Anda di halaman 1dari 16

AV BLOCK

SATRIO HASBI PRATAMA


DEFINSI

• Hambatan Atrioventrikuler (Atrioventricular block)


adalah kelainan pada sistem koduksi jantung
dimana depolarisasi atrium gagal untuk mencapai
ventrikel atau depoilarisasi atrial yang
terkonduksikan dengan terlambat. Hambatan
Atrioventrikuler (Blok AV) kerap menjadi penyebab
bradikardia meskipun lebih jarang dibandingkan
dengan kelainan fungsi nodus SA yang juga
menyebabkan gejala bradikardia.
KLASIFIKASI

Berdasarkan derajat hambatan, gangguan ini dibagi


menjadi:
• blok AV derajat 1
• blok AV derajat 2 dimana berdarasarkan rekaman
EKG kelainan ini dikelompokan menjadi : Mobitz
tipe 1 dan mobitz tipe 2
• blok AV derajat 3 ( total )
BLOK AV DERAJAT 1
• Terjadi bila semua impuls dari atrium dapat
dihantarkan ke ventrikel dengan waktu hantaran
yang lebih lama ( pada EKG interval PR> 0,20 detik ).
Kelainannya biasanya pada tingkat nodus AV dan
jarang pada sistem His-Purkinje. Karena semua impuls
dari atrium dapat dihantarkan ke ventrikel maka
biasanya tidak menimbulkan gejala.
BLOK AV DERAJAT 2

• Terjadi pada keadaan dimana tidak semua impuls


dari atrium dapat dihantarkan melalui nodus AV
dan sistem His-Purkinje ke ventrikel
BLOK AV DERAJAT 2 MOBITZ TIPE 1

• Biasanya dapat dilihat pada anak anak, atlete,


orang dengan tonus vagal yang tinggi, dan
khususnya saat tidur
• Bisa saja timbul pada akut infark miokardial yang
menyebabkan tingginya tonus vagal.
BLOK AV DERAJAT 2 MOBITZ TIPE 2

• Biasanya disebabkan oleh blok konduksi av node


ke distal (di bundle of His atau serat purkinje)
• Blok av ini biasanya timbul dari perluasan infark
miokard atau dari kronik degenerasi dari serat
purkinje
BLOK AV DERAJAT 2 MOBITZ TIPE 2
BLOK AV DERAJAT 3 (TOTAL AV BLOCK)

• Bila hantaran impuls dari atrium sama sekali tidak


dapat mencapai ventrikel disebut blok AV derajat 3
( blok AV total ). Tidak ada hubungan antara
gelombang p karena atrium terdepolarisasi
sebagai respon dari SA node, sementara irama
ventrikel berdetak secara independen
EPIDEMIOLOGI

• AV blok lebih sering terjadi pada usia diatas 70


tahun, terutama pada mereka yang memiliki
penyakit jantung struktural. Sekitar 5% dari pasien
dengan penyakit jantung memiliki blok AV derajat
1, dan sekitar 2% memiliki blok AV derajat 2.
Insiden terjadinya blok AV di dunia secara global
dipengaruhi oleh demografi usia, jenis kelamin, dan
ras. Insiden AV blok meningkat dengan usia. Insiden
blok AV derajat 3 tertinggi pada orang tua dari 70
tahun (sekitar 5-10% dari pasien dengan penyakit
jantung).
ETIOLOGI

• Penundaan atau kurangnya konduksi melalui AV node


memiliki beberapa penyebab. Blok AV derajat 1 dan
blok AV derajat 2 (Mobitz I ( Wenckebach ) mungkin
terjadi pada orang normal yang sehat sebagai
manifestasi fisiologis tonus vagal tinggi. Blok AV derajat 1
juga dapat terjadi secara fisiologis pada saat denyut
jantung tinggi ( terutama dengan aktivitas yang berat)
sebagai akibat dari peningkatan refractoriness dari AVN.
Blok AV dapat disebabkan oleh iskemia miokard akut
atau infark. Infark miokard inferior dapat menyebabkan
blok derajat 3, biasanya di tingkat AVN, hal ini dapat
terjadi melalui mekanisme lain melalui Bezold - Jarisch
refleks . Infark miokard anterior biasanya dikaitkan
dengan blok AV derajat 3 akibat iskemia atau infark
cabang bundel hiss.
• Perubahan degeneratif di AVN atau cabang
bundel hiss ( misalnya , fibrosis , kalsifikasi , atau
infiltrasi ) adalah penyebab paling umum dari
nonischemic AV blok . Sindrom Lenegre - Lev
adalah mengakuisisi blok jantung lengkap karena
fibrosis idiopatik dan kalsifikasi dari sistem konduksi
listrik jantung . Hal ini paling sering terlihat pada
orang tua dan sering digambarkan sebagai
degenerasi dari sistem konduksi dan dapat
menyebabkan blok AV derajat 3
• Prosedur bedah ( misalnya , penggantian katup
aorta dan perbaikan cacat bawaan ) dapat
menyebabkan blok AV , seperti prosedur terapi lain
(misalnya , nodus AV ablasi dan alkohol ablasi
septum pada pasien dengan obstruktif
kardiomiopati hipertrofik ).
Berbagai obat dapat mempengaruhi konduksi AV .
yang paling umum ini termasuk glikosida digitalis ,
beta - blocker , calcium channel blockers ,
adenosin , dan agen antiarrhythmic lainnya .
TATALAKSANA

• atropin sulfat 0.5-1mg (IV/IM)


• Infuse isopreanilin HCL (isuprel) 0,5x mg dalam 500
ml glukosa 5% (1 microgram permenit)
• Osiprenalin sulfat 4 x ¼ tablet
• Tablet efridin 4 x 12,5 mg
• Atrial pacing/ ventricular pacing bila tidak berhasil
dengan obat
CARDIAC PACING
• Pemasangan alat pacu jantung menurut American Heart Association direkomendasikan pada:
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 dengan adanya penyakit gagal jantung
atau aritmia ventrikel yang diduga disebabkan oleh AV blok.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 yang menggunakan obat-obatan yang
membuat terjadinya bradikardia simptomatik.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 yang sadar, tidak bergejala dan
mempunyai EKG dengan hasil sinus rhythm, tetapi pernah terjadi henti jantung (dengan EKG asistol)
selama >= 3 detik, atau mempunyai detak jantung < 40 kali/menit.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 yang sadar, tidak bergejala dan
mempunyai EKG Atrial FIbrilasi (AF) dan bradikardia dengan 1 atau lebih banyak jeda minimal 5 detik
atau lebih.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 setelah ablasi kateter pada AV junction.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 setelah operasi jantung.
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II tipe 2 dengan penyakit neuromuskular seperti
distrofi otot myotonik, sindrom Kearns-Sayre, dan atrofi otot peroneal.
• Penderita yang terindikasi AV blok derajat II tipe 2 dengan bradikardia simptomatik.
• Penderita dengan TAVB yang perisisten dengan denyut jantung rata-rata 40 kali/menit atau dengan
kardiomegali (pembesaran jantung).
• Penderita yang terindikasi TAVB atau AV blok derajat II selama olahraga tanpa adanya infark miokard.

Anda mungkin juga menyukai