OLEH: TUTIANY
Pengertian Efusi Pleura:
Efusi pleura: akumulasi cairan dalam rongga pleura
(transudat/ eksudat)
Umumnya mrpk sekunder dari penyakit lain
Klasifikasi:
• Akut ~ 7 – 10 hari
• Kronik ~ 4 – 6 minggu/ lebih
Gambaran Klinis Efusi pleura & Empyema:
Sesak napas
Nyeri dada
Demam tinggi (pada Empyema)
Nadi cepat
Respirasi rate meningkat
Hasil inspeksi: paru/thorak yang sakit tampak
m’besar & pergerakannya menurun/ berkurang
Perkusi: pekak
Auskultasi: suara napas paru yang sakit melemah/ (-)
Berat badan menurun (Empyema)
Pemeriksaan Diagnostik:
Radiologi
Pungsi aspirasi/ thoracentesis
Pemeriksaan bakteriologis:
– kultur cairan pleura
– BTA cairan pleura
Laboratorium lain: Hb, leuko, Ureum, dll.
Penatalaksaan medis:
tergantung pada:
Penyakit yang mendasari
Cepat/ lambatnya drainage
Jenis bakteri
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN
EFUSI PLEURA/ EMPYEMA
Pengkajian Keperawatan:
a. Sirkulasi:
Nadi cepat; disritmia; TD meningkat/ menurun;
Edema
b. Respirasi:
Data Subjektif:
- Riwayat: trauma/ op. Thorax/ PPOM/ infeksi
paru/ malignancy
- Riwayat Terapi ventilasi mekanik (ventilator)
- Sesak napas/ Batuk
Data Objektif:
1. Meningkatkan/ mempertahankan
ekspansi paru (ventilasi) yang adekwat
2. Menurunkan/ mencegah komplikasi
3. Menurunkan nyeri
4. Meningkatkaan pengetahuan klien & klg
tentang proses penyakit, pengobatan, &
perawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
KLIEN PNEUMO/ HIDROTHORAKS
HEMOTHORAKS:
Pengertian:
merupakan satu kondisi dimana terdapat udara
yang berlebihan pada rongga pleura
Penyebab:
Trauma toraks/ fraktur iga dengan perdarahan hebat
Rufturnya emfisema
Rufturnya empyema
PPOM perforasi pleura
Fisiologis:
Secara normal pleura terbagi atas pleura
visceral dan parietal
Pleura visceral dan parietal dipisahkan oleh
rongga/ cavum pleura, yang berisi sekitar 15 –
25 cc cairan
Pada kondisi normal tekanan intrapleura adala
-11 sampai -12 cmHg (saat inspirasi)
Patofisiologi:
Trauma toraks/ fraktur iga menyebabkan adanya
hubungan antara rongga pleura dengan udara
atmosfir (udara atmosfir masuk rongga pleura
melalui dinding toraks yang mengalami trauma/
fraktur iga.
Trauma/ fraktur iga udara & atau darah
tertampung dalam rongga pleura
Tujuan Kep:
Klien akan menunjukkan perbaikan ventilasi & oksigenasi
jaringan yang adekwat/ pertukaran gas kembali normal
Kriteria Hasil: ?
Rencana Tindakan:
1. Observasi RR, kedalaman, penggunaan otot bantu napas,
adanya pucat/ sianosis, ekspansi dada, posisi trakea
(Rasional ?)
2. Auskultasi paru/ bunyi napas
3. Observasi status mental/ tingkat kesadaran
4. Pertahankan posisi fowler dan ubah posisi dengan sering/
minimal tiap 2 jam
5. Berikan posisi pasien pada sisi yang dioperasi/ yang sakit
6. Ajarkan dan anjurkan untuk melakukan teknik relaksasi
napas dalam
7. Lakukan perawatan WSD lihat & pelajari materi
perawatan WSD
8. Monitor hasil foto toraks dan AGD
9. Berikan terapi Oksigen sesuai program/ indikasi
Perencanaan Keperawatan:
Diagnosa Kep:
Pola napas tidak efektif b.d penurunan ekspansi paru
Tujuan Kep:
Klien akan menunjukkan kebutuhan rasa nyaman terpenuhi
Kriteria Hasil: ?
Rencana Tindakan:
– Kaji ulang skala nyeri
– Ajarkan teknik relaksasi dan napas dalam
– Lakukan penekanan daerah insisi saat batuk/ napas
– Ajarkan batuk efektif
– Kolaborasi: berikan obat anti nyeri/ analgesik sesuai
program/ indikasi
Dx: Risiko injuri b.d efek tindakan invasif; kurang
pengetahuan ttg pencegahan komplikasi WSD,
Kriteria Hasil: ?
Rencana Tindakan:
1) Kaji ulang pengetahuan klien tentang tujuan &
fungsi unit drainase
2) Observasi kateter torak/ selang WSD, sambungan,
posisi & kondisi selang, luka pemasangan selang
WSD, karakteristik drinase, fluktuasi cairan, letak
botol
Rencana Tindakan: