Management
OLEH : Ns.Efrin Sinaga,S.Kep
Outline
01 Pengantar
04 Penatalaksanaan
Let’s start
Pengantar
Berkurangnya pasokan darah yang
mengandung oksigen ke otak dan struktur
vital merupakan penyebab kematian
pada pasien trauma.
Ventilation
~ CO2
Oxygenati
on
~ O2
• Fisiologi Respirasi
Tekanan intra
pulmonal
Tekanan intra
pleura
Volume tidal
lakukan langkah-langkah
BANTUAN HIDUP DASAR
Masalah dan Tatalaksana Airway
Orotracheal airway
Airway Nasotracheala airway
Definitif Surgical Airway: tracheostomy
TINDAKAN PENGUASAAN JALAN
NAPAS DARURAT
Head Tilt and Chin Lift
Merupakan tindakan
sementara / darurat
Pasien yang mengalami
penurunan kesadaran.
Pasien tidak sadar atau
kondisi tertidur
Pasien masih berespon
terhadap tindakan
Posisi Tangan
Oropharingeal Airway
Ukuran sangat
menentukan
Hindari mendorong
lidah lebih kebelakang
Pasang secara
terbalik kemudian
putar 180 derajat
Bukan pada pasien
sadar
OP
A
Naso-pharyngeal
Airway
1. Meningkatkan jumlah O2
2. Mengurangi kerja nafas
3. Mengurangi kerja jantung
Metode System Pemberian O2
1 liter/menit 24%
2 liter/menit 28%
3 liter/menit 32%
4 liter/menit 36%
5 liter/menit 40%
6 liter/menit 44%
II oksigen Mask
5 - 6 liter/menit 40%
6 liter/menit 60%
7 liter/menit 70%
8 liter/menit 80%
Ventury Mask
Warna Konsentrasi Warna Konsentrasi
Hijau 24 % 3 Putih 35 % 9
26 % 3 40 % 12
28 % 6 50 % 15
30 % 6
1. Tehnik
Hubungkan slang oksigen ke flow meter untuk konsentrasi tinggi
Atur flow meter oksigen sesuai dengan yang tertera pada
sungkup
Ventury Mask
2. Keuntungan
Dapat memberikan konsentrasi oksigen yang tepat
Jet dapat diubah sesuai dengan konsentrasi
Mukosa tidak kering
Dapat dipakai untuk memberikan kelembaban atau terapi
inhalasi
Tidak pernah memberikan lebih dari yang ditentukan walau flow meter
rusak
3. Kerugian
Pasien merasa panas dan iritasi
FiO2 dapat berubah kalau masker tidak tepat, slang tertekuk
Menyulitkan untuk bicara atau makan
Bila dipakai humidifier embun dapat tertumpuk dan masuk trakhea
Hal–hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian therapi oksigen
1. Bebaskan jalan nafas sebelum pemberian therapi
2. Jumlah yang diberikan harus sesuai dengan alat yang
digunakan
3. Harus selalu melalui humidifier untuk mecegah iritasi
4. Pemeriksaan AGD secara periodik
5. Pemantauan tanda-tanda klinis
6. Cuci tangan
7. Informasikan setiap melakukan tindakan
Bahaya Therapi Oksigen
a. Atelektasis
b. Retrolental Fibroplasia
c. Toxicitas
PENGELOLAAN JALAN NAFAS
TEKNIK LANJUT
Magill Macintosh
I : INTRODUCER
C =
CONNECTOR
S : SUCTION
Unit penghisap (suction), yaitu satu pharyngeal
rigid suction-tip (Yankauer) dan satu lagi trakheal
suction catheter.
LAIN-LAIN
Xylocain Jelly
Spuit cuff
Anestetik lokal (xylocain spray)
Handscoen
Gunting
Tehnik intubasi
• PROSEDUR
Siapkan alat-alat yang diperlukan, dan periksa kelayak
annya. Agar tidak menjadi kendala saat pemasangan
ETT.
Tempatkan orang yang akan di intubasi dalam posisi
supine dan sniffing position.
Bersihkan mulut dan orofaring dengan suction.
Monitor laju jantung dan saturasi O2. Lepaskan gigi
palsu, jika ada.
TEKHNIK PEMASANGAN
INTUBASI
Cara Pemasangan ET
Cara Pemasangan ET
Tehnik Penghisapan Lendir
( Suctioning
Endotracheal )
Merupakan tindakan
membersihkan jalan nafas
melalui jalan nafas
buatan dengan
mempergunakan kateter
suction dan alat
penghisap
Indikasi Pemasangan Airway Definitive
Kebutuhan untuk Perlindungan Kebutuhan untuk Ventilasi atau
Airway Oksigenasi
ARAH TUBE
naso-pharyngeal
Plica vocalis
CRICOTHYROIDO
TOMY
conclusi
on
Recognize airway problem
early & treatment
Adequat ventilation
oxygenations Suctioning &
Infection control
PANTUN……………………….
Buah nanas buah ceri Dicampur gula
enak sekali
Cukup sekian pertemuan kali ini
Semoga bisa bertemu lagi kemudian
hari
Thank you