ORAL
HERPES VIRUS
◆Anamnesis
◆Pemeriksaan fisik
◆Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan Laboratorium
Pewarnaan Tzanck
◆Spesimen diperoleh dari dasar blister yang segar dan telah ruptur,
dan pewarnaan dilakukan dengan spesimen diletakkan pada kaca
objek dan diwarnai dengan Giemsa atau pewarna lain.
◆Hasil pewarnaan yang positif akan memperlihatkan efek dari virus
herpes yaitu dengan ditemukannya keratinosit dengan inti balon dan
sel raksasa multinuklear dengan perubahannya.
◆Kultur Virus
◆Polymerase Chain Reaction (PCR)
Tes PCR -> sampel berasal dari spesimen blister yang
menunjukkan sensitivitas 83% dimana tes ini sama dengan
kultur.
PCR memberikan hasil yang cepat dan dapat membedakan
HZV dan HSV-1 dan HSV-2 dan HZV. Selain itu tes ini juga positif
ketika spesimen diambil dari krusta dan material yang berasal
dari lesi dimana hasil kultur, Tzanck, RIF sulit dinilai.
Namun teknologi ini mahal dan tidak tersedia di semua
tempat. PCR sebaiknya dilakukan untuk kasus-kasus yang atipik
atau pada keadaan-keadaan tertentu.
TATALAKSANA
TATALAKSANA (NONFARMAKOLOGI)
a) Higiene Personal
◆ Sering membersihkan diri dengan mandi menggunakan air yang
bersih. Idealnya saat musim panas mandi 2 kali pagi dan sore.
◆ Ganti pakaian satu hari minimal 2 kali sehabis mandi agar tubuh
tetap terjaga kebersihannya.
◆ Cucilah seprai, handuk dan pakaian yang dipakai dengan air
yang bersih dan menggunakan deterjen
◆Pencegahan kontak dengan saliva penderita HSV dapat dilakukan
dengan menghindari berciuman dan menggunakan alat-alat makan
penderita serta menggunakan obat kumur yang mengandung
antiseptik yang dapat membunuh virus sehingga menurunkan
risiko tertular.
TATALAKSANA (NONFARMAKOLOGI)