Anda di halaman 1dari 2

BELAJAR SKENARIO 1 REPRODUKSI

PUBERTAS
Pubertas adalah masa dimana ciri-ciri seks sekunder berkembang dan tercapainya kemampuan
untuk bereproduksi. Antara usia 10-20 tahun anak-anak mengalami perubahan yang cepat pada ukuran,
bentuk,fisiologis, dan psikologis serta fungsi social dari tubuh. Keadaan hormone dan struktur social
menentukan bagaimana transisi dari masa kanak-kanak menuju kedewasaan (garilbadfi, 2008)
Perubahan endokrinologi dari pubertas sebenarnya telah dimulai sebelum munculnya ciri-ciri
seks sekunder. Yang terjadi adalah peningkatan sekresi dari GnRH pada hypothalamus. Pubertas terjadi
akibat peningkatan frekuensi dan amplitude pelepasan GnRH yang biasanya hanya terjadi pada malam
hari kemudian terjadi pada saat siang hari juga (Garilbadfi, 2008)
Rangsangan yang menyebabkan terjadinya pulsasi pada GnRH masih belum jelas, tetapi beberapa
penelitian mengatakan bahwa adanya peran hormone leptin. Kadar hormone leptin meningkat berbanding
lurus dengan massa jaringan adipose tidak lama sebelum pubertas dimulai.
- Perubahan fisik pada pubertas
Selama masa kanak-kanak, estrogen hanya dieskresikan dalam jumlah sedikit, tetapi pada saat
pubertas estrogen diekskresikan 20 kali lipat akibat pengaruh gonadotropin hipofisis. Dalam masa
ini organ reproduksi wanita akan mengalami perubahan. Ovarium, tuba falopi, uterus dan vagina
mengalami pembesaran hingga beberapa kali lipat. Selain itu juga terjadi perubahan pada organ
genitalia luar dan ciri-ciri seks sekundernya (guyton, 2006)
Hormone estrogen dan progesterone memegang peranan penting dalam perkembangan ciri-ciri
kelainan sekunder, pertumbuhan organ genitalia, pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologi
kewanitaan. Perkembangan ini dirangsang oleh peningkatan FSH. Interaksi FSH dan estrogen
akan memacu kepekaan reseptor LH sehingga terjadi peningkatan LH yang mempercepat
perkembangan folikel yang menghasilkan estrogen (guyton, 2006)

- Perubahan hormone pada pubertas


Aktivitas dari pubertas terjadi akibat perubahan hormone GnRH yang terdiri dari pelepasan dan
pola perlepasan dari GnRH yang teratur setiap 90 menit. Modulasi GnRH mempengaruhi kadar
FSH dan LH. FSH dan LH lalu akan merangsang pelepasan hormone estrogen. Estrogen yang
bersirkulasi akan memberikan respon umpan balik negatof pada pelepasan FSH, LH dan GnRH
(dattani, 2009)

SIKLUS MENSTRUASI
Siklus menstruasi ini membutuhkan komunikasi antara kelenjar-kelenjar yang berpartisipasi yang diatur
oleh suatu perubahan kompleks konsentrasi dari 5 hormon :
1. Gonadotropin releasing hormone
2. Follicle stimulating hormone
3. Luttenizing hormone
4. Estradiol
5. Progesterone
Siklus menstruasi terdiri dari 3 fase, yaitu :

Anda mungkin juga menyukai