Anda di halaman 1dari 17

Penanganan

kegawatdaruratan pasien
bedah plastik
P E M B I M B I N G : D R . H U N TA L N A P O L E O N , S P. B P - R E

DISUSUN OLEH

APRILIA VISKA WIJAYANTI

DEYBI ERI CAHYANI R

MAULIDYA NUR AMALIA

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

RS BHAYANGKARA TK I R . SAID SUKANTO

FK UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

JANUARI - MARET 2020


LUKA BAKAR
Trauma panas yang disebabkan oleh kobaran api, petir, air/uap panas, kontak benda
panas, sengatan listrik, bahan kimia yang mengenai kulit, mukosa, dan jaringan lebih
dalam yang menyebabkan kerusakan/kehilangan kulit

Anamnesis :
• AMPLE (allergy, medication, past Pemeriksaan Fisik
medical history, last meal, event) -Pemeriksaan umum : ku, kesadaran,
• EVENT terpenting pada luka bakar! - vital sign
Kejadian seperti apa? Apakah ada di -Survey primer : Airway (trauma
ruang tertutup? -Kapan kejadian inhalasi) Breathing (gangguan
nya? Sudah berapa lama luka bakar? ekspansi thorax) Circulation
-Apa pasien sempat tidak sadarkan (gangguan perfusi)
diri di tempat kejadian? -Apakah
sesak? Pusing mual? Terlihat ATASI DULU SURVEY PRIMER !!! -
gelisah? Nyeri dan luka bakar daerah Survey Sekunder Anamnesa faktor
dada? komorbid, Pemeriksaan fisik lainnya,
• FOKUS : trauma inhalasi, gangguan trauma lain yang mengikuti.
ekspansi thorax, gangguan perfusi
Status lokalis DIAGNOSIS Combutio,
BERDASARKAN RULE OF gradasi, (%), et causa,
NINE dan semua harus trauma yang
ditulis mengikuti
Deskripsikan : Lokasi,
gradasi, presentase

GRADASI LUKA BAKAR


- Grade I
(superficial/derajat PEMERIKSAAN
erythema) PENUNJANG
- Grade II (derajat bullosa) Darah lengkap
- IIA (Superficial partial Rontgen Thorax
thickness) Rontgen vertebrae
- II B (deep partial
thickness)
- Grade III (sudah
terbentuk eskar )
PRINSIP TATALAKSANA
• Trauma termal
• Juahkan sumber panas, lepaskan
pakaian, cegah hipotermi
Menghentikan • Trauma listrik
sumber panas • Putuskan hubungan listrik
• Trauma kimia
• Irigasi dengan normal saline
Memastikan seluruh area pajanan bahan kimia
jalan napas 20 – 30 menit
dan ventilasi
adekuat

Manajemen
sirkulasi 
hemodinami
k
PRIMARY SURVEY

• Sumbatan akibat trauma


inhalasi dan edema akibat • Luka bakar mengelilingi
luka bakar dada  dapat membatasi
• Faktor risiko: luas luka bakar, Gerakan dinding dada 
luka bakar kepala dan wajah, ventilasi inadekuat
trauma inhalasi, luka bakar
dalam mulut • Keracunan CO, gejala dan
• Indikasi intubasi tanda:
• Tanda obstruksi (Stridor, • Sakit kepala
Airway snoring, penggunaan otot Breathing • Mual
bantu napas, retraksi) • Penurunan kesadaran
• Luas luka bakar > 40 – 50%
• Cherry red skin color
• Luka bakar wajah dan
dalam mulut, luka bakar gr • Tindakan
3 di leher • Pemberian O2 100%
• Kesulitan menelan dengan NRM
• Edema jalan napas • Eskaratomi
• Penurunan kesadaran
PRIMARY SURVEY
• Circulation • Disability
• Perhatikan tanda syok • Pemeriksaan kesadaran
• Pemasangan 2 jalur IV line (daerah • Respon pupil
yang tidak terkena luka bakar)
• Ambil sampel darah  darah
lengkap, AGD

• Exposure

• Lepaskan semua pakaian

• Cegah hipotermi

• Menghitung luas dan kedalaman luka bakar 


meotde rule of nine atau palmar surface area
FIRST AID

• Fluid • Tube

Total kebutuhan cairan 24 jam pertama • Pemasangan NGT


(Formula Parkland)
• Test

• Darah lengkap
4 mL RL x persentase total body surface
area (%TBSA) x BB(kg) • AGD
½ total kebutuhan ½ sisanya diberikan
• Elektrolit
diberikan 8 jam pada 16 jam
pertama selanjutnya • Serum glukosa

• Analgetik • Chest X-ray

• Morfin IV 0.05 – 0.1 mg/kg


SECONDARY SURVEY
WOUND DRESSING
A (Allergies) • PRINSIP  Lembut, lentur, tidak
menempel, menghindari eksudat,
M (Medications) mengurangi nyeri lokal,
menghangatkan
P (Past Illness) • Penutupan luka
• Dressing primer  kassa
L (Last meal)
berparafin/vaselin

E•(Events)
Anamnesis  KU, RPS dan • Dressing sekunder  kasa
berlapis
mekanisme trauma, RPD
• Dressing tersier  elastic verban
• PF head to toe
TRAUMA MAXILLOFACIAL
AIRWAY (assessment)
FactOr that may compromise the airway

Posterior inferior A bilateral fracture Hemmorhage Trauma of the


Exfoliated teeth,
displacement of a of the anterior from distinct larynx and trachea
bone fragment,
fracture maxilla mandible may vessels in open may cause
vomitus, blood,
parallel to the cause the wounds or severe swelling and
and secretions as
inclined plane of fractured nasal bleeding displacement of
well as foreign
the base of the symphysis and the from complex structures, such as
bodies may block
skull may block tongue to slide blood supply of epligottis,
the airway of the
the posteriorly and the nose may also arytenoid
oropharynx and
nasopharyngeal block the contribute to cartilages, and
larynx
airway oropharynx airway obstruction vocal cords
AIRWAY (intervention)
Collar neck

Manuver head tilt chin lift / jaw


trust

Oropharyngeal airway (OPA)

Suction

Intubation or tracheostomy
BREATHING (ASSESMENT)

Look Listen Feel


• Ada tidaknya jejas • Auskultasi suara • Palpasi dan perkusi
pada dinding thorax napas
• Kesimetrisan
pergerakan dinding
dada
• Laju (RR) dan
kedalaman
pernapasan
CIRCULATION
(assessment)

• Sumber perdarahan
Look • Kulit pucat

• Akral dingin
Status • CRT > 2 detik
hemodinamik • Frekuensi nadi dan irama
• Tekanan darah
SKIN DEGLOVING

Anda mungkin juga menyukai