Anda di halaman 1dari 18

EMERGENCY AIRWAY

MANAGEMENT IN TRAUMA
AND
COMBUST
Wahyu Mananda, dr. Sp.An

Departemen Anestesi dan Reanimasi


Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
Tujuan

• Mampu mengenali gangguan jalan napas


• Mampu menangani sesuai dengan kompetensi
• Mampu melakukan monitoring pada pasien gangguan airway saat
merujuk
Bagaimana airway-nya? Apakah aman?
Anatomi
Trauma
Maksilofasial

Sumbatan Jalan
Trauma Leher
Napas Atas

Trauma Laring
dan Faring
Trauma Maksilofasial

(Advanced trauma life support. (2018). Chicago, IL: American


College of Surgeons. Hal (25))
Trauma Leher dan Laring
Protokol
pembebasan
jalan napas pada
pasien dengan
trauma
laryngotracheal

Riley, R. (2013). Australian anaesthesia. Melbourne, Vic:


Austalian and New Zealand College of Anaesthetists.
Protokol pembebasan
jalan napas pada
difficult airway
Obstruksi
Masalah Utama pada
Jalan Napas

Aspirasi
Trauma Inhalasi
Bagaimana airway-nya? Apakah aman?
Teknik Pembebasan Jalan Napas Sederhana

Head tilt – Chin lift Maneuver Jaw thrust Maneuver


Teknik Pembebasan Jalan Napas dengan Alat
Sederhana
Oropharyngeal Airway (OPA) Nasopharyngeal Airway (NPA)
Teknik Pembebasan Jalan Intubasi Endotracheal Tube (ETT)
Napas dengan Bantuan Alat
Lanjutan
Laryngeal Mask Airway (LMA)
Laryngeal M ask Airway

Needle Cricothyroidotomy

X
Did You Know?
Critical airway is a life-threatening scenario of hypoxemia about to
become hypoxia, following failed or inadequate ventilation
(Bonanno, 2012)
Scenarios potentially requiring an ESA
• Difficult airway
(Emergency Surgical Airway) • Trismus
• Foreign body in the upper airways
• Tumour in the upper airways
• Neck abscess
• Inflammatory/infective/allergic oedema in the upper
airways
• Face/neck burn
• Penetrating face/neck trauma
• Blunt face/neck trauma
Kesimpulan
• Trauma maksilofasial, trauma laring dan leher mempunyai dua risiko
utama yaitu obstruksi dan aspirasi
• Oleh karena itu, mengenali dan mengidentifikasi kegawatdaruratan
airway sangat penting
• Setelah mengenali dan mengidentifikasi, kita harus segera mengatasi
sesuai kompetensi
• Melakukan observasi airway selama merujuk sangat penting

Anda mungkin juga menyukai