Anda di halaman 1dari 6

Plan Of Action

PENJARINGAN TB PUSKESMAS AMBACANG

Pembimbing I : Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes


Pembimbing II : Dr. dr. Rima Semiarty, M.Kes

Oleh Kelompok Puskesmas Ambacang


Periode 4 Januari – 6 Februari 2021

Chua Fu Lin 1840312717


Wiwi Pertiwi 1840312712
Fajri Hayati Putri 1840312736
Audia Syifa Nur Malika Utami 1840312735
Risa Firka 1840312737
Rahmatia Syukrina 1840312627

BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS


KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Hasil Plan Of Action


Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Padang

Judul Laporan

Periode : 4 Januari – 6 Februari 2021

Pelaksana :

Chua Fu Lin 1840312717

Wiwi Pertiwi 1840312712

Fajri Hayati Putri 1840312736

Audia Syifa Nur Malika Utami 1840312735

Risa Firka 1840312737

Rahmatia Syukrina 1840312627

Mengetahui/ menyetujui

Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes Dr. dr. Rima Semiarty, M.Kes
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamiin, puji dan syukur penulis ucapkan atas


kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan ilmu, akal, pikiran, dan waktu,
sehingga penulis dapat menyelesaikan POA (Plan Of Action) yang berjudul
“Penjaringan Tb”. Laporan POA ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan tahap kepaniteraan klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dr. dr. Yuniar Lestari, M.Kes


dan Dr. dr. Rima Semiarty, M.Kes sebagai preseptor yang telah membimbing kami
dalam penulisan makalah ini. Tidak lupa kami berterimakasih kepada dr. Weni
Fitria Nuzulis sebagai Kepala Puskesmas Ambacang, beserta seluruh staf
Puskesmas yang telah meluangkan waktu untuk membimbing kami selama
menyelesaikan laporan POA ini.

Tentunya penulisan laporan POA ini sangat jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, Januari 2021

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit infeksi menular yang sampai saat
ini masih merupakan masalah kesehatan utama dunia terutama pada negara
berkembang. Tuberkulosis merupakan penyebab utama kematian akibat infeksi di
seluruh dunia setelah HIV. WHO melaporkan pada tahun 2019 terdapat 7,1 kasus
tuberkulosis baru di seluruh dunia, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2018
yang berjumlah 7 juta dan tahun 2017 berjumlah 6,4 juta dan 5,7 -5,8 juta per tahun
selama periode 2009-2012.1
Kasus tuberkulosis tersebar di seluruh dunia dengan berbagai rentang usia,
paling banyak terdapat pada dewasa (usia ≥ 15 tahun) 56% laki-laki dan 32%
perempuan. Sedangkan pada anak-anak (≤ 15 tahun) 12% dari keseluruhan kasus.
Indonesia termasuk dalam tiga negara dengan insiden tuberkulosis tertinggi sejak
2013. Terjadi peningkatan kasus tuberkulosis 28% dari tahun 2017 hingga 2018.
Estimasi insiden kasus tuberkulosis tahun 2019 di seluruh dunia sebanyak 9-11,1
juta kasus. India menempati urutan pertama (26%), diikuti oleh Indonesia (8,5%),
Cina (8,4%) dan Filipina (6%), yang melebihi 50% dari total kasus tuberkulosis di
1
seluruh dunia.
Berdasarkan prevalensi dari tiga puluh tiga provinsi yang ada di Indonesia
terdapat data TB tertinggi di Provinsi Nanggro Aceh Darussalam dengan angka
Case Notification Rate 141 per 100.000 penduduk, Sumatera Barat dengan Case
Notification Rate 131 per 100.000 penduduk, Riau dengan Case Notification Rate
99 per 100.000 penduduk , DKI Jakarta dengan Case Notification Rate 245 per
100.000 penduduk.2
Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan di Provinsi Sumatera Barat, angka
insidensi semua tipe kasus TB dan kasus baru TB Paru BTA Positif sebesar 131 per
100.000 penduduk. Kasus TB di kota Padang mengalami peningkatan dari tahun
sebelumnya, pada tahun 2017 ada 1.557 kasus, meningkat menjadi 2.029 kasus
pada tahun 2018. Penemuan kasus TB Paru dilakukan melalui penjaringan
penderita yang dicurigai / suspek TB Paru yang berobat ke sarana kesehatan.3
Strategi nasional pengendalian tuberkulosis di Indonesia sampai saat ini
mengacu pada Rencana Strategis Kementrian Kesehatan tahun 2015-2019 dengan
sasaran menurunkan prevalensi tuberkulosis dari 297 per 100.000 penduduk pada
5
tahun 2013 menjadi 245 dari 100.000 penduduk pada tahun 2019. Untuk
tercapainya target program penanggulangan tuberkulosis nasional, pemerintah
daerah harus menetapkan target penanggulangan tuberkulosis tingkat daerah
berdasarkan target nasional dan memperhatikan strategi nasional. Dinas
Kesehatan Kota Padang menetapkan target penjaringan di Puskesmas Ambacang
pada tahun 2019 sebanyak 1.200 target, telah dilakukan pemeriksaan pada 915
suspek dengan total hasil 65 suspek terdiagnosis tuberkulosis. Dari
diatas,didapatkan bahwa Pencapaian Puskesmas Ambacang masih belum
5
mencapai target.
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Puskesmas dan pemegang
program tuberkulosis, angka penjaringan suspek tuberkulosis yang dibawah target
pencapaian disebabkan oleh berbagai faktor yang berasal dari pihak puskersmas
dan masyarakat. Berdasarkan analisa masalah tersebut, maka diperlukan
optimalisasi penjaringan tuberkulosis di Kelurahan Pisang, Kecamatan
Ambacang, Kota Padang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang?
2. Apa prioritas masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang?
3. Apa penyebab masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah kerja
Puskesmas Ambacang?
4. Apa alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan angka penjaringan suspek tuberkulosis di wilayah kerja
Puskesmas Ambacang?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Optimalisasi penjaringan suspek tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas
Ambacang.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui masalah kesehatan yang ditemukan di
wilayah kerja Puskesmas Ambacang.
1.3.2.2 Untuk mengetahui prioritas masalah kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Ambacang
1.3.2.3 Untuk mengetahui penyebab masalah kesehatan yang
ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Ambacang
1.3.2.4 Untuk mencari alternatif penyelesaian masalah untuk
meningkatkan angka penjaringan suspek tuberkulosis di wilayah kerja
puskesmas Ambacang
.
1.4 Manfaat Penulisan
Makalah POA dengan judul “PENJARINGAN SUSPEK KECAMATAN
AMBACANG KOTA PADANG” ini diharapkan dapat menjadi optimalisasi
penjaringan suspek tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Ambacang, karena
tuberkulusis merupakan suatu masalah kesehatan nasional dengan angka kejadian
yang tinggi di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai