Komplikasi lanjut : obstruksi jalan napas SOPT (sindrom Obstruksi pasca tuberculosis), kerusakan parenkim berat dan fibrosis paru, kor pulmonal, amyloidosis, karsinoma paru, dsb Sindrom obstruksi difus yang berhubungan dengan TB paru dikenal dengan sindrom obstruksi pasca TB (SOPT). Kekerapan sindrom obstruksipada TB paru bervariasi antara 16%-50%. Patogenesis timbulnya sindrom obstruksipada TB paru yang mengarah ke timbulnya sindrom pasca TB sangat kompleks; akibat destruksi jaringan paru oleh proses TB. Kemungkinan lain adalah akibatinfeksi TB, dipengaruhi oleh reaksi imunologis perorangan sehingga menimbulkanreaksi peradangan nonspesifik yang luas karena tertariknya neutrofil ke dalamparenkim paru makrofag aktif. Peradangan yang berlangsung lama ini menyebabkanproses proteolisis dan beban oksidasi sangat meningkat untuk jangka lama sehinggadestruksi matriks alveoli terjadi cukup luas menuju kerusakan paru menahun danmengakibatkan gangguan faal paru yang dapat dideteksi secara spirometri. Gangguan faal paru akibat proses tuberkulosis paru berupa kelainan restriksi danobstruksi bersifat obstruksi dan menetap akan mengarah pada terjadinya sindromobstruksi pasca TB (SOPT). Destruksi parenkim paru pada emfisema menyebabkanelastisitas berkurang sehingga terjadi mekanisme ventil yang menjadi dasar terjadinyaobstruksi arus udara. SPOT disebabkan sekret dari kavitas menimbulkan kelainan obstruksi reaksi hipersensitif terhadap fokus TB atau hasil sampingan kuman TB yang mati sering tampak berupa perubahan non spesifik yaitu peradangan yang kadang-kadang jauh lebih luas dari pada lesi spesifiknya sendiri.