Anda di halaman 1dari 29

Fungsi Laring

Evalone Vebriyani Pattileamonia 112016214


Apriandy Pariury 112016227
Ani Ratna Juwita 112016220
Melisa Arendra Yati 112016229
Citra Tanti 112016373
Oktaviani Dewi Ratih 112016260
Anatomi Laring
Laring tersusun dari satu tulang
(tulang hioid) dan beberapa buah
tulang rawan

Tulang rawan yang menyusun


laring :
1. Kartilago epiglotis
2. Kartilago tiroid
3. Kartilago krikoid
4. Kartilago aritenoid
5. Kartilago kornikulata
6. Kartilago kuneiformis
7. Kartilago tritisea
Persendian pada Laring

 Artikulasi krikotiroid : pergerakan


rotasi pada bidang tiroidea

 Artikulasi krikoaritenoid : Pergerakan


sendi penting dalam perubahan suara
dari nada rendah ke nada tinggi.
Anatomi Laring
Ligamentum yang bentuk
susunan laring :
 Ligamentum ekstrinsik terdiri:
1. Membran tirohioid
2. Ligamentum tirohioid
3. Ligamentum tiroepiglotis
4. Ligamentum hioepiglotis
5. Ligamentum krikotrakeal
Anatomi Laring
 Ligamentum intrinsik terdiri:
1. Membran quadrangularis
2. Ligamentum vestibular
3. Konus elastikus
4. Ligamentum krikotiroid media
5. Ligamentum vokalis
Anatomi Laring
• Gerakan laring dilaksanakan oleh kelompok otot-otot
ekstrinsik dan intrinsik.
 Ekstrinsik : bekerja pada laring secara keseluruhan
 Intrinsik : menyebabkan gerak bagian-bagian laring tertentu
yang berhubungan dengan gerakan pita suara
Anatomi Laring
Ekstrinsik terbagi atas :
Otot-otot suprahioid / otot-otot
elevator laring :
 M. Stilohioideus
 M. Milohioideus
 M. Geniohioideus
 M. Digastrikus
 M. Genioglosus
 M. Hioglosus
Otot-otot infrahioid / otot-otot
depresor laring, yaitu :
 M. Omohioideus
 M. Sternokleidomastoideus
 M. Tirohioideus
Anatomi Laring
Yang termasuk dalam
kelompok otot intrinsik :
 M. Krikoaritenoid lateral
 M. Vokalis
 M. Tiroepiglotika
 M. Tiroaritenoid
 M. Ariepiglotika
 M. Krikotiroid
Otot-otot ini terletak di bagian
lateral
Anatomi Laring
Otot-otot intrinsik laring yang
terletak di bagian posterior :
 M. Aritenoid transverum
 M. Aritenoid oblik
 M.Krikoaritenoid posterior
Anatomi Laring
• Batas atas rongga laring : • Batas lateral : membran
Aditus laring kuadrangularis, kartilago
aritenoid, konus elastikus, dan
• Batas bawah : Bidang yang
arkus kartilago krikoid
melalui pinggir bawah
kartilago krikoid • Batas belakang : m. aritenoid
transversus dan lamina
• Batas depan : permukaan kartilago krikoid.
belakang epiglotis,
tuberkulum epiglotik,
ligamentum tiroepiglotik,
sudut antara kedua belah
lamina kartilago tiroid dan
arkus kartilago krikoid
Anatomi Laring

1. Plika vokalis (pita suara


asli)
2. Plika ventrikularis (pita
suara palsu)
Fungsi Laring
1. Fungsi laring untuk proteksi :
Mencegah makanan dan BA masuk ke dalam
trakea : menutup aditus laring dan rima glotis
bersamaan.
Fungsi Laring Kartilago aritenoid gerak ke
depan akibat kontraksi
m.tiroaritenoid dan
m.aritenoid
Kontraksi otot-
otot ekstrinsik m. Ariepiglotika sebagai
laring sfingter

Pengangkatan
laring ke atas
Adduksi
plika Rima Glotis
vokalis tertutup

Aditus laring
menutup Kartilago aritenoid kiri
dan kanan mendekat
karena adduksi otot-
otot intrinsik
Fungsi Laring
2. Refleks batuk
• Rangsangan menginduksi
impuls aferen N. X di sal.
nafas ke medula
oblongata.
3. Fungsi Respirasi
• Bila m. Crico-arytenoid
posterior berkontraksi -->
prosesus vokalis kartilago
aritenoid bergerak ke
lateral --> rima glotis
terbuka (abduksi)
4. Pengatur sirkulasi darah
Bila terjadi perubahan tekanan udara (traktus
torako bronkial) Sirkulasi darah dialveolus
dan sirkulasi darah ditubuh.
5. PROSES MENELAN
6. FONASI SUARA
Laringoskopi Indirek

Prosedur :
1. Anastesi faring dengan xylocaine
spray. Tunggu 10 menit.
2. Cermin diuapkan terlebih dahulu
3. Minta pasien untuk menjulurkan lidah
4. Ambil kassa dan pegang lidah dgn
menggunakan tangan kiri. Jari I diatas
lidah, jari III dibawah lidah, jari II
menekan pipi
5. Arahkan cermin laring menuju area
faring (posisikan di depan uvula) dan
fokuskan cahaya pada daerah
tersebut.
Hal yang dinilai pada pemeriksaan
laring
• Radiks linguae, epiglotis dan sekitarnya
– Anatomi radiks linguae, epiglottis, plika
glossoepiglotica, valekula kiri dan kanan
– Nilai patologi yang ada
– Facies posterior tonsil
– Korda vokalis gerak ke garis median
Hal yang dinilai pada pemeriksaan
laring
• Laring dan sekitarnya
– Nilai anatomi
– Ada atau tidak peradangan, ulkus, udem, cairan,
tumor

• Trakea
– Nilai anatomi
– Patologi dan warna mukosa
– Sekret
– Udem
– Tumor
Laringoskopi Direk

Fiberoptic telescope Rigid telescope

Prosedur
1. Anastesi dengan xylocaine spray.
Tunggu 10 menit
2. Alat endoskopi diarahkan masuk ke
laring dan didapatkan gambaran
laring pada monitor yang direkam
melalui kamera yang terdapat dalam
alat endoskopi
Penilaian

Anda mungkin juga menyukai