Anda di halaman 1dari 16

Bed Site Teaching

Audia Syifa Nur Malika Utami 1840312735


Kenzi Ahmad Hasyaputra 1840312761

Preseptor :dr. FitratulIlahi, SpM(K)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
PERIODE 7 DESEMBER-23 DESEMBER 2020
Identitas Pasien

• Nama : Ny. M
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 60 tahun
• Alamat : Muaro bungo, Jambi
• Pekerjaan : Petani
• Tanggal Periksa : 11 Desember 2020
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Mata kiri tidak dapat melihat sejak 2 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


• Pasien mengeluh mata kiri tidak dapat melihat sejak 2 bulan yang lalu
• Pasien mengeluhkan mata kiri merah, berair, dan kadang-kadang terasa
nyeri
• Awalnya mata kiri pasien kemasukan binatang 4 bulan yang lalu, kemudian
mata kiri merah dan terasa kabur, lalu pasien berobat ke RSUD Kambang
dan mendaapat obat tetes berwarna pink dan biru, riwayat meneteskan air
daun-daunan tidak ada
• Pasien sebelumnya sudah dilakukan parasentesis dan injeksi intrakameral
3 bulan yang lalu
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu.


• Pasien sebelumnya sudah dilakukan parasentesis dan injeksi
intrakameral 3 bulan yang lalu
• Riwayat TB Paru tahun 2019 mendapat OAT 6 bulan, dihentikan oleh
dokter di RSUD Jambi
• DM(-), Hipertensi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


• Tidak ada riwayat kelainan dan penyakit serupa pada keluarga pasien
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran Komposmentis kooperatif
Keadaan Umum Sakit Sedang
Keadaan Gizi Sedang
Tekanan Darah 120/70 mmHg
Nadi 90 x / menit
Pernafasan 20 x / menit
Suhu 36o C
Sianosis Tidak ada
Edema Tidak ada
Anemis Tidak ada
Tinggi Badan 170 cm
Berat Badan 63 Kg
STATUS OFTALMOLOGI
Oculli Dextra Oculli Sinistra
Visus tanpa koreksi 20/40 1/~ proyeksi salah
Visus dengan koreksi
Refleks Fundus (+) Sulit dinilai
Supersilia/silia Madarosis (-) Trikiasis (-) Madarosis (-) Trikiasis (-)
Distrikiasis (-) Distrikiasis (-)
Palpebra Superior Edema (-) Hiperemis (-) Edema (-) Hiperemis (-)
infeksi (-) Infeksi (-)
Palpebra Inferior Edema (-) Hiperemis (-) Infeksi (-) Edema (-) hiperemis (-) Infeksi (-)
Apparat Lakrimal Dalam batas normal Sulit dinilai
Status Oftalmikus Status Oftalmikus Status Oftalmikus

Status Oftalmikus Status Oftalmikus Status Oftalmikus


Status Oftalmikus Status Oftalmikus Status Oftalmikus
Status Oftalmikus Status Oftalmikus Status Oftalmikus
Iris Coklat, Rugae (+) Sulit dinilai
Pupil Bulat, diameter 3 mm, Sulit dinilai
refleks pupil (+)/(+)
Lensa Jernih Sulit dinilai
Korpus Vitreum Jernih Sulit dinilai
Fundus
- Media
- Papil
- Pemb. Darah
- Retina
- Makula

TIO 14 mmHg 42 mmHg


Posisi Bulbus Okuli Ortho Ortho
Gerakan Bulbus Okuli Bebas ke segala arah Bebas ke segala arah
Gambar
Diagnosis Kerja
Ulkus kornea OS post-parasentese + injeksi intrakameral
Glaukoma sekunder

Diagnosis Banding
-

Anjuran Terapi
• Flukonazol 6x1 OS
• Cendo Cenfresh 6x1 OS
• Timolol 0,5% 2x1 OS
• Tobromisin 6x1 OS
• Tindakan pembedahan
Anjuran edukasi
• Rutin kontrol setiap bulannya
• Rutin pemakaian obat

Prognosis
• • Qou ad Vitam : Bonam
• • Qou ad Functionam : Malam
• • Quo ad Sanationam : Malam
DISKUSI
Berdasarkan literatur gejala dan tanda ulkus
Keluhan Utama kornea antara lain nyeri pada mata, fotofobia,
Mata kiri tidak dapat melihat sejak 2 bulan mata berair, dan bersekret.
yang lalu
Ulkus kornea dapat menyebar ke permukaan atau
Riwayat Penyakit Sekarang
masuk ke dalam stroma.
Pasien mengeluh mata kiri tidak dapat
melihat sejak 2 bulan yang lalu
Kalau terjadi peradangan yang hebat, tetapi
Pasien mengeluhkan mata kiri merah, berair,
belum ada perforasi ulkus, maka toksin dari
dan kadang-kadang terasa nyeri dan mata
peradangan kornea dapat sampai ke iris dan
terasa kabur
badan siliar dengan melalui membrana
Descemet, endotel kornea dan akhirnya ke
camera oculi anterior (COA).Dengan demikian
iris dan badan siliar meradang dan timbullah
kekeruhan di cairan COA
Status Oftalmikus

Adanya defek atau trauma pada kornea, maka


badan kornea, wandering cells, dan sel-sel lain
Konjungtiva Injeksi Injeksi yang terdapat pada stroma kornea segera
konjungtiva konjungtiva (+)
bekerja sebagai makrofag, kemudian disusul
dengan dilatasi pembuluh darah yang terdapat di
(-) Injeksi Injeksi siliar (+)
limbus dan tampak sebagai injeksi di perikornea
siliar (-)
Sklera Putih Hiperemis

Kornea Bening, edema - Konjungtivalisasi


(+) Jika terjadi peradangan yang hebat pada ulkus
neovaskularisasi kornea, tetapi belum ada perforasi ulkus, maka
(+) toksin dari peradangan kornea dapat sampai ke
iris dan badan siliar  iris dan badan siliar
COA Dalam Hipopion (+) meradang dan timbullah kekeruhan di cairan COA
disusul dengan terbentuknya hipopion (pus di
dalam COA)
• Diberi antibiotika yang sesuai dengan kausa. Biasanya
diberi lokal kecuali bila keadaan berat bertujuan
Anjuran Terapi menghalangi hidupnya bakteri
Flukonazol 6x1 OS • Diberikan tear flim karena kerusakan pada jaringan
Cendo Cenfresh 6x1 OS kornea akan mengakibatkan gangguan pada tear
filmmnya juga.
Timolol 0,5% 2x1 OS
Tobromisin 6x1 OS • Untuk mengurangi TIO dapat diberikan B bloker
inhibitor dan pada pasien terdapat glaucoma sekunder
Tindakan pembedahan
• Ulkus kornea dilakukan pembedahan atau keratoplasti
apabila dengan pengobatan tidak sembuh dan terjadi
jaringan parut yang mengganggu penglihatan
Prognosis Prognosis penderita ulkus kornea buruk karena
• Qou ad Vitam : Bonam komplikasi yang dapat terjadi berupa perforasi
• Qou ad Functionam : Malam kornea, endopthalmitis, panopthalmitis. Apabila
• Quo ad Sanationam : Malam sembuh maka akan menyebabkan terbentuknya
sikatriks kornea yang juga akan mengganggu
penglihatan penderita3 .
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai