Anda di halaman 1dari 26

pneumothorax

Jessica Alexandria
Definisi
• Pneumothorax di definisikan sebagai
adanya udara dalam cavitas pleura,
yakni, rongga antara dinding thorax
dengan paru.
Etiologi
• Dari paru melalui perforasi pleura
visceralis
• Dari atmosfer sekitar melalui perforasi
dinding dada dan pleura parietalis, atau
lebih jarang, melui fistel esofageal atau
perforasi abdominal viscus
• Dari mikroorganisme pembentuk-gas
dalam empyema di spatium pleura
(jarang).
Klasifika
si
Berdasar
kan
Asalnya
Klasifikasi Umum
Epidemiologi
• Beberapa studi di Inggris yang telah di
lakukan menunjukkan insidens
pneumothorax spontan primer adalah 24 per
100.000 pada pria dan 98 per 100.000
wanita.
• Insidens pneumothorax spontan sekunder
adalah 6.3 per 100.000 pada pria setiap
tahunnya dan 2 per 100.000 wanita setiap
tahunnya.
• Kondisi pneumothorax traumatis terjadi
Patofisiologi
• Tekanan negatif tereliminasi
• Penurunan volume paru
• Penurunan V/Q – peningkatan shunt
• Tekanan positif
• Mengkompresi pembuluh darah dan jantung
• Penurunan CO
• Gangguan venous return
• Hipotensi
• Syok
• Berakibat
• Penurunan kapasitas vital
• Penurunan PaO2
Clinical Features
• Bergantung pada tipe, ukuran, dan
keparahan pneumothorax
• Tachypnea
• Tachycardia
• Dyspnea
• Shortness of breath
• Pleuritic chest pain
• Cyanosis
• Hypotension
• Shock

(LeMone, Luxford, and Fagan,


2011)
Physical Examination
• Ispeksi
• Deviasi trakea
• Peningkatan JVP
• Pergerakan dada unilateral
• Palpasi
• Fremitus raba menurun
• Perkusi
• Hiperesonansi
• Hipertimpani pada sisi yang sakit
• Auskultasi
• Redup pada sisi yang sakit
Pemeriksaan Radiologis
• Peningkatan gambaran translucent
• Pergeseran mediastinal ke sisi yang
sehat pada tension pneumothorax
• Depresi diafragma
• Kolaps paru
• Atelektasis
Pemeriksaan Radiologis
CT-Scan
Differential Diagnosis
• Acute aortic dissection
• Acute coronary syndrome
• Acute pericarditis
• Esophageal rupture and tears in
emergency medicine
• Heart failure
• Myocardial infarction
• Pediatric acute respiratory distress
syndrome
• Pulmonary embolism
Pengobatan
• Tujuan:
• Membuat paru kembali terekspansi
• Mengeliminasi patogenesis
• Menurunkan rekurensi pneumothorax
• Pilihan pengobatan bergantung pada:
• Klasifikasi pneumothorax
• Patogenesis
• Frekuensi terjadinya pneumothorax
• Ekstensi kolaps paru
• Keparahan penyakit
• Komplikasi dan konkotaminan penyakit yang mendasari
Beberapa Cara Penatalaksanaan
Pneumothorax
• Observasi: keadaan umum (tensi,
nadi, resp, dll)
• Terapi oksigen: jika sesak
• Aspirasi: mengeluarkan udara dari
rongga pleura
• Pleurodesis: melekatkan kedua
pleura
• Torakotomi: terapi pembedahan
Penatalaksanaan
Pneumothorax
• Penyakit dasar: TBC, PPOM, dll
• Pneumothorax: Latihan meniup,
tindakan WSD
• Supportif:
• Batuk : antitusif (codein, dll)
• Obstruksi nafas : bronkodilator
• Infeksi : antibiotika
• Nyeri : analgetik
Tindakan pada Pneumothorax
• Pneumothorax Tertutup
• Pneumothorax sedikit, tanpa
keluhan: observasi saja, udara
akan diresorbsi sendiri.
• Bila tidak berhasil, dilakukan
aspirasi udara dari rongga pleura
dengan alat
pneumothorax/dengan kateter IV
• Pneumothorax terbuka
• Biasanya ada proses di dalam
paru
• Penyakit parunya harus diobati
• Dapat menjadi kronis dan sering
disertai dengan timbulnya cairan
• Pemasangan WSD
• Dilakukan penutupan fistel
dengan
• Lar Glukosa 40%
• Pneumothorax ventil
• Pemasangan kontra ventil:
• Dengan jarum besar
• Infus set, abbucat
• WSD
• Suction
• Setelah terpasang WSD, paru
mengembang, WSD di klem 1-2 hari,
foto thorax ulang  WSD dilepas
• Bila terjadi pneumothorax berulang 
Pleurodesis (Pleura parietalis dan
Cara Pemasangan WSD
Komplikasi Pneumothorax
• Tension Pneumothorax 
Fatal
• Hemopneumothorax Spontan
• Fistula Bronchopleural
• Pneumomediastinum
• Chronic pneumothorax
(kegagalan paru untuk
ekspansi kembali)
Hemopneumothorax Spontan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai