Anda di halaman 1dari 31

Kelompok 4

Modul Sesak Napas


Ketua : M. Agung Halilurahman (016)
Sekretaris : Savira Setyoningsih (036)
Anggota :
Muh Chandra Alim (012)
Alfurqan Maradjabessy (028)
Andini Dian Permata (013)
Fitriani Giringan (024)
Sarah Sifah (010)
Marcelina L. Noveltin (035)

SISTEM KARDIOVASKULAR
SKENARIO 2
Seorang perempuan berusia 52 tahun datang ke
UGD RS dr. H. Chasan Boesorie dengan keluhan
sesak napas yang dirasakan sejak 2 hari sebelum
masuk ke RS. Sesak napas bertambah nila
beraktivitas. Pasien merasa kakinya
membengkak. Pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak 10 tahun lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/100 mmHg, nadi 112x/menit,
terdapat tanda JVP meningkt dan pitting edema
(+) pada kedua tungkai
Kata kunci
Kata sulit
1. Perempuan berusia 52 tahun
• Tanda JVP 2. Keluhan sesak napas sejak 2 hari
yang lalu
• Pitting edema 3. Seseak bertambah saat
beraktivitas
4. Kakinya membengkak
5. Riwayat hipertensi 10 tahun lalu
6. Tekanan darah 160/100 mmHg,
Tekanan Nadi 112x/menit
7. Tanpa JVP meningkat
8. Pitting edema (+) kedua tungkai
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari jantung !
2. Jelaskan pengertian sesak napas beserta klasifikasinya !
3. Jelaskan etiologi dan patomekanisme sesak !
4. Jelaskan hubungan hipertensi dengan sesak napas !
5. Jelaskan patomekanisme dari pitting edema dan peningkatan tanda JVP !
6. Apa DD dari skenario ?
7. Sebutkan etiologi dari DD !
8. Sebutkan patofisiologi dari DD !
9. Sebutkan faktor resiko dari DD !
10. Sebutkan manifestasi klinis dari DD !
11. Sebutkan langkah-langkah diagnosa dari DD !
12. Sebutkan penatalaksaan dari DD !
13. Sebutkan komplikasi dan prognosis dari DD !
14. Sebutkan pencegahan dari DD !
Pembahasan
Anatomi Jantung
• Letak : mediastinum,
cavum torax, 2/3 cor
berada di sblh kiri. P : 12
cm, L : 8-9 cm, Tebal : 6
cm.
• Berat : dewasa  pria :
280-340 gram, wanita :
230-280 gram.
• Dinding cor :
Perikardium (parietalis &
viceralis)
Miokardium
Endokaridium
Anatomi Jantung
• Ruang jantung : • Katup jantung :
a. Atrium dextra dan a. Katup atrioventrikular
sinistra (trikuspid &
bicuspid/mitral)
b. Ventrikel dextra dan b. Katup semilunar
sinistra (pulmonalis dan aorta)

Diantara kedua ruang


antrium dan ventrikel
dipisahkan sekat
septum atriorum dan
interventrikularis.
Arteri Coronaria
Arteri Coronaria dextra Arteri Coronaria sinistra

• Berjalan diantara • Kiri tdd 2 cbang : Left


Anterior decendence,
kedua antrium dan diantara kedua ventrikel
ventrikel kanan anterior dan ke apeks.
Left Circumflex,
serta ke endokard melingkar diantara
ventrikel kiri dan atrium dan ventrikel,
dan diantara kedua
S.A Node ventrikel posterior
jantung.
Fisiologi Jantung

Siklus aliran
darah
Fisiologi jantung
Sistem konduksi jantung
Klasifikasi berdasarkan Skala
menurut American Thoracic
Definisi Sesak Nafas
Sesak nafas (dyspnea) adalah
Society
perasaan yang dirasakan oleh
seseorang mengenai
ketidaknyamanan atau
kesulitan dalam bernapas.
Sesak napas dapat disebabkan
oleh gangguan dalam sistem
pernapasan
(hidung,tenggorokan, paru-
paru) atau gangguan yang
berasal dari luar paru-paru
(jantung)
Etiologi Sesak napas
Sesak napas timbul pada kegagalan jantung,bila jantung gagal untuk
memompa keluar cukup darah untuk memberikan kepada jaringan-
jaringan zat asam yang diperluka
Penyebab-penyebab umum kegagalan jantung ialah
a. Penyakit katup jantung
b. Infact myocardial
c. Fibrilasi atrial
d. Tachycardia paroxysmal
e. Pericarditis (terdapat cairan dalam rongga pericardium(pericardial ef
fusion) atau pericarditis constrictiva menghalangi kerja jantung dan
menghambat kembalinya darah balik ke jantung )
f. Penyakit chronis paru-paru

Sumber : https://staff.ui.ac.id
Patomekanisme sesak napas

Sumber : Price, A. Sylvia dan Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi Konseo Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6 Vol. 1,Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Hubungan hipertensi dengan Sesak Napas
Hipertensi ↑resistensi
at/↑TD thd pompaan Beban
Hipertrofi LV
Sistemik dari LV → jantung
u/ ↑kekuatan
aorta ↑
kontraksi

Denyut jantung ↓curah


Hipoksia jantung Dilatasi/payah
dipercepat jaringan (supply jantung/gagal
darah ↓) jantung

Tjd elevasi LV ↑tekanan Edema


dan tekanan pulmoner Sesak napas
paru
atrium

Sumber : Price, A. Sylvia dan Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi Konseo Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi 6 Vol. 1,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Patomekanisme Edema
Hal ini berkaitan dengan mekanisme kompensasi jantung, misalnya pada gagal jantung, mekanisme ini
adalah upaya untuk mempertahankan peredaran darah dalam memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan tubuh.
Salah satunya untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara
bersamaan menahan air.
Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi
dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah
peregangan otot jantung karena bertambahnya volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih
kuat. Hal ini merupakan mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam
gagal jantung. Tetapi sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan
dari
sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan (edema). Lokasi
penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan pengaruh gaya
gravitasi. Jika penderita berdiri cairan akan terkumpul di tungkai dan kaki. Jika penderita berbaring,
cairan akan terkumpul di punggung atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan sebagai akibat
dari penimbunan air dan garam.

Sumber : H. Rampengan, starry. Mencari penyebab nyeri dada:Nyeri dada cardiac dan
Patomekanisme peningkatan JVP
Bendungan vena jugularis disebabkan oleh gagal jantung kanan.
Gagal jantung kanan menyebabkan darah di ventrikel kanan tidak
dipompakan secara sempurna sehingga jumlah darah yang tertinggal
di ventrikel kanan lebih banyak dari jumlah yang normal. Hal ini
meyebabkan akan lebih banyak lagi darah yang dipompakan ventrikel
pada fase sistol berikutnya sehingga tekanan dalam ventrikel
meningkat yang selanjutnya dapat meningkatkan tekanan dan
volume akhir diastol meningkat. Meningkatnya tekanan ventrikel
kanan menyebabkan meningkatnya tekanan dalam atrium kanan
serta vena cava superior dan inferior. Tekanan di dalam vena cava
superior dan inferior disebarkan secara retrograd pada pembuluh-
pembuluh yang lebih kecil termasuk vena jugularis. Hal itu
menyebabkan terjadinya bendungan vena jugularis
Sumber : Gray, H.H., et al. (2002). Lecture notes on cardiology. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. H. AnwarAgoes, DAFK, Sp. FK dan dr. Asri Dwi
Rachmawati. Erlangga: Jakarta
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Differential Diagnose
Gagal jantung Hipertensi Paru

Perempuan 52 thn + +

Sesak napas + +

Pitting edema/kaki
+ +
bengkak

Hipertensi +/- -

JVP ↑ + +
Etiologi dari DD
Hipertensi Paru Gagal Jantung

1. Gagal jantung kiri karena 1. Hipertensi


gangguan pada bilik kiri 2. Alkohol
3. Obat-obatan
jantung akibat gangguan 4. Aritmia (Persisten)
katup jantung seperti aliran 5. Kardiomiopati (dilatasi, hipertrofi,
balik dan penyempitan katup restriksi )
6. Kondisi curah jantung tinggi
mitral 7. Penyakit katup jantung (mitral &
2. HIV, Penyakit Autoimun, aorta)
8. Aterosklerosis koroner
sirosis 9. Faktor sistemik (hipoksia, anemia)
3. PPOK ( menurunkan kadar
O2

Sumber : Survei Demografi dan Kesehatan 2016


https://www.depkes.go.id
Patofisologi dari DD
Gagal Jantung

Sumber : Patofisiologi EGC Buku Kedokteran Edisi 4. Sylvia A. Price.Lorraine M. Wilson


Patofisologi dari DD
Hipertensi paru

Sumber : https://hipertensparu.org
Faktor Resiko dari DD
Gagal jantung Hipertensi Paru

• Penyakit penyerta → PJB, Penyakit Autoimun,


Lupus, Scleroderma
• Jenis kelamin → Wanita lebih rentan dgn
perbandingan W:L = 9:1
• Kehamilan → Kehamilan dgn PJB dpt mencetuskan
terjadinya HP
Emboli/bekuan darah mencetuskan HP
• Tinggal di dataran tinggi
• Faktor keluarga
• Sleep Apnea dan Obesitas → jika terjadi
bersamaan maka terjadi gangguan napas saat tidur
dimana tjd ↓O2
• Obat-obatan dan toxin → Obat2an spt
methamphetamines dan obat diet Fen Phen dpt
menyebabkan HP

Sumber : Jurnal Gambaran Faktor Resiko pada Pasien Gagal jantung Kongestif di Ruang X.A di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
https:// hipertensiparu.org
MANIFESTASI KLINIS GAGAL JANTUNG
Gejala Tanda
Tipikal Spesifik
- Sesak napas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular
- Paroxysmal noctural dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop)
- Toleransi aktifitas yang berkurang - Apex jantung bergeser ke lateral
- Cepat lelah - Bising jantung
- Bengkak di pergelangan kaki
Kurang tipikal Kurang spesifik
- Batuk di malam / dini hari - Edema perifer
- Mengi - Krepitasi pulmonal
- Berat badan bertambah > 2kg/minggu - Suara pekek di basal paru pada perkusi
- Berat badan turun (gagal jantung stadium - Takikardia
lanjut) - Nadi ireguler
- Peasaan kembung /begah - Nafas cepat
- Nafsu makan menurun - Heaptomegali
- Perasaan bingung (terutama pasien usia - Asites
lanjut) - Kaheksia
- Depresi
- Berdebar
- pingsan

Disadur dari ESC guidelines for the diagnosis and treatment of acute and choronic heart
failure 2012
MANIFESTASI KLINIS HIPERTENSI PULMONAL
Sering timbul dengan gejala tidak spesifik

Gejala yang paling sering : Tanda Hipertensi Pulmonal


1. Dispnu saat aktifitas Primer
60% 1. Distenssi vena jugularis
2. Impuls ventrikel kanan
2. Fatigue 19 %
dominan
3. Sinkop 13%, yang 3. Komponen katup paru
merefleksikan menguap
ketidakmampuan 4. S 3 jantung kanan
menaikkan curah 5. Murmur trikuspit
jantung saat aktifitas 6. Hepatomegali
4. Hemoptisis 7. Edema perifer

Sumber : https://hipertensiparu.org
Langkah-langkah diagnosa Gagal jantung
Selain memenuhi karakteristik Major dan Minor setelah anamnesis dan
pemeriksaan fisik maka dapat dilakukan langkah-langkah diagnosa di bawah ini :

Sumber PERKI, 2015, PedomanTatalaksanaGagalJantung, edisi pert., PerhimpunanDokterSpesialisKardiovaskular Indonesia, Jakarta


Langkah-langkah Diagnosa Hipertensi Paru
Anamnesis
Tes awal
• Tes darah • Mengetahui apakah ada penyakit Autoimun, kekentalan
darah dan penyakit2 lain yang berhubungan dgn Hipertensi
Paru
• Rontgen dada • Melihat apakah ada pembesaran bilik jantung
kanan/a.pulmonalis
• Electrocardiogram (ECG/EKG) • Merekam aktivitas elektrik dari jantung
• Echocardiogram • Mengukur estimasi tekanan paru untuk mengetahui fungsi
jantung dan melihat apakah ada kelainan atau tdk
• Mengetahui apakah paru berfungsi dgn baik
• Tes fungsi Paru • Mengetahui tingkat toleransi aktivitas
• Tes Toleransi Aktivitas • Melihat apakah ada bekuan/gumpalan darah di paru-paru
• Nuclear Scan yang bisa menyebabkan Hipertensi Paru
Tes Lanjutan
• Kateterisasi Jantung Kanan • Satu2nya test dimana pengukuran a.pulmonalis dilakukan
scr langsung
• Vasodilaltor Study •Respon pembuluh darah thd pengobatan Calcium Channel
Blocker
• Angiogram Paru •Mengetahui apakah ada bekuan/gumpalan darah di paru-
paru
Sumber : https://hipertensiparu.org
Tatalaksana Gagal Jantung
Farmakologi Non-farmakologi
1. Angiotensin-Converting 1. Ketaatan pasien
Enzyme Inhibitors
2. Penyekat ẞ
berobat
3. Antagonis aldosteron 2. Pemantauan BB scr
4. Angiotensin Receptors mandiri
Blockers
5. Hydralazine & Isosobride 3. Asupan cairan
Dinitrate (H-ISDN) 4. ↓BB
6. Digoksin
7. Diuretik 5. Latihan Fisik

Sumber : PEDOMAN TATALAKSANA GAGAL JANTUNG


Siswanto, B.B., N. Hersunarti, Erwinanto, et al.,, Eds.: Indonesian Heart Association, (2015)
Guidelines for Treatment and Management of Heart Failure in Indonesia
Tatalaksana Hipertensi Paru
Farmakologi
Non-Faramakologi
Sildenafil dan membuka pembuluh darah paru-
tadalafil paru agar darah dapat mengalir Tetap aktif berolahraga
dengan lebih mudah
Istirahat yang cukup
Antagonis melemaskan otot pembuluh
kalsium darah dan hanya ampuh pada Hindari melakukan aktivitas yang
sebagian penderita hipertensi dapat menurunkan tekanan darah
pulmonal
Antikoagulan pengencer darah yang berfungsi
Menghentikan kebiasaan merokok
menghambat terbentuknya
gumpalan darah Hindari tinggal atau berada terlalu
Diuretik mengurangi cairan di dalam lama di dataran tinggi
tubuh dan membatasi
penumpukan cairan di dalam Menggunakan alat kontrasepsi untuk
paru-paru, sehingga kerja jantung mencegah kehamilan
lebih ringan
Melakukan vaksin pneumonia dan
Iloprost dihirup uapnya lewat bantuan
influenza
mesin nebulizer sebanyak enam
hingga sembilan kali dalam sehari
untuk membuka pembuluh darah Sumber : Mayo Clinic (2017). Disease and Conditions. Pulmonary
Hypertension
yang menyempit Roland, J. Healthline (2018). Pulmonary Hipertension: Prognosis and
Life Expectancy
Komplikasi & Prognosis
Gagal jantung

Komplikasi Prognosis
1. Umur
1. Gangguan pertumbuhan pada pasien dgn gagal jantung
2. Dispnue pada minggu-minggu pertama
pasca kelahiran hampir selalu
3. Gagal ginjal berakhir dgn kematian
4. Hepatomegali 2. Berat ringannya penyakit
primer
5. Serangan jantung dan pada gagal jantungakibat PJB
stroke yg krg berat terapi medis
adekuat
6. Syok kardiogenik 3. Cepatnya pertolongan pertama
4. Hasil terapi digitalis
5. Seringnya kambuh akibat
etiologi yang tdk dikoreksi
Sumber : Mayo Clinic. Complications List for Heart Failure
https://wrongdiagnosis.com/h/heart_failure/complic.htm
Komplikasi & Prognosis
Hipertensi Paru

Komplikasi Prognosis
Meski cenderung tidak dapat
1. Aritmia atau gangguan disembuhkan, namun pengobatan
irama jantung yang tersedia dpt mengurangi
gejala dan meningkatkan kualitas
2. Pembesaran dan gagal hidup pasien
jantung bagian kanan ( Cor
Pulmonale )
3. Penggumpalan darah
4. Perdarahan pada paru-paru

Sumber : Mayo Clinic (2017). Disease and Conditions. Pulmonary Hypertension


Roland, J. Healthline(2018). Pulmonary Hypertension: Prognosis and Life Expectancy
Pencegahan dari DD
Gagal Jantung & Hipertensi Pulmonal

• Mengonsumsi makanan sehat


• Hindari makanan yang mengandung lemak jenuh
• Batasi konsumsi minuman keras
• Segera lakukan penanganan jika memiliki TD &
Kolesterol ↑
• Jaga berat badan pada batasan sehat
• Berhenti merokok
• Lakukan aktivitas atau olahraga
• Melakukan pemeriksaan rutin ke dokter
Sumber : Inamdar, AA. Inamdar, AC. (2016). Heart Failure: Diagnosis, Management and Utilization. Journal of Clinical Medicine, 5(7): 62 doi:
a10/3390/jcm5070062
Oishi, P. Fineman, JR. (2016). Pulmonary Hypertension. Pediatric Critical Care Medicine, 17(8 Suppl 1), pp. S140-S145.

Anda mungkin juga menyukai