Kontraindikasi: Trauma servikal yang memerlukan keadaan imobilisasi tulang vertebra servikal,
sehingga sangat sulit untuk dilakukan intubasi.
Intubasi nasotrakeal pada saat ini sudah jarang dilakukan untuk intubasi jangka
panjang karena peningkatan tahanan jalan napas serta risiko terjadinya sinusitis.
1. Tube
3. Airway
4. Tape (plester/micropore)
N (Neck Mobility)
Hambatan pergerakan leher,
contohnya pada pasien
degenerative,
trauma tulang belakang.
Plan A:
Succeed
Facemask ventilation and Laryngoscopy Tracheal intubation
tracheal intubation
Failed intubation
Plan C:
Final attempt at face Succeed
Facemask ventilation Wake the patient up
mask ventilation
CICO
Plan D:
Emergency front of neck Cricothyroidotomy
access
u s par t of the D
This floc har t for m u i del ines for unant ici pat ed di fficut intubat i on i nadul t s2015 and shoul d be used i nconj unct i on wit ht he t ext .
AS G
Dalam intubasi dikatakan sulit apabila seorang dokter anestesi
berpengalaman membutuhkan lebih dari sepuluh menit atau
lebih dari tiga kali untuk sebuah intubasi endotrakeal yang
sukses. Penyebab terjadinya intubasi yang sulit dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti obesitas, kelainan kongenital,
tumor, akromegali, atau edema, dll.
Morgan GE, Mikhail MS, Murray MJ. Clinical Anesthesiology. 4th Ed. New York : McGraw-Hill. 2006.
Gupta S, Sharma R. Airway Assesment: Predictors of Difficult Airway. Indian J Anaesth. 2005; 49(4):
257 – 62.
Swasono GA, Sumarwan, Kadarsah RK. Perbandingan antara Uji Mallampati Modifikasi dan
Mallampati Ekstensi Sebagai Prediktor Kesulitan Intubasi Endotrakeal di RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2017; 163-170.
C. Frerk, VS Mitchell, AF McNarry, et all. Difficult Airway Society 2015 Guidelines for Management
of Unanticipated Difficult Intubation in Adults.BJA.2015; 115 (6):827-848. Available at:
https://doi.org/10/1093/bja/aev371