Anda di halaman 1dari 5

MITRAL REGURGITASI

Definisi
Mitral regurgitasi adalah gangguan dari jantung dimana katup mitral tidak menutup dengan benar
ketika jantung memompa keluar darah atau dapat didefinisikan sebagai pembalikan aliran darah
yang abnormal dari ventrikel kiri ke atrium kiri melalui katup mitral.

Epidemiologi
Di daerah lain selain dunia Barat, penyakit jantung rematik adalah penyebab utama dari MR.

Di Amerika Serikat, mitral regurgitasi (MR) akut dan kronis mempengaruhi sekitar 5 pada
10.000 orang. penyakit jantung rematik sebagai penyebab utama kelainan katup mitral. Prolaps
katup mitral telah diperkirakan untuk hadir dalam 4% dari populasi normal. Dengan bantuan
warna Doppler echocardiography, ringan MR dapat dideteksi pada sebanyak 20% orang dewasa
setengah baya dan lebih tua. MR secara independen terkait dengan jenis kelamin perempuan,
lebih rendah indeks massa tubuh, usia lanjut, disfungsi ginjal, infark miokard sebelumnya,
stenosis mitral sebelumnya, dan prolaps katup mitral sebelumnya. Hal ini tidak berhubungan
dengan dislipidemia atau diabetes.

Di Indonesia 2-5% populasi, paling tinggi pada usia 20-40 tahun, dan paling banyak terjadi pada
wanita.

Etiologi
Mitral regurgitation dapat disebabkan oleh penyakit organic atau abnormalitas fungsional.
Penyebab paling umum dari mitral regurgitation antara lain mitral valve
prolapse (MVP), rheumatic heart disease, infeksi endokarditis, annular
calcification,cardiomyopathy dan ischemic heart disease. Mitral regurgitation kongenital jarang
terjadi tetapi umumnya dihubungkan dengan penyakit myxomatous mitral valve

Klasifikasi
Patofisiologi

Pada insufisiensi katup mitral,


terjadi penurunan kontraktilitas yang
biasanya bersifat irreversible, dan disertai
dengan terjadinya kongesti vena pulmonalis
yang berat dan edema pulmonal.
Patofisiologi insufisiensi mitral dapat dibagi
ke dalam fase akut, fase kronik yang
terkompensasi dan fase kronik
dekompensasi.

Pada fase akut sering disebabkan adanya


kelebihan volume di atrium dan ventrikel
kiri. Ventrikel kiri
menjadi overload oleh karena setiap
kontraksi tidak hanya memompa darah
menuju aorta (cardiac output atau stroke volume ke depan) tetapi juga terjadi regurgitasi ke
atrium kiri (regurgitasi volume). Kombinasi stroke volume ke depan dan regurgitasi volume
dikenal sebagai total stroke volume. Pada kasus akut, stroke volume ventrikel kiri
meningkat (ejeksi fraksi meningkat) tetapi cardiac output menurun. Volume regurgitasi akan
menimbulkan overload volume dan overload tekanan pada atrium kiri dan peningkatan tekanan
di atrium kiri akan menghambat aliran darah dari paru yang melalui vena pulmonalis.

Pada fase kronik terkompensasi, insufisiensi mitral terjadi secara perlahan-lahan dari beberapa
bulan sampai beberapa tahun atau jika pada fase akut diobati dengan medikamentosa
maka pasien akan memasuki fase terkompensasi. Pada fase ini ventrikel kiri menjadi hipertropi
dan terjadi peningkatan volume diastolik yang bertujuan untuk meningkatkan stroke
volume agar mendekati nilai normal. Pada atrium kiri, akan terjadi kelebihan volume yang
menyebabkan pelebaran atrium kiri dan tekanan pada atrium akan berkurang. Hal ini akan
memperbaiki drainase dari vena pulmonalis sehingga gejala dan tanda kongesti pulmonal akan
berkurang.

Pada fase kronik dekompensasi akan terjadikontraksimiokardium ventrikel kiri yang


inadekuat untuk mengkompensasi kelebihan volume dan stroke volume ventrikel kiri akan
menurun. Penurunan stroke volume menyebabkan penurunan cardiac output dan
peningkatan end-systoli volume. Peningkatan end-systolic volume akan meningkatkan tekanan
pada ventrikel dan kongesti vena pulmonalis sehingga akan timbul gejala gagal jantung
kongestif. Pada fase lebih lanjut akan terjadi cairan ekstravaskular pulmonal
(pulmonary ekstrav askular fluid). Ketika regurgitasi meningkat secara tiba-tiba, akan
mengakibatkan peningkatan tekanan atrium kiri dan akan diarahkan balik ke sirkulasi pulmonal,
yang dapat mengakibatkan edema pulmonal.

Regurgitasi mitral juga akan menyebabkan terjadinya edema paru pada pasien dengan mitral
regurgitasi yang kronik, dimana daerah lubang regurgitasi akan dapat berubah secara dinamis
dan bertanggung jawab terhadap kondisi kapasitas, perubahan daun katup mitral dan ukuran
ventrikel kiri serta akan menurunkan kekuatan menutup dari katup mitral.

Gejala klinis
Gejala yang umum terjadi pada regurgitasi mitral:
Sesak napas, terutama saat mengeluarkan tenaga atau saat berbaring
Fatigue, terutama pada saat aktivitas meningkat
Batuk, terutama pada malam hari atau ketika berbaring
Jantung berdebar-debar, sensasi dari detak jantung
Kaki atau pergelangan kaki bengkak
Murmur jantung
Buang air kecil yang berlebihan

Diagnosis
1. Radiografi Dada

a). Bayangan disekeliling jantung sering terlihat normal pada pasien denganmitral valve
prolapse (MVP).
b). Pada mitral regurgitation kronis, terdapat pembesaran pada ventrikel kiri dan atrium kiri.

2. Echocardiography dua dimensi

a). Pada pasien dengan mitral valve prolapsed tampak ada pergerakan valve
leaflets selama mid systole

b). Pada pasien dengan coronary artery disease dapat terlihat annular calcifications

c). Pada regurgitasi mitral akut, rupture chordae tendineae atau otot papillary dapat dilihat.
Atrium dan ventrikel kiri umumnya normal.

3. Electrocardiography

a). Regurgitation mitral kronis

1). Fibrilasi atrial sering terjadi akibat dilatasi atrium kiri

2). ECG menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri dan pembesaran atrium kiri

b). Regurgitation mitral akut

ECG menunjukkan infark miokard akut, umumnya inferior atau posterior.

Prognosis
Hasilnya bervariasi. Biasanya kondisi ini ringan, sehingga tidak ada terapi atau pembatasan
diperlukan. Gejala biasanya dapat dikontrol dengan obat-obatan.

Komplikasi
1. Disfungsi ventrikel kiri yang parah

2. Congestive heart failure (CHF) kronis

3. Fibrilasi atrial dan komplikasinya (thrombus pada atrial kiri dengan embolisasi dan stroke)

4. Kematian mendadak, ruptured chordae tendineae, dan endokarditis

Penatalaksanaan :
Terapi utama adalah reduksi preload dan afterload, terutama pada regurgitasi mitral dengan
edema pulmonar.

1. Diuretik (Furosemide)
Diuretik digunakan untuk menurunkan preload dan volume ventrikel kiri. Furosemide
merupakan penurun preload yang baik. Peningkatan ekskresi air dengan mempengaruhi sistem
ko-transport chloride-binding, yang menghambat reabsorbsi kalium dan klorida pada loop Henle
dan tubule renal bagian distal. Dosis dewasa adalah 1 mg/kg, sedangkan pada anak-anak 2
mg/kg, dosis pada infant dapat dimulai dengan 1mg/kg dan dapat ditingkatkan sampai
mendapatkan efek yang diinginkan.

2. ACE inhibitor (Captopril)

Untuk menurunkan afterload. Menurut penelitian, penurunan pada afterload dapat


menurunkan chambersize dan jumlah regurgitasi, tetapi keuntungan jangka panjang belum pasti

Anda mungkin juga menyukai