Tipe I
• - ARDS
• - Pneumonia
• - Edema paru kardiak / non kardiak
• - Asma bronkial
Tipe II
• - overdosis obat
• - flail chest
• - sindrom guillain barre
Tipe III
• - PPOK
• - Aspirasi benda asing
PATOFISIOLOGI
• Kanul luar
• Balon kanul
•Kanul dalam
• Perforata
• Non perforata
•Tali
•Mandrin
•sikat
Instruksi post tindakan
• Awasi vital sign dan perdarahan
– Pasien dengan obat antikoagulan
• Awasi krepitasi
• Thorax photo posisi kanul & emphysema
• Kempeskan balon 6 jam post op
• Antibiotika & analgesik
• Suction berkala
• Rawat kanul
PERAWATAN TRAKEOSTOMI
• Suction berkala 15 sec/kurang
• Ganti verban
Perawatan
Kemampuan nafas pasien ?
Indikasi trakeostomi ?
• Nafas spontan • Dalam ventilator
Penanganan:
• X-rays
• Pemasangan Water Seal Drainage (WSD)
Tension pnumothoraks
• Tahap lanjut dari pneumothoraks, GAWAT
• Udara dalam pleura terlalu banyak dan
mendesak organ dada lain
• Meningkatkan tekanan intra thoraks
• Gejala: syanosis, haus udara, agitasi,
emphisema subkutan, pergeseran trakhea,
distensi vena leher
HAEMOTHORAKS
• Akumulasi darah dalam rongga pleura
• Sering dijumpai pada luka dada terbuka,
malignansi, komplikasi terapi antikoagulan,
emboli pulmonal dan kerusakan pleura
• Pada kasus pneumothoraks, disebut
hematopneumothoraks
Manifestasi klinik/tindakan
Klinis:
• Sesak
• Penurunan/hilang suara nafas
• Dullness pada perkusi/auskultasi
• Shock
Penanganan:
• X-rays
• Pemasangan WSD dan penanangan perdarahan
Intervensi keperawatan (umum)
• Pastikan jalan nafas paten
• Beri O2 aliran tinggi dengan non-rebreather
mask
• Pasang infus dengan jarum besar, star
resusitasi cairan
• Lepaskan pakaian pasien
• Tutup dada yang terluka
• Stabilisasi fraktur iga dengan plester secara
orisontal
Monitoring
• Tanda vital
• Tingkat kesadran
• Saturasi O2
• Ritme jantung
• Status pernafasan
• Urine output
EFUSI PLEURA
• Penumpukan cairan dalam rongga pleura
• Dikelompokan
– Transudat/non inflamasi :
• tekanan hidrostatik dalam paru berlebihan (CHF),
• penurunan tekanan onkotik (hypoalbumin)
– Eksudat/inflamasi:
• Peningkatan permiablitas kapiler: malignansi, infeksi,
emboli, dll
Diagnosa keperawatan
• Keruskan pertukaran gas b/d penumpukan
udara/air dalam rongga pelura
• Pola nafas tidak efektif b/d nyeri
• Cemas b/d perasaan sesak, nyeri
WSD
INDIKASI PEMASANGAN:
• Mengeluarkan darah/cairan/udara dari rongga
pleura untuk mencapai tekanan normal pleura
• Tekanan normal pleura:
– Istirahat -5cm H2O
– Inpirasi -6 sd – 12cm H2O
– Ekspirasi -4 sd -8cm H2O
INDIKASI PELEPASAN
• Sehari setelah kebocoran berhenti
• Drainase 50-100 cc/24 jam
• 1-3 hari pasca bedah jantung
• 2-6hari pasca bedah thoraks
• Drainage srosanguinosa pada sisi pemasangan
selang WSD
Sistem WSD
• Satu botol
– Sederhana
– Tekanan pleura hrs lebih tinggi dari tek. Botol
– Caran dapat bercampur busa, sulit diukur
• Dua botol
– Water seal konstant
– Tekanan pelura hrs lebih tinggi dari tek botol
• Tiga botol
– Paling aman
– Membutuhkna suction
Peran perawat
• Memberikan posisi
• Mempertahankan patensi sistem
• Memantau aliran da jumlah drainage
• Memantau water seal
• Merawat luka drain
Flail chest
Flail Chest - detail