Hipertensi intraocular (OHT) • Hipertensi intraocular merupakan kondisi dimana TIO >21mmHg • Tingginya TIO merupakan faktor resiko utama glaukoma, tapi pada TIO normal juga dapat berkembang. • Dikatakan OHT apabila memenuhi kriteria : i. TIO >21mmHg pada satu atau dua mata, dengan tes tonometry 2x atau lebih ii. Tidak defek glaukoma pada tes lapang pandang iii. Diskus optikus dan saraf optikus normal iv. Secara anatomi normal, sudut terbuka pada gonioskopi v. Tidak ada kondisi mata yang terjadi peningkatan tekanan seperti sudut sempit kondisi neovaskular dan uveitis • Patofisiologi OHT : secara pasti belum diketahui. • Tetapi pada glaukoma sudut terbuka primer terdapat mutas gen myocillin menyebabkan protein misfolding(salah lipat) menyebabkan sel trabekulae tidak berfungsi dengan baik dan penurunan fasilitas outflow sehingga terjadilah peningkatan TIO • OHT dapat mempengaruhi orang-orang semua umur tapi kebanyakan diatas 40 tahun atau dengan riwayat keluarga glaukoma/ OHT, dan diabetes. Glaukoma • Glaukoma merupakan neuropati kronik dengan peningkatan TIO >21mmHg dan kerusakan saraf optic. • Namun ada juga glaukoma-normal : artinya glaukoma dengan TIO normal dimana TIO mempengaruhi seseorang berbeda-beda. • Patofisiologi glaukoma : Apoptosis sel ganglion retina → penipisan serat lapisan saraf dan lapisan dalam inti retina, berkurangnya akson saraf optic → atrofi diskus optikus. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan intraokular Faktor yang mempengaruhi TIO (Kirana,2013) • Umur : umumnya usia muda mempunyai tekanan intraocular yang lebih rendah disbanding populasi umum. • Jenis kelamin : TIO umumnya ada kaitan dengan keturunan, tekanan ini dibuktikan dengan terdapatnya kecendrungan TIO yang lebih tinggi pada sejumlah keluarga penderita glaukoma. • Ras : adanya keterakaitan ras tertentu dengan TIO telah diperkuat dengan adanya laporan yang menyatakan bahwa orang yang lahir di afrika dan asia mempunyai TIO lebih tinggi dibanding yang lahir di Eropa dan Amerika. • Tekanan darah : perubahan tekanan darah selalu diiringi perubahan TIO. Besarnya fluktuasi TIO berhubungan dengan tingginya tekanan arterial dan ocular. • Obesitas : dalam beberapa penelitian, ditemukan perbedaan yang cukup signifikan antara proporsi tubuh ideal dengan tubuh obesitas terhadap TIO. Orang gemuk cenderung mempunyai TIO yang tinggi. • Obat-obatan : seperti anestesi umu, beta bloker, alcohol dan marijuana. • Hormon : glukokortikoid, progesterone, estrogen dan GH. Hubungan radikal bebas dan antioksidan terhadap glaukoma Radikal Bebas • Radikal bebas merupakan sebuah atom atau molekul dengan electron yang tidak berpasangan dalam orbitnya. Molekul yang kehilangan pasangan tersebut menjadi tidak stabil dan radikal. • Supaya stabil molekul ini selalu berusaha mencari pasangan elektronnya dengan cara merebut electron dari molekul lain. Karena itulah disebut sebagai radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS). • Perbuatan radikal bebas tersebut dapat berakibat destruktif bagi molekul sel lain yang elektronnya dirampas. • Perampasan tersebut → reaksi berantai → radikal bebas semakin banyak → merusak molekul makro pembentuk sel yaitu protein, karbohidrat, lemak dan DNA. Antioksidan • Untuk mengatasi radikal bebas, tubuh secara spontan akan memproduksi zat antioksidan. • Antioksidan sebagai inhibitor yang bekerja menghambat oksidasi dengan cara bereaksi dengan radikal bebas aktif membentuk radikal bebas tak reaktif yang relative stabil → melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif. • Antioksidan ada 2 macam, yaitu antioksidan yang diproduksi oleh tubuh sendiri atau antioksida endogen dan antioksidan asupan dari luar tubuh atau antioksidan eksogen. • Antioksidan endogen terdiri atas 3 enzim yaitu superoksida dismutase, glutation peroksidase, katalase serta non enzim yaitu senyawa protein kecil glutation. • Antioksidan eksogen bisa didapatkan dari makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, vitamin C, E, A, • Vitamin A adalah pemulung radikal dan antioksidan yang paling efektif karena bekerja dengan menghentikan reaksi berantai dengan menjebak radikal bebas. • Kelebihan produksi radikal bebas dan kurangnya antioksidan merupakan dua kondisi pemicu stress oksidatif. Keadaan stress oksidatif → kerusakan oksidatif mulai dari tingkat sel, jaringan hingga ke organ tubuh yang menyebabkan terjadinya proses penuaan dan munculnya penyakit dimana stress oksidatif → kerusakan jaringan. • Stress oksidatif dapat juga mempercepat penyakit retina seperti glaukoma. Hampir setiap makromolekul biologis dapat dioksidasi oleh ROS, namun lipi dan protein pada bola mata sangat rentan terhadap stress oksidatif.