Bahan uji dapat berasal dari antigen standar
buatan pabrik atau dari bahan kimia murni
dan lebih sering bahan campuran yang
berasal dari rumah, lingkungan kerja atau
tempat rekreasi
DERMATITIS KONTAK ALERGI
DERMATITIS KONTAK ALERGI

1 = reaksi lemah (nonvesikuler): eritema, infiltrate, papul (+)


Setelahkuat:
Pembacaan
2 = reaksi dibiarkan
kedua menempel
perlu
edema dilakukan
atau selama
vesikel (++) 481 jam,
sampai uji setelah
minggu temple
aplikasi,
= reaksibiasanya
3 dilepas. Pembacaan72 atau
sangat kuat 96 jam
pertama
(ekstrim): setelah
dilakukan
bula aplikasi.
atau15-30 Pembacaan
ulkusmenit
(+++) setelah
kedua ini agar
4dilepas, penting
= meragukan: efekuntuk membantu
tekanan
hanya bahan
macula membedakan
yang
eritematosadiuji telahantara
menghilang
respon alergi
5 = iritasi: (crescendo/meningkat)
rasa
atauseperti terbakar,
minimal. pustul
Hasilnya atau iritasi
atau
sebagai purpura
berikut:
(decrescendo/
6 = reaksi negatif menurun)
(-) dan mengidentifikasi lebih banyak
lagi respon positif
7 = excited allergen
skin; dipicu oleh hipersensitivitas kulit
8 = tidak di tes (NT; not tested)
DKA DKI
Pengobatan

DKI
Hindari Pajanan bahan iritan
Sembuh sendiri Cukup diberikan pelembab
Kortikosteroid topikal

DKA
Hindari Kontak dengan Alergen
Kortikosteroid oral dalam jangka pendek (prednison 30
mg/hari)
Kelainan kulit dapat di kompres
Bila ringan atau sudah mereda cukup berikan
kortikosteroid topikal
DERMATITIS ATOPI

Definisi
Peradangan kulit kronis & residifis,
disertai rasa gatal
Berhubungan dengan peningkatan kadar
IgE dan riwayat atopi pada keluarga
atau penderita (rhinitis alergika, asma
bronkial, dermatitis atopi)
Kelainan kulit : papul gatal, ekskoriasi &
likenifikasi, distribusinya di lipatan
(fleksural)
DERMATITIS ATOPI

Rangsangan yang ringan, superfisial dengan intensitas


rendah menyebabkan
Sampai rasa gatal,
saat ini etiologi sedangkan
maupun mekanisme yangyang
dalam
dan berintensitas
pasti DA belumtinggi
semuanyamenyebabkan rasa nyeri.
diketahui, demikian
Sebagian
pulapatogenesis DA DA.
pruritus pada dapat dijelaskan
Tanpa pruritussecara :
diagnosis
Imunologik : (riwayat
DA tidakatopi asma
dapat bronkial, rinitis alergi)
ditegakkan.
Nonimunologik : (faktor genetik, yaitu kulit DA yang
kering (xerosis)).
DERMATITIS ATOPI

Faktor-faktor pencetus :
Makanan
Alergen hidup
Infeksi kulit

Manifestasi Klinis :
bentuk infantil (2 bulan - 2 tahun)
bentuk anak (2 - 10 tahun)
Bentuk remaja dan dewasa.
DIAGNOSIS DERMATITIS ATOPI

Kriteria Hanifin dan Rajka (3 mayor


dan 3 minor)

Kriteria Mayor
Pruritus dengan Morfologi dan
distribusi khas :
Dewasa : likenifikasi fleksura
Bayi dan anak : lokasi kelainan di
daerah muka dan ekstensor
Dermatitis bersifat kronik residif
Riwayat atopi pada penderita
atau keluarganya
Diagnosis Dermatitis Atopi

Kriteria Minor

Katarak subskapular anterior


Xerosis
Hiperpigmentasi daerah orbita
Infeksi kulit (khususnya S.Aureus dan Virus Herps simpleks)
Kepucatan/eritema daerah muka
Reaktivasi pada uji kulit tipe cepat
Pitiriasis alba
Peningkatan kadar IgE
Lipatan leher anterior
Dermatitis pada papila mammae
Gatal bila berkeringat
Keilitis
Intoleransi terhadap bahan wol dan lipid solven
Konjungtivitis berulang
Gambaran perifolikular lebih nyata
Lipatan Dennie-Morgan daerah infraorbita
Perjalanan penyakit dipengaruhi lingkungan dan emosi
Keratokonus
White dermographism
DERMATITIS ATOPI

Penatalaksanaan
Topikal
Hidrasi kulit
Kortikosteroid topikal anti inflamasi lesi
kulit
Sistemik
Kortikosteroid sistemik mengendalikan
eksaserbasi akut, jangka pendek
Antihistamin
Anti-infeksi
Interferon
Siklosporin
DERMATITIS NUMULARIS

Definisi
Dermatitis Numuler adalah dermatitis
berupa lesi berbentuk mata uang (coin)
atau agak lonjong, berbatas tegas dengan
efloresensi berupa papulovesikel,
biasanya mudah pecah sehingga basah
(oozing)
DERMATITIS NUMULARIS

Etiopatogenesis
Etiologi belum diketahui pasti
Kulit cenderung kering
Stres emosional dan minuman berakohol

Gambaran Klinis
Gatal
Lesi akut vesikel dan papulovesikel (0,3 1 cm)
konfluensi /meluas ke samping membentuk coin,
eritematosa dan batas tegas
Vesikel pecah eksudasi krusta kekuningan
Predileksi : tungkai bawah, badan, lengan, punggung
tangan
DERMATITIS NUMULARIS

Pengobatan
Kulit kering pelembab / emolien
Basah (Madidans) Kompres
Topikal
- Lesi obat anti inflamasi (preparat ter,
glukokortikoid)
Sistemik
- Pruritus antihistamin
- Infeksi sekunder antibiotik
- Kasus berat kortikosteroid
NEURODERMATITIS

Definisi
Neurodermatitis (Liken Simpleks Kronis) adalah suatu
peradangan menahun pada lapisan kulit paling atas yang
menimbulkan rasa gatal. Penyakit ini menyebabkan
bercak-bercak penebalan kulit yang kering, bersisik dan
berwarna lebihi gelap, dengan bentuk lonjong atau tidak
beraturan.
NEURODERMATITIS

Kontak mengiritasi kulit liken simpleks kronis


menahun penebalan kulit

Penyakit ini biasanya berhubungan dengan:


Dermatitis atopik
Psoriasis
Kecemasan, depresi ataupun gangguan psikis lainnya.
Lebih banyak ditemukan pada wanita dan biasanya
timbul pada usia 20-50 tahun.
NEURODERMATITIS

Gejala Klinis

Gatal
Lesi biasanya tunggal awalnya berupa plak eritematosa
edema & eritema menghilang bag. Tengah berskuama
menebal likenifikasi & ekskoriasi hiperpigmentasi
batas dengan kulit normal tidak jelas
Letak lesi : scalp, tengkuk, lengan ekstensor, pubis, lutut
Lesi berupa nodus berbentuk kubah, permukaan mengalami
erosi tertutup krusta & skuama
NEURODERMATITIS

Pengobatan
Sistemik anti histamin
Topikal krim doxepin 5% dalam jangka
pendek (max.8 hari)
Kortikosteroid potensi kuat
DERMATITIS STASIS

Definisi
Dermatitis Stasis adalah suatu peradangan menahun
(berupa kemerahan, pembentukan sisik dan
pembengkakan) pada tungkai bawah yang teraba hangat,
yang sering meninggalkan bekas berupa kulit yang
berwarna coklat gelap

Etilogi
Dermatitis stasis merupakan akibat dari penimbunan
darah dan cairan di bawah kulit, sehingga cenderung
terjadi pada penderita vena varikosa (varises) dan
pembengkakan (edema).
DERMATITIS STASIS

Gambaran Klinis

Tekanan vena meningkat pada tungkai bawah


pelebaran vena /varises edema
Kulit berwarna merah kehitaman & timbul purpura
akibat ekstravasasi sel darah merah ke dalam dermis.
Perubahan ekzematosa : eritema, skuama, eksudasi dan
gatal.
DERMATITIS STASIS

Pengobatan

Edema tungkai dinaikkan


waktu tidur & duduk
Saat aktivitas pakai kaos kaki
penyangga varises
Eksudat dikompres & setelah
kering diberi krim kortikosteroid
potensi rendah
Infeksi sekunder antibiotik
DERMATITIS DIAPER RASH

Diaper rash (eksim


popok) adalah kelainan
kulit pada bayi dan
balita yang terjadi
karena pemakaian
popok.

Biasanya timbul pada


kulit didaerah yang
terkena popok yakni alat
kelamin, sekitar dubur,
bokong, lipat paha dan
perut bagian bawah.
ETIOLOGI

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya diaper


rash adalah:
kelembaban kulit
Air seni dan kotoran
Jamur/kuman (saat kulit lembab akibat pemakaian
popok jamur tumbuh lebih cepat)
PENCEGAHAN
Ganti popok setelah BAB
Gunakanlah popok sekali pakai sesuai dengan daya tampungnya
Bersihkan kulit dengan air hangat setelah BAB. Gunakan sabun,
bilas sampai bersih lalu keringkan
Agar kulit bayi/balita tidak lembab, setiap hari paling sedikit
2-3 jam bayi/balita tidak memakai popok
Pilih popok yang sesuai ukuran
Jika ruam disebabkan oleh dermatitis alergi, hentikan
penggunaan sabun/ popok yang dapat menyebabkan ruam
Jika ruam ternyata disebabkan oleh infeksi Candida, gunakan
topikal antijamur
Infeksi sekunder

Candida albicans
Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Proteus mirabilis

Diagnosis
Gejala Klinis
Banding

Primary
BiasanyaCandidal
menyerang
infection
usia 9-15 bulan, bisa ditemukan
sebelum
Sifilis Congenital
usia 2 bulan
Dermatitis
Eritema, bisa
kontak
ditemukan
iritan vesikel, erosi kecil, papul
Terapi

Mild topical coticosteroid with an antifungal

Pemeriksaan Penunjang
KOH
VDRL
Skin biopsy
TERIMAKASI
DAFTAR PUSTAKA

Sularsito, Sri Adi. Dermatitis. Dalam: Djuanda,


Adhi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
ketujuh. FKUI. Jakarta: 2017
Hussain SH, James RT, Albert CY. Infantile
Atopic Dermatitis, dalam Donald Rudikoff D,
Steven RC. Noah S. Atopic Dermatitis and
Eczematous Disorders. Florida: CRC Press:
2014

Anda mungkin juga menyukai