DEFINISI • Waktu persalinan yang memanjang karena kemajuan persalinan yang terhambat.
• Persalinan lama, disebut juga "distosia",
didefinisikan sebagai persalinan yang abnormal/sulit. PERSALINAN LAMA Persalinan lama, disebut juga "distosia", didefinisikan sebagai persalinan yang abnormal/sulit. Sebab-sebabnya dapat dibagi dalam 3 golongan berikut ini. • Kelainan tenaga / his (Power). His yang tidak normal dalam kekuatan atau sifatnya menyebabkan kerintangan pada jalan lahir yang lazim terdapat pada setiap persalinan, tidak dapat diatasi sehingga persalinan mengalami hambatan arau kemacetan. • Kelainan janin (Passanger). Persalinan dapat mengalami gangguan atau kemacetan karena kelainan dalam letak atau dalam bentuk janin. • Kelainan jalan lahir (Passage). Kelainan dalam ukuran atau bentuk jalan lahir bisa menghalangi kemajuan persalinan atau menyebabkan kemacetan. • Menurut William Obstetri diakibatkan empat abnormalitas: 1.Abnormalitas kekuatan mendorong: Kekuatan kontraksi uterus yang kurang atau kurangnya koordinasi untuk penipisan dan dilatasi serviks atau disfungsi uterus, dan mungkin usaha otot volunteer ibu yang tidak kuat selama persalinan kala 2. 2.Abnormalitas penetrasi, posisi, dan perkembangan janin 3.Abnormalitas tulang panggul ibu, yaitu kontaksi pelvis 4.Abnormalitas jaringan lunak saluran reproduksi yang menjadi hambatan untuk penurunan janin. HIS NORMAL KELAINAN HIS EPIDEMIOLOGI • 1-2 per 1000 kelahiran • 16 per 1000 kelahiran bayi>4000 gram KLASIFIKASI • KALA I fase laten memanjang • KALA I fase aktif memanjang • KALA II Memanjang KALA I FASE LATEN MEMANJANG • Fase laten berkepanjangan apabila lama fase ini lebih dari 20 jam pada nulipara dan 14 jam pada ibu multipara • Faktor-faktor yang mempengaruhi durasi fase laten antara lain adalah anestesia regional atau sedasi yang berlebihan, keadaan serviks yang buruk (misal tebal, tidak mengalami pendataran, atau tidak membuka), dan persalinan palsu KALA I FASE AKTIF MEMANJANG • Nulipara yang masuk ke fase aktif dengan pembukaan 3 - 4 cm dapat diharapkan mencapai pembukaan 8 sampai 10 cm dalam 3 sampai 4 jam • 25% persalinan nulipara dipersulit fase-aktif, sedangkan pada multigravida angkanya adalah 15 persen KELAINAN KALA II • Tahap ini berawal saat pembukaan serviks telah lengkap dan berakhir dengan keluarnya janin. Median durasinya adalah 50 menit untuk nulipara dan 20 menit untuk multipara, tetapi angka ini juga sangat bervariasi. • Pada seorang ibu dengan panggul sempit atau janin besar, atau dengan kelainan gaya ekspulsif akibat anestesia regional atau sedasi yang berat, maka kala dua dapat sangat memanjang. • Kala II persalinan pada nulipara dibatasi 2 jam dan diperpanjang sampai 3 jam apabila digunakan analgesia regional. Untuk multipara satu jam adalah batasnya, diperpanjang menjadi 2 jam pada penggunaan analgesia regional. FAKTOR RESIKO • Bayi: • Kepala janin yang besar • Hidrosefalus • Presentasi wajah, bahu, alis • Malposisi persisten • Kembar yang terkunci (terkunci pada daerah leher) • Kembar siam • Jalan lahir: • Panggul kecil karena malnutrisi • Deformitas panggul karena trauma atau polio • Tumpor daerah panggul • Infeksi virus di perut atau uterus • Jaringan parut (dari sirkumsisi wanita) TATALAKSANA a. Tatalaksana Umum Segera rujuk ibu ke rumah sakit yang memiliki pelayanan seksio sesarea. b. Tatalaksana Khusus Tentukan penyebab persalinan lama. • Power: His tidak adekuat (his dengan frekuensi <3x/10 menit dan durasi setiap kontraksinya <40 detik) • Passenger: malpresentasi, malposisi, janin besar • Passage: panggul sempit, kelainan serviks atau vagina, tumor jalan lahir • Gabungan dari faktor-faktor di atas TATALAKSANA Sesuaikan tatalaksana dengan penyebab dan situasi. Prinsip umum: • Lakukan augmentasi persalinan dengan oksitosin dan/atau amniotomibila terdapat gangguan Power. Pastikan tidak ada gangguan passenger atau passage. • Lakukan tindakan operatif (forsep, vakum, atau seksio sesarea) untuk gangguan Passenger dan/atau Passage, serta untuk gangguan Power yang tidak dapat diatasi oleh augmentasi persalinan • Jika ditemukan obstruksi atau CPD, tatalaksananya adalah seksio sesarea. • Berikan antibiotika (kombinasi ampisilin 2 g IV tiap 6 jam dan gentamisin 5 mg/kgBB tiap 24 jam) jika ditemukan: - Tanda-tanda infeksi (demam, cairan pervaginam berbau), ATAU - Ketuban pecah lebih dari 18 jam, ATAU - Usia kehamilan <37 minggu • Pantau tanda-tanda gawat janin • Catat hasil analisis dan seluruh tindakan dalam rekam medis lalu jelaskan pada ibu dan keluarga hasil analisis serta rencana tindakan selanjutnya. THANK YOU