Anda di halaman 1dari 17

Penatalaksanaan

Sumbatan Jalan Nafas

DISUSUN OLEH :
MIFTACHUL ARIEFIN
MOCH. TAUFIK FADILAH
MUHAMMAD RISKI H
MUHAMMAD FADLI
Anatomi dan Fisiologi
Definisi Obstruksi Saluran Napas Atas

Obstruksi saluran napas atas adalah sumbatan pada saluran


napas atas yang disebabkan oleh adanya radang, benda asing,
trauma, tumor dan kelumpuhan nervus rekuren bilateral
sehingga ventilasi pada saluran pernapasan terganggu.
Etiologi obstruksi
Kongenital Atresia koane
Stenosis supraglotis, glottis dan infraglotis
Kista duktus tireoglosus
Kista bronkiegen yang besar
Laringokel yang besar
Radang Laringotrakeitis
Epiglotitis
Hipertrofi adenotonsiler
Angina ludwig
Abses parafaring atau retrofaring
Traumatik Ingesti kaustik
Patah tulang wajah atau mandibula
Cedera laringotrakeal
Intubasi lama : udem/stenosis
Dislokasi krikoaritenoid
Paralysis n. laringeus rekurens bilateral
Tumor Hemangioma
Higroma kistik
Papiloma laring rekuren
Limfoma
Tumor ganas tiroid
Karsinoma sel skuamosa laring, faring atau oesofagus
Lain-lain Benda asing
Udem angioneurotik
Narkose
Diagnosis Obstruksi Saluran nafas atas

Gejala Klinis

1. Mendengkur
2. Berkumur
3. Stridor
4. Suara serak
5. Sesak napas
6. Cekungan yang terdapat pada waktu inspirasi di suprasternal,
epigastrium, supraklavikula dan intercostal
7. Gelisah
8. Warna muka pucat

Pemeriksaan Penunjang

1. Laringoskop
2. Nasoendoskopi
3. X-ray
4. Foto polos sinus paranasal
5. CT-Scan kepala dan leher
Stadium Obstruksi Saluran Napas Atas

Jackson membagi sumbatan laring yang progresif dalam 4 stadium


dengan tanda dan gejala :

Stadium 1 : Retraksi tampak pada waktu inspirasi di suprasternal, stridor


pada waktu inspirasi dan pasien masih tenang.

Stadium 2 : Retraksi pada waktu inspirasi di daerah suprasternal makin


dalam, ditambah lagi dengan timbulnya retraksi di epigastrium. Pasien
sudah mulai gelisah. Stridor terdengar pada waktu inspirasi.

Stadium 3 : Retraksi selain di daerah suprasternal, epigastrium juga


terdapat di infraklavikula dan sela-sela iga, di mana pasien sangat gelisah
dan dispneu. Stridor terdengar pada waktu inspirasi dan ekspirasi.

Stadium 4 : Retraksi di atas bertambah jelas, pasien sangat gelisah,


tampak sangat ketakutan dan sianosis.
Tindakan Pada Obstruksi Saluran Napas Atas

Pada prinsipnya penanggulangan obstruksi saluran napas atas


diusahakan supaya jalan napas lancar kembali.

1. Tindakan konservatif

2. Tindakan operatif / resusitasi


. Cara Mengatasi Sumbatan Saluran Napas Parsial

Prioritas utama dalam manajemen jalan napas adalah jalan napas


bebas

Pasien sadar
 Beri oksigen bila ada 6 liter/menit.
 Jaga tulang leher
 Nilai apakah ada suara nafas tambahan

Pasien tidak sadar dengan posisi terlentang, perhatikan jalan


nafasnya. Pangkal lidah tampak menutupi jalan nafas
 Lakukan teknik chin lift atau jaw thrust untuk membuka jalan
napas.
Cara Mengatasi Sumbatan Napas Karena Benda Asing

Abdominal Thrust (Maneuver Heimlich)

Maneuver Heimlich adalah suatu cara mengeluarkan benda asing yang


menyumbat laring secara total atau benda asing ukuran besar yang
terletak di hipofaring.
Trakeostomi
Trakeostomi adalah suatu tindakan bedah dengan mengiris atau membuat
lubang sehingga terjadi hubungan langsung lumen trakea dengan dunia luar
untuk mengatasi gangguan pernapasan bagian atas.

Indikasi trakeostomi adalah :


 Mengatasi obstruksi laring.
 Mengurangi ruang rugi (dead air space) di saluran pernapasan atas.
 Mempermudah pengisapan sekret dari bronkus.
 Untuk memasang alat bantu pernapasan (respirator).
 Untuk mengambil benda asing di subglotik, apabila tidak mempunyai
fasilitas bronkoskopi.
Keuntungan trakeostomi yaitu :

 Dapat dipakai dalam waktu lama.


 Trauma saluran napas tidak ada.
 Penderita masih dapat berbicara sehingga kelumpuhan otot
laring dapat dihindari.
 Penderita merasa enak dan perawatan lebih muda.
 Penderita dapat makan seperti biasa.
 Menghindari aspirasi, menghisap sekret bronkus.
 Jalan napas lancar, meringankan kerja paru.

Kerugian trakeostomi, yaitu :


 Tindakan lama.
 Cacat dengan adanya jaringan sikatrik.
Jenis irisan trakeostomi ada dua macam :
1. Irisan vertikal di garis median leher.
2. Irisan horizontal.

Berdasarkan jenis trakeostomi :


1. Trakeostomi letak tinggi, yaitu di cincin trakea 2-3.
2. Trakeostomi letak tengah, yaitu setinggi trakea 3-4.
3. Trakeostomi letak rendah, yaitu setinggi cincin
trakea 4-5.
Komplikasi trakeostomi :

Waktu operasi :
Perdarahan, lesi organ sekitarnya, apnea dan shock.

Pasca operasi :
Infeksi, sumbatan, kanul lepas, erosi ujung kanul atau desakan cuff pada pembuluh
darah, fistel trakeokutan, sumbatan subglotis dan trakea, disfagia, granulasi.

Teknik trakeostomi :
Laringotomi (Krikotirotomi)

Krikotiromi merupakan tindakan penyelamat pada pasien dalam


keadaan gawat napas. Bahayanya besar tetapi mudah dikerjakan, dan
harus dikerjakan cepat walaupun persiapannya darurat.
Teknik krikotirotomi :
KESIMPULAN

Obstruksi saluran napas atas adalah sumbatan pada saluran napas atas
(laring) yang disebabkan oleh adanya radang, benda asing, trauma, tumor
dan kelumpuhan nervus rekuren bilateral sehingga ventilasi pada saluran
pernapasan terganggu.

Sumbatan jalan nafas merupakan salah satu penyebab kematian utama


yang kemungkinan masih dapat diatasi. Penolong harus dapat mengenal
tanda-tanda dan gejala-gejala sumbatan jalan napas dan menanganinya
dengan cepat walaupun tanpa menggunakan alat yang canggih.

Anda mungkin juga menyukai