SISTEM KARDIOVASKULAR
SKENARIO 2
Seorang perempuan berusia 52 tahun datang ke
UGD RS dr. H. Chasan Boesorie dengan keluhan
sesak napas yang dirasakan sejak 2 hari sebelum
masuk ke RS. Sesak napas bertambah nila
beraktivitas. Pasien merasa kakinya
membengkak. Pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak 10 tahun lalu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan TD 160/100 mmHg, nadi 112x/menit,
terdapat tanda JVP meningkt dan pitting edema
(+) pada kedua tungkai
Kata kunci
Kata sulit
1. Perempuan berusia 52 tahun
• Tanda JVP 2. Keluhan sesak napas sejak 2 hari
yang lalu
• Pitting edema 3. Seseak bertambah saat
beraktivitas
4. Kakinya membengkak
5. Riwayat hipertensi 10 tahun lalu
6. Tekanan darah 160/100 mmHg,
Tekanan Nadi 112x/menit
7. Tanpa JVP meningkat
8. Pitting edema (+) kedua tungkai
Pertanyaan
1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari jantung !
2. Jelaskan pengertian sesak napas beserta klasifikasinya !
3. Jelaskan etiologi dan patomekanisme sesak !
4. Jelaskan hubungan hipertensi dengan sesak napas !
5. Jelaskan patomekanisme dari pitting edema dan peningkatan tanda JVP !
6. Apa DD dari skenario ?
7. Sebutkan etiologi dari DD !
8. Sebutkan patofisiologi dari DD !
9. Sebutkan faktor resiko dari DD !
10. Sebutkan manifestasi klinis dari DD !
11. Sebutkan langkah-langkah diagnosa dari DD !
12. Sebutkan penatalaksaan dari DD !
13. Sebutkan komplikasi dan prognosis dari DD !
14. Sebutkan pencegahan dari DD !
Pembahasan
Anatomi Jantung
• Letak : mediastinum,
cavum torax, 2/3 cor
berada di sblh kiri. P : 12
cm, L : 8-9 cm, Tebal : 6
cm.
• Berat : dewasa pria :
280-340 gram, wanita :
230-280 gram.
• Dinding cor :
Perikardium (parietalis &
viceralis)
Miokardium
Endokaridium
Anatomi Jantung
• Ruang jantung : • Katup jantung :
a. Atrium dextra dan a. Katup atrioventrikular
sinistra (trikuspid &
bicuspid/mitral)
b. Ventrikel dextra dan b. Katup semilunar
sinistra (pulmonalis dan aorta)
Siklus aliran
darah
Fisiologi jantung
Sistem konduksi jantung
Klasifikasi berdasarkan Skala
menurut American Thoracic
Definisi Sesak Nafas
Sesak nafas (dyspnea) adalah
Society
perasaan yang dirasakan oleh
seseorang mengenai
ketidaknyamanan atau
kesulitan dalam bernapas.
Sesak napas dapat disebabkan
oleh gangguan dalam sistem
pernapasan
(hidung,tenggorokan, paru-
paru) atau gangguan yang
berasal dari luar paru-paru
(jantung)
Etiologi Sesak napas
Sesak napas timbul pada kegagalan jantung,bila jantung gagal untuk
memompa keluar cukup darah untuk memberikan kepada jaringan-
jaringan zat asam yang diperluka
Penyebab-penyebab umum kegagalan jantung ialah
a. Penyakit katup jantung
b. Infact myocardial
c. Fibrilasi atrial
d. Tachycardia paroxysmal
e. Pericarditis (terdapat cairan dalam rongga pericardium(pericardial ef
fusion) atau pericarditis constrictiva menghalangi kerja jantung dan
menghambat kembalinya darah balik ke jantung )
f. Penyakit chronis paru-paru
Sumber : https://staff.ui.ac.id
Patomekanisme sesak napas
Sumber : Price, A. Sylvia dan Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi Konseo Klinis Proses-proses Penyakit Edisi 6 Vol. 1,Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
Hubungan hipertensi dengan Sesak Napas
Hipertensi ↑resistensi
at/↑TD thd pompaan Beban
Hipertrofi LV
Sistemik dari LV → jantung
u/ ↑kekuatan
aorta ↑
kontraksi
Sumber : Price, A. Sylvia dan Wilson, Lorraine M., 2006, Patofisiologi Konseo Klinis Proses-
proses Penyakit Edisi 6 Vol. 1,Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Patomekanisme Edema
Hal ini berkaitan dengan mekanisme kompensasi jantung, misalnya pada gagal jantung, mekanisme ini
adalah upaya untuk mempertahankan peredaran darah dalam memenuhi kebutuhan metabolisme
jaringan tubuh.
Salah satunya untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara
bersamaan menahan air.
Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi
dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah
peregangan otot jantung karena bertambahnya volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih
kuat. Hal ini merupakan mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam
gagal jantung. Tetapi sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan
dari
sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan (edema). Lokasi
penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan pengaruh gaya
gravitasi. Jika penderita berdiri cairan akan terkumpul di tungkai dan kaki. Jika penderita berbaring,
cairan akan terkumpul di punggung atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan sebagai akibat
dari penimbunan air dan garam.
Sumber : H. Rampengan, starry. Mencari penyebab nyeri dada:Nyeri dada cardiac dan
Patomekanisme peningkatan JVP
Bendungan vena jugularis disebabkan oleh gagal jantung kanan.
Gagal jantung kanan menyebabkan darah di ventrikel kanan tidak
dipompakan secara sempurna sehingga jumlah darah yang tertinggal
di ventrikel kanan lebih banyak dari jumlah yang normal. Hal ini
meyebabkan akan lebih banyak lagi darah yang dipompakan ventrikel
pada fase sistol berikutnya sehingga tekanan dalam ventrikel
meningkat yang selanjutnya dapat meningkatkan tekanan dan
volume akhir diastol meningkat. Meningkatnya tekanan ventrikel
kanan menyebabkan meningkatnya tekanan dalam atrium kanan
serta vena cava superior dan inferior. Tekanan di dalam vena cava
superior dan inferior disebarkan secara retrograd pada pembuluh-
pembuluh yang lebih kecil termasuk vena jugularis. Hal itu
menyebabkan terjadinya bendungan vena jugularis
Sumber : Gray, H.H., et al. (2002). Lecture notes on cardiology. Diterjemahkan oleh Prof. Dr. H. AnwarAgoes, DAFK, Sp. FK dan dr. Asri Dwi
Rachmawati. Erlangga: Jakarta
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Differential Diagnose
Gagal jantung Hipertensi Paru
Perempuan 52 thn + +
Sesak napas + +
Pitting edema/kaki
+ +
bengkak
Hipertensi +/- -
JVP ↑ + +
Etiologi dari DD
Hipertensi Paru Gagal Jantung
Sumber : https://hipertensparu.org
Faktor Resiko dari DD
Gagal jantung Hipertensi Paru
Sumber : Jurnal Gambaran Faktor Resiko pada Pasien Gagal jantung Kongestif di Ruang X.A di RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung
https:// hipertensiparu.org
MANIFESTASI KLINIS GAGAL JANTUNG
Gejala Tanda
Tipikal Spesifik
- Sesak napas - Peningkatan JVP
- Ortopneu - Refluks hepatojugular
- Paroxysmal noctural dyspnoe - Suara jantung S3 (gallop)
- Toleransi aktifitas yang berkurang - Apex jantung bergeser ke lateral
- Cepat lelah - Bising jantung
- Bengkak di pergelangan kaki
Kurang tipikal Kurang spesifik
- Batuk di malam / dini hari - Edema perifer
- Mengi - Krepitasi pulmonal
- Berat badan bertambah > 2kg/minggu - Suara pekek di basal paru pada perkusi
- Berat badan turun (gagal jantung stadium - Takikardia
lanjut) - Nadi ireguler
- Peasaan kembung /begah - Nafas cepat
- Nafsu makan menurun - Heaptomegali
- Perasaan bingung (terutama pasien usia - Asites
lanjut) - Kaheksia
- Depresi
- Berdebar
- pingsan
Disadur dari ESC guidelines for the diagnosis and treatment of acute and choronic heart
failure 2012
MANIFESTASI KLINIS HIPERTENSI PULMONAL
Sering timbul dengan gejala tidak spesifik
Sumber : https://hipertensiparu.org
Langkah-langkah diagnosa Gagal jantung
Selain memenuhi karakteristik Major dan Minor setelah anamnesis dan
pemeriksaan fisik maka dapat dilakukan langkah-langkah diagnosa di bawah ini :
Komplikasi Prognosis
1. Umur
1. Gangguan pertumbuhan pada pasien dgn gagal jantung
2. Dispnue pada minggu-minggu pertama
pasca kelahiran hampir selalu
3. Gagal ginjal berakhir dgn kematian
4. Hepatomegali 2. Berat ringannya penyakit
primer
5. Serangan jantung dan pada gagal jantungakibat PJB
stroke yg krg berat terapi medis
adekuat
6. Syok kardiogenik 3. Cepatnya pertolongan pertama
4. Hasil terapi digitalis
5. Seringnya kambuh akibat
etiologi yang tdk dikoreksi
Sumber : Mayo Clinic. Complications List for Heart Failure
https://wrongdiagnosis.com/h/heart_failure/complic.htm
Komplikasi & Prognosis
Hipertensi Paru
Komplikasi Prognosis
Meski cenderung tidak dapat
1. Aritmia atau gangguan disembuhkan, namun pengobatan
irama jantung yang tersedia dpt mengurangi
gejala dan meningkatkan kualitas
2. Pembesaran dan gagal hidup pasien
jantung bagian kanan ( Cor
Pulmonale )
3. Penggumpalan darah
4. Perdarahan pada paru-paru