Anda di halaman 1dari 20

LYMPHEDEMA

DEFINISI
Lymphedema adalah pembengkakan yang
terjadi akibat penumpukan cairan yang
disebabkan oleh gangguan pengaliran pada
system limfatik.
EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat limfadema paling banyak terjadi
pada post operasi kanker payudara terutama yg
mendapatkan radioterapi. Di Seluruh dunia, kasus
limfedema banyak ditemukan pada pasien filariasis
ETIOLOGI
LYMPHEDEMA PRIMER LYMPHEDEMA SEKUNDER
Disebabkan oleh karena kelainan Lymphedema ini lebih sering ditemukan
kongengital sejak lahir diamana dibanding lymphedema kongenital,
didapatkan pembuluh limfatik yang lymphedema sekunder dimana terjadi
sangat sedikit sehingga tidak dapat kerusakan pada aliran limfe akibat
menampung seluruh cairan limfe, atau kondisi atau tindakan tertentu, seperti
terbentuknya pembuluh getah bening pembedahan pembuluh limfe, terapi
tanpa katup sehingga tidak dapat radiasi kangker, kangker, infeksi dan
menahan cairan didalamnya. trauma
PATOFISIOLOGI
KLASIFIKASI KLINIS
Klasifikasi klinis pembengkakan limfedematous telah didefinisikan oleh
International Society of Lymphology :

Tahap 0:
Kondisi laten atau subklinis dimana tidak terlihat pembengkakan yang jelas
meskipun telah terjadi gangguan transportasi limfatik

Tahap 1:
Akumulasi awal cairan yang relatif tinggi kandungan protein. Pembengkakan
akan menghilang dengan elevasi tungkai, mungkin terjadi pitting edema.
GEJALA KLINIS
Tahap 2:
Edema pitting/nonpitting, Pembengkakan tidak berkurang dengan elevasi
ekstremitas.

Tahap 3 :
Edema nonpitting, tidak dapat kembali normal dengan mengangkat tungkai, dan
tampak kulit yang menebal.

Tahap 4 :
Edema nonpitting dengan jaringan fibrosis dan ferukosa kulit.
DIANGNOSIS
Untuk menegakkan diagnosis suatu limfedema diperlukan anamnesis,
pemeriksaan fisis, dan pemeriksaan penunjang. Pasien dapat mengeluh
ekstremitasnya lelah atau adanya tekanan pada ekstremitas, tetapi nyeri jarang
dirasakan. Pembengkakan yang terjadi pada limfedema umumnya mulai dari
distal dan berlanjut ke arah proksimal dalam hitungan bulan sampai tahun. Pada
pemeriksaan fisik, awalnya ditemukan pitting edema, tetapi perlahan menjadi
non-pitting edema karena terbentuknya fibrosis dan jaringan menjadi keras.
Perlu diketahui apakah pasien memiliki riwayat tertentu seperti operasi kangker
yang juga ikut mengangkat kelenjar limfe.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
o USG abdomen dan pelvis

Untuk mendeteksi lesi obstruksi seperti neoplasma.


o CT-scan
Kegunaan CT-scan sama dengan pemeriksaan USG
o MRI
MRI dapat menunjukkan gambaran khas limfedema yaitu penebalan kulit,
“honeycombing” pada jaringan subkutan karena terbentuknya fibrosis dan cairan
mengelilingi akumulasi adiposa, dan tidak adanya edema pada kompartemen
muskular.
o Limfangiografi
Limfangiografi adalah teknik pencitraan invasif untuk sistem limfatik.
DIAGNOSIS BANDING
oGagal jantung
oGagal ginjal
oLipedema
oTrombosis vena dalam
oInsufisiensi vena kronik
oMyxedema
oEdema idiopatik
PENATA LAKSANAAN
Tatalaksana untuk limfedema terbagi menjadi tatalaksana konservatif,
tatalaksana farmakologi, dan tatalaksana pembedahan. Namun, tatalaksana
utama untuk limfedema primer dan sekunder adalah tatalaksana konservatif,
atau para ahli menyebutnya dengan Terapi Dekongestif Lengkap (TDL) sebagai
gold standard karena aman dan efektif.
Pneumatic Compression Pumps
Manual Lymph Drainage
Kompressi Perban
Kompressi Pakaian
Terapi farmakologi
oTerapi antifungi topikal direkomendasikan jika terjadi infeksi fungi lokal, tetapi
infeksi yang invasif membutuhkan terapi antifungi sistemik.
o Jika terjadi selulitis, maka perlu diberikan antistafilokokus dan antistreptokokus
sistemik, dikombinasikan dengan istirahat dan elevasi tungkai. Antibiotik
profilaksis intermiten kadang dibutuhkan, dan dicloxacillin merupakan pilihan
terbaik.
o Diuretik merupakan kontraindikasi karena dapat menyebabkan deplesi volume
intravaskular dan kelainan metabolik.
Tatalaksana pembedahan
Tatalaksana pembedahan hanya
dipertimbangkan jika terapi medis tidak efektif
dalam mengontrol limfedema atau mencegah
komplikasi.
PROGNOSIS
Gejala akan membaik jika ditanganai secara agresif dan mengurangi
kemungkinan terjadinya selulitis yang bisa menjadi masalah tambahan pada
penyakit ini.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai