71180811064
Etiologic :
Bahan kontakan yaitu setiap bahan fisik maupun kimia yang jika menempel dikulit dengan
konsentrasi waktu yang cukup akan menyebabkan kerusakan sel.
Pathogenesis :
Bahan iritan merusak lapisan tanduk kemudian terjadi denaturasi keratin, menyingkirkan lemak
lapisan dan mengubah daya ikat air kulit sehingga merusak lapisan epidermis(epidermis menjadi
lebih tipis).
Faktor predisposisi :
- Bahan iritan(PH, kelarutan maupun bentuk fisik(padat, cair dan gas)
- Host
- Lingkungan
- Atopi
- Low relative humidity
Pengobatan :
- Hindari pajanan iritan
- Menyingkirkan faktor yang memperberat
- Pemakaian APD yang adekuat
- Pemberian pelembab
- Antihistamin
- Kortikosteroid topical dan oral.
Dermatitis kontak alergi
Dermatitis yang disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit dan bersifat sebagai
alergenv(sensitizer).
Etiologic :
Bahan kontakan yang terkandung dalam aksesori, pakaian, sepatu, kosmetikam obat topical,
semen, sabun cuci, pestisida, bahan pelarut, bahan cat, tanaman, debu, bulu, binatang atau polutan
yang lain.)
Faktor penunjang : suhu, udara, kelembaban, gesekan dan oklusi.
Terdapat 2 fase :
1. Fase induksi
Tahap yang terjadi pada individu yang semula belum peka. Umunya berupa hapten.
Allergen menempel selama 18-24 jam.
2. Fase elisitasi
Individu yang telah tersensitiasi. Terpapar allergen 2-4hari.
Diagnose banding: DKI, D. Atopik, D. Numularis, D. Seboroik. Dan psoriasis.
Penatalaksanaan :
- Pencegahan pajanan ulang dengan allergen penyebab,
- Kompres dengan larutan garam faal atau larutan asam salisilat
- Antihistamin
- Kortikosteroid oral
- Kortikosteroid topical.
Resume kuliah topic “erupsi Obat Alergik(EOA)” oleh dr. Bilkes Harris, Sp.M
Erupsi Obat Alergik/Cutaneous Adverse drug eruption/cutaneous drug hypersensitivity
EOA merupakan reaksi alergi pada kulit/mukokutan akibat pemberian obat sistemik.
Diagnosis :
- Anamnesa : obat yang dikonsumsi, kelainan yang timbul, gatal dan demam subfebris.
- Gambaran klinis :
i. Erupsi makulopapular (erupsi eksantematosa/mobiliformis
ii. Urtikaria dan angioedema
iii. Fixed drug eruption (FDE)
iv. Eritroderma
v. Pustulosis eksentamatos generalisata akut (PEGA)
vi. Vaskulitis
vii. Reaksi fotoalergik
viii. Sindrom hipersensitivitas obat (SHO)
ix. Bentuk lain : dermatitis medikamentosa, sindrom steven jhonson dan nekrolisis
epidermal toksin.
Penatalaksanaan :
- Hentikan obat penyebab
- Terapi topical : tergantung kondisi dan luas lesi dan sesuai prinsip dermatoterapi
- Terapi sistemik : eoa ringan 0,5mg/kg/bb/hari dan eoa berat 1-4mg/kg/bb/hari
- Antihistamin : simptomatik
Prognosis : eoa ringan dan pada eoa berat dapat terjadi eritroderma dan NET maka prognosis
buruk.