Anda di halaman 1dari 14

DERMATITIS KONTAK

ALERGI
HANNA ASTRI NATALIA BR SIREGAR
1610211093
DERMATITIS KONTAK
DERMATITIS KONTAK
Dermatitis kontak :
Dermatitis yang disebabkan oleh bahan
atau substansi yang menempel pada kulit
1. Dermatitis kontak iritan

2. Dermatitis kontak alergi

Terjadi pada seseorang yang telah


mengalami sensitisasi terhadap suatu
alergen
ETIOLOGI DAN
EPIDEMIOLOGI
Penyebab : Alergen = kontakan =
sensitizer. Biasanya berupa bahan logam
berat, kosmetik (lipstik, deodoran, cat
rambut), bahan perhiasan (kacamata,
jam tangan, anting-anting), obat-obatan
(obat kumur, sulfa, penisilin), karet
(sepatu, BH), dan lain-lain
Umur : dapat pada semua umur
Jenis kelamin : frekuensi yang sama
pada pria dan wanita
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Bangsa/ras : semua bangsa


Daerah : tak berpengaruh
Kebersihan/higiene : Yang kurang
mempermudah timbulnya penyakit
Lingkungan : Berpengaruh besar untuk
timbulnya penyakit, seperti pekerjaan
dengan lingkungan yang basah, tempat-
tempat lembap atau panas, pemakaian
alat-alat yang salah
GEJALA KLINIS
Kemerahan pada daerah kontak,
kemudian timbul eritema, papula,
vesikel dan erosi
Penderita selalu mengeluh gatal
PEMERIKSAAN KULIT
Lokalisasi : semua bagian tubuh dapat
terkena
Efloresensi/sifat-sifatnya : Eritema

numular sampai dengan plakat, papula


dan vesikel berkelompok disertai erosi
numular hingga plakat.
Terkadang hanya berupa makula
hiperpigmentasi dengan skuama halus
GAMBARAN HISTOPATOLOGI
Tidak Khas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan eosinofil darah tepi
Pemeriksaan imunoglobulin E :
Uji tempel (patch test)

Uji gores (scratch test)

Uji tusuk (prick test)


DIAGNOSIS BANDING
1. Dermatofitosis : biasanya berbatas tegas;
pinggir aktif dan bagian tengah agak
menyembuh

2. Dermatitis seboroika : biasanya pada tempat


seboroik dengan kelainan khas berupa skuama
berminyak, warna kekuningan

3. Kandidiasis : biasanya dengan lokalisasi yang


khas. Efloresensi berupa eritema, erosi dan ada
lesi satelit
TALAK
Umum : Hindari faktor penyebab
Khusus

Sistemik :
Antihistamin
Kortikosteroid : metilprednison, metilprednisolon
atau triamsinolon
Topikal :
Jika lesi basah diberi kompres KMnO4 1/5000. Jika
sudah mengering diberi kortikosteroid topikal
seperti hidrokortison 1-2%, triamnisolon 0,1%,
fluosinolon 0,025%, desoksimetason 2-2,5% dan
betametason-dipropionat 0,05%
PROGNOSIS
Umumnya baik
SUMBER
Saripati penyakit kulit edisi 2 Prof. Dr.
R.S. Siregar, Sp.KK(K)
Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi
kelima Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda
SUMBER
Saripati penyakit kulit edisi 2 Prof. Dr.
R.S. Siregar, Sp.KK(K)
Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi
kelima Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda

Anda mungkin juga menyukai