- Menurut Gell & Coombs dermatitis kontak alergik adalah reaksi hipersensitifitas
tipe lambat (tipe IV) yg diperantarai sel, akibat antigen spesifik yg menembus
lapisan epidermis kulit.
• Epidemiologi
4. Urtikaria Kontak
Dpt berupa reaksi imunologik & non imunologik. Reaksi imunologik reaksi tipe
I yg diperantarai oleh IgE, disbbkn oleh pelepasan segera dari mediator-
mediator peradangan, mengakibatkan timbulnya urtika & reaksi erupsi.
• Gambaran histopatologis
-Pemeriksaan ini tdk memberi gambaran khas utk diagnostik krn
gmbrn histopatologiknya dpt juga terlihat pd dermatitis oleh sebab lain.
-Pd dermatitis akut perubahan pd dermatitis berupa edema interseluler
(spongiosis), terbentuknya vesikel /bula, & pd dermis terdapat dilatasi
vaskuler disertai edema & infiltrasi perivaskuler sel-sel mononuclear
• Gambaran Klinis
- Pndrt mengeluh gatal. Kelainan bergantung pd keparahan dermatitis.
Dermatitis kontak umumnya mempunyai gmbrn klinis dermatitis, yaitu
tdpt efloresensi kulit yg bersifat polimorf & berbatas tegas.
-Dermatitis kontak iritan umumnya mempunyai ruam kulit yg lebih
bersifat monomorf & berbatas lebih tegas dibandingkan dermatitis
kontak alergik.
•1.Fase
Fase –fase dermatitis
akut.
- Muncul 24-48 jam pd tempat terjadinya kontak dgn bahan penyebab
- Derajat ringan berupa eritema & edema
- Derajat berat selain eritema, edema, vesikel atau bula pecah erosi dan
eksudasi. Lesi cenderung menyebar dan batasnya kurang jelas.
- Keluhan subyektif berupa gatal.
3.Fase Kronis
- Hilang timbul karena kontak yg berulang-ulang
- Lesi cenderung simetris, batasnya kabur,likenifikasi, papula, skuama
- Sulit sembuh
Dermatitis kontak iritan
•1. Tangan
Predileksi tersering :
Kejadian dermatitis kontak baik iritan maupun alergik paling sering di tangan,
misalnya pada ibu rumah tangga. disebabkan oleh bahan iritan (deterjen,
antiseptik, getah sayuran/tanaman, semen dan pestisida.
2. Lengan, misalnya oleh jam tangan (nikel), sarung tangan karet, debu semen
dan tanaman
3. Wajah bahan kosmetik & obat
4. Bibir (lipstik, pasta gigi & getah buah-buaha)
5. Kelopak mata (cat kuku, cat rambut, perona mata dan obat mata)
6. Telinga (Anting, jepit telinga, obat topikal, tangkai kaca mata, cat rambut &
alat bantu pendengaran
7. Leher ( kalung dari nikel, cat kuku, parfum, zat warna pakaian)
8. Kepala (cat rambut, semprotan rambut, sampo atau larutan pengeriting
rambut.
9. Badan pakaian, zat warna, kancing logam, karet, plastik dan deterjen.
10.Genitalia antiseptik, obat topikal, nilon, kondom, pembalut wanita
11 Paha dan tungkai bawah (pakaian, dompet, kunci (nikel) di saku, kaos kaki
nilon, obat topikal (anestesi lokal, neomisin, etilendiamin), semen, sandal
dan sepatu.
Dermatitis kontak alergi
• Diagnosis :
Kriteria diagnosis dermatitis kontak alergik adalah :
1. Adanya riwayat kontak dgn suatu bahan satu kali ttp lama, beberapa kali atau
satu kali ttp sblmnya prnh atau sering kontak dgn bahan serupa.
2. Terdapat tanda-tanda dermatitis terutama pd tempat kontak.
3. Terdapat tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak &lain tempat yg
serupa dgn tempat kontak ttp lebih ringan serta timbulnya lebih lambat, yg
tumbuhnya stlh pd tempat kontak.
4. Rasa gatal
5. Uji tempel dgn bahan yg dicurigai hasilnya positif
• Diagnosis Banding
Berbagai jenis kelainan kulit yg hrs dipertimbangkan dlm diagnosis banding =
1 Dermatitis atopik
2.Dermatitis numularis
3 Dermatitis dishidrotik
4 Dermatomikosis
5 Dermatitis seboroik
• Penatalaksanaan
Pd prinsipnya penatalaksanaan dermatitis kontak alergik yg baik
mengidentifikasi penyebab & menyarankan pasien untuk menghindarinya,
terapi individual yg sesuai dgn tahap penyakitnya & perlindungan
• Pengobatan
Pengobatan yg diberikan dpt berupa pengobatan topikal &sistemik.
1. Pengobatan topikal dapat diberikan pd kasus ringan, Jenis-jenisnya adalah :
a. Kortikosteroid (hidrokortison 2,5 %,halcinonid dan triamsinolon
asetonidfilm plastik selama 6-10 jam setiap hari.
b. Radiasi ultraviolet
Sinar UV juga mempunyai efek terapetik dlm dermatitis kontak melalui
sistem imun.
c. Siklosporin A
Pemberian siklosporin A topikal menghambat elisitasi dari
hipersensitivitas kontak
d. Antibiotika dan antimikotika
Superinfeksi dpt ditimbulkan oleh S. aureus, S. beta dan alfa
hemolitikus, E. koli, Proteus dan Kandida spp.
e. Imunosupresif topikal
Obat-obatan baru yang bersifat imunosupresif adalah FK 506
(Tacrolimus) dan SDZ ASM 981
• Pengobatan Sistemik
-Pengobatan sistemik mengontrol rasa gatal & edema, juga pada kasus-
kasus sedang &berat pada keadaan akut atau kronik.
-Jenis-jenisnya adalah :
a. Antihistamin utk memperoleh efek bradikinin & asetilkolin.
b. Kortikosteroid MCAF.
c. Siklosporin menghambat fungsi sel T penolong
d. Pentoksifilin
e. FK 506 (Takrolimus)
f. Ca++antagonis
g. Derivat vitamin D3Menghambat proliferasi sel T dan produksi sitokin IL-1,
• Prognosis
Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis adalah penyebab dermatitis
kontak, kapan terapi mulai dilakukan, apakah pasien sudah menghindari faktor
pencetusnya, terjadinya kontak ulang dan adanya faktor individual seperti atopi.
Dermatitis atopi
Definisi
Peradangan kulit yg ditandai rasa gatal, bersifat kronik atau kronik
berulang, srng dihubungkan dgn riwayat atopi pd diri pasien
maupun keluarga.
Atopi kelainan pd seseorang berupa hipersensitivitas yg
diturunkan secara genetik kecenderungan membentuk IgE
secara berlebihan &kerentanan utk terjadinya bbrp penyakit,
misalnya asma bronkial, rinitis alergik, dan DA
Sejarah
-Pd thn 1923 Coca dan Coke memperkenalkan istilah ‘atopi’
(Yunani) yg berarti di luar kebiasaan atau penyakit yg tidak biasa
-Pd akhir thn 1960 Isthizaka & Ishizaka menemukan jenis
immunoglobulin (Ig) baru, IgE, yg utama dipicu oleh alergen
lingkungan
Epidemiologi
-Dermatitis atopik masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia, survey di negara berkembang menunjukkan 10 – 20 % anak
menderita DA
-Rasio ♂ =♀, ♂( usia & 12 thn), ♀ (usia 16 thn)
Etiopatogenesis
-Faktor intrinsik kerentanan genetik, disregulasi sistem imun &
disfungsi sawar kulit
-Faktor ekstrinsikbahan iritan, iklim, stres emosional, alergen &
berbagai agen mikrobial
Manifestasi klinis
sesuai usia, lama perjalanan penyakit & komplikasi yg timbul, Secara klinis
dapat dibagi dalam 3 bentuk, yaitu bentuk infantil (< 2 tahun), bentuk anak
(2-12 tahun) & bentuk remaja/dewasa (>12 tahun)
1. Bentuk infantil
-Lesi awal timbul pada pipi, dahi, dan kepala, tetapi dapat meluas dengan
cepat ke badan dan bagian ekstensor ekstremitas.
-Lesi berupa eritema dan papulovesikel miliar yg sgtt gatal. Rasa gatal sgt
mengganggu anak menjadi gelisah, menangis, susah tidur &menggaruk.
-Garukan erosi, ekskoriasi, eksudasi .krusta
2. Bentuk anak
-Lesi khas : Dermatitis fleksural, predileksi lipatan siku, lipatan lutut,
leher, pergelangan tangan &kaki
- Lesi :eritema, papul & krusta. lesi berlanjut likenifikasi
3. Bentuk remaja dan dewasa
-Lesi pd daerah fleksural, lipatan siku, lipatan lutut, serta leher.
-Lesi kulit likenifikasi sebagai tanda yang khas.
Diagnosis
-Diagnosis DA ditegakkan dari anamnesis, riwayat keluarga &
pemeriksaan fisik, sedangkan pemeriksaan laboratorium tidak
mempunyai nilai yang kuat
-Kriteria diagnostik mayor & minor berdasarkan gambaran klinis
dipelopori oleh Rajka (1975) serta Hanifin dan Lobitz (1977) yg
kemudian dimodifikasi kembali oleh Hanifin dan Rajka 1991 .
Diagnosis banding
Dermatitis seboroik, psoriasis, dan neurodermatitis (liken simpleks
kronik) gambaran papul, vesikel, plak, nodulus, dan ekskoriasi
Pengobatan Medikamentosa
1. Mengatasi gangguan fungsi sawar (barier) kulit emolien /
moisturizer dioleskan 2 x sehari segera setelah mandi
2. Mengatasi Inflamasi kortikosteroid topikal dioleskan 1-2 kali
sehari inflamasi kurang 2 kali seminggu atau potensinya
diturunkan dihentikan.
3. Mengurangi atau mengatasi pruritus antihistamin nonsedatif,
misalnya loratadin dan setirisin
4. Mengidentifikasi, mengeliminasi / menghindari faktor pencetus
5. Penghambat kalsineurin topikal pimekrolimus dan takrolimus
Dermatits numularis
Pendahuluan
Patofisiologi
• Patofisiologi dermatitis srg disertai dgn xerosis (kulit kering)
• Kulit kering mengakibatkan disfungsi lipid epidermal
sehingga memudahkan masuknya alergen lingkungan
menyebabkan alergi atau iritasi respons
Etiologi
Multifaktorial :
- Xerosis
- Trauma lokal (gigitan Artropoda, bahan kimia, luka)
- Dermatitis kontak iritasi atau alergi (nikel, kobalt, atau chromates)
- Colophony, nitrofurazone, neomisin sulfat, dan nikel sulfat
sensitisizer tersering
- cyanoacrylate mengandung etil lem, thimerosal, merkuri dan krim
kalium thioglycolate
- Insufisiensi vena, stasis dermatitis, dan edema berhubungan
dengan ekstremitas bawah
- Autoeczematization, terapi interferon untuk hepatitis C dan
terpapar merkuri
Lichen Simpleks Chronikus
Defenisi