Anda di halaman 1dari 1

BAB 1

PENDAHULUAN

Penyakit kardiovaskuler dinyatakan sebagai penyebab kematian utama dengan


kontribusi sebesar 19,8% dari total kematian pada tahun 1993 dan meningkat menjadi 24,4%
pada tahun 1998. WHO memperkirakan 17,5 juta populasi meninggal akibat penyakit
kardiovaskular pada tahun 2005, dimana angka tersebut mewakili 30 % dari seluruh
kematian. Dari jumlah kematian tersebut, 7,6 juta kematian disebabkan penyakit jantung
koroner dan 5,7 juta kematian disebabkan kanker. sekitar 80 % dari kematian tersebut terjadi
pada negara negara berpendapatan rendah dan menengah. Gagal jantung merupakan tahap
akhir dari seluruh penyakit jantung dan merupakan penyebab peningkatan morbiditas dan
mortalitas pasien jantung.1 Gagal jantung didefinisikan sebagai kondisi dimana jantung tidak
lagi dapat memompakan cukup darah ke jaringan tubuh. Keadaan ini dapat timbul dengan
atau tanpa penyakit jantung. Gangguan fungsi jantung dapat berupa gangguan fungsi diastolik
atau sistolik, gangguan irama jantung, atau ketidaksesuaian preload dan afterload. Keadaan
ini dapat menyebabkan kematian pada pasien.2 Gejala yang paling sering dialami pasien
gagal jantung adalah berupa sesak nafas, yang semula pada waktu mengeluarkan tenaga,
tetapi juga pada saat istirahat (berbaring) dalam kasus yang lebih berat. Begitu pula udema di
pergelangan kaki dengan vena memuai, karena darah-balik terhambat kembalinya ke jantung.
Sering kali perasaan sangat letih dan kurang tenaga. Gagal jantung dapat disebabkan oleh
banyak hal. Faktor predeposisis dari gagal jantung adalah : penyakit yang menimbulkan
penurunan fungsi ventrikel (seperti: penyakit arteri koroner, hipertensi, kardiomiopati,
penyakit pembuluh darah, atau penyakit jantung congenital), dan keadaan yang membatasi
pengisisan ventrikel (seperti: stenosis mitral, kardiomiopati, atau penyakit perikardial).
Secara epidemiologi cukup penting untung mengetahui penyebab dari gagal jantung, di
negara berkembang penyakit arteri koroner dan hipertensi merupakan penyebab terbanyak
sedangkan di negara berkembang yang menjadi penyebab terbanyak adalah penyakit jantung
katup dan penyakit jantung akibat malnutrisi. Diagnosis dini dan identifikasi etiologi dari
pasien gagal jantung kongestif sangat diperlukan karena banyak kondisi yang menyerupai
sindroma gagal jantung ini pada usia dewasa maupun usia lanjut. 3
1.
2.
3.

Maggioni AP. Review of the new ESC guidelines for the pharmacological management of chronic heart failure. European Heart
Journal Supplements 2005;7 (Supplement J):J15-J20.
Santoso A, Erwinanto, Munawar M, Suryawan R, Rifqi S, Soerianata S. Diagnosis dan tatalaksana praktis gagal jantung akut.
2007
Lip GYH, Gibbs CR, Beevers DG. ABC of heart failure: aetiology. BMJ 2000;320:104-7

Anda mungkin juga menyukai