Anda di halaman 1dari 11

LIMFEDEMA

DEFINISI

Limfadema adalah kondisi edema non pitting yang


disebabkan karena kelainan aliran pembuluh limfatik
EPIDEMIOLOGI

 Prevalensi di Indonesia belum jelas


 Prevalensi didunia sekitar 1 : 10.000
KLASIFIKASI

a. Limfadema primer
• Disebabkan karena agenesis, hipoplasia, atau obstruksi
saluran limfatik
• Limfadema primer dibagi menjadi 3, yaitu :
1. Limfadema kongenital : Merupakan kelainan
malformasi limfatik sejak lahir yang jarang terjadi,
diantaranya adalah penyakit Milroy (kelainan yang
diturunkan secara autosomal)
2. Limfadema pracox : Merupakan penyakit yang
diturunkan secara autosomal dominan, muncul
menjelang pubertas
3. Limfadema tarda : Kelainan yang muncul saat
dewasa, biasanya setelah usia 35 tahun
KLASIFIKASI

b. Limfadema sekunder
• Merupakan limfadema yang disebabkan karena kelainan
yang mempengaruhi nodus limfatikus, biasanya berupa
diseksi, radiasi, sumbatan keganasan, dan infeksi
• Limfadema yang muncul tergantung beberapa faktor :
jumlah nodus limfatik yang dibuang, luasnya pembedahan,
radiasi lokal, penyembuhan luka yang terlambat dan
obesitas
• Yang paling sering dijumpai : Limfadema akibat kanker
payudara
• Penyebab paling sering : parasit filariasis
DIAGNOSA

a. Anamnesa :
• Onset pembengkakan
• Pada awalnya pasien merasaka nyeri dan perasaan
berat atau penuh pada ekstremitas
• Kondisi kronis terdapat gambaran nodul multipel
• Edema bertambah, jangkauan gerak berkurang, dan
mengganggu aktifitas sehari-hari
DIAGNOSA

b. Pemeriksaan fisik :
• Edema pitting, namun seiring berjalan waktu menjadi non
pitting
• Bengkak jari-jari dan edema non pitting
• Kulit : Kering dan keras
• Pada elephantiasis, dijumpai adanya
• Tanda kaposi-stemmer (khas limfadema) : berupa kesulitan
mencubit lipatan kulit pada bagian dorsal dasar jari kedua
kaki
• Dapat ditemukan lesi makular atau popular berwarna
merah kebiruan
DIAGNOSA

c. pemeriksaan penunjang :
• Diperlukan apabila diagnosis sudah jelas
• Pencitraan yang lebih detil dapat diperoleh
menggunakan CT-scan atau MRI
TATALAKSANA

Non-farmako :
Merupakan modalitas utama dari penanganan limfadema,
mengingat sampai saat ini belum ada obat-obatan yang terbukti
cukup bermanfaat
• Terapi dekongestif kompleks :
Terapi utama dalam manajemen limfedema, terdiri atas 2
fase :
1. Fase intensif, bertujuan untuk mengurangi
pembengkakan secepat mungkin dan menghancurkan
fibrosis-fibrosis yang mulai terbentuk
Terdiri dari : limfatik manual, perban kompresi, latihan
berulang
TATALAKSANA

2. Fase pemeliharaan bertujuan untuk memelihara/merawat


dan memperbaiki hasil perawatan fase 1
• Terapi pembedahan
• Terapi limfangiogenesis
• Manajemen diet

b. Farmakologi
• Obat-obatan yang digunakan adalah antibiotik sebagai
profilaksis untuk infeksi
• Jika terdapat infeksi jamur, harus diterapi secara agresif
• Obat lain : coumarin, selenium, flavonois, antioksidan
THANK YOU!



Anda mungkin juga menyukai